Quantcast
Channel: EXOMKFANFICTION
Viewing all articles
Browse latest Browse all 317

[FREELANCE] Hot kiss in a bad day

$
0
0

tumblr_mat15o9biZ1r8hiu8o1_1280 (1)

Title : Hot kiss in a bad day

Lenght : oneshot

Cast :

Park Chanyeol (exo)

Jung Krystal (fx)

Other cast :

Park Yura

SM family (?)

Author : @bungasalsaaa

Genre : romance, comedy

Rating : PG-15

 

                “park chanyeol!!! PARK CHANYEOL!!!” sepenggal teriakan mengerikan dengan diiringi ketukan pintu terus membabi buta memasuki kamar itu, kamar seorang namja bernama park chanyeol. Seorang adik dari seorang park yura, kakak perempuan tangguh yang tidak pantang menyerah membangunkan adiknya setiap harinya, tapi berbeda dengan hari ini, baru beberapa menit ia meneriaki adiknya itu dia sudah menyerah

“TERSERAH KAU SAJA PARK CHANYEOL!! AKU SUDAH LELAH MEMBANGUNKAN MU!!! JANGAN MENGAKU NGAKU ADIKU KALAU KAU MASIH SEPERTI KERBAU!!”

Sementara seongok daging yang di panggil kerbau itu masih damai dalam mimpi indahnya, bibirnya monyong monyong ga karuan, tangannya masih saja mendekap guling, posisi tidurnya sudah tidak bisa lagi dimasukan kategori posisi tidur manusia. Miring miring ga penting.

Semakin lama posisinya makin aneh, chanyeol terus menciumi gulingnya dengan brutal, mungkin chanyeol sudah besar (?) tiba tiba….

  

BRUK

 

Chanyeol terjatuh dengan indahnya dan mendarat tepat dilantai, dia berdiri masih dengan mata terpejam, tangan kanannya terus mengusap ngusap bokongnya berharap dengan kejadian ini bokongnya masih indah seperti biasanya

“shit ini menyakitkan” dia sedikit meringis kesakitan. Sejurus kemudian dia teringat dengan mimpinya tadi malam, dia duduk dikasurnya lalu mengambil handphone  nya yang berada di balik bantal.

Dia terus memandangi walpaper Hpnya sambil memasang raut wajah sedih

“kapan kau mencium ku?” tanya nya pada yeoja yang sedang tersenyum di walpaper hpnya, tiba tiba dengan otomatis jari jarinya menyusuri foto wajah cantik yeoja itu dan berhenti tepat di bibirnya.

Drrt…. drrtt…

 

Handphone nya bergetar

mengagetkan ku saja, lagi enak enak anu juga batin chanyeol, sejurus kemudian dia langsung membuka pesan masuk

from : jung krystal

 

chagi yaa!!! Jangan lupa sarapan! Saranghae

Chanyeol tersenyum, krystal adalah yeoja beruntung yang sudah jadi pacarnya selama setahun terakhir ini, mempunyai pacar tampan dan tinggi seperti chanyeol merupakan kebahagian tersendiri bagi krystal.

Drrt……drrrttt

From : jung krystal

 

Paboya !!! kau dimana? Sudah bangun belum? Ppali ke sekolah

Chanyeol mengerutkan dahinya, dia langsung beralih pada jam dinding, berapa terkejutnya dia saat melihat jam menunjukan pukul 07.10. tepatnya 20 menit lagi menuju bel. Dengan keahlian fisik yang begitu mendukung (?) chanyeol berlari sambil parkour melewati kasur, kursi, meja belajar dan lemari menuju kamar mandi. Sejujurnya lari biasa atau bahkan jalan itu lebih cepat dari pada bersusah payah parkour.

07.15 KST

 

Tidak sampai 5 menit chanyeol sudah keluar dari kamar mandi dengan setelan seragam sekolah, sudah bisa ditebak dari gerak geriknya dia tidak mandi, hanya cuci muka dan gosok gigi pake pepsodent perlindung an 12 jam, biasa soal urusan gigi emang udah jadi nomor satu untuk chanyeol,terbukti dengan ia bisa menggosok gigi sampe 5 kali kalo lagi awal bulan, beda dengan akhir bulan ia lebih menghemat keadaan pasta giginya, emang dari kecil cita cita setinggi langitnya yaitu di rekrut iklan sama pepsodent bareng ayah adi dan dika

“hssh…hsshh” nafas chanyeol tidak beraraturan setelah ia berlalri dari lantai 2 kegarasi untuk menemui ‘pucuk’ ia baru ingat kalo dia belum sarapan, karna perutnya yang keroncongan ia memutuskan untuk balik lagi ke dapur.

JLEGER hari itu juga chanyeol seperti mendapat pernyataan kalo dia seperti anak tiri, dapur bersih tidak ada makanan sedikitpun.

“park yura kau benar benar” gerutu chanyeol kesal, wajar dia menyalahkan noona nya bukan eomma atau appanya karena dia memang hanya tinggal bersama noona nya, kedua orang tuanya tinggal di jepang, mungkin hanya sebulan sekali mengunjunginya. Dengan pasrah chanyeol kembali ke garasi

“ayo pucuk kita beraksi!” kata chanyeol sambil menaiki motor kesayangannya atau biasa di sebut ‘si pucuk’ yang sudah berabad abad bersamanya, oke ini lebay. Kenapa disebut si pucuk? mungkin ini karna motornya berwarna hijau seperti ulat di iklan teh pucuk -_- Entahlah, bukan chanyeol namanya kalo ga aneh. Bahkan yeojachingunya sendiri menamai kontaknya dengan sebutan ‘manusia idiot’

Seoul high school

07.40 KST

 

                Chanyeol memakirkan  motornya di pinggir gerbang, lalu merantenya ke pohon palem sebelah supaya memastikan si pucuk  tetap aman ditempat, setelah itu dia mendekati gerbang dan menggoyang-goyang kan sedikit

“watdepak sesuai firasat dikunci, ternyata firasatku kuat juga” kata chanyeol menyombongkan diri. kalo dia ngomong ginian ke massa (?) sudah pasti dia mendapat amukan dari massa, karena itu sudah jadi rahasia umum kalau jam set 8 gerbang dikunci.

Dia sedikit berlari menuju ’pagar panjat’  yaitu tempat dimana para pelajar kesiangan memanjat untuk memasuki sekolah, chanyeol pernah naik pagar ini, bahkan sering. Bisa jadi sebulan sekitar 7 kali dia naik pagar spesial ini, pagar ini seperti didesain khusus untuk para pelajar yang kesiangan karena terdapat lengkungan yang bisa dipakai pijakan, padahal usut demi usut itu pagar gagal produksi.

Chanyeol membuka tas nya lalu melemparkan ke balik pagar panjat, tak lupa ia menggulungkan kemeja dan membersihkan giginya sebelum naik (?)

“ini rintangan hidup, nikmati saja park chanyeol” sesekali chanyeol bergumam sambil menaiki pagar. Tangannya sampai ke pangkal pagar, segera ia memberi tekanan pada pangkal pagar supaya tubuh dan kepalanya bisa nongol untuk melihat keadaan sekolah.

“sepertinya anda harus mencoba hukuman hidup, nikmati saja park chanyeol” seseorang tepat di balik pagar tiba tiba bersuara. Chanyeol terbelalak, dia baru saja mendepati kepala sekolahnya sedang berdiri tepat di bawahnya sambil memeluk… wait. Tas chanyeol?

*chanyeol Pov*

                Pabo park chanyeol, pabo jinjja. Kenapa aku harus nongol disaat yang tidak tepat

“maaf seonsaengnim” dengan canggung aku turun pagar dan menghampirinya. Tingginya hanya sebatas pundaku, kau beruntung kepala sekolah tua bodoh, kalau kau semumuran denganku, kau akan mati.

Tiba tiba dia memegang pundaku dan menghembuskan nafas dengan berat, cih jangan bernafas.bau.

”tulis semua rumus matematika sederhana di lapangan” kata pak tua itu sambil tersenyum seram

“tapi…”

“dari SD sampe SMA”

“ne?! tapi pak ….”

“ apa harus aku memintamu menuliskannya dengan bahasa china?” MWO?! Membayangkannya saja sudah membuatku bergidik ngeri, jadi daripada menambah hukuman lebih baik ku terima saja yang ini

“arraso park chanyeol, kau bisa memulainya dari sekarang” aku langsung beranjak ke tengah lapangan setelah membungkuk 90 derajat di hadapan pak tua jahanam itu.

*chanyeol PoV end*

5 menit…

10 menit…

30 menit….

Dia belum menuliskan apa apa sampe sekarang, matahari yang begitu menyegat hari ini membuat peluh nya membasahi wajah dan puggungnya.

“ah persetan dengan matematika sederhana!” chanyeol mengacak ngacak rambutnya lalu mulai menulis segelintir rumus di lapang. Tunggu apakah itu bisa di sebut rumus?!

“satu tambah satu sama dengan dua, dua tambah dua sama dengan empat, empat tambah emapat sama dengan delapan………” dengan riang gembira chanyeol menggerak gerakan kepalanya ke kiri ke kanan sambil menulis rumus  tanpa ada rasa berdosa sedikitpun

Tiba tiba chanyeol melihat bayangan seseorang dari belakangnya, dia menghentikan aktivitasnya, dan menelan kuat salivanya, sama sekali tidak berniat untuk menghadap kebelakang. Oke chanyeol akui walau keadaaan terang benderang seperti ini aura disini mulai mencekam. Bayangan itu mendekat, tangannya seperti akan memukul kepala chanyeol, saking tegangnya (?) chanyeol merem.

“kau berkeringat banyak sekali chanyeol-ah, apa guru yang menghukumu tidak memberikanmu istirahat?” suara yang begitu dikenal chanyeol, suara kekasihnya, jung krystal. Tadi krystal bukan ingin memukul kepala chanyeol melainkan ingin mengelap keringat yang membasahi wajah kekasihnya.

“krystal-ah kau mengagetkanku saja, bagaimana kau tau aku sedang di hukum?” kata chanyeol sambil merebut sapu tangan krystal, dan mengelap keringatnya sendiri, mungkin dia ingin menjadi pacar yang mandiri(?)

“cih alesan kau tidak masuk kelas itu antara jajan dikantin dan dihukum pabo!” kata krystal sambil mencubit hidung mancung chanyeol, yang di cubit hanya melirik krystal dengan death glare nya lalu melanjutkan aktivitasnya, mengelap keringat.

“kau masuk kelas sanah, nanti hukumanku ditambah lagi karna berpacaran di area sekolah”

“arraso” kata krystal sambil beranjak dari lapangan

“krystal-ah………”

“wae?”

“cium aku” teriak chanyeol sambil memonyongkan bibirnya. Krystal cengo, bukan kah tadi dia sendiri yang bilang gamau pacaran di area sekolah karna takut hukuman nya di tambah?, apakah ciuman tidak terpasuk pacaran? Apakah ciuman pelajaran?

“ka…kau gila” ucap krystal gagap, sejurus kemudian dia langsung berlari ke kelasnya entah itu ketakutan atau memang harus ke kelas

“hah dia tetap tidak mau mencium ku, apa salahnya dengan bibirku? Apakah bentuknya aneh?” gumam chanyeol sambil meraba raba (?) bibirnya. Sudah setahun lebih mereka berpacaran tapi belum sama sekali berciuman, setiap kali chanyeol mencoba untuk mencium nya, krystal langsung menghindar, saat ditanya alasannya apa krystal hanya ketawa sambil berkata ‘aku belum siap’

                Chanyeol yang merasa pekerjaannya selesai langsung pergi dari lapangan, saat ingin sarapan tiba tiba perut chanyeol mules, dia juga aneh sendiri perasaan perutnya masih kosong dari pagi. kenapa bisa mules? Mau ngeluarin apa nanti?

Dari pada terus memikirkan apa yang akan keluar nanti, lebih baik langsung liat apa yang keluar (?) chanyeol berlari menuju toilet deket kantor kepala sekolah, tapi langkahnya terhenti ketika ia mengigat kalo dia baru saja di hukum oleh kepala sekolah

Ih atut baru deket ruangan pak tua jahanam itu aura nya udah beda, mending ke toilet baru yang di atas mau coba sensasinya ah hahaha batin chanyeol

Sejurus kemudian chanyeol sudah berada di dalam toilet baru sekolahnya, ini baru pertama kali chanyeol mencoba sensasi anu di sini(?) rasanya seger, disini terlihat lebih beradab dan berkemanusian, berbanding terballik dengan toilet lamanya.

Tiba tiba jeritan jeritan centil dari yeoja yeoja menggema di seluruh ruangan toilet, chanyeol mengerutkan dahinya, dasar yeoja centil ingin mengintip sarang namja rupanya chanyeol kembali berbicara sendiri dengan batinnya.

“EKHEM” chanyeol sengaja batuk dengan suara berat (?). jeritan jeritan yeoja sudah tidak terdengar lagi

“siapa disana?” salah seorang yeoja berbunyi. Chanyeol cekikikan sendiri di balik kamar mandi

“EKH….. ”

BYUUUUR

Belum selesai chanyeol batuk batukan, dia udah keburu di guyur duluan, sekarang bajunya basah kuyup, tangannya mengepal, emosinya memuncak, dia keluar dari balik kamar mandi

“chanyeol oppa mianhe….” ucap seorang yeoja sambil mendekati chanyeol, dia tidak menggubrisnya malah langsung keluar dari toilet

Langkah chanyeol terhenti lagi tepat di depan toilet

“HAHAHAHAHAHAHA DAEBAK DAEBAK!” chanyeol ketawa kesal sambil bertepuk tangan, dia sangat kesal sekarang, bagaimana tidak didepan pintu toilet sekarang sudah ditempel gambar wanita, padahal seingetnya pas dia kesini belum ada gambar itu. Bodoh salah toilet

                Chanyeol berjalan lunglai menyusuri koridor sekolahnya, dia masih mikir keras soal kejadian kejadian sial hari ini

“hei kau! kenapa tidak masuk kelas?” tanya boa seonsaengnim mengagetkan lamunan chanyeol

“an… em…”

“dan kenapa baju mu basah?” tanyanya lagi, wajah chanyeol langsung berubah jadi datar dia males nginget nginget tragedi toiletnya hari ini.

“ayok masuk, kau kelas IPA 3 kan? Sekarang pelajaran ku” chanyeol mengangguk pasrah

 14.30 KST

                Pelajaran berakhir, semua siswa sudah berlalu lalang berebut untuk keluar gerbang pertama, entah ada kebanggana tersendiri saat mendapat predikat ‘orang pertama keluar gerbang’ tetapi berbeda dengan orang orang, chanyeol masih setia berjongkok dilapangan membersihkan ‘matematika sederhana’ yang ia tulis pagi ini, tadi si pak tua jahanam dengan seenak jidatnya menyuruh membersihkannya tepat sesudah melihat rumus rumus aneh terukir dilapangan. Kalau rtau akan sepert i ini mungkin chanyeol lebih memillih menulisnya dengan mini dan berantakan, toh akhirnya bakal di hapus juga, soal baju yang tadi basah sekarang sudah mengering entah kapan baju itu kembali seperti semula chanyeol sendiri tidak menyadarinya. Hari ini benar benar terasa sial baginya, bahkan chanyeol sempat memikirkan kalo dia mungkin punya dosa di masa lalu(?)

Drrt drrt.. dengan segera chanyeol membuka pesan masuk

From : jung krystal

Chanyeol-ah, hari ini ga bisa pulang bareng mau kerja kelompok, tapi aku janji aku akan menonton pertandingan basket mu sore ini, fighting~

“OMO! Untung krystal ngingetin!” chanyeol langsung berlari ke gedung olah raga meninggalkan pekerjaannya yang hampir selesai

Disana sudah berkumpul tim basket dan pelatihnya, seperti biasa sedang rapat singkat soal strategi melawan musuhnya hari ini

“itu chanyeol! Ku kira kau tidak akan datang hari ini” ujar baekhyun sambil menepuk pundak chanyeol, yang di tepuk hanya senyum garing sambil menggaruk garuk tengkuknya

“cepat ganti baju, kau terlihat berantakan hari ini hahahah”

“diam kau!!” mugkin sekarang dia lagi sensitif, kejadian kejadian tadi kembali terngiang ngiang di kepala chanyeol dan membuatnya ingin memakan siapa saja yang ada di depannya.

15.40 KST

                5 menit menuju pertandingan, gedung olah raga sudah dipenuhi oleh teriakan teriakan penonton yang memberi semangat, bukannya merasa tersemangati chanyeol malah pusing sendiri, dilihatnya ke arah bangku penonton tetapi belum juga ditemumui sesosok mahluk yang ia tunggu dari tadi, krystal.

PRRRRIIIIIIIT. Priwit(?) panjang mendakan pertandingan di mulai, chanyeol bersama teman satu tim lainnya memasuki lapangan, bola oranye kecoklatan itu sudah ada di tangan wasit dan siap di lemparkan

                krystal berlari memasuki gedung olah raga itu, butuh perjuangan untuk sampai di bangku penonton mengingat betapa brutalnya penonton saat bola hampir saja memasuki ring lawan.

“PENONTON KECEWA PARK CHANYEOL!” teriak salah satu suporter yang cukup brutal, krystal tertegun, ia bertanya ke salah seorang yeoja –tidak brutal-disampingnya tentang apa yang telah terjadi

“oh kau tau park chanyeol? Three point dia gagal. Kudengar dia rajanya three point, nyatanya tadi saja gagal” krystal hanya menggangguk sambil menatap tajam yeoja tadi, seenak jidatnya saja dia bicara.

“pasti ada sesuatu yang tidak beres dengannya” gumam krystal lalu mencoba menerobos ke depan

                30 menit sudah berlalu, pertandingan kali ini tidak seperti yang di harapkan, entah lawan yang tangguh atau memang tim chanyeol yang sedang tidak fit, tiba tiba chanyeol mengangkat tangannya ke wasit entah itu sinyal atau apa author juga ga tau . dia diem di tengah tengah lapangan seperti orang idiot

“pergantian pemain” teriak wasit sambil memasukan pemain cadangan dari tim chanyeol, sedangkan chanyeol keluar dari lapangan dengan sedikit pincang, krystal mengerutkan dahinya (lagi) perasaan dia tidak melihat chanyeol terjatuh atau apa tapi kenapa dia pincang?

Perasaannya tambah tidak enak terlebih setelah chanyeol di bantu yuri –mantan chanyeol+anak pelatih basket- memasuki ruang kesehatan

“pabo oh jadi ini penyebabnya dia pura pura sakit” krystal ingin menangis, buru buru dia keluar dari ruang olah raga, tapi seperti masuk kesini, keluar darisini pun bukan hal yang mudah

“krystal-ssi!” krystal yang merasa namanya dipanggil langsung menoleh, dia membulatkan matanya setelah melihat yuri tepat di depan matanya, pikiran pikiran aneh langsung terngiang di kepalanya, mulai dari bagaimana dia kesini dengan secepat ini, soal memkai sihir dll

“kau krystal kan? pacarnya chanyeol kan? dia sedang sakit di ruang kesehatan, kau bisa kesana” katanya sambil tersenyum

“sebenernya aku yang ditugaskan di ruang kesehatan, tapi pacarku akan terbang ke jepang, jadi aku harus mengantarnya” sambungnya lagi karena tidak mendapat respon dari krystal

“ne kamsahamnida” kata krystal sambil membukuk 90 derajat, dia juga sedikit lega karena yuri sudah punya pacar

***

“chanyeol-ah……..” krystal mendekati chanyeol yang sedang duduk di ranjang ruang kesehatan

Chanyeol mendongakan kepalanya

“eo? Krystal ku kira kau tidak datang!”

“pabo sudah kubilang kan aku akan datang, lalu kenapa kau tadi pura pura sakit? Supaya ditolong oleh yuri sunbae? ” tanya krystal sengit

“tadi kaki ku kram pabo, aku tidak tau kalau yang jaga ruang kesehatan yuri noona, eh tau nya yuri noona! Itu bukan kesalanku kan lagian……”

“stop!” krystal memotong perkataan chanyeol lalu berniat pergi, tapi sayang chanyeol menariknya lalu memeluknya

“kau cemburu hehehe” bisik chanyeol tepat di telinga krystal, membuat krystal diam tak berkutik, jantung nya tidak bisa terkontrol, wajahnya mendadak panas.

“ini nyaman” chanyeol mempererat pelukannya, lalu dibalas oleh krystal

“ne, peluk aku sepuasnya” jawab krystal sambil mengusap rambut chanyeol, ini yang chanyeol suka ketika kepalanya di usap oleh krystal, terasa seperti tangan eommanya yang ia rindukan. Tiba tiba krystal langsung melepas pelukannya, tangannya menyentuh kening chanyeol

“omo kenapa bisa sepanas ini?” kata krystal, terselip rona kekhawatiran di wajahnya, bodohnya dia juga baru menyadari kalau wajah chanyeol pucat

“gw.. gwaenchana” ucap chanyeol meyakinkan krystal sambil tersenyum, bodohnya senyum itu terlihat dipaksakan.

“sebaiknya kau pulang saja, kau terlihat tidak sehat. Nanti aku izinkan ke pelatihmu” saran krystal, tanpa persetujuan chanyeol, ia keluar dari ruang kesehatan lalu meminta izin kepada pelatih kekasihnya.

***

                 Mereka sudah ada di parkiran, kram yang melanda chanyeol tadi sudah tidak terasa lagi

“sebaiknya kau jangan naik motor dulu” kata krystal menghentikan aksi chanyeol yang akan menaiki si ‘pucuk’ ia khawatir kalo terjadi apa apa dengan chanyeol

“lalu naik apa? Bagaimana nasib si pucuk?” tanya chanyeol memelas, krystal menghembuskan nafas berat lalu menatap chanyeol dengan tatapan pabo-utamakan-kesehatan-mu.

Chanyeol seolah menengerti dengan tatapan krystal memilih mengalah dan mengecup motornya singkat

“jaga diri baik baik pucuk, noona ku akan menjemputmu nanti, annyeong” kata nya lagi dengan wajah sedih, ucapan selamat tinggal dan perhatian chanyeol kepada motornya membuat krystal takut, ya takut suatu hari nanti chanyeol lebih memilih motornya dibandingkan dia.

***

“lama sekali busnya” krystal sesekali bergumam, hampir setengah jam dia menunggu bus yang sedari tadi tidak kunjung menunjukan batang spionnya(?)

“krystal-ah” seongok daging yang tadi diam saja tiba tiba bersuara, membuat krystal menoleh

“wae kau dingin?” tanya krystal sambil menggosok gosokan tangannya lalu ditempelkannya ke pipi chanyeol

“ani”jawab chanyeol singkat “krystal-ah kapan kita berciuman?” lanjutnya lagi, bukan karena jawaban tadi terlalu singkat melainkan emang ini yang pengen dia tanyakan dari tadi. Sejurus kemudian krystal langsung menjitak jidat mulus chanyeol, hingga menimbulkan rintihan yang cukup keras

“pabo ya! Kita itu masih kecil, jangan berpikiran yang macam macam dulu, atau jangan sel saraf mu itu sudah dipenuhi oleh hal hal yadong seperti itu”

iya sel saraf ku sudah dipenuhi adegan adegan berciuman denganmu batin chanyeol, dia akhirnya katawa ketawa sendiri akibat kata batin(?) nya yang mulai dewasa

bus yang telah mereka tunggu akhirnya datang.

***

Di dalam bus meraka hanya diam, tidak ada yang mereka katakan satu kata pun, hanya suara ibu ibu yang menggosip soal anaknya yang sudah melakukan first kiss nya di kereta api, sungguh itu saat mengganggu, bagaimana tidak topik itu sedang di dengarkan oleh seorang chanyeol yang ngebet ingin berciuman dan krystal yang terus menghindar dari segala macem jenis ciuman, kedua nya masih sibuk dengan pikiran masing masing

“hei kau sudah baikan?” tanya krystal membuka percakapan

*krystal PoV*

                Aku tidak suka suasana seperti ini, suasana sunyi tidak ada yang berbicara, terlebih ahjuma ahjuma itu terus membicarakan tentang ciuman, jadi kuputuskan untuk memulai percakapan

“hei?” tanyaku sekali lagi karna dia tidak menjawab, eh? Apa kah dia tidur? Aku sedikit bangun dari kursiku untuk melihatnya karna wajahnya yang menghadap ke jendela bus

Sesuai dugaanku dia sudah tertidur, ku cek suhu tubuhnya dia masih demam, entah apa penyebabnya setelah mengecek suhu tubuhnya, tanganku tidak langsung pergi dari wajahnya malahan menyusuri setiap lekuk wajah namjaku, shit ini menggelikan haha apa yang baru aku tadi katakan? Namjaku? Hahaha memang benar seorang park chanyeol adalah namjaku, dan aku sangat mensyukurinya.

“chagi-yaa cepet sembuh, aku benci saat kau sakit” bisiku tepat di telinganya, lalu mengecupnya singkat, entah keberanian darimana tapi aku sangat menikmatinya, bibirnya yang tebal dan panas, AKU MERASAKAN ITU SEMUAAAAA!!! Aku ingin menjerit sekarang!!!

“kau berani menyiumku disaat aku tidur?” tiba tiba terdengar suara yang memekan telinga, aku inginn berusaha berpura pura tidak tau itu siapa, tapi tidak bisa. Aku hafal suara beratnya, suara yang selalu ada untukku. Ya tuhan biarkan aku pingsan sekarang jebal. Aku tidak ingin berhadapan dengan manusia idiot ini!!!

Aku masih berpura pura tidak mendengarnya, tapi sepertinya chanyeol mengetahui kepura pura an ku, dia terkekeh pelan

“ya!! kalau kau seperti itu terlihat kau tadi benar benar melakukannya pabo hahahahha” tawa chanyeol keras membuat seisi bus menatapnya sinis

“YAA!! BERHENTI TERTAWA PARK CH…..”

CHU~

Bibir kami bertemu, lembut dan manis terasa. Aku memejamkan mata dan tanpa disadari tanganku menggenggam tangganya, dahi kami bersentuhan memaksaku untuk merasakan panasnya lagi. Sejurus kemudian kami memisahkan diri, chanyeol menatap mataku lekat lalu melengkungkan senyuman, membuat siapapun bahkan diriku lepas dari tatapannya, dia mendekatkan lagi wajahnya membuatku membeku

“bagaimana rasanya?” bisiknya di telingaku, kurasakan dia tertawa disana

“panas” jawabku tanpa di pikirkan terlebih dahulu, bodoh seharusnya kau mengatakan kalau bibirnya manis atau sekedar ‘menyenangkan’ seperti perempuan di film film, krystal.

“itu hot kiss yang sesungguhnya pabo” katanya lagi, membuat ahjuma ahjuma yang masih dalam jangkauan audio sonik meliriknya dengan tatapan tidak percaya, mungkin karena mereka belum pernah merasakan ‘hot kiss yang sesungguhnya’

END

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 317

Trending Articles