Quantcast
Channel: EXOMKFANFICTION
Viewing all articles
Browse latest Browse all 317

Go Away [Part 3]

$
0
0

Image

Cast :

Choi Jinri (sulli)

Park Chanyeol (Chanyeol)

Other cast :

Xi Luhan (Luhan)

Jung Soo Jung (Krystal)

Bae Suzy (Suzy)

Song qian (Victoria)

Park sun young (Luna)

Author : Trouble maker

Leght : Series

Genre : Teenager, sad, romance

Annyeong maaf sempet hiatus WP author ke hack. Author juga lagi banyak masalah semenjak kenaikan kelas #curcol, tapi makasih buat respond kemarin walaupun gak terlalu banyak komnet tapi author tetep puas kok ^-^. Author bukan heatersnya Krystal yah di sini Krystal di buat tokoh antagonis cuman sebagai jalan dari cerita. yuk langsung aja

***HAPPY READING***

Part 2

“Mobil sulli terpental hebat, saat para kru ingin menyelamatkannya terlambat. Mobil sulli terkena bagian belakang mobil chanyeol dan

Mobil itu pun meledak”

Part 3

Chanyeol POV

Aku segera keluar dari mobil dengan perasaan bercampur-campur sedih, syok merasa bersalah dan sebagainya. Aku merasa bersalah telah membuatnya seperti ini, apa ini karma karena tingkahku beberapa hari lalu. Apa yang akan terjadi sehabis ini ? aku di tangkap polisi ? masuk penjara ? tidak tidak

Aku melihat luhan menghampiriku dengan mata berlinang dan tangan yang mengepal dia menarik bajuku dan medorongku sampai ke mobil

BUKK !

Dia meninjuku dan membuat pipiku merah Krystal yang melihatnya hanya berdiri sambil melipat tangan. hey apa-apaan dia, melihat pacarnya babak belur dia hanya diam saja ?

BUKK !

Luhan hyung meluncurkan lagi pukulannya, untung para kru datang menahannya dia tidak lihat apa bibirku sudah berdarah ?

“KAU PUAS MELIHATNYA SEPERTI ITU ?” kata Luhan

“hyung aku bisa jelaskan” kataku membuatnya tenang

“JELASKAN APA ? JELASKAN BAHWA KAU MEMANG SENANG MELIHAT SULLI SEPERTI ITU ? HAHAHAHA” katanya kecewa

Aku bisa melihat kesedihan dan kekecewaan dari matanya aku menoleh ke arah mobil sulli. Mobilnya hancur berantakan aku melihat ada sebuah tubuh yang di bawa oleh sebuah tandu. Oh God apakah itu Sulli, aku merasa bersalah melihat tubuhnya terbujur kaku ayolah Tuhan jangan sampai dia meninggal.

Luhan POV

Aku berjalan menyusuri lorong yang semuanya di cat putih terlihat sebuah ruangan bertuliskan “UGD”. Aku terus-terusan mondar-mandir dari tadi Suzy yang melihatku hanya berdecak heran. Entah mungkin aku terlalu khawatir atau cemas.

“Sudahlah Oppa, dengan atau tanpa kecelakaan ini pun nasibnya tidak akan baik” kata suzy yang membuatku bertanya-tanya

“Apa maksudmu ?” tanyaku

“Kau tidak tahu ? aku kira sulli sudah cerita padamu” katanya yang membuatku semakin penasaran.

“Cerita apa ?” tanyaku

“Penyakitnya, aku lupa jika hanya aku yang tahu soal ini” katanya

“Penyakit ? penyakit apa ? ayolah katakan padaku” kataku penasaran

“Maafkan aku Sulli, Sulli menderita tumor langka dan tidak ada obatnya  dia tidak akan bertahan lama”katanya yang membuatku langsung membulatkan mata

“ma..mak..maksudmu dia kangker ?” tanyaku

“Begitulah, dia bilang dia hanya ingin diperlakukan seperi orang normal dan tidak terlalu ingin di specialkan dia hanya ingin menikmati masa hidupnya sampai waktunya habis. Itulah alasan mengapa dia tidak pernah menceritakannya”

“Tapi aku tidak pernah melihatnya mimisan atau pingsan sekalipun” kataku

“dia selalu tau kapan saat-saat itu, saat dia ingin pingsan atau mimisan dia pasti akan berlari ke toilet atau rumah sakit terdekat. Dan sebagian alasanya adalah ‘aku ada urusan’”

“Kenapa kau tidak pernah memberi tahuku ?”

“Karena dia ingin aku merahasiakannya”

Kakiku menjadi lemas karena kata-kata suzy barusan, Sulli mengapa kau begitu bodoh menyembunyikan semuanya. Aku mencintaimu sangat mencintaimu terlebih saat kita pertama bertemu di SMA, selama ini aku menyembunyikan perasaanku karena aku takut kau menolak.

“Ya Tuhan mohon berkati dia” umpatku

Sejam berlalu dokter keluar aku segera berdiri, aku melihat dokter  dengan wajah sedih. Oh GOD apa yang terjadi dengan Sulli apakah dia arghh

“Dokter bagaimana keadaan Sulli ?”

“Maaf, kami sudah berusaha sekuat tenaga”

“ma…mak..maksud dokter ?” tanyaku terbata-bata suzy sudah terlihat meneteskan air mata

“Maaf nak, mungkin ini jalan yang terbaik”

Kakiku serasa melemas dan aku sudah tidak sanggup untuk berdiri, aku terjatuh ke tanah tak terasa buliran-buliran air mata jatuh dari pelupuk mataku

“Sulli aku mohon sulli aku mohon” kataku sambil meronta-ronta

“Sudahlah Luhan terimalah kenyataan” kata suzy sambil menyekat air matannya

“Aku mencintainya suzy sangat mencintainya” kataku

“Dokter bolehkah kami melihat jasadnya ?” kata suzy

“Maaf tetapi saat ini kalian tidak boleh melihatnya sampai pemakaman, itu permintaan terakhirnya”

“Dok apa-apaan ini ? mana bisa begitu ?” protesku

“Tapi itu amanat terakhir darinya, permisi” kata dokter

—SKIP—

@Chanyeol Home

Chanyeol POV

“Krys.. ada yang per-“ kata-kataku terpotong oleh krystal

“Sudahlah oppa, aku ingin kita putus” katanya mengambil keputusan sepihak

“ta.. ta.. tapi kenapa ?” tanyaku

“Sehabis ini pasti kau akan di cari polisi dan di penjara karena sudah membunuh Sulli, otomatis rumah dan seluruh kekayaanmu akan di sita dan kau akan menjadi melarat. Mau jadi apa aku nanti jika terus bersamamu ?” caci krystal yang langsung menusuk ke batinku

“Jadi selama ini kau mencintaiku karena uang ? uang uang dan uang ? HAH?”emosiku melunjak

“Memang” katanya santai

“Kau memang licik krystal, sekarang kembalikan kartu ATM dan kunci mobilku !!” kataku marah

“ini saldomu juga sudah habis dan kunci mobilmu ambilah !!” katanya melemparkan kunci mobil dan kartu ATM ke mukaku.

“HABIS ? APA YANG KAU LAKUKAN SAMPAI SALDONYA HABIS ?” amarahku melunjak

“aku hanya membeli baju,sepatu,tas,perawatan, dan lain-lain” Katanya

Sialan aku baru ingat jika dia suka membeli barang-barang bermerek dan mahal.

“Kau bodoh Park Chanyeol” katanya membawa tas dan meninggalkanku

“Silan mengapa wanita itu aish”gerutuku

Aku teduduk lemas di sofa ya ampun Tuhan cobaan apa yang kau berikan. Seketika terlintas memory saat-saat aku bersama Sulli dulu, dia begitu sederhana, mandiri, pantang menyerah dan baik hati.

Flash Back*

Aku dan Sulli berada di sebuah restaurant kami merayakan anniversary kami yang ke 2 Tahun. Tidak terasa aku dan sulli sudah melewati masa-masa bahagia di antara kami. Selama 2 tahun tidak pernah sedikitpun kami bertengan atau ngambek satu sama lain, ini karena sulli sering menghiburku jika aku ngambek atau marah denganya dan begitu sebaliknya.

“Sulli, ayo makan kue itu tapi jika kau menemukan sesuatu bilang ya, awas tertelan” kataku

Sulli lalu memakan kue yang sudah aku beli tadi, aku meminta pelayan untuk menaruh cincin di dalamnya. Hitung-hitung aku ingin memberikan kejutan romantis kepada Sulli. Kapan lagi aku bisa memberikannya hadiah ? selama ini dia selalu menolak jika aku beri sesuatu dia bilang itu terlalu mewah untuknya.

“Oppa, ada cincin apakah ini milikmu ?” tanyanya dengan muka polos

“Iya, tapi sekarang ini milikmu” kataku sambil meraih tanganya dan memasangkan cincin di jari manisnya

“Tapi oppa in-“

“Sulli, aku mohon sekali ini saja kau terima pemberian dariku” kataku sambil mengecup tanganya lembut

“Baiklah, gumawo oppa ini sangat indah” katanya memainkan cincin yang aku berikan

“Itu belum apa-apa dibandingkan cintaku kepadamu my snow white” kataku mencubit hidungnya

Aku memanggilnya snow white karena kulitnya seputih salju dan bibirnya merah semerah darah. Percis seperti snow white. Pertama aku melihatnya saat kuliah, dia berjalan seperti seorang putri salju. Aku terpesona dengan kecantikanya terasa seperti dongeng anak-anak itu benar-benar nyata. Anak-anak kampus yang melihatnya langsung kagum sepertiku.

Berhari-hari aku berusaha dekat denganya, sekilas membatunya mengerjakan tugas, mengajarinya mata kuliah tertentu ataupun bercanda denganya. Dia benar-benar orang yang asik, tidak seperti orang cantik kebanyakan sombong, angkuh dan plin plan.

Singat cerita aku mengajak Sulli ke restaurant ini aku menyewa tempat ini hanya untuk menyatakan perasaanku padanya. Mungkin sedikit gila tapi untuknya aku rela melakukan apapun. Aku menyanyikan sebuah lagu untuknya sekaligus memutar beberapa fotoslide dari mulai kita bertemu sampai saat aku menyatakan perasaanku kepadanya.

Aku kira dia akan menolaku, tetapi tidak aku sukses menjadikan dia pacarku. Seluruh kampus tidak berhenti melihat kami bahkan teman baikku yang bernama baekhyun meledekku.

“Sejak kapan Putri Salju dengan kurcaci ? seharusnya kan dengan pangeran seperti aku hahaha” candanya

“Kau ini awas saja aku pukul kau nanti” kataku sambil mengepalkan tangan

“Sudahlah oppa, baekhyun oppa kan hanya bercanda” rajuk sulli

“Oppa ? sejak kapan kau memanggilnya oppa ? tanpa persetujuanku lagi” kataku, semenjak pacaran memang kami membuat keputusan salah satunya adalah Sulli harus bilang kepadaku jika ia ingin memanggil seorang namja dengan kata ‘oppa’ agar aku tidak mempunyai saingan.

“Baekhyun oppa yang memintanya, ayolah oppa jangan marah” bujuknya

“Shireo !!” kataku pura-pura ngambek

“Ayolah oppa” katanya sambil mengembungkan pipi

“Cium aku dulu” kataku

“Yak ! oppa kau ini apa-apaan”bentaknya

“Ya sudah kalo tidak mau aku pergi” aku melangkahkan kakiku tapi tanganku di tarik sulli

CHU~

Satu kecupan manis dari bibir sulli berhasil mendarat di pipiku, aku sangat senang bukan kepalang bayangkan saja dia menciumku di depan mahasiswa kampus.

“Gumawo *CHU~*” kataku sambil membalas mencium pipinya alhasil pipinya merah seperti tomat

“Yak ! chan kau mau membuat kami semua iri huh ?” kata baekhyun

“Biarkan saja makanya cari pacar sana”kataku sambil merangkul Sulli masuk ke dalam kelas

Flashback end*

“Drtt drttt” ponselku bergetar aku segera mengambilnya dan ternyata kontak dari Victoria teman Sulli, aku segera mengangkatnya untuk mengetahui kabar Sulli

“annyeong” kataku

“Hey Chanyeol, apakah kau masih peduli pada Sulli ?” katanya dengan nada juteknya yang menyeramkan

“Maksudmu ?” tanyaku

“Kau mau mengetahui kabarnya tidak ?”

“Aku mau, aku yang menabraknya jadi aku harus tau kondisinya”

“Kau melakukan ini agar kau tahu kan bagaimana nasibmu selanjutnya dasar, Sulli meninggal kau puas ?” teriaknya

“tunggu-tunggu kau pasti bohong kan ?” kataku tapi terlambat dia sudah menutup teleponya

Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah sakit dan menanyakan di mana Sulli kepada perawat di mana sulli dan perawat langsung bilang jika dia ada di UGD. Aku berlari ke ruang yang bertuliskan UGD dan terlihat Luhan,Suzy, Victoria nuuna, dan Luna sedang menangis.

“Kalian kenapa ? di mana sulli ?” tanyaku langsung mendapat tatapan sinis dari mereka

Luhan yang langsung berdiri berjalan ke arahku, aku mundur dan terus mundur sampai ke tembok. Luhan menarik kerah bajuku dan dengan tatapan marah melayangkan pukulannya ke pipiku.

Bukk !

“UNTUK APA KAU KE SINI ? BUKANKAH KAU TIDAK PEDULI DENGAN SULLI ?”katanya dengan nada marah

“Bukan beg-“belum selesai bicara Luhan hyung melangkan pukulannya lagi

“Oh, AKU TAHU KAU KE SINI UNTUK MEMASTIKAN BAHWA SULLI TIDAK MENINGGAL KAN ? DAN SUPAYA KAU TIDAK DI CARI POLISI” katanya

“tidak hyung”

BUKK!

“KAU MEMANG LICIK CHANYEOL” kata Luhan mencaciku

“Sudahlah Luhan ini rumah sakit tidak baik kalian berkelahi di sini” kata Luna menenangkan

Terima kasih Luna mungkin kalau kau tidak melerai aku bisa babak belur. Ya Tuhan apa ini karma ? karena aku putus dari Sulli kemarin ?

“Luna bagaimana keadaan Sulli ? kenapa kalian tidak masuk ke dalam?”tanyaku

“kau jangan masuk ke dalam, dokter bilang ssul minta agar kita tidak melihatnya sampai pemakaman” kata Luna

“Hey mana bisa begitu aku harus melihatnya”kataku nekat menerobos masuk

“KAU TIDAK DENGAR ? TIDAK BISA YA TIDAK BISA!!” kata Luhan dambil menarikku dan menghempaskanku ke lantai

“Tapi hyung aku harus melihatnya” aku bangkit dan mencoba masuk ke ruangan Sulli

“Sudah lah chanyeol  kau mau Sulli tidak tenang di sana ?” Kata suzy

Bagaimana pun aku masih merasa bahwa Sulli masih hidup, walaupun mereka tetap besih keras menyakinkanku Sulli sudah meninggal tetapi aku tidak akan percaya sebelum aku melihat sendiri jasadnya.

Hari Pemakaman

Author POV

Hari ini adalah hari di mana Sulli akan di makamkan, semua orang yang dating turut merasakan kesedihan. Terlihat teman-teman dan orang tua Sulli sedang berkabung dengan kematian anak dan teman mereka. Park chanyeol yang notabenya mantan pacar Sulli hanya diam, dia tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini. Sementara itu Luhan yang menyukai Sulli sangat sedih dan terpukul karena tidak menyangka pula jika orang yang dia cintai akan tewas, apalagi dia baru mengetahui penyakit yang diderita Sulli selama ini.

Suzy meneteskan air matanya, dia tidak menyangka pula Sulli akan pergi secepat ini. Victoria dan Luna terus-menerus mengelus batu nisan yang bertuliskan nama “Choi Jinri” dan meminta maaf karena selama ini mereka tidak bisa menjaga Sulli dengan baik. Nyoya choi, ibu Sulli terus-terusan menangis karena anak satu-satunya yang dia miliki meninggal dunia, sementara itu Tuan Choi sibuk menenangkan nyonya Choi.

Prosesi pemakaman berlangsung, Doa-doa permohonan agar Sulli tenang di alam sana di panjatkan dan tidak lupa mereka menyanyikan lagu penghormatan terakhir.

Selesai pemakaman semua pulang ke kediaman mereka masing-masing. Chanyeol dan Luhan terus menerus diikuti bodyguard yang disiapkan orang tua Sulli. Takut-takut mereka akan depresi dan melakukan hal yang tidak-tidak. Nyonya Choi masih lemas, karena anak yang selama ini dia rawat dengan kasih sayang meninggal dunia.

3 minggu kemudian

Suzy POV

Aku berjalan keluar untuk mencari makanan, huh semenjak Sulli pergi tidak ada lagi yang metraktirku huft, Sulli aku merindukanmu.

BUKK!

Aku tidak sengaja menabrak seorang pria

“Maaf…maafkan aku, aku tidak sengaja” kataku sambil membantu pria itu bangun, tunggu aku seperti mengenal wajahnya tapi siapa yah… tunggu…

“SULLI ??” kataku kaget

“Maaf anda salah orang, aku tidak apa-apa terima kasih” katanya merapatkan topinya dan bergegas pergi

Aku mengejarnya, sampai di sebuah gang aku melihat dia berhenti

“Sudahlah noona jangan mengikutiku terus kau salah orang” katanya

“Aku yakin kau adalah Sulli, apa kau tidak ingat aku ? dan kenapa kau memotong rambutmu ?” *banyangin sulli di TTBY* kataku

“Sudah-“ kata-katanya aku potong

“Aku tidak akan menyerah sampai kau mengaku, aku mengenalmu dari kalung yang kau pakai, lihat bentuknya mirip dengan punyaku” kataku sambil berjalan mendekatinya

“huft, baiklah aku mengaku aku ini Sulli. Kau puas ?” kata Sulli

“Kenapa kau memanipulasi kematianmu ? kenapa kau memotong rambutmu ? dan kenapa kau seperti pria ?” kataku

“Aku hanya ingin melihat siapa yang benar-benar tulus mencintaiku, aku hanya ingin menyamar sebagai pria” katannya

“Tapi kau tinggal di mana selama ini ?”

“aku akan menceritakannya dari awal, sebaiknya sekarang kau ikut aku dulu” kata sulli lalu menarik lenganku

“Kita mau ke mana ?”

“Sudahlah ikut saja”

Aku dan Sulli berhenti di sebuah rumah sederhana, berbeda dengan rumah Sulli yang dulu yang berkali-kali lipat mewahnya dari ini.

“Ayo masuk” ajak Sulli

“Nde, kataku sambil melepas sepatu”

“Paman Bibi aku pulang, kenalkan ini temanku namanya bae Suzy” kata Sulli kepada 2 orang parubaya

“Annyeong ahjumma ahjussi Bae Suzy imnida” kataku

“Aigoo, jadi Jinho sudah punya kekasih ? lihatlah dia begitu cantik” kata sang ahjumma

Jinho ? sejak kapan nama Sulli berganti menjadi jinho ?

“hush ahjumma dia ini hanya teman lamaku, benarkan Suzy” kata Sulli sambil menyikutku

“Nee… ahjumma kami berteman sejak SMA dan baru bertemu lagi hari ini” kataku bohong

“Ya sudah ahjumma ahjussi aku tinggal ke kamar dulu bersama suzy ya” kata Sulli

“Awas, jangan sampai melakukan hal yang tidak-tidak. Jika terjadi sesatu ahjumma akan mengusirmu dari sini”

“Tenang saja ahjumma, aku bukan tipe namja seperti itu, ayo zy” katanya sambil menyuruhku ke kamar

Aku berjalan ke sebuah kamar kecil, bahkan terbilang mungil. Dibandingkan kamar Sulli yang dulu kamar ini lebih kecil berkali-kali lipat dari kamar Sulli.

“Sulli, kau berjanji kan akan menceritakan semuanya padaku ?” tagihku

“Nde baiklah”

Flashback

Sulli POV

Aku terbangun di ruang operasi dengan mata yang berkunang-kunang karena efek dari cahaya yang terlalu terang. Beberapa dokter dan perawat telah menarik nafas lega

“Sudahlah Oppa, dengan atau tanpa kecelakaan ini pun nasibnya tidak akan baik” aku yakin itu suara suzy, ayolah zy jangan bercerita tentang penyakitku

“Apa maksudmu ?”

“Kau tidak tahu ? aku kira sulli sudah cerita padamu” bodoh bukankah sudah aku bilang aku akan merahasiakannya

“Cerita apa ?” ayolah oppa mengapa kau ingin sekali mengetahuinya

“Penyakitnya, aku lupa jika hanya aku yang tahu soal ini” cih… dasar pabo

“Penyakit ? penyakit apa ? ayolah katakan padaku” kataku penasaran

“Maafkan aku Sulli, Sulli menderita tumor langka dan tidak ada obatnya  dia tidak akan bertahan lama”katanya yang membuatku langsung membulatkan mata

“ma..mak..maksudmu dia kangker otak ?” tanyaku

“Begitulah, dia bilang dia hanya ingin diperlakukan seperi orang normal dan tidak terlalu ingin di specialkan dia hanya ingin menikmati masa hidupnya sampai waktunya habis. Itulah alasan mengapa dia tidak pernah menceritakannya” aku sudah pernah bilang, aku hanya ingin diperlakukan seperti orang biasa

“Tapi aku tidak pernah melihatnya mimisan atau pingsan sekalipun”

“dia selalu tau kapan saat-saat itu, saat dia ingin pingsan atau mimisan dia pasti akan berlari ke toilet atau rumah sakit terdekat. Dan sebagian alasanya adalah ‘aku ada urusan’”

“Kenapa kau tidak pernah member tahuku ?”

“Karena dia ingin aku merahasiakannya”aish…. Terbongkarlah semuannya

Aku lalu menatap dokter yang tersenyum senang, lalu muncul sebuah ide di otakku.

“Dokter, bisakah kau membantuku ?” tanyaku

“Kenapa ? apakah masih ada bagian yang sakit ?” Tanya dokter

“Aniya, bukan begitu. Aku ingin dokter berkata pada semua orang bahwa aku sudah meninggal” kataku

“Apa ?? tapi resiko bagi anda dan saya akan sangat besar”

“Tenang dok, jika nanti mereka mengetahui semuanya saya akan bilang bahwa saya yang menginginkanya sendiri” kataku

“Maaf, tap-“

“Ayolah dok aku akan melakukan apapun termasuk membayar”

“Tapi bagaimana jika mereka ingin melihat anda ?”

“Bilang saja permintaan terakhirku ‘Jangan ada yang melihatku terakhir kali sampai aku di makamkan’”

“Baiklah, tapi anda harus istirahat total di rumah sakit selama seminggu” kata dokter sambil menelan ludah

“Tidak masalah dok”

Dokter keluar dan aku mendengar apa yang dia katakana kepada teman2, yes~ rencanaku berhasil. 1 minggu kemudian dimana acara pemakaman ‘ku’ sebenarnya yang ada di peti mati itu hanya jasad orang lain. Aku keluar dari rumah sakit dengan sisa uang yang aku punya aku memotong rambutku, membeli baju-baju pria. Aku lalu pergi mencari pekerjaan,pertama aku mendapat pekerjaan sebagai pelayan restaurant.

Lalu aku naik pangkat menjadi kasir, sekarang aku menjadi direktur. Aku bertemu ahjumma dan ahjussi saat mereka sedang di serbu segerombolan penjahat, aku langsung datang meghapiri mereka. Tapi sayangnya aku tidak bisa berbuat apa-apa. Datanglah seorang namja kulitnya agak sedikit gelap tetapi dia jago berkelahi, dia membasmi seluruh gerombolan penjahat tadi dengan tangan kosong. Atas pertolonganya ahjumma dan ahjussi mengizinkan kami berdua tinggal di rumah ini. Aku tidur di bawah dan dia di atas

Berkali-kali aku bertanya namanya tapi dia selalu saja mengacuhkanku

Flashback end

“Lalu kemana dia sekarang ?” Tanya suzy

“Siapa ?”

“Pria itu”

“Entahlah dia suka pulang tengah malam” kataku.

“Lalu mengapa namamu menjadi jinho ?”

“Oh, itu hanya nama samaranku saja agar, aku tidak di kenali”

“Ya sudah, aku fikir kau benar2 meninggal, lalu bagaimana kabar penyakitmu ?”

“Sudah membaik berkat obat herbal yang di berikan ahjumma dan ahjusii”

“Baguslah jaga terus kesehatanmu”

“Suzy kau jangan bercerita kepada siapa2 ya”

“Tentu”

“Sekarang sudah malam kau tidurlah di sini besok aku antar kau pulang nee” tawarku

“Tidak apa-apa ?”

“Tidak apa-apa, besok aku akan mengantarmu pulang nee”

Lalu suzy pun menginap di rumah ahjussi dan ahjumma

TBC

Jangan lupa koment yah ^^



Viewing all articles
Browse latest Browse all 317

Trending Articles