Title : You are my favorite Chapter 3
Main cast : Suzy (Miss A) , Sehun (EXO-K), Baekhyun (EXO-K)
Genre : Romance, tragedy, life
Rating : T
Length : multi chapter
Note : mian kalo typo, udah gitu aja *ngok
Review : Segalanya mula jelas siapa itu baekhyun, dan siapa saudara tiri sehun, namun disamping itu bukan hal tersebut yang mebuat hati kecil sehun geram, tapi yeoja yang dicintainya. Dia tidak rela saudara tirinya merebut yeoja yang ia sukai. Bukan keluarga yang ia permasalahkan tetapi perasaannyayang menggebu terhadap gadis aneh yang selalu muncul di benaknya.
Ok yah ini dia kelanjutannya, happy reading J
Sehun terus berlari menyusuri jalan tiada henti, terlihat bodoh memang diantara ribuan taxi yang hilir mudik, namja tampan itu malah berlari untuk mencari gadis anehnya. Akal sehatnya sudah tertutup, yang ada di benaknya hanyalah ingin mencegah baekhyun memiliki suzy. Sesekali ia menabrak beberapa orang yang sedang santainya berjalan, tetapi tanpa meminta maaf dia bangkit dan terus berlari.
At Park:
“Suzy, apa kamu kepanasan?” Tanya seorang namja dengan lembut
“Hmm sedikit oppa, ada apa memangnya?”
“Kau mau es krim?” namja manis itu merekahkan senyumnya
“Uhmm Ne Oppa” suzy menjawab malu
“Arraseo, kau duduk disitu ya! Biar oppa yang membelikan untukmu” dirangkulnya tangan gadis manis pujaannya dan mempersilahkannya duduk.
“Ne oppa, ppali ne!”
“Yes master” baekhyun terseyum dan berlari kecil menuju took es krim terdekat. Perasaannya kini hendak meledak, tak disangka-sangka yeoja yang ia idamkan kini bersamanya menikmati hari dengannya.
Suzy duduk sendiri dan mulai bosan, diotak-atiknya handphone berwarna merah jambu miliknya.
“oh? Ada pesan dari sehun” ia segera membuka pesan itu
From: Namja teraneh “sehun”
message:
Yah! Yeoja pabo! Eodiga?
“hee? Igeboya? Huh dasar namja aneh” Batin suzy
Conversation:
Me:
Kenapa aku harus member tahumu? Aku kan bodoh!
Namaja Teraenh:
Jawab saja!
Me:
Kau bertanya tetapi marah-marah, kau membuatku malas memberitahumu. Memangnya ada apa?
Namja teraneh:
Ini penting!
Me:
Di taman Seoul, dekat took es krim.
Namja Teraneh:
Changkamanyo! Aku kesana
“Hee? Untuk apa dia kemari?”
Suzy pov:
Huh sehun benar-benar arghhh dia sangat tidak jelas dan menyebalkan. Tapi apa yang sebenarnya terjadi ya?
“suzy-ah! Bae Suzy!”
Huh? Siapa itu? Apa si namja jelek itu? Aku medongak mencari arah suara.
Ah benar itu dia.
“Sehun! Aku disini” Aku melambaikan tanganku padanya.
Ia melihatku dan berlari cepat ke arahku lalu mennyambar pergelangan tanganku dan membawaku lari.
“yah lepas, ada apa?” aku berusaha melepas cengkramannya.
“Diam dan ikut saja!” ia tetap berlari
“Katakan dulu ada apa!” kini kucoba menarik pergelangan tanganku dan membuatnya berhenti berlari.
Wajahnya pucat, ia seperti lari dari busan ke seoul saja, ada apa ini? Ini menyebalkan sekali!
Nafasnya pun terengal-engal. Huh ini mebuatku bingung
“Yah kenapa diam saja? kenapa kau membawaku berlari?!”
“itu.. itu..”
“Itu apa?”
“Aku benci!” dari nafasnya yang terengal-engal hanya ku dapati kata-kata itu
“Pabo! Aku tau kau membenciku!” aku memukul lengannya
“Karna itu lepaskan tanganku!” sambungku
“Aku benci jika kau berjalan dengan namja lain” ia mengendorkan cengkramannya
“Hah? Maksudmu?”
“Kau bodoh atau apa? Aku tidak suka kau berjalan dengan namja lain, bergandengn dengan namja lain, berbicara dengan namja lain, apalagi kencan dengan namja lain, apalagi dengan baekhyun!” emosi sehun meluap begitu saja, aku tak dapat berkata apa-apa.
“Kenapa dengan ku? Apa karena aku kakak tirimu huh?” tiba-tiba saja baekhyun oppa datang dan menyela perkataan sehun, bisa kulihat es krim yang ia bawa meleleh, mungkinkah oppa sedari adi disitu?
“Ada apa ini? Kakak tiri? Kalian berdua?”
Sehun tak menjawab apapun, dia hanya memalingkan muka. Oppa membuang es krim dari lengannya dan menarik kerah baju sehun
“Kenapa diam? Ayo jawab!” ia berteriak di hadapan muka sehun
“Oppa, andwae! Jangan bertengkar!” aku berteriak ketakutan
“Diam suzy!” hanya kata itu yang muncul dari mulut sehun “bagaimana kau tahu aku adalah adikmu? Oh salah adik tiri kumaksud” sehun mulai mencengkram tangan baekhyun oppa yang melilit kerah bajunya
“Pabo! Aku tinggal di rumahmu, bagaimana bisa aku tidak tahu siapa adikku! Wae? Kau membenciku? Atau kau membenci eomma? Katakana saja!”
Sebelum habis perkataan baekhyun oppa diucapkan, sehun mengepalkan tangannya dan memukul dengan kencang wajah baekhyun oppa. Omo eothokkae?
“sehunnie!” aku berteriak kencang
“SHUT UP!” Dia marah dan membentakku “Aku tidak membencimu bodoh!” sebelum sempat oppa membalas, sehun pergi dengan buliran air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
“Sehunnie! Eodiya?” dia tetap tidak menoleh dan pergi begitu saja.
“Biarkan dia sendiri. Aku mengerti”
“Ne oppa. Oppa gwencana? Omo bibir oppa berdarah”
“Gwencana, ayo ku antar kau pulang” dia bangkit dan mengajakku pulang
Author pov
Hari itu, menjadi hari yang kacau bagi baekhyun. Tapi masih terngiang di telinganya perkataan adiknya bahwa ia tidak membencinya. Apakah itu serius dari lubuk hati adiknya yang paling dalam? Atau hanya bohong semata? Ini membuat kepala baekhyun serasa mau pecah.
Sudah seminggu ia tidak melihat adiknya di sekolah. Ia sering mondar-mandir di depan kelas dan terkadang bertanya pada teman-teman sekelas sehun tapi tak ada yang tau kemana dia, mereka hanya bilang bahwa sehun tidak masuk.
Sehun’s house:
“Sehun! Apa ini? Appa dapat surat panggilan, katanya kamu tidak masuk sekolah selama seminggu. Mau jadi apa kamu?” seorang pria paruh baya mengetuk pintu kamar sehun dengan keras
“Aku tidak ingin sekolah” Sehun menjawab tetapi tidak mau membukakan pintu
“Jangan bercanda! Kamu nanti jadi apa?”
“Aku ingin melupakan semuanya, yeoja itu, hyungku, eommaku, kedaan buruk ini dan segala yang membuat kepalaku pusing”
“Apa yang kau bicarakan! Cepat sekolah!”
“Tapi ada dia disekolah”
“Dia siapa?”
“hyung”
“Dia satu sekolah denganmu? Lalu kenapa? Apa kau ingin lari darinya?”
“Ne appa”
“Yasudah biarku urus”
Sehun membuka pintu kamarnya, namun appanya sudah tak berada di depan pintu kamarnya.
“Appa? Eodiga?” dia berteriak mencari appanya dan menelusur seisi rumah, tapi tak ia dapati kehadiran ayahnya
“mwo? Apa maksudnya ia mengurusnya? Apa dia akan memindahkan sekolahku? Atau? Dia dia ingin… adwae, hyungku!” batin sehun
Ia berlari secepatnya ke sekolah tanpa menggunakan seragam, yang ia ingin cari hanyalah hyungnya, ia khawatir dengan hyungnya.
At school:
Sehun berlarian di sekolah, mendobrak pintu kantor.
“songsengnim, apa ayahku kemari?”
“Yah! Kenapa kau sekolah tanpa seragam? Hey ! appamu tidak kemari, cepat gunakan seragammu!”
“Algesseumnida, gamsha songsaengnim” tanpa menghiraukan perkataanya, sehun berlari ke arah kelas hyungnya.
“mian hyung, noona, apa kalian melihat baekhyun hyung?”
“Tidak, coba cari di dalam kelas” jawab seorang noona
“ne algesumnida, gamsha” sehun semakin panic dan membuka pintu kelas hyungnya dengan tidak tenang.
“sunbaenim, dimana baekhyun hyung?”
“Baekhyun? Dia sudah pulang, katanya ia sakit perut”
“Mwo? Jinja? Gamsha hyung.” Sehun semakin panic, ia mulai berlari lagi menyusuri koridor sekolahnya bergegas ke rumah eommanya. Yeoja-yeoja penggemarnya berteriak dan menghalanginya.
“Sehun oppa, oppa! Kyaaa!” yeoja-yeoja itu tak menghalangi langkanya. Ia tak peduli apa yang terjadi, yang ia cemaskan adalah hyungnya dan eommanya.
Sehun berlari dan terus berlari, hingga tiba di depan pintu eommanya. Tubuhnya gemetar, dengan takut ia menjulurkan tangannya dan meraih gagang pintunya. Perlahan ia membuka pintunya, rasa tegang menyelimuti sekujur tubuhnya, apa yang ia takutkan di benaknya terus bermunculan. Pintu terbuka semakin besar, tapi yang ia dapati ruang tamu eommanya kosong.
Terdengar sahut-sahut suara gaduh dari balcon atas.
“itu itu suara appa” mata sehun terbelangak, tubuhnya semakin begetar. Langkahnya mulai meragu, kakinya melangkah perlahan menyusuri anak tangga yang berbaris di hadapannya. Suara itu semakin keras, ada suara baekhyun juga. Apa yang terjadi? Ketakutan sehun terkalahkan oleh rasa penasarannya di benaknya sering muncul ingatan pada hari itu, hari dimana ayahnya tertusuk, itu membuanya sangat takut.
Kaki besarnya kini sampai di pengujung anak tangga. Sehun terkejut melihat keadaan yang terjadi.
“Kau bocah tengik! Bisakah kau berhenti muncul di hadapan anakku? Kau juga yeoja bodoh! Apa kau tidak bisa menjauhkan anak harammu dari anak ku?” lelaki separuh baya dengan marah menjambak rambut seorang bocah lelaki yang terlihat kesakitan, ya itu baekhyun dan appa sehun.
Sehun gemetar, ia takut. Tapi ia tak ingin keluarganya kenapa-kenapa. Keberaniannya mulai muncul, bibirnya yang gemerat mulai mengeluarkan suara
“Andwaeyo appa”
“Wae sehun? Bukankah kau membencinya ?”
“aniya! Aku hanya benci keluarga kita di pertemukan seperti ini, bukan sebagai keluarga yang utuh”
Appa sehun tidak mengindahkan perkataan anaknya dan hendak memukul baekhyun.
Sehun dengan tegas merangkul lengan ayah dan terpukul lalu membentur tembok, ia tak sadarkan diri
Sehun pov:
Aah kepalaku sakit, dimana ini? Argh rumah sakit. Kubuka mataku perlahan, ku dapati ibuku menangis di sampingku. Ah tidak bukan hanya eomma. Appa juga. Eh baekhyun hyung juga.
“Eomma” aku berkata perlahan padanya
“Sehunie, gwencana?” ia memelukku dan tangsnya semakin kencang
“Ne gwencana “
“Sehunnie, maafkan appa”
“gwencana appa, aku tidak apa. Aku hanya ingin keluarga kita bersama”
“ Ne sehunnie, aku akan menganggap dia anak kandungku”
“gomawo appa”
“Sehunie, gwencana?”
“Ne hyung. Mian. Kau boleh memiliki suzy.”
“aniya, biar dia yang memilihmu” dia membawa seorang gadis cantik masuk. Ya itu suzy, yeoja aneh itu
“Sehunnie” Dia memelukk kencang
“wae? Kau sudah mengerti aku menyukaimu?”
“Ne? Aku memilihmu!” ia memelukku semakin kencang
“Wae?”
“Because you are my favorite, I love you at the first I saw your basket skill”
Sehun terseyum bahagia. Baekhyun pun ikut terseyum
THE END
