Beauty & Beast – Epilog
[END OF THE STORY]
Author: Choi Seung Jin @kissthedeer
Genre: Fantasy, Historical, Supernatural, OOC, AU
Leght: Chaptered
Main Cast:
Other Cast:
Jessica SNSD as Jessica
Victoria f(x) as Victoria
Prolog | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4 | Chapter 5 | Chapter 6 | Chapter 7 | Chapter 8 | Chapter 9 | Chapter 10 | Chapter 11 | Black Pearl | Chapter 12 | Chapter 13 | Chapter 14 | Chapter 15
****
Washington D.C, 1996
Seorang pria—yang baru saja memarkirkan mobi miliknya—turun dengan gagahnya. Pakaian mahal yang rapih lengkap dengan dasi membalut pria itu dan semakin membuatnya terlihat tampan di umurnya yang ke-29. Pria itu memiliki tinggi 187 cm. Yap, dia memang sangat tinggi. Sebuah cincin melingkar di jari manis tangan kirinya, menandakan bahwa dia sudah menikah.
Pria itu tidak sendiri. Seekor anjing putih besar keluar dari mobil tepat setelah si pria keluar. Anjing yang telah mengabdikan diri selama hampir 13 tahun. Tak masalah bagi pria itu untuk membawa anjing ke tempat kerja. Well… karena dia lah direkturnya. Tidak ada yang berani melarang pria itu untuk membawa anjing saat bekerja, selama anjing itu tidak membuat masalah ataupun buang air sembarang. Tak ada yang perlu dikhawatirkan dari anjing itu.
Langkah pria itu tegap menuju lift dan langsung menuju lantai 20, dimana kantornya berada. Si anjing pun masih mengikuti dari belakang. Pria itu tidak banyak bicara apalagi pada anjingnya itu. Mungkin karena orang-orang akan berpikir dia gila jika melihat pria itu berbicara sendiri dengan anjing. Mereka tiba di lantai 20 dalam waktu kurang dari 10 menit. Pria itu hanya bertemu dengan sekertarisnya tepat setelah keluar dari lift karena lantai 20 bena-benar lantai khusus untuknya.
“Selamat pagi, Mr. Wu,” sapa si sekertaris, berdiri sambil membungkuk ke arah pria itu. “Selamat pagi, Fleur.” Sekertaris itu juga tak melewatkan bagian menyapa anjing. Hal itu sudah menjadi kebiasaan di tempat ini.
“Pagi, Mrs. Pott,” balas Kevin dengan wajah ramah.
Dia kembali berjalan memasuki sebuah pintu besar menuju ruangan miliknya. Ruangan kantor sebesar 15 x 10 meter itu adalah tempat bekerjanya selama 8 tahun terakhir sejak ayahnya memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan jabatannya pada anak tunggalnya. Kevin meletakan kopernya diatas meja kayu yang kemudian merebahkan sejenak tubuhnya diatas kursi. Dan seketika dia tersenyum.
Beberapa minggu terakhir, Kevin merasakan kebahagian yang luar biasa sejak kelahiran anak pertamanya pada tanggal 24 Oktober kemarin. Dia selalu terbayang wajah gadis mungil yang membuatnya selalu merasa senang. Malaikat kecil yang lahir dari rahim istrinya, Jessica. Dia tidak pernah merasa sebahagia ini. Hidupnya terasa sempurna.
Fleur melihat Kevin bahagia juga selalu terbawa senang. Semenjak hari itu, Fleur memutuskan untuk mengabdi pada Kevin dengan penyamaran sebagai seekor anjing rumahan. Beruntungnya dia karena Jessica tidak pernah keberatan dengan keberadaan Fleur dari dulu sampai sekarang. Dia merasa lebih baik dan terus membaik tanpa merasa terperangkap lagi. Hidupnya seketika berubah sejak hari itu.
Tok.. Tok.. Tok..
Pintu besar itu diketuk berberapa kali dan dengan izin Kevin, Mrs. Pott masuk dengan berberapa amplop surat ditangannya. Wanita berumur 27 tahun—yang baru saja kembali dari cuti menikahnya—berjalan mendekati meja besar milik bossnya dengan suara heels yang terdengar memenuhi seluruh ruangan. Wanita itu menyerahkan surat-surat tadi kepada Kevin, atasannya.
“Hari ini ada kiriman surat, Sir.”
“Thank you, Mrs. Pott,” ucap Kevin seiring sekertarisnya pergi meninggalkan ruangan.
Satu-persatu dia lihat nama pengirimnya dan diantaranya dia menemukan surat dengan pengirim bernama Leonardo Hougwich. Dia terkejut sekaligus senang melihat surat itu. Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan temannya yang satu ini.
London, 1996
Leonardo Hougwich
Dear my friend, Kevin Wu
Hello there! Susah sekali mencari alamat keberadaanmu. Sekarang aku hanya bisa menemukan alamat tempatmu bekerja. Lain kali, berikan alamat yang jelas!
Sudah lama kita tidak bertemu, apalagi berkumpul dengan yang lainnya. Aku ingat, terakhir kita berkumpul adalah saat pernikahan Will dan Victoria. Dan saat itu sudah 5 tahun yang lalu. Astaga! Itu waktu yang lama. Aku khawatir tidak bisa mengingat wajahmu lagi.
You know what? Aku bertemu Edison setahun yang lalu di London. Aku tidak menyangka bisa bertemu dia. Mengingat kalau kita berdua belas sudah berpisah sangat jauh. Kau di US, aku dan Edison di UK, lalu Richard dan Alex ada di Korea, Will juga sudah pindah ke Changsan, dan sisanya entah sekarang ada dimana.
Bagaimana kabarmu dan keluargamu? Ku dengar, Jessica sudah melahirkan, ya? Akhirnya kau menjadi seorang ayah juga. Anakku juga sudah lahir berberapa bulan yang lalu. Anakku laki-laki dan dia mirip sekali denganku. Namanya Lu Han. Istriku, Yue menamainya dengan nama Cina, tapi itu tidak masalah bagiku. Bagaimana dengan anakmu? Apa dia laki-laki atau perempuan? Kalau perempuan, mungkin anak kita bisa berjodoh hahah.
By the way, apa kau sudah mendengar berita di London akhir-akhir ini? Pemakaman lokal di Frankswood dirusak oleh seseorang. Aku tidak tahu pasti makam siapa yang dibongkar karena aku belum sempat mengeceknya ke sana karena pekerjaanku sebagai seorang pengacara banyak menyita waktuku. Tapi bagaimanapun juga disanalah makam Amy berada. Entah ada hubungannya atau tidak. Tapi jika firasatku itu benar, siapa yang mau menggali makan manusia setengah vampire? Apalagi Amy sudah meninggal sejak 13 tahun lalu. Jasadnya pasti sudah menjadi kerangka. Kalaupun makam yang lain yang dibongkar, aku tidak ingat ada makam tokoh penting disana karena Pemakaman Frankswood hanya pemakaman umum biasa, kecuali makam Amy. Bahkan Pak Jim juga tidak dimakamkan disana.
Ngomong-ngomong soal Amy, aku sebenarnya penasaran dengan keberadaan Paman George. Kita sudah tidak pernah melihatnya lagi bahkan sejak perang itu. Awalnya kita memang sepakat kalau Paman George sudah meninggal, tapi bukankah kita hanya menemukan jasad Pak Jim saja waktu itu? Apa kau tidak merasa aneh?
Untuk masalah Pemakaman Frankswood, aku akan mengecek ke sana minggu depan. Ku rasa ini masalah yang cukup serius kalau ternyata memang makam Amy yang dibongkar. Maka dari itu, aku akan menyuruh Yue untuk membawa Luhan ke rumah neneknya di Beijing. Untuk jaga-jaga saja. Orang tua ku juga akan kusuruh ikut karena, jujur saja, perasaanku tidak enak. Jika masalahnya memang besar dan berhubungan dengan Amy, aku akan langsung menghubungi kantormu dan mengumpulkan kita semua.
Oke. Aku juga mengirimkanmu fotoku bersama keluargaku. Kau bisa menyimpannya sebagai kenang-kenangan. Siapa tahu kau bertemu denga Luhan suatu hari nanti, kau bisa menunjukkan foto itu padanya.
Titip salamku untuk Jessica dan Fleur, ya.. Bilang pada Fleur kalau dia dapat salam dari Xander. Jangan balas suratku sampai ku beri kabar, oke? Senang bisa mengirim mu surat.
Regrads,
Leonardo Hougwich
Kevin senyum-senyum sendiri membaca surat yang dikirimkan sahabat lamanya itu. Memang, sudah 5 tahun sejak pesta pernikahan Will mereka berdua atau bahkan kesepuluh bocah serigala—yang telah menempuh hidup mereka masing-masing—bertemu dan berkumpul lagi.
“Surat dari siapa?” tanya Fleur.
Jangan heran melihat seekor anjing bicara dengan suara wanita dewasa. Meski dalam wujud anjing rumahan seperti ini, Fleur masih bisa berbicara dan melakukan hal-hal lain yang bisa ia lakukan dalam wujud manusia dan salah satunya adalah berbicara.
“Ini dari Leo. Dia memberi kabar tentang kelahiran anaknya dan berita yang sekarang sedang panas di London,” kata Kevin. “Kau juga dapat salam darinya dan Xander.”
“Really? Bagaimana kabarnya dan Xander? Dan ada berita apa di London?” tanya Fleur.
“Pemakaman Frankswood dirusak seseorang. Leo mengira kalau makam yang dibongkar makam Amy sampai dia mengeceknya minggu depan,” ujar Kevin. “Kalau dipikir-pikir lagi, memang tidak ada makam orang penting disana. Pak Jim pun tidak dimakamkan disana, kan?”
“Kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak begini?” kata Fleur.
“Tidak enak gimana?” ucap Kevin.
“Mungkin hanya perasaanku saja. Sudah, abaikan!” Fleur berjalan menuju sofa yang merupakan tempat favoritnya dan duduk disana.
Kevin kembali beralih pada surat dari Leo. Mengingat kalau didalam surat itu Leo bilang, dia mengirimkan foto, Kevin dengan cepat memeriksa kembali amplop putih yang sudah tersobek itu. Ternyata benar ada sebuah foto keluarga disana. Leo bersama istri dan bayi kecilnya terlihat bahagia difoto itu dengan berlatarkan sebuah taman di kota London. Luhan memang mirip sekali dengan Leo, mulai dari mata, hidung, sampai bentuk wajahnya.
Tapi… Ada yang aneh dari foto itu. Ada bayangan seseorang di belakang keluarga bahagia itu. Seperti seseorang yang sedang memandang iri keluarga bahagia itu. Orang itu memberikan tatapan mengerikan entah pada Leo atau mungkin dia sedang memangdang objek lain. Kevin makin penasaran, terlalu aneh untuk pemandangan seeorang dengan tatapan seaneh itu. Dia memperjelas penglihatannya dengan mendekatkan foto itu ke matanya.
Sepertinya aku kenal orang ini, batin Kevin berfikir. “Wait a minute…”
“AH!”
******
PEMAKAMAN FRANSWOOD DIRUSAK, 1 MAYAT HILANG
Kepolisian setempat mendapat laporan sebuah pemakaman umum Frankswood, London (15 Oktober 1996) telah di bongkar. Menurut laporan, pelaku perusakan melakukan aksinya di malam hari sebelum di warga menemukan kondisi pemakaman yang sudah berantakan di pagi hari. Mayat pun juga hilang. Melihat kondisi peti, diduga mayat dicuri dengan membongkar paksa makam. Pihak polisi masih merahasiakan makam siapa yang telah dirusak dan dicuri.
Penyelidikan masih terus dilakukan oleh kepolisian setempat yang dibantu oleh kepolisian kota London. Motif pelaku dalam tindakkan ini masih belum diketahui. Polisi juga berusaha menghubungi orang terdekat almarhum, namun diketahui bahwa almarhum tidak punya keluarga.
Kesaksian warga mengatakan melihat sosok perempuan yang berjalan malam-malam disekitar pemakaman. Ciri-ciri perempuan itu sudah dicatat oleh polisi yang berupaya mencari perempuan dengan ciri-ciri yang didapat. Dugaan sementara, perempuan itu adalah pelaku pembongkaran.
****
THE END ?
****
Beauty & Beast
House of Jinnie Fanfict
Author
Choi Seung Jin @kissthedeer
Credit Poster
Choi Seung Jin (14 poster)
Lee Young Mi (1 poster)
Cast
Luhan EXO as Leonardo Hougwich
Kris EXO as Kevin Wu
Lay EXO as William Boltzmen
Tao EXO as Edison Huang
Sehun EXO as Stephan McCalee
Xiumin EXO as Michaelangelo Porst
Suho EXO as Francis Kelt
Kai EXO as Alexander Weeselt
Chanyeol EXO as Richard Bort
Baekhyun EXO as Bernard Foltstone
D.O EXO as Thomas Hogsman
Chen EXO as Donald Chen
Evanna Lynch as Amelia Katterhart
Jessica SNSD as Jessica Jung
Jimmy Daniel Carlisle
George Charles Katterhart
Fleur
Xander
Minho SHINee as Choi Minho
Sulli f(x) as Sulli Roselet
Henry SJ-M as Henry Fox
Victoria f(x) as Victoria Song
and
Arthur Damian Ravenhawk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
No matter what kind of creature are you, The most important is how do you fight for your life and your love
-Beauty & Beast-
****
Annyeong readers^^ Sampai juga diakhir cerita. Saat mengucapkan selamat tinggal pada Beauty & Beast. Setiap awal pasti ada perpisahan dan ini dia perpisahan kita pada FF Beauty & Beast :’) Nggak kerasa ya udah selesai aja FF ini. Rasanya baru kemarin Jinnie nulis Prolognya #lebay
Para Wolf Boys udah pada menikah dan punya anak semua. Sudah dewasa mereka hiks *terharu* Rasanya baru kemarin mereka Jinni buat jadi anak SMA dan sekarang udah berkeluarga semua huhuhu… Terharu Jinnie.
Terima kasih untuk semua readers yang udah setia membaca Beauty & Beast dari Prolog sampai Epilog, terutama yang suka COMMENT^^ Jinnie nggak bisa ngomong banyak. Cuma bisa bilang terima kasih :”) Untuk kritik dan saran, Jinnie masih terima untuk masukan kedepannya^^
Sampai jumpa di FF Jinnie yang lainnya^^ Cao~Cao~
