Title : My Doll is Real (chapter 2)
Author : Shin Ji Sung/ Kkamjul
Main Cast :
· Oh Sehun
· Shin Chan Chan (oc)
Other Cast :
· All member Exo
· Park Hye Mi
· Choi Hyun Ra
Genre : Romance, Comedy, School life
Rating : PG-13
Length : Chaptered
Disclaimer : Sekali lagi saya nyatakan.. bahwa sesungguhnya cast yang berada di dalam ff ini adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Kecuali Oc-nya. Dan bahwa sesungguhnya Oh Sehun adalah milik author*digampar whirlwinds
Hallo everybody saya kembali membawa lanjutan ffnya J adakah yang kangen sama author selama menunggu chapter berikutnya *ga ada. Baiklah, di sini ceritanya si Chan Chan itu jadi bad girl. Kenapa? Karena saya suka peran yang bad-bad gitu
. mau baca? Boleh kok. Tapi abis baca jangan lupa RCL nee
kalo ada reader yang belum baca part sebelumnya, silahkan baca ya supaya gak bingung sama ceritanya Dan yang belum mengunjungi blog author, kalo ada waktu boleh main kok ke www.shinjisungatarublog.wordpress.com di sana udah author publish sampe chapter 4
gamsahamnida J
Summary : Sehun, si pemuda tampan yang selalu digilai oleh yeoja. Suatu hari, ia sedang berkeliling dengan mobilnya menikmati indahnya kota Seoul. Saat di perjalanan, ia melihat seorang nenek yang tengah kesulitan mengambil kucing di atas pohon. Merasa iba, Sehun pun membantu nenek tersebut mengambil kucing dari atas pohon. Sebagai imbalan terima kasih, sang nenek memberikan boneka pada Sehun. Di rumah, Sehun berniat membuang boneka tersebut.
“ Huh, buat apa aku memiliki boneka? Aku kan namja tulen “ Sehun pun membuang boneka tersebut dari atas balkonnya menuju kolam renang yang berada di bawahnya.
JBYURRR…
“ Yak! Siapa yang melemparku ke dalam kolam renang?!! “
“ … “
Chapter 1
“ Kau siapa huh?! Berani-beraninya memasuki rumah orang tanpa izin! “
“ Baiklah, perkenalkan Shin Chan Chan imnida “
“ Perkenalkan Oh Sehun imnida. Dan mengapa kau bisa ada di sini! “
“ Mana ku tahu!! “
**
“ Hari ini, kita akan mendapatkan seorang murid baru di sekolah ini. Nah, kalau begitu silahkan masuk dan perkenalkan dirimu “ seluruh mata kini tertuju pada pintu kelas. Masuklah seorang yeoja berambut coklat bergelombang. Tunggu, sepertinya aku tidak asing dengan rambut itu.
“ Anyeong haseyo Shin Chan Chan imnida “
“…..”
Chapter 2
Sehun pov
“ Anyeong haseyo Shin Chan Chan imnida “
“ Baiklah Chan Chan, silahkan kau pilih tempat dudukmu “ apa aku tidak salah dengar? Chan Chan? Bagaimana ia bisa sekolah? Bukankah ia tadi masih berada di rumah? Dan apa itu? Darimana ia bisa mengenakan seragam sekolah? Atau jangan-jangan, ia mencuri uang tabunganku di kamar.
“ Aku ingin duduk bersama namja itu “ ia menunjuk ke arahku. Bagus Oh Sehun, kini Shin Chan itu meminta kau menjadi teman sebangkunya.
“ Tidak boleh! Sehun oppa adalah milikku! Ia tidak boleh duduk dengan yeoja mana pun kecuali aku! Lagi pula ia juga sudah memiliki teman sebangku! “ sudah kuduga. Pasti Hyun Ra akan menentangnya habis-habisan. Memangnya aku peduli. Kulirik Kai yang duduk di sebelahku mengedikkan bahunya.
“ Sudahlah Hyun Ra, mereka hanya akan menjadi teman sebangku “ Song seonsaengnim menenangkan Hyun Ra. Hyun Ra menggerutu kesal di bangkunya sambil mengumpat perkataan Song seonsaengnim. Memangnya aku peduli *ga ada kata lain apa?
“ Kai, kau pindah bersama Hye Mi. Dan kau Oh Sehun, kau sekarang duduk sebangku dengan Chan Chan “ Kai segera pindah menuju bangku di sebelah Hye Mi. Tak apalah, lagipula sepertinya duduk dengan Chan Chan bisa membuatku terhindar dari serangan Hyun Ra.
Hyun Ra melangkah dengan pasti menuju bangkuku. Dapat kurasakan aura negatif dan positif bercampur menjadi satu saat ia duduk di sampingku. Ia tersenyum padaku. Dasar Shin Chan! Apa ia ingin membalas dendam padaku soal sarapan pagi tadi.
Chan Chan pov
Yeah! Akhirnya aku bisa masuk sekolah ini juga. Dengan trik-trikku untuk mengelabui para staf dan guru di sekolah ini dengan membuat surat keterangan palsu akhirnya mereka mempercayaiku dan menerimaku menjadi siswa baru di sini. Performing Art School. Sepertinya sekolah ini adalah sekolah elit. Terlihat sekali dari bangunan sekolahnya yang bergaya modern. Tapi yang membuatku tercengang adalah melihat seluruh yeoja di sekolah ini tampil glamour. Sebenarnya mereka mau sekolah atau mau berpesta?
Dan beruntung sekali aku. Aku ditempatkan di kelas yang sama dengan Oh Sehun. Kelas 12-2. Sekarang, di sinilah aku. Memperhatikan Song seonsaengnim menerangkan materi pelajaran. Tapi tidak dengan Sehun. Ia terus berceloteh mengenai diriku. Dasar namja yadong! Aku sebenarnya tidak tahu mengapa aku bersekolah. Terlebih lagi setelah kejadian tadi malam yang membuat hidupku berubah 180°. Tak apalah nikmati saja.
Aku ingin membalas dendam pada Sehun soal sarapan pagi tadi. Aku masih ingat betul kejadian itu. Saat aku sedang memakan ramyeon-ku tiba-tiba saja entah darimana ramyeon-ku rasanya pedaaasss sekali. Padahal aku ingat betul kalau aku tidak menaruh saus ataupun cabai dalam makananku. Sehun yang melihatku saat itu tengah gelabakan mengambil minum tertawa terbahak-bahak. Dan sudah kupastikan. Pelaku tindak kriminal itu adalah Oh Sehun.
Teng.. teng..
Sepertinya itu bel istirahat. Seluruh murid di kelas ini berhamburan keluar. Tapi tidak denganku. Aku masih ling-lung dengan sekolah ini karena bangunannya yang super besar dan luas. Bagaimana nanti kalau aku nyasar dan tak bisa kembali? Lebih baik aku pilih jalan aman saja. Tetap disini dan duduk manis. Sehun sudah pergi ke kantin. Awalnya ia mengajakku, tapi aku tidak mau. Karena aku tidak mau menjadi korbannya lagi seperti di rumah. Lalu ia mengajak temannya yang ku ketahui bernama Kai. Dia yang menjadi teman sebangku Sehun sebelum aku.
Brak !!
“ Hey kau yeoja tengik! “ apalagi ini?
Author pov
Brak !!
Chan Chan yang sedang asyik memandangi pemandangan melalui jendela kelas kini mulai terusik dengan suara gebrakan meja di depannya.
“ Hey kau yeoja tengik! “ Chan Chan menoleh ke arah pemilik suara. Di dapatinya seorang yeoja dengan rambutnya yang berwarna coklat lurus tengah menatapnya dengan tatapan ingin membunuh. Yeoja itu adalah Hyun Ra. Chan Chan melihat Hyun Ra dengan tatapan mengintimidasi. Ia tahu bahwa Hyun Ra lah yang sempat menentangnya untuk duduk sebangku dengan Oh Sehun. Dan Chan Chan bukanlah yeoja bodoh mengenai hal ini. Ia tahu pasti Hyun Ra menyukai Sehun. Tapi apa pedulinya? Toh dia juga bukan siapa-siapanya Sehun.
“ Berani-beraninya kau mendekati Sehun-ku! “ Chan Chan tak bergeming. Ia mengacuhkan Hyun Ra dengan mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Hyun Ra yang merasa tidak di perhatikan tidak diam saja. Ia mulai mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan bersiap untuk menampar Chan Chan.
Grep
“ Hyun Ra! Hentikan kelakuanmu ini! Dia kan murid baru di kelas ini, seharusnya kau menjalin sebuah persahabatan dengannya. Bukannya menjalin permusuhan dengannya “ Hyun Ra merasa kesal dengan perlakuan wakil kelasnya. Ia segera pergi meninggalkan kelas.
“ Anyeong haseyo Park Hye Mi imnida. Maafkan perbuatan temanku ya. Ia memang seperti itu kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan Sehun “ Hye Mi memperkenalkan dirinya pada Chan Chan. Chan Chan pun menanggapinya dengan memperkenalkan dirinya juga pada Hye Mi.
“ Kurasa kita bisa menjadi teman yang baik “ ucap Chan Chan setelah melihat bagaimana Hye Mi membelanya. Hye Mi pun tersenyum manis menanggapi pernyataan Chan Chan
**
“ Shin Chan! Sekarang jelaskan padaku. Bagaimana bisa kau sekolah?! “ Sehun bertanya pada Chan Chan dengan kasar. Ia membentak-bentak Chan Chan sambil meninggikan nada bicaranya. Chan Chan pun tak peduli. Ia masih berkutat dengan tali sepatunya yang ia lepaskan.
Sehun dan Chan Chan sekarang berada di rumah. Lebih tepatnya di rumah Sehun. Chan Chan harus merengek dulu meminta pada Sehun agar ia diperkenankan pulang bersama dengan Sehun. Dengan alasan ia lupa jalan menuju rumah Sehun.
“ Mudah saja “ Chan Chan menjentikkan jarinya. Chan Chan tidak melanjutkan kata-katanya. Membuat Sehun jengah. Sehun yang merasa mendapatkan respon yang kurang baik segera menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya dan menenangkan pikirannya.
@ night
“ Sehun, kalau yang ini caranya bagaimana? “ Chan Chan bertanya pada Sehun mengenai pr matematika yang diberikan Cho seonsaengnim. Ia sangat menyayangkan dirinya yang selalu malas memperhatikan pelajaran matematika di sekolahnya. Biasanya ia akan bertanya pada teman sebangkunya kalau mendapatkan kesulitan. Tapi sekarang? Ia bertanya dengan seorang Oh Sehun. Namja terdingin yang dinginnya bahkan mengalahkan suhu di kulkas *widih gilee
Sehun pov
“ Sehun, kalau yang ini caranya bagaimana? “ apa anak ini tidak pernah belajar sama sekali? dari soal pertama sampai terakhir ia selalu bertanya padaku. Kenapa tidak sekalian minta dikerjakan saja padaku? Ani, itu terlalu baik. Aku tidak suka itu *jahat lu!
Dengan berat hati aku menjelaskannya pada yeoja ini. Tapi kalau di lihat-lihat, ia tidak buruk. Menurutku ia cantik. Ya, benar. Rambutnya yang coklat bergelombang, hidungnya yang mancung, matanya yang bulat, dan kulitnya yang seputih susu. Cantik sekali bukan? Selesai mengerjakan pr kami tidak langsung tertidur. Kami bermain ‘Truth or Dare’. Sepertinya ini akan menarik.
Aku mengambil botol bekas yang berada di dapur untuk permainan. Ku putar botol ini. Siapa pun yang terkena arahan botol ini, ia harus berani melakukan tantangan oleh lawan main. Dan, botol ini tepat mengarah pada Chan Chan. Kena kau Shin Chan!
“ Baiklah, Truth or Dare “
“ Truth “ ternyata ia lebih memilih truth. Oke, aku tahu.
“ Tindakan kriminal apa saja yang pernah kau perbuat “ pertanyaan macam apa ini. Tapi inilah yang keluar dari otakku.
“ 3 kali bertengkar di sekolah. 15 kali di hukum di tengah lapangan. 2 kali membuat kepala orang bocor. 4 kali membuat tangan orang patah. 3.. “
“ Cukup! “ aku tidak tahan dengannya. Apa benar ia melakukan itu? sungguh terlalu anak ini. Ia kan yeoja. Tapi kalau dilihat dari kesan kami pertama bertemu sepertinya tidak mustahil.
“ Apa kau benar-benar melakukan hal itu? “ tanyaku seraya mendekat ke arahnya. Dan ia hanya tersenyum menanggapinya. Benar. Pasti ia melakukannya.
“ Sekarang giliranku yang memutarnya “ ia mengambil alih botol dan memutar botol tersebut. Bingo! Kena kau Oh Sehun.
“ Aku pilih dare “
“ Apa kau yakin? Tidak menyesal? “ mengapa ia bertanya seperti itu?
“ Ne “ jawabku dengan muka yang kubuat sesantai mungkin.
“ Saat di sekolah, akan kuberitahu “ lantas aku membelalakkan mataku. Seakan-akan tidak percaya dengan perkataanya. Sepertinya ada yang tidak beres. Apa yang ia rencanakan sih?
@ School
“ Ayo cepat katakan Oh Sehun! “
“ Hey bodoh! Bagaimana kalau aku ditertawakan oleh murid satu sekolahan huh?!! Kenapa harus di sini. Dan kau memintaku untuk berteriak mengatakannya? Shireo! Memangnya kau siapa? “
“ Jadi kau tidak mau ya? Baiklah akan ku beritahu kepada yang lain kalau kau tadi pagi… “ aku langsung membekap mulutnya. Jangan sampai ia memberitahu hal ini pada yang lain. Aku menyesali perbuatanku semalam. Ani, mimpiku. Semalam aku bermimpi dikejar-kejar hantu. Saat terbangun kasurku sudah basah. Aku yang tidak tahu menahu mengira bahwa air itu pasti air yang di siramkan oleh Chan Chan ke tubuhku. Tapi aku salah. Aku segera mengenal baunya. Bau pesing. Dan ternyata aku mengompol. Chan Chan yang melihatku terbangun sudah mengompol tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Ia menjadikan peristiwa ini sebagai sebuah ancaman untukku. Pintar sekali bukan?
Aku mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan. Berharap waktu terhenti saat ini juga.
“ Ayolah Sehun, kau hanya harus bilang ‘ Sehun suka minum susu strawberry saat siang hari bersama Song seonsaengnim di sekolah’ mudah bukan? “ memang mudah tapi kalian tahu kan kalau aku ini cadel ‘s’. Oke, relax Sehun relax.
“ Thehun Thuka minum ThuThu Trawberry thaat thiang hari berthama Thong theonthaengnim di thekolah “ cukup keras aku mengatakannya. Aku yakin, pasti habis ini seluruh siswa di sekolah ini akan menertawakanku. Bagaimana tidak, aku mengatakannya dengan sangat keras di lapangan sekolah. Dan sudah pasti seluruh siswa bisa mendengar suaraku yang cetar membahana ini. Sesaat setelah mengatakannya suasana menjadi hening.
“ Neoumu kyeopta! “
“ Oh Sehun, katakan sekali lagi padaku “ dan tiba-tiba saja segerombolan siswa turun dari lantai tiga sekolah menuju lapangan. Mereka meneriakkan namaku dengan tangan di dada mereka seperti ingin meraihku. Aku bergidik melihatnya. Segera saja aku berlari menghindari amukan masa seperti ini. Kutinggalkan Chan Chan yang masih tertawa di lapangan sekolah. Awas kau Chan Chan! Akan kubalas perbuatanmu!
Chan Chan pov
Huufftt beginilah nasibku, menumpang di rumah seseorang. Harus mematuhi aturan yang dibuat oleh pemiliknya. Siapa lagi kalau bukan Oh Sehun. Setelah puas aku mengerjainya tadi siang saat di sekolah, kini sekarang ia yang melancarkan aksi balas dendamnya dengan mengerjaiku di rumah. Ya, kali ini aku sedang memasak. Ia menyuruhku memasak makan malam karena Han ahjumma sedang ke rumah sakit merawat suaminya yang sedang sakit. Padahalkan aku tidak bisa memasak. Seumur-umur, baru kali ini aku memasuki dapur untuk memasak. Biasanya aku ke dapur secara sembunyi-sembunyi hanya untuk mencuri makanan yang dimasak oleh eommaku. Karena aku tahu, eomma tidak akan memberikan seluruh masakannya padaku karena aku pasti akan menghabiskan seluruh masakan yang dibuat olehnya.
Aku masih berkutat dengan panci yang berada di depanku. Sibuk memasukkan bahan-bahan masakan kimchi. Aku tidak bisa memasak lagi selain memasak kimchi. Karena yang ku tahu hanya makan makan dan makan. Aku tidak pernah tahu dan tak mau tahu bagaimana cara mengolahnya menjadi sebuah makanan yang lezat di konsumsi. Aku jadi teringat ibuku saat memasak. Ku kira semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ternyata.. ini lebih sulit dari dugaanku. Tanganku sudah berapa kali terkena panasnya panci di hadapanku. Membuat tanganku merah. Belum lagi saat memasukkan bahan-bahannya. Aku harus berhati-hati kalau tidak mau terkena panasnya air yang mendidih. Eomma, seperti inikah kerjaanmu setiap hari? Maafkan aku eomma, aku hanya bisa menyusahkanmu saja dengan selalu menyuruhmu membuatkanku makanan untuk bekal di sekolah. Aku berjanji aku tidak akan menyuruhmu lagi eomma. Tapi kalau aku sedang baik hati ya..
Sambil menunggu masakanku matang, aku memotong sayuran bekas bahan-bahan kimchi yang tidak terpakai.
Tess
“ Aw..!! “ jariku teriris pisau.
“ Shin Chan, wae? “ ku dengar suara Sehun dari arah meja makan. Bagaimana ini? Bagaimana jika ia mengomeliku karena aku tidak becus dalam memasak. Aigoo.. telunjukku semakin banyak mengeluarkan darah.
“ Chan-ya, gwenchana “ Sehun menghampiriku ke dapur. Omo! Bagaimana ini? Kusembunyikan telunjukku yang masih mengeluarkan darah. Sehun menatapku horor. Baik, sepertinya ini akan panjang urusannya.
“ Apa itu di belakangmu? Kenapa ada darah yang menetes? “ ia menunjuk ke arah belakangku. Segera kutolehkan kepalaku menuju arah yang di tunjuk. Darah. Itu pasti darah dari jariku. Tanpa kuduga Sehun menarik tangan kiriku.
“ Chan-ya, ada apa dengan tanganmu? “ aku tidak menjawab. Terlalu takut untuk menjawabnya. Aku yakin pasti sekarang Sehun tengah menatapku seakan-akan aku adalah mangsa yang harus diburunya. Namun, tidak kusangka. Bukannya memarahiku ia malah menghisap darahku di telunjuk jariku. Ngilu rasanya. Tapi entah mengapa aku senang dengan perlakuannya. Seperti ada ribuan kupu-kupu yang sedang beterbangan di perutku. Ia segera menarikku ke arah meja makan. Lalu membawa kotak p3k. Ternyata ia baik juga. Buktinya saja ia mengobati lukaku dengan hati-hati.
“ Gomawo Sehun-ah “ aku mengucapkan terima kasih padanya karena ia mengobati lukaku.
“ Ne, lain kali hati-hati saat memasak. Dan kenapa saat kutanya tadi kau bukannya menjawab malah.. “ suaranya menggantung. Tunggu, bau apa ini? Seperti bau gosong. Astaga.. kimchiku!
Aku segera berlari menuju dapur. Saat ku buka panciku, ternyata benar. Kimchikulah yang gosong. Aku mendengus. Masakan pertamaku di rumah ini malah seperti ini.
“ Sudahlah, biarkan saja kimchi itu. Kita makan di luar saja “ tiba-tiba saja Sehun sudah berada di sampingku. Ia yang melihat masakanku gosong segera mengajakku makan di luar. Tak apalah, daripada perutku meronta-ronta meminta asupan makanan. Mana mungkin kan aku memakan masakan yang gosong ini.
Author pov
“ Sehun, bagaimana baju yang ini? “ Chan Chan menunjukkan sebuah dress biru satin tanpa lengan dengan panjang selutut. Sehun mengacungkan jempolnya.
Setelah kenyang sehabis makan di foodcourt mereka kini sedang berbelanja pakaian. Tentu saja pakaian mereka berdua. Sehun membeli pakaian untuk musim dingin karena sebentar lagi musim dingin akan tiba. Sedangkan Chan Chan, ia tentu saja membeli seluruh pakaian sehari-hari karena saat ia terdampar di rumah Sehun ia hanya membawa pakaian tidur yang ia kenakan. Beruntung ia terdampar di rumah Sehun. Karena seluruh kebutuhannya bisa terpenuhi dengan mudah.
“ Sehun, habis ini kita kemana? “
“ Kita pulang ne “ Sehun dan Chan Chan pun segera menuju parkiran mobil yang berada di belakang supermarket tersebut.
“ Berani sekali kau merebut Sehun ku! Awas kau Chan Chan. Mati kau di sekolah! “ tanpa di sangka, seorang yeoja yang sedang berada di dalam mobilnya tengah mengamati mereka berdua. Hyun Ra segera melajukan mobilnya. Terlalu malas melihat pemandangan seperti itu.
@ school
Setelah sampai di tempat parkir sekolah, Sehun dan Chan Chan segera keluar dari mobil. Sehun menggandeng tangan Chan Chan menuju kelas. Yeoja-yeoja yang melihat hal itu tidak henti-hentinya menatap Chan Chan horor. Sedangkan yang di tatap tidak peduli.
Saat sampai di kelas, betapa kagetnya mereka berdua. Kini, bangku Chan Chan telah terisi oleh seseorang. Dialah Choi Hyun Ra.
“ Kenapa kau menduduki bangkuku? “ Chan Chan pun bertanya pada Hyun Ra mengenai tempat duduknya.
“ Wae? Siapa cepat dia yang dapat “ jawab Hyun Ra dengan sinisnya.
“ Yak Choi Hyun Ra! Pergi dari situ sekarang juga! “ Sehun berusaha mencairkan suasana dengan mengusir Hyun Ra agar kembali ke tempat duduknya. Hyun Ra mendengus kesal. Ia pun kembali ke tempat duduknya.
“ Pagi semuanya “ setelah masuk ke kelas Songseosaengnim mengucapkan salam pada seluruh murid kelas 12-2.
“ Minggu depan akan di adakan kompetisi dance antar kelas. Bagi kalian yang meiliki kemampuan dalam hal menari, silahkan berpartisipasi dalam kompetisi tersebut “Song seonsaengnim memberitahu perihal kompetisi dance yang akan di adakan di sekolah tersebut.
“ Song seosaengnim, aku ingin mengajukan sesuatu “ tiba-tiba suara Hyun Ra memecah kesunyian di kelas.
“ Aku ingin mengajak battle dance Shin Chan Chan. Jika ia menang, ia akan mendapatkan hadiah dariku. Tapi jika ia kalah, sebagai hadiahnya, aku yang akan menggantikan posisinya untuk duduk sebangku dengan Sehun “ Sehun menatap ngeri Hyun Ra. Ia tahu betul bagaimana skill dance seorang Choi Hyun Ra. Karena tahun lalu, Hyun Ra sempat mengikuti kompetisi dance yang sama dan ia mendapatkan juara satu dari seluruh kelas 12. Hebat bukan?
Kelas menjadi gaduh. Hyun Ra menatap Chan Chan sengit. Chan Chan pun tidak kalah sengitnya menatap Hyun Ra.
“ Begini saja Hyun Ra, bagaimana kalau kita tanya langsung pada Shin Chan Chan “ refleks seisi kelas langsung menujukan arah pandangan mereka pada Chan Chan.
“ Bagaimana Shin Chan Chan, apakah kau menerima tantangan tersebut? “ tanya Song seonsaengnim to the point.
“ Ne seonsaengnim, aku menerima tantangannya dengan senang hati “ Chan Chan menampakkan smirk evilnya. Sehun mengacak rambutnya frustasi. Tidak percaya jika Chan Chan menerima tantangan dari seorang Danching Queen di sekolah ini. Dan jika Hyun Ra yang menjadi pemenangnya, maka habislah ia.
“ Hey bodoh! Apa kau bercanda? Apa kau tidak tahu jika ia adalah Dancing Queen di sekolah ini huh?!! “ Sehun berbisik di telinga Chan Chan.
“ Oh ya? Mungkin gelar itu sebentar lagi tidak akan menjadi miliknya “ Sehun tercengang. Ia masih tidak percaya dengan jawaban Chan Chan.
Sehun pov
“ Oh ya? Mungkin gelar itu sebentar lagi tidak akan menjadi miliknya “ aku tercengang. Apa yang ia katakan? Gelarnya tidak akan menjadi miliknya lagi? Lalu milik siapa? Awas saja kau Chan Chan! Jika kau kalah, aku akan menggantungmu hidup-hidup dari balkon kamarku.
Teng.. teng..
Kebetulan sekali. Ketika aku lapar bel istirahat berbunyi.
“ Chan Chan, kita ke kantin bersama yuk! “ kulihat Hye Mi menghampiri bangku Chan Chan untuk mengajaknya ke kantin.
“ Ne, “ jawab Chan Chan sambil tersenyum riang bak anak kecil yang sehabis nangis langsung dibelikan balon kotak *lebay luh
“ Wah, kalian mau ke kantin ya? Kalau begitu kita ke kantin bersama saja “ entah ada angin darimana tiba-tiba saja Kai sudah berada di samping Hye Mi. Sepertinya Kai mencari perhatian dengan Hye Mi.
“ Sehun, kau ikut ne “ aku menganggukkan kepala menerima ajakan Kai. Jarang sekali aku ke kantin bersama dengan wanita. Ani, tidak pernah. Karena menurutku wanita itu menyusahkan dan menyebalkan. Aku takut jika mereka makan bersamaku, mereka malah minta ditraktir padaku. Enak saja, memangnya duit metik di pohon. Sama seperti Hyun Ra. Menyusahkan dan menyebalkan. Kenapa aku membencinya? Molla, aku pun tak tahu.
Tapi sepertinya pandanganku saat ini berubah. Saat Chan Chan masuk ke dalam hidupku semuanya berubah. Hari-hariku menjadi lebih berwarna. Tidak ada lagi kata bosan yang melanda diriku. Karena setiap hari dia selalu di sampingku. Dia berbeda dari yang lain. Jika wanita kebanyakan lebih suka shopping, namun tidak dengan dia. Dia lebih suka permainan olahraga. Seperti basket, sepak bola, bola volly. Semua itu adalah hobiku. Aku jadi ada teman untuk melakukan hal itu dengannya. Ya, dia berbeda dari yang lain.
Bahkan, sampai seluruh yeoja di sekolah ini menatapnya sinis. Ia tetap tak peduli. Seakan-akan hanya ia yang berada di sini. Hebat bukan?
***
“ Sehun, kau tunggu di sini ne, aku ingin ke toilet sebentar “ Chan Chan segera berlari menuju toilet. Kami sepakat untuk pulang bersama. Karena ia ingin ke toilet, aku menunggunya di kelas. Seluruh murid di kelas ini sudah pulang. Jadi, tinggallah aku sendiri di sini.
Chan Chan pov
Lega rasanya saat kau menahan sesuatu dari dalam dirimu, kini sesuatu itu sudah kau keluarkan dengan segenap jiwa dan raga. Aku benar-benar tidak tahan dari tadi. Setelah pelajaran selesai, aku segera berlari ke toilet. Tentunya meminta izin dari Sehun. Aku takut jika ku tahan, aku akan membasahi jok mobil Sehun. Dan ia pasti berceloteh tidak henti padaku karena aku telah membuat mobilnya menjadi bau dan basah.
“ Lho.. kenapa tidak bisa di buka? “ ada apa ini? Kenapa pintunya bisa tertutup tapi tidak bisa terbuka.
“ Hahaha rasakan kau! “ tunggu, sepertinya aku mengenali suara itu.
“ Kasian sekali kau Chan Chan, ckckck “ tidak salah lagi. Suara itu adalah suara Hyun Ra. Sepertinya ia tidak sendiri. Pasti ia bersama para pengikutnya.
“ Hey kalian! Keluarkan aku dari sini! “
“ Agar kau tidak kesepian, bagaimana jika kami tawarkan teman untuk menemanimu di dalam “ teman? Siapa? Tiba-tiba saja, dari atas pintu kamar mandi tikus-tikus putih berjatuhan. Jumlahnya lebih dari satu.
“ Silahkan menikmati malammu di kamar mandi. Dan ku ucapkan selamat atas teman barumu “ mereka tertawa riang. Sedangkan aku di sini, berusaha menghindari tikus-tikus putih ini. Aku menaiki kloset kamar mandi. Kulihat tikus-tikus itu berusaha menaiki kloset yang ku pijak sekarang.
“ Kyaaa…!! “ aku berteriak. Tiba-tiba saja lampu kamar mandi ini padam. Menambah siksaanku di dalam sini. Aku beteriak sekeras mungkin meminta pertolongan pada siapa pun yang berada di luar. Tapi hasilnya nihil. Kini, aku pasrah. Aku hanya bisa menangis di sini dan berharap ada sesosok malaikat baik hati yang menolongku untuk keluar dari sini. Dasar makhluk tuhan yang terlaknat! *kejam amet yak! Tak kan ku biarkan kau mengerjaiku seperti ini. Lihat saja Choi Hyun Ra. Kau belum tahu siapa aku sebenarnya. Akan kutunjukkan padamu siapa aku yang sebenarnya.
Author pov
“ Hanya ke toilet saja kenapa lama sekali? “ Sehun melirik jam tangannya. Sudah 20 menit semenjak Chan Chan meminta izin padanya untuk ke toilet selama itu juga ia belum balik dari persemediannya.
“ Kyaaa… “
“ Suara itu? itu pasti suara Chan Chan “ Sehun segera berlari menuju toilet wanita setelah mendengar teriakan dari arah toilet.
“ Hikz.. Hikz.. “ Setelah memasuki toilet, ia mendapati suara wanita menangis dari salah satu pintu kamar mandi.
“ Chan Chan, kau kah itu? “ Sehun berdiri di depan pintu itu dan mengetuk-ngetuk pintu tersebut.
“ Sehun? Benarkah kau Sehun? Ne, ini aku Chan Chan “ Chan Chan melompat kegirangan setelah mendengar suara Sehun dari balik pintu. Sehun berusaha membuka pintunya dengan mendobraknya. Tikus-tikus putih berhamburan keluar setelah Sehun membuka pintu tersebut.
“ Chan Chan, gwenchana? “ Sehun langsung berhambur masuk ke dalam kamar mandi tersebut dan memeluk Chan Chan.
“ Aku takut Sehun “ Chan Chan menangis di pelukan Sehun. Ayolah, siapa yang tidak iba ketika melihat seorang wanita menangis di hadapan seorang lelaki karena ia ketakutan. Tidak terkecuali Oh Sehun.
“ Tenanglah, kau aman bersamaku “ dieratkannya pelukan pada tubuh Chan Chan. Berusaha meredam tangisannya. Ia lalu membawa Chan Chan dengan tidak melepas pelukannya.
**
“ Sebenarnya ada apa? Siapa yang melakukan hal itu “ Sehun menginterogasi Chan Chan. Chan Chan tidak menjawab. Ia menatap cangkir kopi di tangannya dengan lekat.
“ Baiklah kalau begitu, lebih baik kau tidur ne. “ Chan Chan menganggukkan kepala dan bergegas menghampiri sofa mininya. Kenapa ia masih tidur di sofa? Karena Sehun tidak mengijinkannya tidur di kasurnya? Mengapa ia tidak pindah ke kamar lain saja dan tidur di sana sendiri? Karena ia takut sendirian. Jika ia ingin tidur, ia selalu meminta eommanya untuk menemaninya sampai ia tertidur.
Mereka akhirnya terlelap. Sibuk dengan mimpi masing-masing. Beberapa menit kemudian.
“ Kyaa…!! “ jeritan Chan Chan mencairkan kesunyian malam.
“ Yak! Ada apa huh?!! “ Sehun refleks terbangun setelah mendengar jeritan Chan Chan yang cetar membahana dan dapat merusak gendang telinganya.
“ Hantu.. hantu.. “
“ Kau bermimpi buruk ne? “ tanya Sehun ketika melihat Chan Chan yang mengeluarkan keringat dingin dari pelipisnya. Chan Chan hanya mengangguk.
“ Makanya, berdoa sebelum tidur “ *anak yang beriman.
Dilanjutkan lagi tidurnya yang sempat tertunda. Chan Chan tak bergeming. Ia masih terlalu shock dengan isi mimpinya. Biasanya, jika ia mengalami mimpi buruk. Eommanya akan berada di sampingnya lalu memeluknya. Berusaha menenangkan Chan Chan dan tidak akan melepaskan pelukannya sampai ia terlelap.
Chan Chan menghampiri tempat tidur Sehun. Sehun sebenarnya belum tidur sama halnya seperti Chan Chan. Ia juga mimpi buruk. Yaitu, mimpi bertemu dengan hantu yang mengejar-ngejarnya sambil berkata ‘ Cadel, kemari kau.. ‘ ia takut jika ia tidur, ia akan di kejar oleh hantu itu lagi.
“ Sehun, Sehun bangun “ ditariknya selimut yang menutupi tubuh Sehun. Tak mendapatkan respon apa-apa, Chan Chan mendekatkan dirinya ke telinga Sehun dan berusaha berteriak di dekatnya. Seketika Sehun bangun dari peristirahatannya.
“ Wae? “ tanya Sehun dengan tatapan mewanti-wanti. Takut-takut jikalau yeoja itu tiba-tiba mengeluarkan suaranya yang dapat memecahkan telinga.
“ Bolehkah aku tidur di sini denganmu? Aku sangat ketakutan “ Chan Chan meminta persetujuan dari Sehun. Sehun terlihat menimang-nimang permintaan Chan Chan. Jujur saja, Sehun sebenarnya senang jika ada yang menemaninya tidur di saat ketakutan seperti ini. Tapi ia masih gengsi untuk mengutarakannya. Sehun menganggukkan kepalanya.
“ Ye.. gomawo Sehunnie “ Chan Chan segera membaringkan tubuhnya di samping Sehun. Sudah lama ia tidak tidur di kasur yang empuk. Sehun melanjutkan kembali tidurnya.
Tiba-tiba saja lampu kamar mereka padam.
Grep
“ Kyaaa… menyingkir dari tubuhku Oh Sehun…!!! “
TBC
Ya allah.. ini petir kenapa suaranya gede amet yak (T_T) author ngerjainnya lagi ujan-ujan. Walaupun ujannya gak deres, tapi petirnya? Chentar membahenol cuyy L gimana yang chapter 2? Alurnya kecepetan gak? Jujur aja, author gak pandai merangkai kata-kata. Author lebih suka menyampaikannya pake bahasa sendiri. Dan jadilah ff author yang acak Odult ini dan terima kasih yang udah mau baca dan meninggalkan komen setelah membaca ff dari author J author sangat menghargai komen-komen kalian. Mengenai kimchi, itu author gak tau sama skali cara buatnya ._.? author Cuma tau kimchi itu makanan yang bahan-bahannya kayak sayuran. Udah, itu doang. Mungkin chapter selanjutnya agak author panjangin. Tapi mungkin ya.. belum pasti. Soalnya masih banyak ff author yang author gantung XD?
Sampai berjumpa di next chapt berikutnya yya.. ppai.. ppai..
