Author :: Seara Sangheera
Main Cast :: Byun Baekhyun of EXO-K, Xi Luhan of EXO-M, and Hwang Sera (OC)
Support Cast :: Rest Member of EXO
Genre :: Romance, Comedy (gagal…)
Lenght :: Oneshot
Disclaimer :: EXO member adalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Aku tidak punya kontribusi sama sekali dalam penciptaan mereka. Tapi Sera adalah milik author, boleh dipinjam kalau ada yang berminat. Cerita ini adalah hasil dari kerja keras neuron di otak kanan author sendiri, jadi mohon jangan diplagiat ya.
Backsong :: DB5K – You’re My Melody
Beige feat. Ryeowook of Super Junior – When I Falling in Love with Friend
April 4th, 2013 – 14.30 KTS
……at Rehearsal Room of EXO – SMent Building……
“Jalan satu-satunya ya ungkapkan perasaanmu, Baekhyun-ah!”Suho berkata dengan tenang sambil menepuk bahu Baekhyun yang sudah kaku ditempatnya.
“Yaya… aku setuju! Itu memang yang harusnya namja lakukan, chingu!”Chanyeol menambahi, tidak peka dengan kegalauan hati Baekhyun. Enak sekali dia bicara! Urusan menyatakan cinta itu bukan perkara mudah, bahkan untuk namja sekalipun.
“Mau bagaimana lagi kan? Noona itu walaupun yeoja tapi radarnya sama sekali tidak canggih, sih.”Kai berkata cuek sambil mengetik SMS untuk Taemin. Sudah lama mereka tidak latihan bareng, Kai kangen. Mendengar kata-kata Kai, Baekhyun tertunduk. Kai 100% benar. Sera memang selalu menganggap Baekhyun spesial, tapi rasa-rasanya tidak pernah lebih dari sekadar sahabat. Bagaimana tidak spesial, kalau kau bersahabat lebih dari sepuluh tahun dengan seseorang. Tentu saja definisi spesial ini sangat amat berbeda dari definisi spesial menurut Baekhyun. Sera spesial karena Baekhyun mencintainya. Cinta yang sudah ada selama bertahun-tahun tapi sangat sulit diungkapkan.
Sekarang walau yeoja itu telah bersedia menjadi pacarnya. Baekhyun tidak pernah merasa yakin pada perasaan Sera karena memang tidak pernah ada kata cinta keluar dari bibir yeoja itu. Mereka berpacaran dengan komitmen untuk menjadi pacar yang baik bagi satu sama lain. Tidak lebih.
“Urutan berpacaran kalian saja sudah aneh. Mana ada yang jadian dahulu baru mengungkapkan cinta?”kritik Kris yang sedang menyuapi Tao kripik kentang.
“Seharusnya sih akan lebih mudah. Kalau Sera mau pacaran dengan Baekhyun, bukankah itu berarti dia punya perasaan yang istimewa pada Baekhyun?”Lay bagai air yang menyejukkan hati Baekhyun dan menyemai harapan berkata dengan bahasa Korea patah-patah. Baekhyun langsung memeluknya dengan penuh haru.
“Aighoo, Lay hyung benar-benar tidak mengenal Sera noona dengan baik ya? Mana mengerti noona masalah cinta atau tidak, yang dia tahu kan hanya untung-rugi. Kira-kira pacaran dengan Baekhyun lebih banyak untung atau ruginya ya??”Sehun menirukan mimik muka imut Sera saat sedang berpikir, dengan menelengkan kepala dan mengigiti kuku jempolnya, persis sekali. Baekhyun langsung menimpuknya dengan sepatu Chanyeol yang tergeletak disampingnya. “AWW!!”Pekik Sehun saat moncong sepatu Chanyeol tepat mendarat dikepalanya.
Siang hari ini, EXO sedang ngaso santai ditempat latihannya. Mereka sudah latihan dari pagi, sekarang waktunya mereka istirahat sambil mengobrol. Kali ini topiknya adalah kegalauan Baekhyun akan perasaan Sera yang tidak jelas kepadanya. Sebenarnya awalnya dia hanya curhat pada Suho, tapi ternyata member lain penasaran, ikut mendengarkan dan mengomentari macam-macam tanpa diminta.
“Bukankah kemarin noona juga sudah bilang kalau dia sangat mempercayaimu, itu suatu tanda kan?”kata Kai. Namja dancing machine itu mengungkit kejadian seminggu yang lalu saat Sera bilang pada Baekhyun kalau dia adalah satu-satunya namja yang Sera percaya.
“Dia percaya padaku karena sudah bersamaku selama bertahun-tahun, Kai…”
“Ck, kalau kau tidak cepat bertindak, Sera-chan bisa disambar orang lho…”Luhan yang tiduran dipangkuan Sehun berujar kalem.
“Memangnya Sera ikan, pake disambar segala…”Chen terkekeh. Semua member menyeringai mendengar lelucon jayus Chen.
“Luhan benar. Dalam hal apapun, selalu ‘siapa cepat, dia dapat’ kan?”Xiumin angkat suara. “Walaupun nantinya kau ditolak, bukankah itu lebih bagus daripada tidak ada kejelasan sama sekali? Jadi nanti kau bisa memperbaiki apa yang salah dari dirimu sampai Sera tidak menerima cintamu…”
“Hyung tidak perlu takut Sera noona kabur menghindari hyung. Asal rumah noona masih dibelakang rumah hyung, dia bisa hyung tangkap kapanpun hyung mau…”kata D.O.
Baekhyun bersidekap. Ia mendesah pelan. “Mendengar kata-kata kalian, rasanya semua mudah saja. Padahal tidak.”
“Jangan dibikin sulit lah hyungg…”Kai menanggapi.
Baekhyun hendak protes lagi, tapi suara dering telepon menginterupsinya. Semua mata kemudian menoleh kearah Luhan yang bangkit dari tidurnya. Suara dering ponsel itu berasal dari saku celana namja chinesse itu.
“Moshi-moshi, Sera-chan…”
Kuping Baekhyun dan member EXO lain langsung berdiri mendengar nama yeoja yang barusan mereka bicarakan disebut oleh Luhan. Panjang umur sekali yeoja itu…
“Sudah selesai kuliah? Sekarang? Ahh, kau tidak bawa mobil? Aku bisa menjemputmu kok…”
Demi mendengar kata-kata Luhan, Baekhyun langsung pindah posisi kedepan namja itu. Matanya melotot. “Hyung mau pergi dengan Sera?”katanya.
Luhan mengangguk polos. “Eo, Sera-chan. Kau tidak mau ijin dulu dengan Baekhyun. Yahh, soalnya dia sedang melototi aku sekarang, aku khawatir kepalaku sudah lepas dari badanku sebelum menemuimu… Mmm… Haha… Ne, araseo…”
Luhan menyodorkan ponselnya yang langsung direbut Baekhyun. “YA! Kau mau pergi kemana dengan Luhan hyung?”
Yeoja diseberang sana menjawab santai. “Kencan.”
“MWO?!”
“Lulu kemarin membelikanku tiket konser Michi-GO’nya Jiyong-oppa. Jadi, sebagai balasannya aku akan kencan dengannya…”
“Ya!! Bagaimana bisa kau semudah itu menerima ajakan berkencan dengan orang lain hanya karena tiket konser, hah??”
“YA!! Byun Baekhyun! Apa maksudmu ‘hanya’?? Itu tiket konser VIP!! Aish, kau bahkan tidak pernah memberi aku apapun saat mengajak kencan, seharusnya kau malu bicara seperti itu!”
“Mwoya?! Hwang Sera, kau lupa kalau aku ini pacarmu?! Kencan itu hak dan kewajibanku, jadi buat apa pakai sogokan segala? YA!! Hyungg~”
Luhan merebut ponselnya. “Sera, aku kesana sekarang, ne?”
“Eo, menjauhlah segera dari Byun Baekhyun, Xi Lulu…”
“HYUNG!! Aku tidak akan membiarkanmu pergi!” Baekhyun yang merasa terkhianati, mencengkeram kerah baju Luhan, membuat Sehun turun tangan demi melindungi hyung tercintanya.
“Baekhyun hyung, andwae!! Lepaskan!”serunya sambil berusaha melepas tangan Baekhyun dari Luhan.
“Yaaa~, kita baru setaun debut, jangan begini…”Suho ikut panik, berusaha menarik tubuh Baekhyun menjauh dari Luhan. Chanyeol dan Tao membantunya.
“Kan tadi aku bilang, kalau kau tidak cepat bertindak, Sera bisa disambar orang, Baekkie. Orang itu bisa saja aku…”Luhan malah memanas-manasi dan langsung dijitak oleh Kris.
“Astaga!! Bisa-bisanya kalian memperebutkan Sera noona!!! Seperti tidak ada yeoja lain saja didunia. Sadar hyung sadaaar!”Kai berkata histeris.
“Benar kata-kata Yoo Young Seok sunbaenim. Biasanya ada dua hal yang menyebabkan sebuah grup bubar, uang dan yeoja.”D.O berkata diplomatis, sambil bersidekap dan menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin. Lay yang ada dihadapannya, mengeryitkan dahi melihat tingkah sok dewasa D.O.
“Kalau yeojanya Jessica sunbaenim atau Victoria noona sih aku mengerti, tapi ini Sera noona!! Kurang kerjaan banget sih kaliannn.”
Sera yang ternyata masih mendengarkan dari ujung telepon yang dipegang Luhan, berdenyut urat marahnya mendengar kata-kata Kai.
“Hyung, bagaimana bisa kau melakukan ini padaku?!”
“Wae?? Kau tidak suka? Kalau tidak, cepat ungkapkan perasaanmu pada Sera, aku ingin tahu apa jawaban yeoja itu! Jadi kalau kau ditolak, aku bisa langsung merebutnya…”
“Hyung!”
“Aduuuh, udah dooong~~”
“Yaaa!! Jangan hanya gara-gara Sera noona, EXO jadi terpecah!! Aku tidak terima!”
“Heeii, Kamjjong-ah!! Kenapa kau malah ikut-ikutannn~!”
Pip.
Sambungan telepon diputus. Sera menggerutu kesal sambil memasukkan ponselnya kedalam tas.
“Dasar kumpulan orang konyol!”
Kemudian yeoja cantik blasteran Korea-Jepang itu melangkah menuju halte depan kampus. Tempat ia akan menunggu Luhan menjemputnya.
-
-
-
17.20 KTS
…….at Cafe……
“Hahaha, tadi itu asyik sekali…”Luhan tergelak senang. Capucon yang dipakainya sampai melorot. Sera yang ada dihadapannya hanya memandangnya aneh sambil meminum orange juice float-nya. “Kau pasti tertawa kalau melihat wajah Baekhyun!”
“Baekhyun pasti akan membunuhmu, Luluu.”
“Wae? Karena aku berencana merebutmu darinya?”
“Ie.”Sera meletakkan gelasnya. “Baekkie akan membunuhmu karena kau mempermainkan perasaannya. Lagipula, baka sekali dia. Bagaimana mungkin kau bisa merebutku darinya? Aku kan tidak mau kau rebut.”
“Aigooo-aighooo, jadi seorang Hwang Sera akan selalu setia pada Byun Baekhyun?”
“Mmmm, tidak juga. Aku akan setia sampai aku menemukan seseorang yang lebih baik dari Baekkie.”
Luhan menyandarkan tubuhnya dan bersedekap.”Eiii, maksudmu aku tidak lebih baik dari Baekhyun.”
“Kalau visual jelas kau ratusan kali lebih baik.” Sera nyengir. “Tapi tidak ada orang lain yang mengenalku sebaik Baekhyun.”
“Oya? Kau pikir, karena Baekhyun sudah bersamamu selama bertahun-tahun, itu berarti dia jauh lebih mengenalmu daripada orang lain, begitu? Kurasa tidak.”
“Nani?”
“Sera… sera… Kau bahkan tidak mengenali dirimu sendiri, bagaimana mungkin Baekhyun bisa mengenalmu dengan baik.”
“Maksudmu apa sih, Lulu?”
Luhan meminum milkshake-nya, membuat Sera merengut tak sabar. Luhan terkekeh. “Ya! Coba aku tanya, sebenarnya apa alasanmu menolakku dan malah berpacaran dengan Baekhyun?”
Sera membelalakkan matanya. Kaget dengan pertanyaan Luhan. Luhan memang pernah menyatakan cinta pada Sera. Itu dulu, saat member-member EXO masih trainee. Mereka pernah bertemu beberapa kali dan lumayan akrab karena rajin berkirim pesan. Tapi saat itu, dia tidak menyangka sama sekali kalau Luhan bisa suka padanya bahkan sampai berani mengajaknya berpacaran. Masalah ini, hanya Suho, Amber, Chaerin sahabatnya dan Jaejoong yang tahu. Baekhyun bahkan tidak tahu kalau Luhan adalah rivalnya sejak lama. Untuk urusan namja yang dekat dengannya, Sera memang tidak pernah terbuka pada Baekhyun. Entah apa alasannya.
“Kan dulu aku sudah bilang kalau aku hanya menganggapmu teman, Luluuu…”
“Bukankah kau juga menganggap Baekhyun teman? Lalu kenapa kau menerimanya?
Sera mengeryit. “Baekhyun itu bukan teman biasa—“
“Oya?”sambar Luhan. “Lalu teman seperti apa dia?”
“Dia temanku sejak kecil. Sahabat sejatiku…”
“Jadi, jika aku ingin berpacaran dengan seorang Hwang Sera, aku harus menjadi temanmu sejak kecil dan sahabat sejatimu dulu?”
“Bukan begituuu…”
“Lalu bagaimana?”
“Yahhh… aku…”
“Aighooo, Sera-chan. Bagaimana kalau kita buat ini jadi lebih mudah, ne? Kau tidak mencintaiku karena itu kau menolakku. Tapi, kau mencintai Baekhyun karena itu kau berpacaran dengannya, gampang kan?”
“Eh?? Masa begitu?”
“Coba tanyakan pada hatimu dulu. Setelah selesai makan ini, aku ingin dengar jawaban seperti apa yang dikatakan hatimu.”
Sera merengut. Menatap Luhan yang sibuk makan sambil otaknya keras berpikir. Bagaimana caranya bertanya pada hati kita sendiri coba?
“Hatiku bilang, dia tidak tahu!”kata Sera asal. Putus asa karena tidak kunjung mendengar suara hatinya. Mungkin hatinya sedang tidur? Siapa tahu?
“Ckckck, itulah mengapa aku bilang kau tidak mengenal dirimu sendiri. Kau bahkan tidak bisa mendengarkan suara hatimu sendiri. Ya! Padahal jawaban sudah ada tepat didepan hidungmu dan kau sama sekali tidak bisa melihatnya, konyol sekali. Apa yang hyung bilang dulu juga sama seperti apa yang kubilang sekarang kan? Karena itu dia memutuskanmu. Kenapa sih kau tidak mau mengakuinya?”
Sera mendesah pelan. Hyung yang dimaksud Luhan adalah mantan pacarnya dulu.
“Kalau kau benar tidak mencintai Baekhyun, lepaslah dari dia. Jangan bikin orang salah paham.”tandas Luhan. Sambil meminum minumannya, ia mengamati ekspresi Sera yang masih nampak sedang berpikir keras. Yeoja itu menggigit-gigiti sedotan minumannya dengan gemas. Ya ampun, ada ya orang yang tidak bisa menyimpulkan perasaannya sendiri seperti Sera.
“Aku tidak pernah tahu cinta itu apa…”gumam Sera. Luhan yang mendengarnya langsung mengeryit bingung. “Kupikir aku mencintai oppa, tapi saat dia pergi, aku menangisinya karena banyak kenangan yang sudah kita habiskan bersama. Aku menangis karena dia melepasku. Aku kehilangan dirinya tapi tidak pernah berharap kembali bersamanya lagi. Karena itu, aku berpikir, oh, berarti aku tidak mencintai oppa? Bukankah cinta-lah yang mendorong seseorang untuk selalu ingin bersama? Lalu, aku mulai berpikir lagi, oh, jadi bukan cinta yang membuat seseorang bisa mempertahankan hubungan yang lama. Oppa dulu seringkali bilang kalau dia mencintaiku, lalu kenapa dia bisa melepasku begitu saja. Aku dan Baekhyun bisa selalu bersama. Kami bertahan selama bertahun-tahun tanpa perlu cinta bukan?
“Dan aku mulai tidak mengerti, sebenarnya cinta itu apa? Perasaan seperti apa yang bisa didefinisikan sebagai cinta? Berdebar-debarkah atau perasaan ingin selalu bersama? Kalau iya begitu, berarti aku sudah jatuh cinta pada G-Dragon oppa dong.”Sera nyengir. “Aku tidak pernah punya gambaran jelas, Lulu. Jadi aku selalu iri pada orang yang langsung tahu bahwa dirinya sedang jatuh cinta saat bersama dengan lawan jenis, menurutku itu hebat sekali.”
“Kau hanya tahu, itu saja. Memang tidak ada ciri-ciri yang jelas saat kau jatuh cinta, Sera-chan. Lalu, apa yang kau rasakan saat bersama Baekhyun?”
“Saat bersama Baekhyun? Nggg… aku merasa nyaman. Dia satu-satunya orang yang aku percaya tidak akan meninggalkanku apapun yang terjadi. Bahasa lebaynya, walau seluruh dunia memusuhiku, aku percaya Baekhyun akan setia berdiri disampingku. Dia itu adalah musikku, aku tidak akan suka hidup tanpa dirinya… eh? Apa itu berarti aku mencintai Baekhyun??”
Luhan mengedikkan bahunya. “Molla. Menurutmu bagaimana?”
“Eiii, kan aku bilang aku tidak mengerti masalah begituan. Beri saran dikit laaahhh”
Luhan memainkan sedotan milkshake-nya dengan ekspresi bosan. “Aku sudah terlalu banyak memberi saran dan stimulus. Sebagai seseorang yang kusuka, seharusnya kau tidak boleh menyakiti hatiku seperti ini…”
“Ck, kan tadi kau yang mulai. Lagipula, ini kan sudah lebih dari setahun lamanya. Move on dong, Lulu. Yeoja lain kan banyak…”
“Astaga. Enak sekali kau bicara! Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada yeoja kejam sepertimu. Pasti dikehidupan sebelumnya aku sudah mengkhianati negaraku makanya aku dihukum seperti ini…”
“Kekeke~, terimalah nasibmu dengan lapang dada, Xi Lulu…”
Luhan tertawa.
“Eh, Lulu, kalau ternyata iya aku jatuh cinta pada Baekhyun, bagaimana kalau Baekhyun tidak mencintaiku? Aku kan tidak mau cinta bertepuk sebelah tangan…”
Luhan yang sedang meminum milk shakenya, hampir saja tersedak demi mendengar kata-kata polos Sera. Wajahnya langsung berubah masam. Sera dan Baekhyun, bagaimana mereka bisa punya pikiran yang kompak sekali seperti itu? Dua orang bodoh yang senang memperumit masalah. Luhan jadi kesal. “Itu urusan kalian berdua, bukan urusanku!”
“Huuu, dasar.”
“Ah, sudah. Ayo kita ke bioskop. Aku butuh refresing!”
“Kau yang bayar tiketnya ya? Hehe.”
“Ck, kau ini…Arraseooo… Kkaja!”
-
-
-
20.00 KTS
……Baekyeol’s Room…..
Nowadays I’m confused about you and even more about myself, are we friends or dating
When we’re walking and also watching movie I have a deep secret to tell you.
We’re friends which closer than lovers
But what should I do, I love you babe
(Beige feat Ryeowook – When I Falling in Love with Friend)
“Ya!! Mwohaneungeoya jigeum?! Kenapa jam segini kau belum pulang?”sembur Baekhyun. Barusan ia menelepon Haru—kakak Sera—saat yeoja itu tidak menjawab telepon dan membalas sms-nya, dan marahlah dia karena sejak sore tadi, yeoja itu belum pulang juga. Akhirnya ia meneror ponsel Sera tanpa henti, dan setelah telepon keempat akhirnya yeoja itu mengangkat teleponnya.
“YA!”Sera balas berteriak lebih keras. Lalu yeoja itu batuk-batuk kecil dan memelankan suaranya. “Ini baru jam8, Baekkie. Astaga kenapa kau cerewet sekali seperti appa!”
“Aissh, cepat pulang!”
“Wae?!”
“Kau tanya kenapaaa?!”Baekhyun mengacak-acak rambutnya kesal. “Aku tidak suka kau pergi dengan Luhan hyung.”
“Mwo? Kau tidak apa-apa kalau aku pergi dengan Jongin, kenapa dengan Lulu tidak boleh??”
“Kau bahkan punya panggilan manis buat Luhan hyung…”gerutu Baekhyun. “Nan keunyang shireo!!”
“Dasar kekanakan!”
Pip.
“Ya! YA!! HWANG SERA!! Kenapa malah dimatikan?! Aissssh, yeoja itu!”Baekhyun mengomel. Suho yang kebetulan lewat kamar Baekyeol yang pintunya terbuka, menggeleng-geleng melihat Baekhyun yang marah-marah pada ponselnya yang tidak berdosa. Sungguh ponsel yang malang.
Sejak Luhan meninggalkan ruang latihan, namja berwajah imut itu bertingkah mengerikan. Berkali-kali mengacak-acak rambut coklatnya dan kerutan muncul ditengah alisnya. Nampaknya ia benar-benar kesal, sekaligus tidak berdaya. Ingin dia lari kerumah Sera, tapi member lain menghalanginya karena tidak mau Baekhyun kalap dan melakukan hal yang aneh-aneh pada Luhan diluar teritori perlindungan dorm dan perusahaan. Kalau sampai ada fans yang melihat kan gawat. Byun Baekhyun memang jadi agak kurang waras jika jealous-nya kumat.
“Ahh, kenapa dengan Luhan hyung sihh…”gumamnya pelan. Baekhyun merasa merana karena kalau benar Luhan berniat merebut Sera darinya berarti kali ini dia mendapat saingan yang berat lagi. Sial.
BUK.
“Aw!”
“Ya! Bagaimana bisa seorang Byun Baekhyun kehilangan kepercayaan diri seperti itu? Menyedihkan!”
Baekhyun menoleh ke-empunya suara dan tersangka yang menimpuk kepalanya dengan bantal.
“Sakit tauk!”protesnya.
Chanyeol terkekeh, lalu ambil posisi duduk disamping Baekhyun, membuat kasur yang mereka tempati berguncang pelan.
“Kau ini konyol sekali. Bisa-bisanya kau cemburu pada Luhan hyung. Kau tidak percaya pada pacar dan temanmu sendiri, huh?”
“Bukan begitu. Aku hanya khawatir, apalagi kemarin Sera memuji-muji Luhan hyung karena tambah tampan dengan rambut barunya itu. Astaga, kau pasti akan kesal sekali melihat ekspresinya, ‘omo-omoooo, Luluuuu, tampan sekaliiii~~’”Baekhyun menirukan suara dan mimik wajah Sera yang tentu saja sama sekali tidak mirip. Chanyeol tergelak.
“Euhh, kau sendiri tahu kan di EXO yang paling Sera suka kan Luhan hyung. Mereka bahkan sudah saling kenal sebelum aku kenal dengan Luhan hyung. Tapi Sera tidak pernah cerita sedekat apa mereka dulu dan sekarang. Luhan hyung bahkan sampai membelikan Sera tiket konser, tidak mungkin jika mereka tidak dekat sekali kan? Rasanya jadi tidak tenang membiarkan mereka berdua.”
“Kau siiih, tidak mau membelikan Sera tiket itu…”
“Aigho, mana sudi aku membelikan Sera tiket konser G-dragon sunbaenim. Sunbae itu adalah rival-ku nomer satu…”
“Sekarang jadi tambah lagi kan rivalmu?”
Baekhyun langsung muram. “Iya siiih…”
“Heiiish, kenapa aku jadi terbawa??”omel Chanyeol pada dirinya sendiri sambil memukul pelan kepalanya. “Luhan hyung itu bukan rival, jangan begitu ah! Kita kan satu grup, mana boleh seperti ini.”
“Habiss, Luhan hyung gitu sih…”
“Aku yakin Sera pasti tidak punya maksud apa-apa. Dia Cuma ingin membalas budi Luhan hyung yang membelikannya tiket, jadi sekarang dia pasti sedang mentraktir hyung makan atau kenoraebang. Makanya daripada kau galau tidak jelas kayak gini, mending kamu cepat ungkapkan perasaanmu pada Sera. Biar kau lega dan tahu perasaan Sera.”
“Kalau aku ditolak gimana?”
“Ya itu konsekuensinya!”
“Enak sekali kau bicara, yeollie!”
“Kau yang bikin rumit! Kau dulu saja bisa bilang I Love U pada pacar-pacarmu, kenapa dengan Sera yang sudah bersamamu selama bertahun-tahun malah tidak bisa?”
“Nah, karena sudah bersama selama bertahun-tahun itulah kenapa aku sulit mengungkapkan perasaanku! Aku semakin takut dia akan menjauh dariku…
“Atau dia akan semakin dekat denganmu. Itulah bodohnya dirimu, kenapa sih kau selalu melihat kemungkinan buruknya? Kau selalu berpikir Sera akan menolakmu! Kenapa kau tidak berpikir bahwa Sera mencintaimu dan akan menerima cintamu. Think Positively, Baekhyun-ah! Gitu kan lebih enak!”
“Bagaimana bisa aku berpikir Sera mencintaiku kalau aku sama sekali tidak melihat tanda-tandanya?!”
“Haish, Jincha! Ya! Sera mau jadi pacarmu, itu belum cukup apa membuktikan dia cinta padamu?”
“Eo! Apa susahnya dia menjadi pacarku? Kita hanya berubah status dan kebiasaan. Apa gunanya kalau tidak ada cinta. Aaaah, molla-molla-molla!!”Baekhyun menghempaskan tubuhnya kekasur dan menyurukkan kepalanya ke bantal.
“YAAA!! HYUNG BABOOOO~~~”
Buakk.
Kai meloncat dan langsung menindih tubuh Baekhyun yang tengkurap. Membuat Chanyeol terlonjak dari duduknya.
“YA!! KKAMJONG!! KAU MAU MEMBUNUHKU HAH?? Sakit. Awwh. TURUN DARI TUBUHKU!”
“Nee. Neo Jugeoshipeo. Aish, aku kesal punya hyung babo sepertimu. YA! SEHUNNIE! Nawa palli!!”
Sehun yang dipanggil, muncul dibalik daun pintu dan langsung berlari kencang-kencang dan menindih Kai. Membuat Baekhyun yang berada ditumpukan terbawah tambah tergencet.
“Yaaaa~~~”teriak Baekhyun putus asa.
Chanyeol ikut-ikutan. “Aigho, aku ikut main yaaa…” lalu menindih Sehun.
“Ya! Kau ini berat hyung,”protes Kai.
“Suho hyung!! Kyungsoo-ahhh!! Tolonggg~~”jerit Baekhyun. Suho dan Kyungsoo yang menonton, hanya tertawa.
“Ya, hyung! Sebagai namja, kau seharusnya malu, eo? Bilang cinta pada yeoja yang disuka saja tak berani. Bagaimana bisa kau menghadapi dunia dan menjadi kepala keluarga!”Kai mulai berkhotbah. Tangannya sigap memiting leher Baekhyun, membuat namja yang tubuhnya lebih kecil dari dia itu mengaduh kesakitan.
“Yaaa, kkamjong… jeball…”
“Noona selalu hanya ingin bersama hyung, apa itu belum cukup sebagai bukti. Dasar hyung berotak sempit. Kau harusnya tahu bagaimana noona putus dengan orang itu dulu. Pasti kau akan menyesal…”
“YA! Kkamjong!!”Suho yang merasa Kai sudah menyebut hal yang tidak boleh disebut, berseru memperingatkan.
“Jongin-ah, Suho hyung? Apa maksudnya itu? kalian tahu? Sera dan orang itu—“
“Eo. Na ara. Tapi aku tidak akan bilang. Kau harus tanya sendiri!”potong Kai.
“Kenapa Suho dan kau tahu sedangkan aku tidak?!”
“Aku juga tahu,”kata Chanyeol. “Amber, Chaerin, L Myungsoo, Minsoo dan Luhan hyung juga tahu…”
“Mwoooo?? Bahkan Luhan hyung tau?!”
“Aishhh, kenapa kau sebut-sebut nama Luhan hyung?”Suho memukul kepala Chanyeol.
“Ahaha, maaf hyung…”
Baekhyun meronta-ronta. “AHHH, Lepaskan aku!! Aku mau menemui Sera sekarang!! Akan aku siksa yeoja itu sampai dia mengaku!! Bagaimana bisa dia memberitahu semua orang, bahkan Luhan hyung, tapi padaku tidakkk!!”
“Ah, andwae! Sebelum itu kau harus kami siksa dulu. Kyungsoo-ah, ready? GO!”
Kyungsoo yang sudah siap sedia didepan kaki Baekhyun, mengeluarkan jurus gelitikannya yang paling dahsyat kekaki Baekhyun. Baekhyun yang kegelian langsung menghentak-hentakkan kakinya dan menjerit-jerit. Apalagi tubuhnya masih tertindih tubuh Chanyeol, Kai dan Sehun. Sungguh penyiksaan. Suho tertawa dan tanpa empati sedikitpun leader EXO itu mengabadikan moment berharga itu dihandycam-nya.
“Anak-anak, tertawa yang lebarrr!!”Suho appa berseru gembira.
“YA!! HYUNG!! KAU INI MANUSIA APA BUKAN??? HENTIKAN!!”
“HAHAHA….”
-
-
-
20.46 KTS
…………Luhan’s Car……….
Sera menatap jalanan kota Seoul yang gemerlap oleh lampu-lampu dan bangunan-bangunan dipinggir jalan. Malam sudah turun saat ia dan Luhan keluar dari bioskop. Jadi tadi saat Baekhyun menelepon, Sera masih dalam ruang bioskop menonton bersama Luhan. Setelah makan tteokpoki sebentar diwarung pinggir jalan, Luhan mengantar Sera pulang. Saat Sera tanpa sengaja melihat iklan Sunny 10 EXO-K yang ditayangkan di big screen salah satu mall, ia jadi teringat sesuatu.
“Lulu, aku baru ingat sesuatu,”
“Ne?”
“Memangnya apa yang akan diungkapkan Baekhyun padaku? Sepertinya aku tadi dengar kau menyuruh Baekhyun mengungkapkan sesuatu padaku.”
“Oya, aku tadi lupa mematikan telepon darimu. Jadi kau masih dengar?”
Sera mengangguk. “Sedikit sih, tadi berisik sekali.”
“Mmm.. menurutmu apa?”
“Eunggg… apa dia punya yeoja yang disukai sekarang?”
Luhan mengangguk. Tapi ternyata Sera tidak menyadarinya. Yeoja itu terlalu semangat berpikir.
“Atau jangan-jangan dia menyembunyikan sesuatu dariku. Apa dia melakukan sesuatu yang aneh padaku?”
Luhan mengeryit. “Tentu saja tidak. Kenapa kau berpikir begitu?”
“Tingkah Baekhyun aneh sih…”
“Mungkin dia jealous kau pergi denganku…”
“Tentu saja, dia kan tidak pernah suka disaingi…”ujar Sera ringan.
Luhan memutar bola matanya. Yeoja disampingnya ini ternyata benar-benar bebal. Bagaimana mungkin Sera tidak bisa melihat tanda-tanda sejelas itu. Kalau Baekhyun tidak melakukan apa-apa ya tidak mungkin perasaan mereka terungkap. Aigho, pasangan yang menyusahkan. Dan kenapa juga Luhan harus peduli.
“Sial…”rutuk Luhan dalam hati.
“Eo, Luhan… menurutmu Baekhyun akan memaafkanku tidak? Tadi ditelepon sepertinya dia marah sekali.”
“Kau cemas?”
“Sedikit. Kami jarang bertengkar, jadi agak gak enak gitu rasanya…”
“Setelah tahu alasan yang sebenarnya kenapa kau pergi denganku, dia tidak akan mungkin marah. Kalau aku jadi Baekhyun aku akan sangat senang punya pacar seperti dirimu,”kata Luhan tulus.
“Jincha? Hehehe, aku ini memang hebat…”
Luhan tertawa. “Narsis!”
“Hahaha, biarin.” Sera mengganti posisi duduknya, lebih menghadap ke Luhan dan menatap namja itu. “Ya! Xi Lulu, karena sekarang Baekhyun menjadi pacarku, aku jadi tidak punya sahabat lagi. Kau mau menggantikan posisinya?”
“Kau memilihku?”
“Eo.”
“Wae?”
“Karena aku ngefans padamu…”jawab Sera polos yang membuat Luhan tertawa.
“Ya!! Hwang Sera! Alasan apa itu? Kau ini apa tidak punya sence of romantic hah? Bukan seperti itu caranya merayu namja…”
“Siapa juga yang sedang merayu! Sudah jawab saja mau apa tidak?!”
“Yah, baiklah… daripada tidak sama sekali. Tapi hati-hati ya, kalau Baekhyun sedikit saja melepasmu, aku akan langsung merebutmu, ara?”
“Eiii, masih saja seperti itu…”Sera manyun.
Luhan tersenyum penuh arti. Bukankah Baekhyun lebih beruntung dari dirinya sekarang? Walaupun Sera tidak pernah mengakui dan menunjukkan perasaannya, paling tidak yeoja itu selalu ada untuk Baekhyun dan melakukan apapun untuk membuat Baekhyun senang. Seperti sekarang ini. Hhhh, betapa beruntungnya adik ‘seperguruannya’ itu.
Mobil yang mereka kendarai memasuki kawasan elit perumahan tempat Sera tinggal. Mereka sudah berjalan-jalan berdua dari sore sampai semalam ini. Setelah ini, Luhan masih harus menghadapi member-member lain yang menunggunya didorm. Tadi saat hendak menyalakan mobil untuk menjemput Sera, Luhan mendapat SMS dari Kris.
“Kau harus menjelaskan semuanya nanti, Xi Luhan!”
Apanya yang harus dijelaskan? Apa Luhan harus menceritakan kalau ia pergi dengan Sera sebenarnya adalah demi Baekhyun? Aish, Luhan merasa akan lebih baik baginya jika ia memang benar-benar berkencan dengan Sera.
“Sampai, Lulu. Aish, hentikan mobilnya!”
Luhan kaget, tak sadar kalau tadi dia melamun sambil nyetir. Fiuh, bisa gawat kalau tadi dia berbelok dan menabrak tiang listrik.
“Ah, aku lupa rumahmu yang mana…”kata Luhan ngeles.
“Eiiii, belum ada sebulan kau kesini. Mau masuk dulu?”
“Boleh? Aku mau menyapa appa-mu…”
“Oh iya, kau belum pernah bertemu appa ya? Okay, Kkaja. Appa libur hari ini.”
Luhan dan Sera keluar dari mobil. Tidak lupa namja tampan itu mengeluarkan belanjaan yang ditaruh dijok belakang. Sera berniat membantu, tapi Luhan dengan gentle menolak dan membawa semuanya.
Saat mereka menaiki tangga didepan rumah Sera, appa Sera sudah membukakan pintu dan berdiri disana. Beliau mendengar suara putrinya, karena itu beliau langsung meletakkan koran yang beliau baca dan membukakan pintu.
“Kenapa baru pulang, Hime-sama?”
“Ck, tadi Baekhyun sekarang gantian appa. Aku tadi mampir belanja dan nonton sebentar appa…”
“Annyeong haseyo, ahjussi…”Luhan menyapa appa Sera sambil membungkuk 90 derajat saat beliau mengalihkan tatapan kearahnya.
“Annyeong haseyo. Kau teman Sera?”
“Ne, ahjussi…”
“Siapa namamu?”
“Xi Luhan, ahjussi.”
“Ahh, chinesse?”
“Ne…”
Appa Sera manggut-manggut sambil menatap Luhan dari bawah keatas. “Ya! Hwang Sera, seharusnya kau memacari namja seperti ini…”kata appa Sera usil. “Kau namja yang tampan nak. Orang tuamu pasti bangga.”
“Gamsa hamnida, ahjussi. Sayang sekali, putri anda ini sudah menolak saya…”
Sera melotot.
“Mwoya?? Aighoo, apa yang kau lakukan sebenarnya, Hime-sama. Kau menolak namja tampan seperti dia dan malah berpacaran dengan Baekhyun. Apa belum cukup kau menempel terus pada Baekhyun selama bertahun-tahun?”
“Ah, appa… kenapa berkata seperti itu?”protes Sera.
“Aduuuh, suamiku. Kenapa kau menggoda Hime-sama seperti itu? hahaha…” Mama Sera muncul. “Luhan-kun, orenmanida…”
“Orenmanida, ahjumma…”balas Luhan sambil membungkuk penuh hormat.
“Kau sudah makan? Ayo makan dulu dirumah kami…”
“Gamsahamnida, ahjumma. Tapi kami tadi sudah makan…”
“Dan Lulu juga sudah mau pulang. Ya kan Lulu?”Sera tersenyum penuh arti pada Luhan.
Luhan tertawa garing. “Hahaha, iya. Teman-teman saya sudah menunggu didorm. Kalau begitu saya permisi, ahjumma, ahjussi…”
“Ne, hati-hati Luhan-kun…”
Mobil Luhan melaju pergi diiringi lambaian tangan Sera. Fiuh, kalau namja itu lama-lama disini bisa habis dia digoda appa-nya yang menyebalkan itu.
“Dia temanmu dikampus?”tanya Appa Sera.
“Ani. Dia teman Baekhyun digrupnya…”jawab Sera sambil masuk mengikuti appa dan mamanya kedalam rumah.
“Aigho! Bisa-bisanya kau selingkuh dengan teman Baekhyun, Hime-sama. Siapa yang mengajarimu bersikap memalukan seperti itu?!”
“Aduh appa! Lulu itu Cuma teman, tidak lebih!”
“Sera-chan… apa yang kau bawa itu?”Haru—kakak Sera—yang sedang menonton tivi bertanya saat Sera lewat sambil menenteng-nenteng tas belanjaan.
“Hadiah,”jawab Sera singkat. Ia masuk kedapur dan mendapati mamanya sudah kembali berkutat menghias kue yang ada dimeja makan.
“Sudah jadi ya kuenya? Yatta!! Mama memang mama terhebat didunia!”
-
-
-
21.07 KTS
……..EXO’s Dormitory…………
Baekhyun sedang memakan sup kacang merah buatan Kyungsoo dengan enggan saat ponselnya berdering nyaring. Wajah Sera muncul dilayar LCD, meminta namja itu untuk mengangkat teleponnya. Baekhyun terlonjak, antara senang dan kesal. Dia berdeham sedikit, lalu dengan menarik napas dalam Baekhyun mengangkat telepon Sera. Chanyeol yang duduk diseberang meja, memperhatikannya.
“Mwoo?!”
“Baekkieee, Annyeong!!”jerit Sera dari seberang sana. Suaranya terdengar ceria sekali. Baekhyun tambah kesal. Kenapa yeoja itu senang sekali sementara dirinya merana seperti ini? Apa terjadi sesuatu antara Sera dan Luhan?? Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran buruk diotaknya.
“Mau apa kau meneleponku malam-malam begini!”
Chanyeol yang mendengar kata-kata ketus Baekhyun memutar bola matanya jengah. Padahal sejak tadi Baekhyun memelototi ponsel terus-terusan dan mengutuk-ngutuk Sera jika yeoja itu tidak meneleponnya. Tapi sekarang, setelah akhirnya Sera menelepon, dia malah bertingkah sok dingin seperti itu. Aneh.
“Aigho, kau tidak suka ya aku meneleponmu? Yasuda kalau begitu, tidak jadi sajalahh…”
“Ya! Ada apa?! Kau kan sudah membuatku susah payah mengangkat teleponmu, sekarang kau harus mengatakan apa maumu, Sera!”
“Cih, apa susahnya mengangkat telepon? Dasar Baekhyun baka!”
“Mwo?! Kenapa kau mengataiku baka?”
“Karena kau merajuk seperti anak kecil. Aneh sekali tauk!”
“Siapa yang merajuk?!”sembur Baekhyun tak terima.
“HYUNG YANG MERAJUK!!”Sehun berteriak lalu terdengar suara terkikik geli dari ruang tv tempat member lain berkumpul. Baekhyun melempar sendok dari tempatnya duduk kearah ruang tv. Dasar dongsaeng durhaka, barusan Baekhyun sudah memukulinya habis-habisan sebagai balasan karena sudah menindih sampai tulang Baekhyun rasanya remuk semua, masih berani juga ia nyeletuk gak guna.
“Kekeke~…”Sera yang mendengar keributan kecil itu terkekeh senang.
“Cepat katakan apa maumu!”kata Baekhyun sewot.
“Ck, dasar tidak sabaran. Ya! Jawab dengan jujur, kau marah padaku ya?”
“Eo…”
“Eiii, dasar. Kalau begitu dengarkan ceritaku, ne?”
“Kenapa aku harus mendengarkan ceritamu?”
“Haish, sudah. Dengarkan saja!!”Sera berdeham. “Suatu hari diminggu sore. Ada seorang namja berwajah sangat manis. Walaupun tingkahnya tidak ada manis-manisnya dan menyebalkan sekali, tapi karena wajahnya lumayan jadi dimaafkan. Dia sedang berjalan-jalan dengan tiga orang temannya didaerah Myeongdong…”
“Kau ini cerita apa sih?”
“Ck, dengarkan dulu, Baekkie! Bukan hal yang biasa bagi namja itu berjalan-jalan seperti ini, karena dia bukan namja biasa. Ia harus merapatkan jaket dan memakai kacamata minus palsu demi menutupi identitasnya. Saat dia melewati sebuah toko, dia terhenti saat melihat sesuatu yang begitu menarik perhatiannya. Dengan antusias ia masuk ketoko tersebut dan langsung mengambil barang yang dia sukai itu dietalase. Salah seorang teman namja itu—yang lebih tampan tentunya,hehe—bertanya,”Kau suka?”. Dan dengan antusias namja berwajah manis itu mengangguk. Dia suka sekali desain barang yang ia pegang itu, matanya sampai berbinar melihatnya. Tapi saat ia mengecek label harganya, mata yang berbinar itu seolah kehilangan sinarnya. Malang sekali namja itu, harga barang itu mahal sekali. Dia bisa menghabiskan banyak uang untuk satu barang ini dan itu bukan sesuatu yang bijaksana. Apalagi dia sedang mulai menabung untuk membeli mobil. Akhirnya dengan berat hati ia mengembalikan barang itu keetalase…”
“Sera-channn~”Lidah Baekhyun terasa kelu, ia mengerti sekarang. Namja itu tahu benar cerita itu, karena namja yang ingin membeli barang tapi tak jadi itu adalah dirinya.
“Aku mendengar cerita itu dari Lulu. Sungguh malang ya nasib namja baka tapi manis itu? Karena itu hari ini aku meminta tolong Lulu untuk menunjukkan toko mana dan barang apa sih yang namja itu inginkan. Karena selain namja itu, hanya Lulu yang tahu. Kebetulan dia-lah namja tampan yang tadi ikut masuk ketoko itu dan bertanya ‘Kau suka?’. Eotte? Ceritaku bagus kan, Baekkie? Sekarang kalau kau melihat namja manis yang kumaksud tadi, suruh dia datang ketaman didekat rumahmu sekarang ya? Aku ingin menemuinya…”
“Eo. Dia juga ingin segera menemuimu sekarang…”Baekhyun bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu keluar. Membuat kepala-kepala yang ada didorm itu sempurna tertoleh padanya.
“Jincha? Bilang padanya juga, jangan lupa menutupi wajahnya. Dia kan bukan namja biasa…”
Baekhyun menghentikan langkahnya dan kembali kekamar untuk mengambil jaketnya. Dia hampir saja lupa.
“Kau mau kemana?”tanya Suho yang menyusul Baekhyun kekamar.
“Ketempat Sera…”
“Eo, Joonie. Aku pinjam Baekhyun sebentar,”kata Sera yang mendengar suara Suho. Baekhyun menyampaikan kata-kata Sera yang tentu saja hanya didengarnya itu ke Suho.
“Baiklah. Jangan pulang terlalu malam…”
“Ne. Araseo…”
Baekhyun langsung melesat keluar dorm.
“Lho? Baekhyun hyung gak pinjem mobil hyung ya? Trus mau naik apa dia?”tanya Kai saat melihat kunci mobil Suho masih tergeletak manis dimeja ruang tamu.
“Eh? Baekhyun pasti lupa karena terburu-buru.”Suho tertawa geli. “Dasar bodoh.”
-
-
-
21.56 KTS
………….at Park beside Baekhyun’s Home……….
Sera menimang-nimang bungkusan yang ada dipangkuannya. Senyum manis terukir dibibir. Yeoja berambut panjang coklat itu sampai tidak mempedulikan udara yang dingin malam itu, padahal lagi-lagi ia keluar rumah tanpa memakai jaket tebal karena lupa. Senang rasanya membayangkan ekspresi orang yang akan menerima hadiahnya ini. Mata orang itu pasti akan berbinar-binar dengan wajah takjub. Disamping Sera, teronggok manis kue ulang tahun berwarna biru muda dengan lilin-lilin kecil menyala disekeliling kue. Kue itu bukan buatannya tentu saja, tapi buatan mamanya.
Alunan musik terdengar dari headphone ditelinganya. Suara Changmin, suara empat oppa-oppanya yang selalu Sera cintai mengalun lembut penuh harmoni. Terlintas kenangan-kenangan saat ia masih trainee dan DBSK masih utuh lima orang. Kenangan saat Sera pertama kali dikenalkan pada Changmin, Junsu, Yoochun dan Junho oleh Jaejoong yang sudah ia anggap sebagai oppa kandungnya sendiri. Sera tiba-tiba merasa rindu, ingin berkumpul lagi seperti dulu.
“Apa aku memang harus kembali ke SM ya?”gumamnya pelan sambil menatap kelangit yang sempurna gelap tanpa bulan maupun bintang.
Lagu berganti, bayangan Jaejoong dan kawan-kawan pun ikut berlalu dari pikiran Sera. Digantikan oleh bayangan seseorang. Ya, dia selalu muncul ketika Sera mendengarkan lagu ini.
“Sera-chan!”panggilan seseorang membuyarkan lamunannya. Sera menatap kedepan, kearah sesosok namja yang membungkuk dan memegangi lututnya. Napasnya terengah-engah hingga membentuk banyak kepulan asap. Mata Sera membulat. Tidak menyangka sosok Baekhyun sekarang ada dihadapannya. Seolah namja itu baru saja melompat dari pikirannya.
“Kau ini kenapa?”tanya Sera saat Baekhyun berhasil mengatur napasnya dan berjalan menghampirinya.
“Aku lupa membawa mobil Suho-hyung. Jadi tadi aku naik bus dan lari kesini…”
“Baka. Kenapa pake lari segala? Aku masih tetap akan menunggumu sampai kau datang tauk! Ah iya…” Sera mengambil kue yang diletakkan disampingnya. “Jeng! Jeng! Saengil chukkae Baekhyuniiee.”Yeoja itu mulai menyanyi dengan semangat. “Saengil chukkahamnida. Saengil Chukkahamnida. Saranghaee ne Baekhyunnie. Saengil chukkahamnida!!”
Baekhyun cengo. “Ya! Ulang tahunku masih sebulan lagi, Sera…”
“Aighooo, ini kan surprise! Mana seru kalau surprisenya diberikan saat hari-H ultahmu. Eotte? Kau terkejut kaaan? Aku ini memang jeniuss…kekeke~”
“Aish jincha…”
“Ya! Kau tidak mau meniup lilinnya? Ah, chankaman! Make a wish dulu, ne?”
Baekhyun tersenyum geli. “Kau ini aneh sekali? Mana ada orang yang meniup lilin ultah dan make a wish sebulan sebelum tanggal ultahnya.”
“Ada kok?”
“Nugu?”
“Kamu, hehe…”
“Heiiss… Arasseo, aku akan make a wish dulu, ne?”
Sera mengangguk senang.
Baekhyun menutup matanya dan berdoa dengan sungguh-sungguh didalam hatinya. Saat ia membuka mata, wajah Sera yang pertama tergambar dimatanya. Baekhyun tersenyum lalu meniup lilin-lilin ulang tahunnya sampai padam. Meniupkan doanya yang ia ucapkan dalam hati tadi keudara, Baekhyun berharap doanya tadi bisa sampai ketelinga Sera dan membuka hati yeoja itu.
“Hehe, kau senang? Aku juga membelikanmu hadiah…” Sera meletakkan kuenya dan mengambil kado spesial yang sudah ia beli khusus untuk Baekhyun. “Kau pasti sudah tahu ini apa? Untung belum terjual…”
Baekhyun mengambil kado itu dan membukanya. Walau ia sudah tahu apa yang dibelikan Sera dari ceritanya tadi, Baekhyun tetap saja merasa takjub saat melihat sepasang sepatu yang begitu diinginkannya dua minggu yang lalu. Jujur, ia sebenarnya sudah melupakan sepatu limited edition itu, jadi ia tidak menyangka sepatu itu ada ditangannya sekarang. Apalagi barang itu Sera yang membelinya. Baekhyun tahu yeoja itu sangat pelit dalam urusan uang. Dia akan merelakan uangnya terpakai dalam jumlah besar hanya untuk dua hal, buku dan BIGBANG. Namun sekarang Sera mau membelikannya sesuatu yang mahal seperti ini, apa mungkin karena Baekhyun adalah hal yang spesial bagi Sera, sama spesialnya seperti buku dan BIGBANG yang dicintainya itu?
Tiba-tiba hati Baekhyun serasa diremas kuat oleh tangan tak kasat mata. Teringat olehnya tingkah konyolnya seharian tadi. Sekarang Baekhyun tahu, Sera ternyata hanya bermain-main dengannya demi suksesnya kejutan ini. Bodoh sekali ia bisa terjebak permainan Sera. Sebagai namja, Baekhyun merasa sangat malu. Yeoja yang dicintainya ini, walaupun tidak pernah mengucapkan kalimat cinta padanya, begitu sangat peduli pada Baekhyun. Bukan masalah sepatu mahal itu, tapi keinginan Sera untuk menyenangkan hati Baekhyun-lah yang membuat namja itu begitu terharu.
“Kenapa kau melakukan ini?”tanya Baekhyun.
“Kenapa ya?”Sera menelengkan kepalanya. “Aku hanya ingin membuat kejutan untukmu. Itu saja, hehe. Eotte? Kau suka?”
“Eo, aku suka.”
“Kau sudah melakukan banyak hal untukku dimasa lalu, ini bukan apa-apa dibandingkan semua itu, Baekkie.”
Perlahan Baekhyun mempersempit jaraknya dengan Sera, lalu memeluk yeoja itu erat. “Mianhae…”
………on the other side………….
“Wahhh, Baekhyun hyung beruntung sekali!”komen Tao setelah Luhan selesai menceritakan alasan sebenarnya dibalik kencannya hari itu dengan Sera.
“Yah,, dia memang beruntung…”kata Luhan malas.
“Aku tidak menyangka Sera ternyata romantis juga…”Kris ikut berkomentar disela makannya. Hari ini Lay berbaik hati membuatkan mie telur untuk seluruh penghuni dorm-M, kecuali Luhan. Luhan sudah makan tadi.
“Tapi bukan Sera namanya kalau tidak ada maksud tersembunyi. Dia bukan tipe gadis yang spontan melakukan sesuatu hanya demi menyenangkan orang lain.”
“Maksud hyung?”tanya Chen.
“Liat saja besok, apa yang terjadi dengan couple bodoh itu…”
“Memangnya besok ada apa? Kau tau sesuatu?”Xiumin balas bertanya, penasaran.
“Aku tidak tahu, hanya saja firasatku bilang kalau besok ada sesuatu yang terjadi…”
“Eiii, jangan berburuk sangka dulu dong, han!”
“Sera bilang hanya Baekhyun yang mengenalnya dengan baik. Dia tidak tau saja kalau aku lebih baik mengenalnya daripada Baekhyun. Lihat saja nanti, aku akan…”
Buak!
“Auw! Choijang!! Kenapa kau memukulku?!”
“Jangan memicu peperangan Xi Luhan…”kata Kris tajam.
Luhan merengut.
……….bact to Baek-Sera……..
Sera terkejut mendapatkan pelukan tiba-tiba seperti itu. tubuhnya menegang seketika. Tapi demi mendengar kata-kata Baekhyun ia membalas pelukan Baekhyun dan membuat dirinya lebih nyaman dalam pelukan hangat itu. “Ah, ani, Baekkie. Akulah yang seharusnya minta maaf karena telah membuatmu salah paham. Mianhae, ne? Kau tahu kan kadang-kadang usilku kumatt… hehe”
Baekhyun menjewer pelan telinga Sera yang ada disebelahnya. “Kau nyaris membuatku mati kesal, tauk…”
“Aw, kau ini terlalu posesif. Mengerikan,”canda Sera. Yeoja cantik itu menatap rambut Baekhyun dan memegangnya. “Aku suka warna rambutmu yang ini, jangan sekali-kali kau mem-blonde lagi rambutmu, ne? Akan kugunting habis nanti!!”
“Aighooo, tidak akan lagi, Mrs. Byun. Kecuali hairstylist noona mem-blonde rambutku saat aku tidur…”
“Cih. Aku tidak akan membiarkan dia melakukannya lagi pada rambutmu, Mr. Hwang!”
“Hahaha… Wae? Aku tidak tampan ya saat rambutku blonde?”
“Tentu saja tidak…”
“Aish… kau ini jujur sekali.”
“Biarin…”
Baekhyun tersenyum. Hidungnya menghirup aroma melon yang menguar dari rambut Sera. Yeoja dipelukannya ini tidak berubah sama sekali sejak ia kecil. Tubuhnya selalu wangi buah, entah itu karena parfum atau shampoo yang Sera pakai. Bagi Baekhyun aroma tubuh Sera adalah aromaterapi paling ampuh untuknya. Membuatnya merasa nyaman dan rindu. Memeluk Sera seperti ini selama setahun penuh tidak akan cukup baginya.
“Ya! Aku mau tanya!”kata Baekhyun.
“Mwo?”
“Kenapa Luhan hyung bisa tahu masalah putusmu dengan orang itu?”
“Ne? Karena dia tanya, trus aku kasih tahu,”jawab Sera enteng sekali.
“Hah?”
“Kau pasti mau protes kenapa aku tidak memberitahumu, ya kan? Itu karena kau tidak pernah bertanya dan aku juga tidak merasa penting menceritakannya padamu. Kupikir pasti juga kau tidak akan suka mendengarnya…”
Baekhyun mendongakkan kepalanya. Ahhh, benar juga. Dia selalu enggan mendengarkan apapun tentang namja itu. Selama 3 tahun Sera berpacaran dengan orang itu, Baekhyun sama sekali tidak pernah menanyakan apapun tentang hubungan mereka berdua. Sera kadang bercerita, tapi ekspresi tidak berminat Baekhyun mungkin membuat Sera tau kalau Baekhyun tidak suka pada orang itu.
“Baekkie… Lepaskan dulu…”Sera tiba-tiba mendorong pelan tubuh Baekhyun, membuat namja itu melepaskan pelukannya dengan enggan. “Aku ingin kau mendengar sebuah lagu. Ini lagu kesukaanku…”
“Bigbang?”
Sera melepas sebelah earphonenya. “Anii. Aku belum pernah bilang padamu kalau aku suka lagu ini.”
“Lagu baru?” Baekhyun memakai earphone yang diberikan Sera. “Eo? Ini Dongbangshinki?”tebaknya saat mengenali suara Jaejoong dipembukaan lagu.
Sera mengangguk dan tersenyum kecil. Lalu yeoja itu kembali memeluk Baekhyun dengan earphone masing-masing terpasang ditelinga kanan Sera dan telinga kiri Baekhyun. Baekhyun mengeratkan pelukannya pada Sera sambil mendengarkan alunan lembut lagu ditelinganya. Baekhyun memang jarang mendengar lagu-lagu DBSK, terutama karena ada suara orang itu disana. Tapi sekarang, dia malah mendengarnya bersama Sera dengan posisi berpelukan seperti ini. Situasi yang aneh menurutnya. Kenapa Sera ingin dia mendengarkan lagu ini?
Sera dengan nyamannya, menyandarkan tubuhnya ketubuh Baekhyun. Memejamkan mata dan menggumamkan lirik dari lagu yang mengalun ditelingannya.
You’re my melody norul yonjuhalke
On & On
(You’re my melody
I’ll perform for you)
Non naui norae nae sarmui saunduturaek
(You are my song
The soundtrack in my life)
Insaengui mudael
Barkhyojunun norul saranghae
To bullojullae non naui norae
(I love you
You lighted up the stage of my life
(I’ll sing it again) You’re my song)
Baekhyun terhenyak.
“Sera-chann?”
“Lagunya bagus kan, Baekkie?”ujar Sera lembut. “Kau tahu? Oppa sering sekali menyanyikan lagu ini untukku. Alasannya, karena aku sangat menyukai lagu ini…”
Sera melepas pelukannya dan menatap Baekhyun. Yeoja itu tidak tahu, namja dihadapannya ini sangat merana saat mendengar kata-katanya tadi. Bagaimanalah tidak, yeoja yang dicintainya memintanya mendengarkan lagu kenangannya bersama namja lain. Hati Baekhyun serasa ditusuk pisau berkarat. Sakit.
Sera tersenyum. “Tapi anehnya, aku tidak pernah merasa lagu ini adalah lagu soundtrack-ku dan oppa. Ini salah satu dosaku padanya…”
Eh?
“Aku ingin mengaku. Bagiku lagu ini adalah kau, Baekkie. Kau adalah laguku. Hampir seumur hidupku kuhabiskan bersamamu. Bersama dengan suaramu, tingkah lakumu, senyummu…”Sera tertawa. “…tapi kebanyakan sih dengan tingkah konyolmu ya? Kau benar-benar mengisi hidupku dengan baik. Seperti halnya lagu. Musik. Simphoni. Mereka mengiringiku tumbuh. Seumur hidup mengisi hari-hariku dengan baik. Jadi bagaimanalah bisa, aku hidup tanpa mereka, tanpa musik-musik itu, tanpamu? Ah, jincha, aku benar-benar tidak mau hidup didunia yang sepi tanpa musik, yang kosong tanpa dirimu. Jadi, Byun Baekhyun, jangan pernah kau berani meninggalkan diriku atau aku akan mematahkan kakimu…”
Baekhyun membeku.
“Aku sedang mengungkapkan perasaanku dan kau hanya diam saja seperti itu? napeun!”
“Katakan sekali lagi…”pinta Baekhyun lirih.
“Apa?”
“Katakan sekali lagi, apa aku bagimu, Hwang Sera?”
Sera memandang Baekhyun sejenak, lalu senyumnya perlahan terukir diwajah cantiknya. “Kau adalah laguku, Byun Baekhyun…”
Jantung Baekhyun kali ini sepertinya benar-benar terlonjak dari sarangnya. Baekhyun merengkuh wajah Sera. “Astaga. Kau ini benar-benar manis…”katanya lembut sebelum bibirnya sempurna mendarat kebibir yeoja yang dicintainya itu.
Sera membelalakkan matanya saat dirasakannya sesuatu yang hangat melekat dibibirnya. Tubuhnya reflek berusaha mendorong tubuh Baekhyun. Tapi tenaganya seperti telah tersedot keluar. Jantungnya yang hanya sebesar kepalan tangan itu seolah memenuhi tubuhnya dengan alunan detakan yang kuat. Ciuman Baekhyun melumpuhkan syaraf sensorinya. Semua berpusat pada bibirnya. Kehangatan itu. Rasa manis itu.
Sera merasa terlempar kembali ke-tahun-tahun lalu, saat ciuman pertamanya yang diam-diam membekas dihatinya selama bertahun-tahun. Ciuman main-mainnya dengan Baekhyun saat SMP telah membuat Sera tanpa sadar tidak bisa menerima ciuman lain. Defensif bahkan pada pacarnya sendiri.
“Kumohon Sera, jangan memaksakan diri lagi. Jujurlah pada dirimu sendiri…”suara namja itu, namja yang telah dilukainya, terngiang dibenak Sera.
“…Kau tidak mencintaiku karena itu kau menolakku. Tapi, kau mencintai Baekhyun karena itu kau berpacaran dengannya, gampang kan?”kata-kata Luhan tadi sore.
Sera terkesiap. Sebuah pemahaman tiba-tiba tertanam dikepalanya.
Kehangatan dibibir Sera lenyap. Yeoja itu mendongak menatap wajah Baekhyun yang masih berada dalam jarak yang sangat dekat dengan wajahnya. Napas namja itu terasa hangat menerpa wajahnya. Entah dorongan dari mana, Sera merangkulkan tangannya keleher Baekhyun dan menarik namja itu untuk menciumnya kembali. Mereka berciuman lagi, lebih dalam, lebih intens.
Mereka berdua berciuman lama. Meluapkan seluruh perasaan yang terpendam dalam dihati masing-masing. Tanpa kata-kata. Hening dalam penghayatan. Sampai akhirnya napas mereka memendek, Baekhyun melepas ciumannya.
Saat menatap wajah Sera, tiba-tiba jantungnya meledak tak terkendali. Astaga, mereka barusan berciuman? Wajah tampannya langsung merah padam.
Reaksi Sera juga sama. Yeoja itu bahkan tidak berani menatap Baekhyun.
“A—bagaimana kalau kita pulang?”ujar Sera gugup setengah mati.
“Ahh—ide bagus, haha”Baekhyun tak kalah gugup mengambil bungkusan sepatunya yang entah sejak kapan tergeletak disebelah kakinya.
“E-eh, jangan lupa, ini..”Sera mengambil kue ultah Baekhyun dan memasukkannya kembali kekotaknya. “Untuk teman-teman didorm…”
“Oh, ne. Gomawo…”
“Hehe, berterimakasihlah pada mama…”
“Hahaha, iya…”
Hening.
“Kkaja…”
“E-eo…”
Baekhyun dan Sera berjalan beriringan. Otak mereka tiba-tiba terasa kosong. Seolah terformat dan hanya tersisa satu file. Sebuah video adegan ciuman mereka tadi. Baekhyun menggigit bibirnya. Sera menggigiti kukunya. Keduanya merasa resah pada perasaan masing-masing.
Sampai akhirnya mereka sampai dipersimpangan jalan.
“Konbanwa, Sera-chan. Mimpi indah, ne?”
Sera tersenyum kaku. Sepertinya malam ini dia tidak akan bisaa tidur.
“Eo. Kau juga.”
Baekhyun tersenyum kaku. Berpikir hal yang sama seperti Sera. Sepertinya ia tidak akan bisa tidur malam ini.
Mereka berdua berbalik. Menapaki jalan masing-masing menuju rumah mereka.
Baekhyun dengan bungkusan dikedua tangan, sebuah senyuman merekah dibibirnya. Ia menoleh, melihat yeoja yang dicintainya yang tadi sempat ia peluk dan ia cium. Ahhh… bahagianya. Pasti Sera tidak tahu, bahwa bukan sepatu mahal limited edition itu hadiah kejutan spesial bagi Baekhyun, melainkan kata-kata sederhana yang Sera ucapkan.
“Kau adalah laguku, Byun Baekhyun…”
“Assa!”pekik Baekhyun.
Sementara itu, Sera, tidak mampu lagi menahan senyuman dibibirnya. Kesadaran itu membawa perasaan hangat dihatinya dan merambat kepipinya.
“Aish, jincha…”serunya pelan sambil menepuk kedua pipinya. “Lulu benar-benar hebatt…”
“Kau hanya tahu, itu saja. Memang tidak ada ciri-ciri yang jelas saat kau jatuh cinta, Sera-chan…”
I want to give my love that is more than love
I will slowly and slowly give you all my heart
I like everything about you
Please stay with me sometimes like friends, sometimes like lovers
(Beige feat Ryeowook – When I Falling in Love with Friend)
-
-
-
END?
Continue on the other story^0^
Pasti ada yang komen kalau ceritanya nggantung de? Hehe… ya memang begitu. Sebenarnya ini bisa dibilang series. Karena pada tiap cerita konfliknya sama. Tapi kalau series, berarti harus runtut dong alurnya. Ibaratnya kayak Drama Korea gitu, jadi tiap bersambung dilanjutannya ada sambungannya lagi dengan alur yang nyambung. Tapi ini gak, jadi ibaratnya kayak sit-kom. Tiap story ada permasalahannya sendiri tapi permasalahan utama itu tidak hilang.
Kenapa begitu?
Karena saya tidak bisa bikin cerita yang panjang dengan alur continue seperti cerita series, huhu…(-_-!!)
Wah kok aku jadi bicara panjang lebar ya? Hoho..
Pokoknya mohon RCL-nya ya… dan kalau responnya bagus, akan ada Lightheaven selanjutnyaa…
Arigatou!!
