Tittle : Love Library
Author : Kim Hyora
Cast :
- Byun Baekhyun [EXO]
- Shin Jihae [OC]
Other Cast :
- Choi Sulli [f(x)]
- Krystal Jung [f(x)]
- Jessica Jung [SNSD]
- Kim Hyora [OC]
- Yoo Hana [OC]
Rating : PG 15+
Summary : Junior mencium Senior? Bisakah………….
Disclaimer : Nothing
Length : Oneshoot
Hey, I’m new Author here. FF ini sebenernya FF remake-nya author yang berjudul sama dengan cast yang berbeda. So, please RCL and gimme some kritik and saran(?)
***
“Hei, dia kan, anak kelas 3 yang aneh itu kan? Yang dekat-dekat dengan Baekhyun?”
“Iya. Dia itu, apa tidak sadar kalau dia tidak cocok dengan Baekhyun? Huh, aku yakin aku masih lebih menarik daripada dia!”
Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Aku memang sudah biasa dianggap aneh oleh seluruh hoobae dan teman-teman seangkatanku. Tapi kali ini berbeda, hoobae-hoobae ku sudah mulai kurangajar. Dan seharusnya aku sudah memaki-maki mereka, sayangnya aku tidak bisa.
Well, ini berawal dari seorang hoobae-ku yang selalu saja mendekatiku. Namanya Byun Baekhyun, dia adalah murid kelas 1 yang sangat populer. Dan dia selalu mengganggu dan mendekatiku. Inilah yang membuat para hoobae yeoja-ku tidak menyukaiku. Yeah, walaupun beberapa hoobae namja-ku juga tidak menyukainya.
“Annyeong Jihae noona! Wah, kau cantik sekali pagi ini!”pujinya. Aku terdiam sambil menatapnya dengan tajam. Aku heran, kenapa anak ini bisa sebodoh itu dalam memuji. Jelas-jelas setiap hari dandananku seperti ini. Rambut panjangku yang menyentuh pinggang ku kepang hingga menjuntai. Akupun memakai kacamata dan selalu membawa buku kemanapun aku pergi.
“Noona, kenapa kau diam saja?”tanya Baekhyun menyebalkan. Aku segera membuka lokerku dan mengambil beberapa buku untuk pelajaran pertama dan kedua.
“Hei Baekhyun-ah! Mau sampai kapan kau menggoda yeoja aneh itu?! Ayo cepat, sebentar lagi bel!”teriak seorang yeoja yang kuketahui bernama Sulli. Aku menatap Sulli datar dan Sulli menatapku dengan tatapan meremehkan. Yeah, aku tau Sulli menyukai Baekhyun. Dan dia sangat tidak menyukaiku saat berdekatan dengan Baekhyun. Sungguh, aku tidak peduli.
“Ne, ne, arraseo! Tunggu!”kata Baekhyun malas. Lalu kembali menatapku. “Sampai bertemu di perpustakaan sepulang sekolah nanti noona~”ujarnya sambil mencium pipiku kilat. Aku kaget, namun diam sambil melihat Baekhyun yang berjalan menjauh bersama ketiga temannya.
~Kissing Time~
“Jihae, kau hebat ya bisa dekat dengan anak kelas satu. Apalagi Baekhyun kan populer.”ujar Hana saat kami jalan beriringan menuju lab. Biologi. Disampingku juga ada Hyora.
Aku menghela napas panjang, “Aku merasa tersiksa, Hana-ya. Aku tidak suka diperlakukan seperti ini!”ujarku kesal. Ingin menangis rasanya. “Dia bersikap seolah-olah aku ini benar-benar kekasihnya, dan membuat semua orang membenciku!”
“Aish~ jangan begitu Jihae-ya! Aku yakin Baekhyun itu tulus padamu. Lagipula kalian bekerja di perpustakaan bersama kan?”kata Hyora sambil memegang bahuku.
“Yeah, itu kan hanya tugas sekolah. Dan aku tidak tahu kenapa anak itu sangat senang bekerja di perpustakaan yang sepi begitu.”keluhku kesal sambil membenarkan letak kacamataku.
“Itu kan karena ada kau, Jihae!”
Aku diam saja sambil terus berjalan dengan mereka berdua disampingku. Mereka terus mengoceh tentang Baekhyun yang tulus padaku-lah, Baekhyun yang menyukaiku-lah. Ah, aku sama sekali tak ingin mendengarnya. Uhm, walau dalam hati aku malah merasa tidak pantas untuk disukai oleh anak populer seperti dia.
Yeah, Baekhyun itu populer dan disukai oleh semua orang. Dia ramah, tampan, baik dan dia memiliki senyum yang amat manis. Sedangkan aku? Aku hanya anak murid kelas 3 yang sangat amat biasa. Bahkan terkesan cupu dan lugu. Aku hanya berteman dengan Hana dan Hyora yang sama sekali tidak bergaya. Dan semua teman-teman seangkatanku-pun menganggap aku aneh. Tidak pernah berdandan dan selalu mengepang rambutku. Membawa buku kemanapun dan memakai kacamata. Kurang aneh apa lagi aku?
“Ah, Jihae! Lihat itu!”teriak Hana saat kami melewati jendela yang terhubung langsung dengan lapangan futsal. Aku melihat keluar dan ada Baekhyun yang sedang melambaikan tangan ke arahku.
“Noona! Lihat aku akan bermain futsal! Tunggu aku sepulang sekolah nanti ya!”teriak Baekhyun. Wajahku terasa panas dan sepertinya memerah. Hyora tersenyum dan diikuti oleh Hana.
“Sepertinya dia benar-benar menyukaimu ya, Jihae-ya”kata Hyora sambil menunjukkan eye-smile-nya. Hyora ini sebenarnya manis dan banyak disukai namja. Tapi dia sangat gugup jika bertemu namja. Apalagi kalau bertemu dengan Sehun.
“Ah, annyeong Jihae-ya, Hana-ya dan Hyora-ssi.”sapa seseorang. Dan itu Sehun.
“Eh? A, annyeong. Ah, eumh, a, aku ke lab duluan ya. A, annyeong se, semuanya!”kata Hyora sambil berjalan cepat menuju lab. Wajah putihnya mendadak memerah tadi.
“Ehm, kami menyusul Hyora dulu ya, Sehun-ssi. Annyeong.”kataku sambil menarik Hana pergi.
Sebelum pergi, aku menatap keluar jendela dan melihat Baekhyun sedang bermain futsal dengan serius. Ya ampun, entah kenapa dia bisa menyukai aku yang sama sekali berbeda dengan dirinya. Atau mungkin dia hanya mempermainkan aku saja ya? Yeah, persepsi-persepsi itu memang bisa saja terjadi sih. Tapi tidak tahu-lah.
Sesampainya kami di lab, aku melihat Hyora sudah duduk manis di meja kerja kami. Hyora sedang menggambar sesuatu saat kami menghampirinya. Dan itu adalah gambar Sehun. Yup! Hyora memang suka menggambar, suka sekali. Tapi yang ia gambar hanya Sehun dalam berbagai posisi.
“Kenapa pergi begitu saja, Hyora-ssi?”tanyaku basa-basi sambil duduk dihadapannya.
“Aku gugup.”ujarnya pelan. Aku tertawa.
“Sehun jadi merasa aneh, Hyora-ssi.”tambah Hana sambil mengikik pelan. Hyora cemberut dan wajahnya memerah.
“Berhenti menggodaku!”teriak Hyora sehingga membuat teman-teman kami menengok. Aku dan Hana tertawa pelan.
~Kissing Time~
Aku membuka loker dan menaruh buku-bukuku di dalamnya. Merapikannya hingga rapi dan mengambil beberapa buku yang diberikan peer oleh songsaengnim. Lalu aku menutup lagi lokerku dan berbalik. Ternyata ada Baekhyun.
“Annyeong, noona!”sapa Baekhyun ramah. Aku menghela napas. Huh, sepertinya sejak Baekhyun mengganggu hidupku aku lebih sering menarik dan membuang napas dengan cara begitu. Seolah-olah aku lelah dengan hidup ini.
Aku berjalan melewati Baekhyun dan berjalan menuju perpustakaan. Uh-uh, Baekhyun dan aku memang bekerja sama dalam menjaga perpustakaan setalah pulang sekolah. Err- maksudku membersihkan perpustakaan yang hampir tak pernah dikunjungi oleh siapapun di sekolah ini.
Aku segera membuka pintu perpustakaan dan masuk kedalam diikuti oleh Baekhyun yang langsung duduk lantai. Aku melihatnya dan langsung mengambil beberapa buku yang harus aku kembalikan ke masing-masing rak-nya. Tiba-tiba pintu perpustakaan terbuka dan muncul Sulli, Krystal dan Luna.
“Baekhyun!”seru Sulli saat melihat Baekhyun sibuk dengan komputer perpustakaan. “Hei, apa kau tidak bosan, Baekhyun-ah? Lebih baik kita pergi keluar dan main!”ajak Sulli sambil menggelendot manja pada Baekhyun. Entah kenapa aku merasa panas melihat kelakuan Sulli pada Baekhyun. Rasanya aku ingin keluar dan membentak mereka yang seenaknya pada tugas Baekhyun.
“Ah, anii! Nanti Jihae noona bekerja sendirian. Kasihan.”kata Baekhyun. Tanpa sadar, aku langsung tersenyum dibalik buku-buku.
“M..mwo?! Sejak kapan kau peduli dengan anak cupu seperti dia? Apalagi dia kan hanya murid kelas 3 yang sama sekali tidak terkenal.”ejek Sulli. Aku memegang salah satu buku dengan kencang. Menyebalkan sekali ya, anak itu. Aku jadi ingin benar-benar keluar dan memaki-makinya.
“Baekhyun-ah, sebaiknya kau ikut kami. Memangnya kau tidak bosan ya, berada disini? Hanya berdua dengan yeoja cupu itu.”kata Yoona yang diangguki oleh Krystal. Wajahku memanas dan seperti ada yang mendidih di kepalaku.
“Maaf ya, yeojadeul. Tapi aku memang tidak ingin dan tidak bisa pergi dengan kalian. Sebaiknya kalian keluar dari sini sekarang.”kata Baekhyun dingin. Aku tersenyum senang saat ketiga gadis itu keluar dari perpustakaan.
Aku menghampiri Baekhyun dan segera mengambil tasku untuk mengambil beberapa buku dan mengerjakan peer. Aku berlagak seolah-olah biasa saja dengan ucapan para yeoja menyebalkan tadi. Dan Baekhyun beranjak dari duduknya dan pergi kesalah satu rak, ia mengambil sebuah novel dan membacanya. Bagus kalau dia tidak berulah.
Setengah jam kemudian, peerku selesai dan aku segera memasukkannya lagi kedalam tas. Aku meregangkan otot-otot tubuhku yang menegang dan berdiri lagi untuk mengambil sebuah novel. Aku mencari novel bagus diantara deretan buku-buku itu. Begitu dapat, aku segera berbalik.
“Kyaaa!!!”jeritku kaget saat mendapati Baekhyun sudah ada di depanku sambil tangannya bertumpu pada dinding disampingku. Yak! Aku terpojok.
“Noona, kenapa begitu kaget? Bukankah ini yang seharusnya kita tunggu-tunggu?”goda Baekhyun sambil menyentuh daguku. Aku mengerti maksudnya. Tapi aku tetap tidak ingin melakukannya, dan sayangnya aku tak pernah bisa menolah keinginan anak ini. Seperti ada pengaruh hipnotis yang menguasai aku untuk menuruti permintaannya.
Baekhyun mulai menaikan daguku agar wajahku berhadapan dengannya. Sekarang wajah kami telah berhadapan dan dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Sedetik kemudian, aku bisa mencium napasnya yang berbau mint dan menyegarkan itu. Sedetik berikutnya, dia melepas semua jarak yang ada. Ya, kami berciuman. Dan aku tak bisa menolaknya.
“Noona, jadilah pacarku.”pintanya begitu melepaskan bibirnya dari bibirku. Aku terdiam sejenak, lalu mengangguk. Ah, aku benar-benar tidak bisa menolak namja satu ini.
~Kissing Time~
“M..MWOYA?!!! Kau jadian dengan Baekhyun, Jihae-ya?!”jerit Hana sambil berusaha menelan makanannya.
“Ya! Jangan berteriak begitu Hana-ya!”ujarku malu. Untung saja tidak ada yang menoleh kearah kami. Kalau semua orang tau tentang hubungan ini, bukan hanya aku saja yang akan dikucilkan, tapi Baekhyun juga akan terlibat. Dia pasti akan di benci karena berpacaran dengan murid tidak populer sepertiku.
“Ceritakan, Jihae-ya!”kata Hyora bersemangat. Akupun menceritakan kejadian kemarin tanpa menceritakan bagian kami yang berciuman. Hyora dan Hana melihatku dengan tatapan berbinar saat aku selesai bercerita. Mereka seperti orang yang akan diberikan makanan saat melihat aku bercerita, mendengar ceritaku.
Aku terdiam dan memikirkan sesuatu. Semoga saja Baekhyun tidak membocorkan hal ini kepada murid lain. Karena aku tidak mau dia juga di jelek-jelekkan oleh murid-murid disini. Apalagi sampai dikucilkan.
Tak lama, aku, Hana dan Hyora kembali ke kelas dan melanjutkan obrolan kami tentang Baekhyun kemarin. Dan saat kami sedang asyik mengobrol, Suho menghampiri meja kami. Aku sedikit kaget saat anak itu datang tiba-tiba dengan tatapan penuh selidik.
“Jihae-ssi, ada anak kelas satu mencarimu.”kata Suho membuat aku mengernyitkan dahi. Perasaanku mulai tidak enak. Jangan-jangan……….
“Nugu?”tanyaku pada Suho.
“Itu, si anak populer. Siapa namanya? Aku lupa.”kata Suho sambil memasang wajah seolah berpikir. Perasaanku jadi sangat tidak enak. Aku segera menuju pintu dan…
“Annyeong noona chagiya!”sapanya membuatku diam ditempat, seketika aku merasa sangat lemas melihat Baekhyun disini, dikelasku, dan memanggilku dengan sebutan seperti itu. Aku yakin wajahku sudah pucat pasi.
“Chagiya? Kau berpacaran dengan Jihae?”tanya Jessica sambil memandangku aneh.
“Yup! Ada yang aneh noona?”
Dan sejak saat itu, semua anak disekolahku memandangku aneh. Kecuali beberapa anak yang seangkatan denganku. Ah, ya ya, aku harus menjalani sisa waktuku di sekolah ini dengan tatapan menyebalkan dari para hoobae. Aduh, Baekhyun itu memang benar-benar kelewatan deh.
“Eh, itu kan Jihae sunbae. Itu lho, yeoja cupu yang pacaran dengan Byun Baekhyun.”Paling tidak, gadis itu masih memberiku embel-embel sunbae yang lebih sopan.
Aku berjalan memasuki kelas dan melihat Jessica sudah duduk dimejaku dengan tatapan yang super duper tajam. Ada apa ini? Apa dia juga tidak suka bila aku berpacaran dengan Baekhyun? Atau..
“Hai, Jess.”sapaku pada Jessica. Dia tersenyum, senyum meremehkan.
“Kau tahu tidak sih? Karena kelakuan-mu itu, Sulli jadi amat sangat sakit hati!”katanya kasar. Aku memandang Jessica aneh.
“Tapi adikmu itu Krystal, bukan Sulli. Dan Krystal sudah memiliki Minho kan?”tanyaku hati-hati. Well, aku baru ingat kalau Sulli adalah teman baiknya Krystal.
“Teman adikku, temanku juga!”katanya tegas. Aku mengedikkan bahu. “Karena kau, Baekhyun jadi susah dan dijauhi semua orang.”desisnya tajam, lalu pergi.
Aku terduduk lesu di mejaku. Jessica benar, Baekhyun jadi susah karena aku. Dia dijauhi oleh teman-temannya juga karena aku. Huh, seandainya saja aku tidak gegabah, pasti Baekhyun tidak akan dijauhi.
“Pagi, Jihae-ya. Kau melamun?”tanya Hyora yang entah baru atau sudah lama ada dihadapanku.
“Ah, pagi Hyora-ssi. Aku tidak melamun kok. Gwenchana.”kataku sambil tersenyum.
“Uh-uh. Baiklah~”kata Hyora sambil mengeluarkan sketsanya. Lagi-lagi gambar Sehun.
~Kissing Time~
“Noona, kau terlihat lesu?”tanya Baekhyun saat kami berada di perpustakaan. Aku diam saja sambil menatap Baekhyun. Kenapa aku menyukainya yang begini? Bukankah dulu aku merasa terganggu olehnya?
“Noona, sebaiknya kau makan siang dulu.”kata Baekhyun. Aku masih diam, lalu menggeleng. Aku tidak lapar dan tak ingin memasukkan apapun kedalam mulutku.
Aku bangkit dan menuju rak tempat novel di simpan. Aku mengambil salah satu novel dan membawanya kesamping Baekhyun. Lalu aku duduk disampingnya dan mulai membaca buku itu. Tidak ada satu kalimatpun yang bisa aku cerna. Yang aku pikirkan hanyalah Baekhyun. Seharusnya aku menjauh darinya agar dia tidak dikucilkan.
“Noona, ada masalah?”tanyanya sambil menoel pipiku. Ya, ada.
Aku menatapnya, tapi kemudian aku mengalihkan tatapanku. Tak terasa air mataku terjatuh. Wae? Kenapa aku mau menangis? Kenapa aku merasa sakit didadaku? Ah, sepertinya aku mulai merasakan suka yang lebih pada Baekhyun. Ya Tuhan, perasaan apa ini? Benarkah aku menyukainya?
“Noona, katakan padaku siapa yang membuatmu begini?”tanya Baekhyun. Aku tetap diam sedangkan Baekhyun mengusap air mataku. Ah, aku menyukai sentuhannya di pipiku.
“Noona…”lagi-lagi dia mengangkat wajahku dengan menyentuh daguku. Aku melihat ada kekhawatiran dalam matanya. Tulus dan tidak main-main. Dia seriuskah padaku? Aku mulai merasakan napasnya dihidungku. Lalu dia mendaratkan ciumannya dibibirku. Kali ini agak aneh dan berbeda. Tapi aku tidak tahu dimana letak perbedaan itu.
~Kissing Time~
JAUHI BAEKHYUN! DIA JADI SUSAH KARENAMU!
Arraseo. Tapi maaf ya, aku tidak bisa menjauhi Baekhyun. Aku sadar kalau aku mencintai dia. Huh, aku meremas kuat ujung kertas itu. Tulisan itu benar-benar mengancamku. Aku egois, memang. Tapi aku tak bisa jauhi Baekhyun. Terlebih kami selalu berada di perpustakaan berdua saja. Bahkan kami sudah berkali-kali bersentuhan bibir jauh sebelum kami jadian.
“Cih! Jauhi Baekhyun! Dia itu jadi susah karenamu, sunbae!”teriak Sulli di depan wajahku. Aku terdiam. Lidahku kelu, padahal aku ingin sekali membalasnya. “Kenapa? Kenapa diam? Aku tahu kau hanya ingin kepopuleran Baekhyun kan? Sudahlah, hentikan saja usahamu itu!”bentak Sulli. Aku mencengkram ujung rok pendekku.
Entah kenapa aku sangat tidak suka melihat Sulli mati-matian mempertahankan Baekhyun dan berusaha mengambil Baekhyun dariku. Ya, aku memang merasakan hal yang aneh ketika bersama Baekhyun. Aku juga merasa cemburu ketika Sulli mencoba mendekati Baekhyun-ku. Tapi, haruskah aku merasa tidak menyukai hoobae-ku yang memiliki perasaan yang sama padaku terhadap Baekhyun?
“Hei, Sulli! Jauhi dia!”suara Baekhyun yang berat terdengar dingin dan mengancam. Aku segera memasukkan kertas ini kedalam loker dan menutupnya. Sulli pun pergi dengan hentakan kaki yang cukup keras dan membahana di koridor.
“Noona, kau tidak apa?”tanya Baekhyun. Aku diam, lalu tersenyum ceria.
“Gwenchana Baekhyun. Aku, aku pergi ke kelas dulu ya..”ucapku, tapi Baekhyun segera menahan rambutku dan melepas ikatan rambutku. Rambutku jadi tergerai. “Ba, Baekhyun. Kenapa kau melepasnya?!”bentakku lemah.
Baekhyun memelukku dari belakang. “Noona, mianhae. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu malu.”bisiknya pelan. Aku melepas kacamataku dan melepas pelukannya juga. Lalu pergi ke kelas.
“E, eh, kau siapa? Kenapa kau masuk ke kelas ini?!”jerit Xiumin. Aku diam saja dan duduk ditempatku. Aku merasakan punggungku memanas. Pasti hampir seluruh murid dikelasku tengah memandangku. Ah, kenapa aku jadi serba salah begini.
“Jihae-ya, gwenchanayo?”tanya Hyora dan Hana bersamaan.
Aku mencoba tersenyum, “Gwenchana.”
Xiumin, Suho dan Chanyeol langsung berkerumun dimejaku dan bertanya-tanya siapa aku. Mereka ini benar-benar payah, teman sekelas saja sampai tidak mengenali. Aku menunjuk salah satu buku tulisku.
“He?! Kau Shin Jihae? Anii! Kau pasti bohong kan? Jihae tidak mungkin semanis kau!”jerit Suho. Aku menelungkupkan kepalaku.
“YA! Jawab, siapa kauu!!”teriak Chanyeol.
“Sudahlah Chanyeol-ah. Dia itu memang Jihae.”kata Hana. Setelah itu, tak terdengar lagi suara-suara menyebalkan dari Chanyeol, Xiumin maupun Suho.
~Kissing Time~
“Noona, lepas ikatanmu, jebal~”kata Baekhyun sambil memain-mainkan rambutku yang aku kuncir kuda. Aku diam saja sambil membaca buku. Lalu Baekhyun menidurkan kepalanya dikakiku dan membawa rambutku yang menjuntai kedepan. Baekhyun menatap wajahku, “Noona~!”sentaknya sambil mengambil bukuku.
“Lakukan sesuka hatimulah.”jawabku singkat. Baekhyun tersenyum senang, lalu membuka ikatan rambutku.
“Noona sangat cantik.”puji Baekhyun sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Hari inipun dia akan melakukannya lagi.
Tapi kegiatannya terhenti karena ada suara tertawa di lorong sepanjang menuju perpustakaan. Dan aku yakin itu adalah teman-teman Baekhyun, karena suara mereka makin lama makin dekat. Baekhyun segera menarikku kebawah meja guru.
CKLEK!
Pintu perpustakaan terbuka dan aku bisa melihat kaki-kaki itu berjalan memasuki perpustakaan. Mereka memanggil-manggil nama Baekhyun, tapi Baekhyun malah membekap mulutku dan diam. Aku tahu dia tak pernah mau diganggu saat sedang berdua denganku, tapi kan tidak biasanya dia bersembunyi dan menyembunyikan aku seperti ini.
“Mungkin dia bolos. Ayo, kita pergi saja.”kata seorang namja, lalu mereka keluar dari perpustakaan. Baekhyun melepas bekapannya dan membuat aku menatapnya dengan amat sangat tajam.
“Kenapa harus bersembunyi segala?!”jeritku tertahan.
“Noona, aku hanya ingin berdua denganmu tanpa ada satu orangpun yang mengganggu kita. Arra?”Baekhyun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Napasnya yang berbau mint dan tangannya yang besar itu mulai menyentuhku. Lagi-lagi kami berciuman.
~Kissing Time~
Noona! Datang ke kelasku saat jam istirahat ya
Eh? Apa-apaan Baekhyun menyuruh aku untuk menemuinya dikelas 1? Dia ingin membuat aku dipandang aneh oleh murid-murid lain? Anii. Pokoknya aku tidak akan pergi kesana. Itu pasti akan mengganggu para murid lain.
“Jihae-ya, ada apa? Sepertinya kau pucat sekali?” tanya Hana sambil menyentuh pundakku. Aku terdiam sambil memberikan ponselku pada Hana dan Hyora.
“Pergilah. Aku yakin Baekhyun ingin membuat kejutan untukmu.” kata Hyora bijak. Hana mengangguk menyetujui.
“Iya, bisa saja dia ingin memberitahu semua teman-temannya kalau dia tidak main-main denganmu.” ucap Hana menambahi.
“Begitukah? Jadi aku harus pergi kesana?” tanyaku ragu. Hana dan Hyora langsung mengangguk mantap.
Dan benar saja, saat Istirahat datang aku memberanikan diri untuk pergi ke kelas 1. Tempat dimana dia ditempatkan. Jujur saja aku tidak berani masuk dan memanggil namanya. Jadi aku terus berdiri disamping ambang pintu.
“Hei, Baekhyun. Kau aneh sekali, padahal kan Jihae sunbae bukan tipemu. Dan Sulli jauh lebih cantik dari dia.”
DEG! Jantungku berdetak kencang saat mendengar itu.
“Iya, lagipula Jihae sunbae sama sekali tidak populer dikalangan para yeoja. Tidak bisa dijadikan panutan.”
Kali ini seorang yeoja yang berbicara. Aku lemas.
“Kenapa kau memilih Jihae yang aneh itu dibanding Sulli? Aku heran padamu.”
Aku sudah tak dapat menahan perasaanku lagi. Aku segera beranjak untuk pergi dari sana, tapi kemudian aku mendengar seseorang keluar dari kelas sambil berkata, “Yaya, terserah kalian saja mau bicara apa. Yang penting aku menyukai dia, titik!”
Aku terdiam saat dia bicara itu, tapi dia belum menyadari keberadaanku, jadi selagi sempat, aku segera berbalik dan…
“YA! Noona kau mau kemana?!”teriaknya sambil mencengkram tanganku dengan kuat. Aku meringis.
“Sa, sakit Baekhyun. Aku, aku ingin kembali ke kelas!”desisku. Murid-murid lain mulai berdatangan dan menonton adegan ini. Aku malu sekali.
“Noona, maaf ya, aku akan membuatmu lebih malu lagi.”Baekhyun dengan segera mencopot kacamatku dan langsung mencium bibirku hangat. Aku sangat menikmati ciuman ini. Tapi sekaligus aku malu.
“Waah, aku rasa Baekhyun serius. Buktinya sampai mempermalukan diri begitu. Pergi yuk. Iri aku melihatnya.”
“Romantisnya. Sudah ah, aku tidak punya pacar.”
Setelah kerumunan itu hilang, Baekhyun segera membawaku ke perpustakaan. Ternyata disana sepi tidak ada orang, termasuk guru piket. Baekhyun memelukku erat dan mencium tengkukku. Aku terdiam menerima perlakuannya, lalu aku memutar tubuhku menghadapnya.
“Noona, saranghaeyo. Jeongmal saranghaeyo.”ujar Baekhyun lirih, matanya menatap mataku dalam. Ada ketulusan disana.
“Nado, Baekhyun. Nado saranghaeyo.”balasku sambil mencium pipinya. Dia tersenyum, lalu memelukku lagi. “Noona, hari ini aku akan melakukannya lagi.”bisiknya membuat aku bingung.
“Eh? Ma, maksudmu?”tanyaku bingung. Tapi tiba-tiba dia mendorong tubuhku pelan hingga membentur rak buku. Dia kembali menciumku. Well, aku baru sadar kalau bibirnya itu sangat amat manis.
~Kissing Time~
How? Please RCL ya, emang ga bagus sih-_-
