Quantcast
Channel: EXOMKFANFICTION
Viewing all articles
Browse latest Browse all 317

Blind of Love

$
0
0

Blind of Love

Blind of Love

By Lyviamidul

Starring

Tiffany Hwang | Xi Luhan | Im Yoona

Genre

Romance | Sad

Rating

PG 13+

Length

Drabble

Author’s Note

Halo! Ini FF pertamaku dengan cast LuFany. FYI, Lufany itu couple dari EXOShidae yang pertama kali aku suka karena collaboration performance dari mereka. Disana banyak banget moment mereka hihihi Enjoy reading~

Lyviamidul’s New Fiction, Blind of Love

                Yeoja itu sedang berlutut di atas lantai yang dingin. Tangannya meraba-raba lantai yang mengilap karena terlalu bersih itu. Sepertinya yeoja itu mencari sesuatu.

“Tiffany, kau mencari apa?” Ketika yeoja itu mendengar suara berat khas milik namja itu langsung terkejut. Jantungnya juga berdegup lebih kencang dari sebelumnya. Luhan, dialah pemilik suara tersebut.

“Aku mencari ikat rambutku.” Jawab Tiffany. Luhan langsung berlutut, sama seperti Tiffany dan membantu mencarikan ikatan rambut yang dimaksud Tiffany. Ah, itu dia, batin Luhan lalu meraih ikatan rambut berwarna pink yang berada tepat di depan Tiffany.

“Ini milikmu.” Ucap Luhan sambil memberikan ikatan rambut tersebut. Tiffany mencoba meraihnya. Meleset. Meleset. Meleset.

“Maafkan aku. Sepertinya merepotkan karena mempunyai teman yang buta.” Ucap Tiffany. Luhan tersenyum lalu memegang tangan Tiffany dan menaruh ikatan rambut tersebut di telapak tangannya.

“Aku senang bisa membantumu.” Balas Luhan. Luhan memerhatikan ikatan rambut Tiffany dan tersenyum lagi. “Tiff, apakah kau perlu bantuan untuk mengikati rambutmu?”

“Sepertinya aku benar-benar menyusahkan orang.”

“Tidak, ini kemauanku sendiri kok.” Luhan meraih ikatan rambut itu lalu berjalan ke belakang Tiffany. Luhan mengikat rambut Tiffany dengan hati-hati. Dia takut salah mengikat dan rambut Tiffany akan terjambak olehnya.

Done.” Kata Luhan lalu merapikan rambut Tiffany.

Gomawo.” Balas Tiffany. Tiba-tiba ada sepasang orang tua berlari ke arah mereka, ke arah Luhan lebih tepatnya.

“Luhan-ssi!!” Panggil orang itu bersamaan.

“Ada apa? Yoona tidak ada disini.” Jawab Luhan sesopan mungkin kepada kedua orang tua itu, orang tua Yoona.

“Oleh karena itu kami kemari untuk meminta bantuan kalian agar mencari Yoona.” Ucap wanita yang paruh baya itu dengan panik.

“Apa? Yoona?!” Luhan pun ikutan panik.

“Mereka sudah tidak kembali dari kemarin malam. Tolong kami Luhan-ah!” Kata wanita itu.

“Bolehkah aku membantu?” Tiffany membuka mulutnya untuk berbicara.

“Boleh. Kami sangat senang jika kamu membantu kami Tiffany-ssi.”

“Tiff.. Sebaiknya jangan.” Ucapan Luhan itu langsung masuk ke dalam pendengaran Tiffany. Dia mengerti kenapa Luhan tidak mau mengajak Tiffany. Jika Tiffany ikut bukannya mempermudah malah mempersulit bukan?

“O..oh, baiklah. Aku akan menunggu disini.” Kata Tiffany. Luhan mengusap kepala belakang Tiffany dengan lembut.

“Tunggu kami Fany-ah!” Kata Luhan. Tiffany tersenyum. Setidaknya dia bisa mencerna apa yang dimaksud kami oleh Luha. Kami, Luhan dan Yoona. Tiffany dituntun oleh Luhan untuk duduk di sebuah kursi.

“Sampai nanti!” Pamit Luhan. Well, yang dirasakan Tiffany itu hanyalah kesakitan. Sakit itu sudah sering dia rasakan. Rasanya perasaan dia sudah bebal.

23 tahun sudah Tiffany hidup tanpa pernah melihat cahaya. 10 tahun sudah dia berteman baik bersama Luhan dan juga Yoona. 3 tahun sudah dia memendam perasaannya kepada Luhan. Hei, Luhan-ah, tak tahukah kau bahwa seorang Tiffany Hwang itu teramat mencintaimu?

Tiffany mengeluarkan dua buah ear plug dan memakaikannya ke telinganya. Tiffany mendengarkan lagu mellow western yang semakin mendukung perasaanya saat ini. Tanpa disengaja cairan bening itu terjatuh, mengalir lancer dan mulus di pipi Tiffay. Membuat sebuah aliran sungai di pipi cantiknya itu. Tiba-tiba ponsel Tiffany bergetar. Dia tahu itu panggilan masuk dan pasti dari Luhan. Tiffany segera mengangkat panggilan tersebut.

“Halo Luhan?”

“Aku sudah menemukan Yoongie, Tiff!”

Yoongie, panggilan unik dari Luhan untuk Yoona. Tiffany juga menginginkan itu.

“Oh baguslah. Aku menunggu kalian.”

“Ne, kami akan segera sampai.”

Tiffany memutuskan sambungan telepon itu. Sebuah senyuman muncul di wajah indah Tiffany. Senyuman senang yang tercampur dengan kesedihan. Senang karena adanya Yoona lagi setelah menghilang semalaman. Sedih karena perhatian Luhan akan terbagi lagi dengan sahabatnya, Yoona.

Sepertinya Tiffany bukan hanya buta fisik. Batinnya pun ikut buta. Dia tidak bisa melihat namja mana yang layak dia cintai, dia sukai. Lebih tepatnya cintalah yang membuat Tiffany buta. Tiffany yang malang.

THE END



Viewing all articles
Browse latest Browse all 317

Trending Articles