(Lightheaven’s Story) Officially Missing You
Author :: Seara Sangheera
Cast :: Byun Baekhyun of EXO, Hwang Sera (OC)
Support cast :: Rest Member of EXO, Min Chaerin (OC), Kim Mirae (OC), Park Jaehyun (Ulzzang) and Porsche ^0^
Lenght :: Oneshoot
Genre :: Romance, little bit sad, little bit funny
Rating :: PG-15
Disclaimer :: Fanfict ini adalah hasil dari kerja keras neuron di otak kanan author sendiri, jadi mohon jangan diplagiat yaaa…
August 21st, 2013 – 21.07 KTS
“Mwo?!!”
“Mianhae. Jalmothaeseoo~”
Sera menggeram marah. “Ya!! Byunbaek!! Neo Jugeosipheo?!”
“Sera-chan, aku sungguh tidak bermaksud, ini darurat. Jadwal rekaman reality show Xiumin hyung molor jadi manajer meminta aku—“
“Ya!! Kau tau berapa jam aku menunggumu?”potong Sera. “Dan kau bilang kau tidak jadi datang?! Neo jincha—”Sera mengacak rambutnya frustasi. “YA!! Napeun nom!!”
Suara Baekhyun semakin terdengar memelas,“Ahhh, eonjeoragooo? Aku tidak bisa menolak permintaan manajer hyung.”
“Geurae! Pacaran saja sana dengan manajer hyung-mu itu!!”
“Ayolah, Sera-chan… aku janji akan mengganti kerugianmu hari ini, ne? Jebal. Marahnya udahan ya??”bujuk Baekhyun.
Sera mendesah pelan. Ponsel yang menjadi alat penghubungnya dengan Baekhyun yang sekarang berada digedung KBS Radio serasa menghangat karena ia genggam kuat-kuat. Sera kesal. Marah. Ingin memukul kepala Baekhyun.
Tapi apa daya, boro-boro memukul, bertatap muka saja tidak bisa. Sudah lebih dari 2 bulan, sejak EXO sibuk promosi Wolf-nya dan selang beberapa minggu comeback lagi dengan Growl, Baekhyun dan Sera belum pernah bertemu langsung. Yang bisa mereka lakukan setiap hari hanya saling berkirim pesan, berbicara lewat telepon atau video call.
Mau bagaimana lagi, Baekhyun yang notabene adalah member boyband terpanas di Korea saat ini—EXO—amat sangat terlalu sibuk hingga tidak sempat melakukan apapun untuk dirinya sendiri. Yang Baekhyun lakukan setiap hari, seolah-olah hanya untuk hidupnya sebagai member EXO, sedangkan untuk kehidupan pribadinya, ia tak sempat.
Sera sendiri mau tidak mau harus menanggung akibatnya, Baekhyun—sang pacar—tidak ada waktu untuk menemuinya. Ini bukan pertama kalinya Sera menunggu Baekhyun selama berjam-jam hanya demi mendapat kabar dari Baekhyun kalau ia tidak jadi menemui Sera.
Hari ini, sesuai perjanjian dengan Baekhyun 3 hari yang lalu, tepat pukul 19.00 KTS, Sera memarkirkan mobilnya didepan gedung SM. Baekhyun bilang, schedule-nya agak longgar, jadi mereka bisa bertemu 3-4 jam sebelum jadwal Baekhyun latihan bersama member-member lain. Sera menunggu didalam mobil.
Berkali-kali mencoba menelepon dan meng-sms Baekhyun tapi tidak ada jawaban. Sera berusaha sabar menunggu. 1 jam… 2 jam… hampir saja ia akan melajukan mobilnya pergi dari SM karena kesal, ponselnya berdering. Dimulai dari permintaan maaf bertubi-tubi, Baekhyun akhirnya membatalkan janji bertemu karena ia harus menggantikan Xiumin menjadi guest star di SUKIRA. Lagi-lagi, Sera kalah dari tuntutan pekerjaannya Baekhyun.
Resiko punya pacar artis dan resiko menjadi pacar yang disembunyikan dari mata publik. Sera sering berpikir kalau dirinya sekarang jadi seperti istri simpanan, dan fans-fans Baekhyun adalah istri sah Baekhyun. Sungguh posisi yang aneh.
Sera menyandarkan tubuhnya kekursi mobil, menatap jauh kejalanan didepannya. “Aku sudah bosan marah-marah karena hal ini. Taruhan deh, pasti besok-besok akan terulang lagi…”katanya lelah.
“Mianhaee…”
“Ck, aku juga sudah bosan mendengar permintaan maafmu…”cibir Sera.
Terdengar suara desahan panjang dari seberang. “Aku sungguh tidak mau seperti ini.”
“Ara. Tapi mau bagaimana lagi kan?”
“Akan lebih bagus jika aku punya hak menentukan jadwalku sendiri.”
“Eo. Pasti akan sangat menyenangkan jika itu bisa terjadi…”
“Nee. Eo, Sera, aku sudah dipanggil. Kau akan mendengarkan acara radio-ku kan?”
“Mwoya? Jangan berharap terlalu tinggi, Byun Baekhyun. Kau lupa kalau hari ini kau sudah mengecewakanku, eo?!”
“Aighoo, kau malas mendengar suaraku?”
“Ne. Aku kan sedang ngambek.”jawab Sera terang-terangan.
Baekhyun tertawa, “Arasseo-arasseo. Hati-hati pulangnya ya? Jangan melampiaskan marahmu dengan mengebut…”
“Hmm. Ara…”Suara Sera melunak. “Kau juga, jangan lupa makan malam dan jangan memaksakan diri kalau lelah. Kalau manajer Tak Youngjun dan sekutunya yang menyebalkan itu memarahimu, marahi saja balik.”
Baekhyun lagi-lagi tergelak mendengar perkataan gadisnya yang manis itu. “Mana bisa begitu, Sera-chann…”
“Ck. Ne. Nee. Mana ada manajer yang kalah ma artisnya? Bye, Baekhyun-a!”
“Bye, Sera-chann…”
Sambungan telepon putus. Perlahan Sera menjauhkan ponsel dari telinganya dan sejenak memandangi benda persegi panjang tersebut.
“Yayaya, kekecewaan yang berulang-ulang. Entah sampai kapan akan begini terus…”gumam Sera sambil melempar asal ponselnya kekursi mobil disebelahnya.
So lucky to have you…
So lucky to be your love, i am…hmm.
Alunan lagu lucky—lagu baru dialbum repackage EXO—mengalun dari perangkat audio canggih didalam mobil Sera. Gadis cantik blasteran Korea-Jepang itu tersenyum kecut.
“Geurae. Kau memang beruntung punya pacar yang super pengertian seperti aku, Byun Baekhyun!”
-
-
-
22.12 KTS
“Mungkin akan lebih mudah jika kita tidak dipertemukan sejak kita kecil…”
Sera mendesah panjang saat pikiran itu terlintas dibenaknya.
Bukan tanpa alasan Sera berpikiran seperti itu. Ketidakhadiran Baekhyun adalah penyebabnya. Bagi Sera, Baekhyun bukan hanya sekedar pacar untuknya. Laki-laki itu adalah orang yang memulaskan warna didalam sejarah hidup seorang Hwang Sera. Tanpanya dunia Sera tak ubahnya dunia yang monochrome, bahkan nyaris hitam.
Karena itu Sera begitu bergantung pada kehadiran sosok itu, dan Sera tidak menyangka akan begitu tersiksa karenanya.
Ingatan Sera tertarik jauh kemasa lalu.
Bagi Sera bergaul dengan orang lain bukanlah hal yang semudah Baekhyun lakukan. Sera gadis yang canggung, kaku, tidak sensitif dan sangat gengsian. Hanya orang-orang yang dekat dengannya yang tahu betapa manja, lucu dan manisnya gadis itu.
Sera sangat sulit beradaptasi ditempat baru. Jika Baekhyun hanya butuh kurang dari 1 tahun untuk menyatu dengan member-member EXO dan bahkan dekat dengan sunbae-sunbaenya. Sera butuh waktu setidaknya 2 tahun untuk menyesuaikan diri saat ia masih trainee di SM. Itupun Sera hanya akrab dengan beberapa orang dari ratusan trainee. Gadis itu beruntung memiliki wajah dan suara diatas rata-rata hingga mudah ditandai keberadaannya oleh sunbae dan trainernya.
Sera tidak merasa butuh siapapun, apalagi hanya untuk sekedar menjadi teman. Kebutuhan itu sudah dipenuhi oleh seseorang. Baekhyun selalu menarik Sera kewilayah pergaulannya. Baekhyun beranggapan bahwa temannya adalah juga teman Sera. Sifat Baekhyun yang begitu ceria dan hiperaktif membuatnya disukai semua orang, dan Sera yang selalu disamping Baekhyun terkena pula imbasnya.
Selama bertahun-tahun Sera hidup bersama Baekhyun. Rumah berdekatan, orang tua mereka bersahabat akrab, sekolah yang selalu sama sejak TK dan hampir selalu kemana-mana berdua bahkan saat keduanya sudah memiliki pacar. Sera begitu membutuhkan Baekhyun dan laki-laki itu sangat memperdulikan Sera.
Sera tahu banyak hal yang Baekhyun lakukan demi dirinya. Saat masih sekolah, Baekhyun sering sekali memohon pada Wakasek Kesiswaan hanya agar dibolehkan pindah kelas kekelas Sera. Laki-laki itu khawatir karena Sera tidak bisa bergaul dengan teman-teman sekelasnya dan nampak pendiam dikelas.
Baekhyun juga yang mendaftarkannya di Fancafe VIP saat Baekhyun tahu Sera mengidolakan BIGBANG. Baekhyun yang mendorongnya untuk berkumpul dengan para VIP agar Sera punya banyak teman. Walaupun akhirnya, laki-laki itu begitu menyesali tindakannya karena Sera menjadi sangat fanatik dan sering kabur bersama teman-teman VIP’nya keluar kota bahkan keluar negeri.
Dan sudah menjadi rahasia umum, geng 92liners yang dibuat Baekhyun saat SMA adalah untuk Sera. Geng itu beranggotakan tujuh orang dan mereka mendirikan Klub Penghibur yang sangat populer di Jungwon High School. 92liners dan Klub Penghibur adalah tempat yang Baekhyun ciptakan agar Sera memiliki masa-masa yang indah saat SMA. Hingga sekarang 92liners malah sudah memiliki banyak sekali member, Sera jadi punya banyak sekali teman berkat Baekhyun.
Baekhyun tahu, masa SMA ditahun 2008 itu adalah masa yang terberat bagi Sera. Sera mengalami kecelakaan parah. Karena kecelakaan itu Sera gagal debut bersama Amber dkk dan f(x) yang semula 6 orang akhirnya hanya debut berlima. Masa-masa itu bagai nightmare untuk Sera dan Baekhyun lah yang dengan segala cara mengembalikan warna-warni dikehidupan Sera.
Sera begitu bergantung pada Baekhyun. Walau sulit mengakuinya, laki-laki itu hampir merupakan segala-galanya bagi Sera….
Selama begitu banyak kebersamaan yang Sera lalui bersama Baekhyun sejak ia kecil, Sera tidak pernah membayangkan akan ada tembok besar yang menghalanginya menemui Baekhyun seperti ini. Tembok besar itu tidak lain dan tidak bukan adalah status Baekhyun sebagai member EXO. Sera tahu, buruk baginya jika beranggapan demikian, karena EXO adalah impian Baekhyun. Tapi ia tidak bisa mengusir rasa bencinya jika Baekhyun lagi-lagi tidak bisa ia temui karena pekerjaannya. Baekhyun dulu selalu ada untuknya, tapi sekarang tidak lagi.
Ketika Baekhyun akhirnya memutuskan masuk sebagai trainee di SM dan mulai jarang pulang kerumah, Sera berusaha menghibur dirinya dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti ia akan terbiasa tanpa Baekhyun disisinya. Setelah selama bertahun-tahun satu sekolah dengan Baekhyun dan memiliki lingkup pergaulan yang sama dengannya, akhirnya Sera akan sendirian menjalani kehidupan barunya di kampus sebagai mahasiswa.
Namun, kenyataannya berbeda.
Sudah hampir 3 tahun, tapi semua masih terasa berat bagi Sera. Ia tidak pernah terbiasa. Di kampus Sera tidak punya banyak teman, ketika kelas selesai yang dicarinya adalah Jaehyun, Chaerin atau Mirae—member 92liners—yang sama-sama kuliah di Seoul National University, dan Sera berusaha mati-matian menyibukkan dirinya dengan ikut berbagai macam kegiatan kampus, magang, dan semakin aktif di fandomnya—V.I.P. Tapi tetap saja, setiap kali membuka tirai pintu balkonnya dipagi hari, Sera masih saja tertegun, ketika melihat pintu balkon kamar seberang yang tertutup rapat. Ia merindukan laki-laki cerewet dan usil yang tinggal dikamar seberang kamarnya itu. Sangat rindu.
“Kau ini kenapa? Berhenti minum, Hwang Sera~! Kau minum 3 kaleng soda seperti orang kesetanan. Memangnya perutmu tidak kembung apa?”
Suara omelan bernada sinis membuyarkan lamunan Sera.
“Untuk apa kau mengurusi perutku!”balas Sera ketus. Bibirnya menyesap cairan terakhir yang ada dikaleng lalu membuang kaleng itu sembarang. Laki-laki yang duduk disamping Sera melotot kesal melihatnya.
“Ya! Mana ada mahasiswa pecinta alam yang membuang sampah sembarangan seperti itu, huh? Ambil!”
Sera merengut, tapi gadis itu turun juga dari kap mobilnya untuk mengambil kaleng bekasnya tadi. “Aish, seharusnya aku tidak mengajakmu tadi. Chaerin-ahhh, nawa palli!! Aku bisa gila kalau terlalu lama berdua dengan pria phsyco ini!!”teriak Sera pada seorang gadis yang sedang duduk direrumputan agak jauh dari tempat Sera berada. Gadis itu, yang Sera panggil Chaerin, menoleh. Ditelinga kanannya menempel ponsel keluaran terbaru, Chaerin tertawa dan melambai.
“Nanti yaaa~. Aku masih bicara dengan dongsaeng-ku…”
“Aish, jincha. Dasar brother complex…” Sebuah kaleng melayang dan menimpuk kepala Sera. “Ya! Park Jaehyun!!”
“Siapa yang kau bilang phsyco, hah?”
“Kau!”balas Sera. Sera mengambil kaleng yang barusan membuat kepalanya nyut-nyutan. Park Jaehyun sialan, kaleng soda yang dia lempar tadi masih belum dibuka!! Pantas, sakit sekali.
“Ya! Aku kan meminta kau untuk menjemputku distudio dan membawaku pulang. Bukannya menculikku dan Chaerin ketempat ini!”protes Jaehyun, laki-laki tampan yang merupakan salah satu member 92liners. Begitu pula dengan gadis bernama Chaerin itu. Dia dan Min Chaerin adalah ulzzang terkenal di Korea.
“Memangnya aku supir, seenaknya kau suruh-suruh…”balas Sera.
“Baekhyun juga sering menyuruh-nyuruhmu menjemputnya…”
Kalimat terakhir Jaehyun tadi sukses membuat Sera kesal. Dipukulnya kepala laki-laki itu tanpa ampun.
“Ya!! Sakit, babo!”
“Rasakan!”
“Kalau kau kesal karena tidak jadi kencan, jangan lampiaskan ke-aku dong!!”
“YA!!!”
Jaehyun buru-buru lari menghindar. “Mwo? Mau memukulku lagi??”
“Ckckck, kalian benar-benar akrab. Baekhyun bisa cemburu jika melihat kau dan Jaehyun, Sera-chan.” Chaerin yang sudah menyelesaikan urusan dengan dongsaeng tercintanya—Min Yonggi—atau mungkin orang-orang lebih familiar dengan name stagenya—Suga, berjalan menghampiri Sera dan duduk dikap mobil.
“Mwo? Jangan mengatakan hal yang menjijikkan, Chaerin-a…”kata Sera sebal.
“Hmmm, kau benar akan ikut kami untuk pemotretan? Bukannya kau sudah cukup sibuk dengan kegiatanmu di Biro Psikologi dan direstoran?”tanya Chaerin mengalihkan pembicaraan.
“Dia sedang butuh uang…”Jaehyun yang pertama menjawab. “…dan sedang butuh pengalihan perhatian.”
“Aniya… tabunganku habis. Uang terakhir kupakai untuk album Seungri oppa. Padahal sebentar lagi Jiyong oppa juga comeback. Dan BIGBANG akan tur di Jepang. Aku keteteran dan butuh uang segera. Jadi aku terima saja tawaran Jaehyun untuk jadi model freelance…”
“Bukan karena merindukan Baekhyun dan butuh pelampiasan?”
Tenggorokan Sera tersumpal. Bibirnya mengatup rapat sebelum akhirnya berhasil menjawab. “Kenapa aku harus merindukannya, setiap hari kami saling menelepon. Bahkan 3 X sehari, seperti minum obat…”
“Tapi obatnya tidak manjur, pahit pula rasanya…”sindir Jaehyun.
Pipi Sera merona. Untung lampu taman dipinggir sungai Han itu tidak terlalu terang, jadi Sera tidak perlu merasa khawatir ketahuan memerah karena malu.
Bagi orang-orang yang mengenal Baekhyun dan Sera, mereka adalah dua orang yang telah bersahabat sejak mereka baru menginjak usia lima tahun dan sekarang menjajaki hubungan baru sebagai pacar. Baekhyun dan Sera memulai hubungan itu dengan sebuah komitmen untuk menjadi pacar yang baik. Tidak ada kata cinta terucap dari bibir masing-masing. Tapi siapapun tahu, hubungan mereka selalu lebih dari sahabat, bahkan kata cinta pun nampaknya masih belum cukup menggambarkan seberapa kuat keterikatan mereka.
“Hhhh, aneh sekali melihat Sera tanpa Baekhyun. Apa jadwal EXO sebegitu padatnya sampai dia tidak sempat menemuimu selama berbulan-bulan?”tanya Chaerin.
Sera mengangguk.
Baekhyun kadang mengirimi Sera draft jadwal-nya dan jadwal itu benar-benar sulit diterima nalar manusia. Karena itu Sera sering sekali menanyai Baekhyun ‘apa kau tidur cukup hari ini? berapa jam?’, ‘apa kau makan tepat waktu?’, ‘apa jadwalnya tidak terlalu kejam? Kau bisa mati kecapekan!’, dsb. Berulang-ulang. Dan jawaban Baekhyun yang selalu bilang bahwa ia bisa mengatasinya dan menikmati pekerjaannya malah membuat Sera semakin cemas dan mengomel panjang lebar. Karena itu, dia begitu ingin bertemu dengan pria itu untuk melihat keadaannya secara langsung.
“Aighoooo, kasian sekaliii…”Jaehyun mengusap-usap kepala Sera dengan tatapan prihatin yang dibuat-buat, membuat Sera jijik melihatnya. Dihadiahinya teman yang paling menyebalkan dalam hidup Sera itu sebuah tonjokan telak diperut.
“Aighooo, sakit ya?? Kasihaaan…”balas Sera sambil tersenyum puas sekali melihat Jaehyun kesakitan.
“YA!!! Adududuh….”
Chaerin menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua temannya yang tidak pernah akur itu.
“Jadi, besok kau datang untuk siapa ke MCountdown? Besok Seungri Comeback kan??”
Mendengar salah satu dari lima nama lelaki pujaannya disebut, Sera langsung mengangguk-angguk bersemangat sekali. “Aku mau lihat Seungri Oppa!!!”
“Eyyyy, lalu bagaimana dengan Baekhyun?”
Sera menelengkan kepalanya tidak mengerti. “Memang Baekhyun kenapa?”
“Ya!”sembur Chaerin. Sera ini pura-pura bego atau bego beneran, eh? “Kau tidak menonton perform EXO besok?”
“Ahhh, itu… Seminggu yang lalu aku sudah bilang pada Baekhyun. Selama oppa-oppaku comeback, aku akan mendukung mereka. Tidak mungkin aku melihat EXO perform, apa kata teman-teman VIP-ku nanti? Bisa-bisa mereka mengira aku berkhianat dan pindah fandom…”
“Mwo? Baekhyun tidak marah?”
“Eiy, tentu saja dia marah. Marah besar malah. Aku didiamkan selama 2 hari.”
“Ckckck, tapi akhirnya dia pasti mengalah…”
“Eo. Kau kan tahu bagaimana Baekhyun. Dia tidak akan menang melawanku, hehe…”
“Hmmm, kau tidak bisa melihatnya langsung, gwaenchana??”
Sera terdiam beberapa saat. Sebenarnya hal itu juga lah yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Kenapa juga EXO comeback bersamaan dengan comeback Seungri oppa?? Jika begini, Sera tidak sanggup memilih.
“Tentu saja. Aku bisa melihat Baekhyun saat encore. Paling besok EXO menang lagi…”jawab Sera menyembunyikan perasaannya.
-
-
-
August 23rd, 2013
Dua hari kemudian, di Gedung KBS…..
Baekhyun mengatupkan bibirnya rapat. Jika matanya bisa mengeluarkan laser, wajah gadis yang sedang ditatapnya itu pasti sekarang sudah berlubang. Diatas stage Music Bank dan ditonton oleh ratusan pasang mata, Baekhyun berusaha menentramkan hatinya. Ahhh, kemarin Sera juga tidak datang untuk melihat performnya di Mcountdown, Baekhyun sempat kecewa dan sebal dibuatnya. Tapi ternyata itu lebih baik daripada melihat gadis itu sekarang.
Sambil mengacung-ngacungkan crown lightstick kebanggaannya dan meneriakkan nama seseorang, Hwang Sera nampaknya abai sama sekali dengan tatapan tajam Baekhyun. Padahal tubuh kecilnya yang terhimpit-himpit kerumunan orang disekitarnya benar-benar membuat Baekhyun cemas dan ingin sekali menarik gadisnya itu keatas panggung yang lebih lapang.
“Seungri oppaaaaa!! Seungri oppa!!”teriak Sera bersemangat sekali. Mau tak mau Baekhyun cemburu juga pada orang yang memakai setelan jas rapi berwarna abu-abu disebelahnya.
Hari ini, Baekhyun dan Chanyeol didapuk menjadi MC Special Mubank untuk mewawancarai Seungri BIGBANG dan Sunmi. Seungri Comeback dengan album barunya, sedangkan Sunmi debut solo. Dan Sera datang bersama Chaerin, Mirae dan Jaehyun untuk menonton.
Baekhyun sebenarnya sudah hapal tingkah laku Sera jika fangirling-nya kumat—seperti sekarang—tapi bukan berarti ia sudah bisa berdamai dengan hal itu. Tingkah Sera benar-benar membuat mata Baekhyun iritasi melihatnya. Apalagi sekarang, Baekhyun kesal sekali. Padahal Baekhyun ada juga distage ini, kenapa Sera sama sekali tidak melirik padanya??
Hooo, chamkkaman… dia melirik.
Sera sedang melihat kearahnya.
Buru-buru Baekhyun memasang senyum dan hendak melambaikan tangan. Laki-laki itu sepertinya lupa kalau dia sedang ditatap ratusan fansnya. Tapi belum sempat tangannya tuntas terangkat, Sera melengos dan kembali lagi menatap Seungri. Aighooo… ingin sekali Baekhyun melepas sepatunya untuk menimpuk kepala Sera. Gadis itu benar-benar menyebalkan.
Tapi, sayangnya Baekhyun tidak sadar. Sebenarnya Sera selalu curi-curi pandang melihatnya. Gadis itu merasa resah karena tiba-tiba dadanya bergemuruh tidak keruan. Ia lampiaskan itu dengan meneriakkan nama Seungri sekeras-kerasnya. Selama proses interview berlangsung, bukan Seungri yang ia tatap, tapi Baekhyun.
Saat EXO perform dan Sera diluar bersama para VIPs, Sera bercanda dan mengobrol heboh sekali dengan teman-temannya untuk mengalihkan perhatian. Jaehyun yang hari itu ikut menonton Seungri karena ia juga VIP, sengaja Sera goda agar mereka bertengkar dan Sera lupa pada apa yang ada didalam studio Music Bank sana.
Saat encore, akhirnya Sera bisa melihat lagi laki-laki itu. Rasa resah itu hadir lagi. Kenapa ia hanya bisa melihat dari jauh seperti ini? Padahal dulu Baekhyun selalu ada dalam jangkauannya. Tapi kini, Baekhyun terasa semakin jauh dan jauh seiring bertambahnya kepopuleran EXO. Sera kesal. Apalagi saat dilihatnya Baekhyun yang tersenyum menanggapi seorang fans yang dari tadi heboh sekali meneriakkan namanya.
“Aku tahu kau cemburu. Tapi tatapan matamu itu berlebihan. Kau seolah-olah akan memenggal kepala fans Baekhyun itu dengan samurai!”kata Jaehyun yang ada disamping Sera. Mirae yang mendengar itu tertawa.
Sera yang sudah capek bertengkar, hanya menghadiahi Jaehyun tatapan benci lalu kemudian kembali menatap stage didepannya.
EXO menang dan Sera bisa melihat Encore mereka. Chaerin dan Mirae sudah heboh sekali meneriakkan nama Kris dan Luhan. Apalagi saat member-member EXO membentuk lingkaran dan berputar-putar seperti anak TK. Sera ikut-ikutan berteriak. Dia bukan fans EXO, tapi tidak ada salahnya random meneriakkan nama-nama mereka. Toh, Sera kenal member-member EXO secara personal. Tapi entah kenapa ia enggan sekali meneriakkan nama Baekhyun jika sedang menonton EXO seperti ini. Ya, Sera akan meneriakkan semua nama member EXO kecuali nama Baekhyun. Sera malah usil meneriakkan nama-nama member BIGBANG yang membuatnya langsung dihadiahi death glare dari fans EXO.
“Besok ke Inki, kan?”tanya Chaerin. Rekaman Music Bank sudah usai. Sera, Mirae, Chaerin dan Jaehyun berjalan beriringan didepan gedung KBS. Mereka berniat mampir sebentar dicafe sekitar gedung.
“Tentu saja,”jawab Sera. “Jae, kau besok ada pemotretan kan?”
Jaehyun yang ditanya menoleh. “Ani. Besok aku free…”
“Aisssh, waeyooo??”Sera nampak kesal.
“Ya!! Apa maksud pertanyaanmu tadi? Kau tidak ingin aku ikut menonton!!”
“Eo!”
Jaehyun melotot siap memukul kepala Sera, tapi gadis itu sudah keburu bersembunyi dibelakang tubuh Mirae.
“Besok kita berangkat bersama-sama saja, ya? Aku ada siaran pagi, jadi kalian tunggu saja dikampus, nanti aku jemput disana!”Mirae yang bekerja sebagai DJ di SBS Radio disela-sela kesibukan kuliahnya, menawarkan tumpangan yang langsung disambut seruan setuju dari Chaerin, Sera dan Jaehyun. Walaupun sebenarnya mereka punya mobil masing-masing, kecuali Chaerin yang tidak bisa menyetir, tapi lebih asyik jika berangkat bersama-bersama dalam satu mobil.
Tiba-tiba terdengar suara histeris dan puluhan gadis yang kebanyakan masih berseragam sekolah itu berlarian menuju satu titik yang tepat berada dihadapan Sera dkk. Ho? Siapa yang keluar dari gedung KBS?
“EXO!! Itu EXO!!!”
Teriakan-teriakan berasal dari seluruh penjuru halaman depan gedung KBS dan member-member EXO yang satu persatu keluar dari gedung membuat kerumunan orang itu makin menggila.
Sera yang berdiri diam menyaksikan, tiba-tiba merasakan tubuhnya ditubruk kencang dari belakang. Ia jatuh tersungkur dengan lutut terlebih dulu menghantam tanah dengan keras. Tersangka yang menabrak Sera, kabur begitu saja menyatu dengan kerumunan fans-fans EXO.
“Ya!!”teriak Chaerin marah. Mirae dan Jaehyun buru-buru membantu Sera berdiri.
“Ahhh, appo…”rintih Sera sambil memegangi lututnya yang berdarah.
Jaehyun berjongkok, melihat luka Sera. “Aigho, darahnya banyak sekali, Sera-chan. Kau bisa berjalan? Kita cari tempat duduk dulu, aku akan mengobati lukamu…”kata Jaehyun dengan nada khawatir.
Tapi, Sera tidak menggubrisnya. Ada hal lain yang menarik perhatian Sera.
Disana, ditengah kerumunan itu, Baekhyun menoleh. Bukan kearah Sera tapi kearah seorang fans yang heboh sekali ingin menyentuh pria itu. Chanyeol yang ada dibelakangnya memegangi lengan Baekhyun dan mereka berdua akhirnya masuk kedalam mobil.
Entah kenapa Sera ingin menangis. Bukan karena sakit dilututnya tapi karena dadanya yang terasa sesak. Ia kecewa sekali dan tiba-tiba merasa begitu terabaikan. Dia butuh laki-laki itu sekarang, tapi kenapa sulit sekali mewujudkan keinginannya itu. Pertahanan yang ia bangun selama ini runtuh begitu saja. Sudah dua bulan, bagaimana bisa laki-laki itu bertahan tanpa dirinya?
Jaehyun yang heran karena tidak menerima jawaban, mendongak. Ia sejenak tertegun melihat ekspresi Sera dan matanya kemudian ikut melihat kearah pandang Sera. Laki-laki itu kemudian berdiri. Ia melingkarkan tangannya kekepala Sera dan menutup mata Sera dengan telapak tangannya.
“Kkaja! Kita pergi dari sini…”kata Jaehyun lembut sambil memapah Sera.
Mirae dan Chaerin yang heran melihat sikap Jaehyun, tertegun saat melihat air mata mengalir di pipi Sera yang tidak tertutup tangan Jaehyun. Kedua gadis itu saling berpandangan sebelum akhirnya mengikuti Jaehyun dan Sera dari belakang.
Tanpa sepengetahuan Sera dkk, seseorang menatap punggung mereka yang menjauh dan hilang dari pandangan. Perasaan orang itu sama kacaunya dengan perasaan Sera. Ia kecewa, bingung, marah dan putus asa pada dirinya sendiri. Ia menyesal. Kenapa disaat gadis itu terjatuh, ia tidak bisa mengulurkan tangan dan menolongnya. Padahal selama ini dialah satu-satunya orang yang berada disisi gadis itu dan menjadi tempat gadis itu bersandar. Seharusnya bukan Jaehyun yang tadi menolong Sera dan memapah gadis itu, tapi dirinya.
Sesaat tadi Baekhyun hampir saja menerobos kerumunan orang yang berdesakan disekitarnya saat melihat Sera jatuh. Tapi, Chanyeol yang ada dibelakangnya dan kebetulan melihat hal yang sama dengan Baekhyun, buru-buru memegangi lengan Baekhyun, membuat laki-laki itu tersadar. Dia sekarang member EXO, orang-orang disekitarnya ini adalah fansnya. Ia tidak boleh tiba-tiba menyibak kerumunan hanya demi menolong seorang gadis yang terjatuh. Hal yang sebenarnya bukan hal yang istimewa itu, bisa menjadi bencana jika itu dilakukan oleh seorang idola seperti Baekhyun.
“Telpon dia, Baekhyun-a. Tanyakan bagaimana keadaannya. Sepertinya lukanya serius, melihat jalannya agak terpincang dan harus dipapah seperti itu…”kata Chanyeol yang duduk disamping Baekhyun.
Baekhyun menggeleng. “Tidak bisa, ada manajer hyung didalam mobil…”
Chanyeol melihat kearah manajer Noh Youngmin, Im Hyunkyun, dan dua orang staf yang duduk dibarisan depan van yang mereka tumpangi. Baekhyun benar, tidak bijaksana menelepon Sera disaat manajer mereka ada didekat mereka, karena masalah Baekhyun yang berpacaran dengan Sera hanya member-member EXO dan salah satu manajer mereka—Lee Seunghwan—yang tahu. Itulah mengapa, Baekhyun tidak bisa leluasa menemui Sera diluar karena ia harus merancang seribu alasan lebih dulu, dan Sera juga tidak bisa datang lagi kedorm mereka karena EXO tinggal bersama dengan para manajer.
Baekhyun yang duduk dipojok dekat jendela, menyandarkan punggungnya kekursi mobil dan memejamkan matanya.
Chanyeol ikut menyandarkan tubuhnya. “Kau bisa meneleponnya saat kita balik ke SM. Hari ini kita sepertinya akan latihan hingga malam…”katanya.
Baekhyun menghela napas dalam dan menghembuskannya dengan berat. Chanyeol yang menoleh kearahnya melihat mata Baekhyun yang terpejam rapat dan keningnya sedikit mengeryit. Chanyeol jadi ikut sedih melihat Baekhyun seperti itu.
-
-
-
Sayangnya, sampai hari berganti Baekhyun tidak menemukan waktu yang tepat untuk menelepon Sera. Selesai tampil di Music Bank, Baekhyun dkk harus syuting acara lain sampai lewat tengah malam, dan pukul 3 pagi mereka baru sampai didorm. Jadwal latihan hari itu terpaksa dibatalkan. Padahal mereka perlu latihan untuk perform Growl versi ber-6 karena sekitar 2 minggu lagi mereka selesai promosi di acara musik dan EXO-K EXO-M harus memenuhi jadwal mereka yang terpisah sebelum bertemu lagi untuk perform di MTV Music World Stage di Malaysia.
Baru besoknya, setelah menyelesaikan jadwal fanmeeting, tampil di Inkigayo dan wawancara hari ini, EXO kembali ke SM untuk latihan. Sudah pukul 20.10 KTS saat akhirnya mereka break istirahat dan Baekhyun ada kesempatan menelepon Sera. Tidak ada pelatih dan manajer lain kecuali Lee Seunghwan yang menunggui, keadaan aman.
“Yoboseyo, Baekkie?”Suara Sera yang sangat Baekhyun hapal menyapanya dari seberang telepon.
“Neo gwaenchana?”tanya Baekhyun tidak sabar.
“Na? Wae?”
“Aku kemarin melihatmu jatuh didepan gedung KBS. Aku melihatmu dipapah oleh Jaehyun. Apa lukamu parah?”
Sejenak hening. Tidak ada jawaban dari seberang.
“Sera-chan? Kau mendengarku?”
“E-eo… daijoubu. Nan gwaenchana,”suara Sera sedikit bergetar saat menjawab tapi Baekhyun tak menyadarinya. “Jae mengobati lukaku dan sekarang sudah jauh lebih baik. Ternyata orang menyebalkan itu ada gunanya juga…”
Baekhyun tertawa. “Ya! Kata-katamu kasar sekali. Jaehyun calon dokter, tentu saja dia berguna…”
“Aku sering lupa kalau dia itu calon dokter. Aighooo, tidak cocok sekali dengan kepribadiannya. Ah!! Benar. Appa dan Yuki-Haru juga dokter. Mereka tidak lebih baik dari Jae…”
“Yaaa~! Sera-chan… Bagaimana bisa kau mengatai appa dan oppa-oppamu seperti itu?”Baekhyun tergelak.
“Eiy, kau juga pasti berpikiran sama. Appaku itu wife complex dan kedua oppa-ku itu bukan hanya wajahnya yang sama, sifatnya juga sama-sama mengerikan. Aighooo…”
Baekhyun tersenyum. Wife complex? Aaaah, dia jadi ingat ejekan Jongin beberapa hari lalu. Anak hitam itu mengatainya Sera complex.
“Sera-chan, maafkan aku ya?”
“Maaf kali ini untuk apa?”
“Maaf karena tidak bisa lagi selalu berada disisimu. Seharusnya bukan Jaehyun yang menolongmu dan mengobati lukamu kemarin, tapi aku. Aku terus-terusan berpikiran seperti itu….”ujar Baekhyun.
“Mmmm, sejujurnya…”Sera berdeham. “Aku juga berpikiran hal yang sama, Baekhyun-a. Mmm, kau ingat, kalau tidak salah waktu itu kita selesai menonton BIGBANG yang promosi Tonight di Inkigayo, aku mengalami hal yang hampir sama kan? Aku terjatuh saat ingin melihat oppadeul yang keluar dari gedung SBS. Saat itu kau yang menolongku, kau menggendongku, membawaku keklinik karena kakiku terkilir, dan kau juga merelakan uang sakumu selama seminggu untuk membawaku pulang dengan taksi. Aku mengingat itu semua kemarin saat jatuh. Dan, sejujurnya, itu membuatku sangat sedih…”kata Sera berterus-terang.
Baekhyun memejamkan matanya untuk meredakan perasaan sesak didadanya mendengar kata-kata Sera.
“Geundae…”Sera menaikkan nada suaranya. “….kau tidak perlu mencemaskanku karena aku baik-baik saja. Jangan merasa bersalah seperti itu. Kau membuatku tambah sedih, aro?”
Baekhyun tersenyum. “Mm. Aku tidak mungkin tidak mencemaskanmu, Hwang Sera. Apa yang bisa kau lakukan tanpaku, eo?”
“Ya! Kau meremehkan aku? Aku bisa melakukan semuanya. Bekerja sajalah dengan baik sebagai idola, tidak usah memikirkan aku.”
“Bagaimana mungkin aku tidak memikirkanmu, kau pacarku.”
“Ohhh, benar. Aku adalah pacar yang sudah dua bulan tidak kau tengok.”
“Yaaa~. Kau kan tahu aku sibuk…”
“Ne. Ne. Arasseo. Aku juga sibuk sekarang… Ah iya! Hari Minggu nanti aku akan ke Jeju bersama Chaerin dan Jaehyun.”
“Wae?”
“Aku mendapat pekerjaan sebagai model freelance.”
“Bukannya kau sudah bekerja di kampusmu dan direstoran pacar kakakku? Kenapa kau bekerja lagi ditempat lain, eo? Bagaimana jika kau kecapekan dan jatuh sakit?”
“Mau bagaimana lagi? Aku butuh uang segera.”
“Uang? Buat apa?? Ya!! Jangan bilang buat BIGBANG lagi!”
“Memangnya buat apa kalau bukan buat BIGBANG…”gumam Sera.
“Ya!! Hwang Sera!!”
“Aishhh, aku sudah pernah jadi model freelance, jadi kau tidak perlu cemas. Aku akan pulang senin pagi jadi kuliahku dan pekerjaanku tidak akan terganggu. Aku bisa mengatur waktu dengan baik kok…”
“Memangnya buat apa lagi sih?”
“Membeli album Jiyong oppa.”
Baekhyun memijit pelipisnya. Gadisnya ini benar-benar….
“Aku akan membelikannya untukmu…”
“Mwo?”
“Aku akan membelikannya untukmu! Batalkan rencanamu ke Jeju.”
“Semua?”
Baekhyun mengerutkan alisnya. “Memangnya kau mau beli berapa?”
“Aku sudah pre-order 5 album…”
“MWO??? Buat apa kau beli album sebanyak itu!!!”bentak Baekhyun kesal. Chanyeol yang sedang tertawa karena lelucon Chen sampai terdiam mendengar suara keras Baekhyun. Sehun yang sedang berusaha menyobek bungkus keripik kentangnya menjengit kaget dan membuat isinya tumpah kepangkuannya. Tao nyaris tersedak pizza yang sedang ia kunyah.
“Jangan berteriak!! Aku biasanya juga beli segitu…”
“Kau tidak pernah membeli album EXO!”
“Buat apa aku beli album EXO kalau kalian semua mengirimiku album, eo?? Aku bahkan punya 17 album XOXO…”
“Pacarmu itu member EXO bukan BIGBANG!!”
“Benar! Kau memang pacarku. Tapi aku istri Jiyong oppa, dia member BIGBANG!!”
“YAA!!!”
Chanyeol, Xiumin, Kai, Chen dan Sehun menggeleng-geleng mendengar Baekhyun marah-marah. Luhan, Kris dan Tao hanya memandang Baekhyun dengan tatapan aneh. Kemarin saja wajah Baekhyun sendu sekali karena memikirkan Sera, sekarang setelah bisa berbicara dengan pacarnya itu malah bertengkar lagi—bertengkar lagi. Manajer Lee tertawa dengan mulut penuh keripik kentang, menurutnya Baekhyun itu lucu sekali kalau sedang sewot seperti itu.
“Aishhhh… baiklah, aku akan membelikan semuanya. Kau tahu aku sekarang banyak uang. Itu tidak seberapa,”kata Baekhyun setelah akhirnya capek bertengkar dengan Sera.
“YA!! Jangan pamer!”
“Kekeke~. Neon boe?”
“Biasa, aku sedang didepan laptop, mengerjakan laporan praktikum yang tidak ada habisnya. Eh, hari ini jadwalmu padat sekali ya? Kau tidak mengirimiku pesan seharian ini.”
“Kenapa memangnya? Kau merindukanku? Ingin bertemu denganku?
“Mwoyaaa? Tentu saja tidak!”
“Ck, padahal aku merindukanmu. Neomu neomu bogoshipo…”kata Baekhyun lembut dengan senyum merekah dibibir. Kris dan Luhan yang melihatnya, nyaris muntah.
Chanyeol dan Chen beraksi. “Euuuu~~~euuu~”sorak duo 92liners itu, menggoda Baekhyun. Suho dan Xiumin tertawa.
“Nan bogoshipo, Sera-chan!”Kai memegang lengan Sehun dan berkata dengan suara lembut dan wajah sendu dibuat-buat.
Sehun membalas dengan menempatkan kedua tangannya dipipi Kai. “Na ddo, bogoshipo, Baekhyun-aaa. Saranghaeee…”
Pemandangan yang menjijikkan itu membuat member-member EXO terpingkal-pingkal. Manajer Lee juga ikut menyumbang tawa sampai keluar airmata.
Baekhyun sebal. “Haisssh, berisik!!”umpatnya sambil melempar sepatunya kearah Sehun dan Kai. Sehun dengan tangkas menghindar, dan sepatu Baekhyun dengan telak mendarat di wajah Kris yang ada dibelakang Sehun.
Menjadi korban salah sasaran, urat marah Kris berdenyut karena wajah tampannya ternistakan. Kris mengambil sepatu Baekhyun dan dengan langkah-langkah panjangnya, laki-laki itu berjalan menuju jendela dan ‘tuing’ melemparkan begitu saja sepatu Baekhyun keluar. Fans-fans yang berkerumun dibawah histeris melihat Kris muncul dijendela dan lebih histeris lagi saat melihat sepatu yang melayang turun dan jatuh ketanah.
“Ya~~ Hyungg!!”Baekhyun lemas melihat sebelah sepatunya sudah lenyap diserbu fans. Kris tidak peduli dan berlalu begitu saja menuju kerumunan member EXO yang bersorak-sorai karena ulah tak terduga Kris.
Baekhyun manyun. Tapi dia kemudian teringat dengan ponselnya, buru-buru ia melekatkan lagi ponsel ketelinganya. “Hwang Sera? Kau masih disana?”
Hening. Tidak ada jawaban.
“Sera-chan??”
“Mm…”
“Kau mendengarku?”
“Na ddo…”
“Na ddo??”Baekhyun bingung. “Na ddo mwo?”
Sera terdiam sejenak, dan kemudian dengan suara yang nyaris tidak terdengar gadis itu berkata,”Na ddo bogoshipo…”
Tubuh Baekhyun membeku.
“Aku ingin sekali bertemu denganmu, Baekhyun-a…”
-
-
-
Sera mendesah pelan. Ponsel yang tergeletak disebelahnya sudah sejak setengah jam lalu diam tidak bersuara. Sudah setengah jam lalu pembicaraannya dengan Baekhyun usai, tapi Sera masih termenung ditempatnya.
Akhirnya dia mengatakannya juga….
“Ukhh… aku malu sekali…”keluh Sera sambil memeluk lututnya.
Seekor anjing yang duduk disebelahnya, memandang Sera dengan tatapan mata bertanya. Hewan berbulu itu menggonggong pelan lalu menyusupkan hidungnya kebelakang kuping Sera. Gadis itu menoleh dan tersenyum, dipeluknya anjing Malamute Alaska yang lebih besar dari tubuhnya itu. Anjing kesayangan Sera hadiah dari Baekhyun saat Sera ultah ke-19, Sera usil menamainya dengan nama ‘Porsche’.
“Baekhyun-a… Setelah aku mengaku padamu kalau aku rindu, kau harus menemuiku, aro?! Kalau tidak aku akan membakar dorm-mu dan memastikan kau terpanggang didalamnya…”ujar Sera sadis sekali sambil menangkupkan tangannya dikepala Porsche dan memandang tepat kemata anjing itu, seolah-olah dia sedang bicara dengan Baekhyun. Porsche menyalak sekali. Sera tersenyum dan mengusap-usap kepala Porsche penuh sayang.
Mata Sera kemudian terarah kepintu balkonnya yang terbuka, dari sana bisa terlihat kamar yang tertutup dan gelap diseberang sana. Satu malam lagi, tanpa Baekhyun.
Gadis itu kemudian memutuskan untuk naik ketempat tidurnya dan tidur, mood untuk mengerjakan tugas laporannya sudah hilang tak berbekas. Setelah menutup pintu balkon lalu menyalakan perangkat audionya dan memutar lagu pengantar tidur, Sera bergelung dengan nyaman dibawah selimut. Berharap ia bermimpi indah hari ini. Mimpi bertemu Baekhyun? Eiii, lebih bagus mimpi bertemu Jiyong oppa…
Malam sudah melewati puncaknya saat seseorang membuka pintu kamar Sera dan perlahan masuk kedalam. Porsche yang menyadari kehadiran seseorang dikamar majikannya itu terbangun dan langsung mendirikan kepalanya.
“Ssst, jangan berisik, Porsche… Ini aku…”
Tentu saja Porsche mengenali siapa orang yang mengendap-endap masuk kekamar Sera itu, dia adalah laki-laki yang dulu membawanya dari pet-shop dan memberikannya kepada seorang gadis yang dengan penuh kasih sayang merawatnya hingga besar seperti sekarang.
Byun Baekhyun—laki-laki itu—memeluk Porsche singkat dan mengusap-usap bulunya.
“Aighoo, kau sudah besar sekali. Kau rindu padaku, eo?”Porsche menggeram lirih sebagai jawaban. Baekhyun tersenyum. “Ckckck, aku heran bagaimana bisa kau dan Sera tidur dengan suara berisik ini?”bisik Baekhyun kemudian, mengomentari musik pengantar tidur Sera yang sangat tidak lazim. Gadis itu selalu memutar lagu-lagu band visual-key Jepang—The Gazette—setiap kali akan berangkat tidur. Sera punya darah Korea dan Jepang yang kental ditubuhnya. Selain maniak BIGBANG, Sera ini juga maniak sekali dengan manga, anime dan The Gazette. Walaupun taraf kemaniakannya tidak separah pada BIGBANG.
Baekhyun kemudian beranjak dan duduk dipinggir ranjang tempat Sera tidur. Ada kelegaan luar biasa saat Baekhyun melihat wajah gadisnya itu. Jemari lentiknya perlahan menyusuri rambut hitam Sera yang halus dan matanya tidak puas-puas mengagumi kecantikan Sera. Akhirnya, perasaan rindu Baekhyun terobati.
“Aku tahu aku cantik sekali, tapi jangan memandangiku seperti itu, Byunbaek…”
Baekhyun tertawa. “Kau pikir aku tidak tahu kau pura-pura tidur, eo?”
Sera membuka matanya dan memasang raut cemberut. Ia memang sudah terbangun sejak pintu kamarnya dibuka oleh Baekhyun dan diam-diam mengintip siapa orang yang masuk kedalam kamarnya. Baekhyun tentu tahu betapa sensitifnya Sera saat gadis itu tidur. Tapi, ia sengaja mengendap-endap karena Sera tidak bangun dan terus pura-pura tidur.
“Apa yang kau lakukan, huh? Menyelinap kekamar seorang gadis seperti itu. Ya! Byun Baekhyun, ini masih jam 3 pagi…”omel Sera. Ia sudah duduk bersila dihadapan Baekhyun dengan wajah kusut dan mata merah.
“Katanya kau ingin bertemu denganku…”
Wajah Sera memanas, teringat pengakuannya pada Baekhyun semalam. “Y-ya! Tapi bukan berarti kau harus datang pagi-pagi buta seperti ini. Eh… kenapa kau masih memakai eyeliner?”
Baekhyun tersadar. “Ahhh… aku lupa menghapusnya…”
“Ya! Jangan bilang kau langsung kesini setelah menyelesaikan jadwalmu…”
“Mmm, yah, memang seperti itu. Setelah meneleponmu tadi aku pergi untuk pemotretan majalah. Kau bisa bayangkan, aku melakukan pemotretan ditengah malam…”
“Byun Baekhyun! Kau…”Sera sejenak kehilangan kata-kata. “Kau seharusnya pergi tidur, bukan malah kesini!”
“Aku kesini untuk pergi tidur…”
“Mwoo?”
“Dan sekaligus bertemu denganmu. Sekali dayung, 2 pulau terlampaui…”
“Kau bisa menemuiku lain waktu saat senggang!”
“Aku tidak sabar menunggu waktu senggangku yang entah kapan!”
“Pakai waktu senggangmu yang sedikit itu dengan bijaksana, Baekkie!”
“Besok aku harus kebandara dan terbang ke luar negeri. Jadwalku setelah itu benar-benar padat. Aku tidak akan bisa pergi kalau belum bertemu denganmu. Ini benar-benar membuatku gila, aro?”
Sera menghela napas panjang dan menghembuskannya pelan. “Ini juga sulit bagiku…”
Baekhyun mengusap kepala Sera penuh sayang. “Kau benar-benar seperti tonik bagiku. Aku merasa hidup lagi setelah melihatmu…”
Sera manyun. “Gombal!”
Baekhyun tertawa.
“Bagaimana lukamu?”tanya Baekhyun sambil menengok lutut Sera yang dipasangi handiplast besar.
“Lumayan, sudah tidak terasa sakit lagi,”jawab Sera. Gadis itu kemudian teringat sesuatu. “Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa kesini?”
“Lee Seunghwan hyung yang mengantar dan Haru hyung yang membukakan pintu rumahmu…”
“Haru? Pasti tidak gratis…”
Baekhyun tertawa kecil. “Aku hanya harus menanggung biaya service mobilnya, kudengar ia baru saja menabrakkan mobil appa-mu.”
Sera membulatkan matanya. “Biayanya mahal, babo…”
“Tenang saja, uang bukan masalah asal aku bisa bertemu denganmu…”
Sera menyipitkan matanya. Baekhyun benar-benar sudah gila. “Kau pikir aku akan membiarkanmu tidur disini?”
“Tentu saja.”
“Ya! Mana boleh…”
“Wae? Dulu kita setiap hari tidur bersama.”
Sera memukul kepala Baekhyun kesal. “Ish! Itu kan saat kita SD.”
“Apa bedanya dengan sekarang? Aish, kenapa aku dipukul…”Baekhyun mengucek bekas pukulan Sera.
“Tentu saja beda…”
“Mwo? Apa bedanya…?”
Sera mengatupkan bibirnya rapat, bingung bagaimana harus menjawab.
“Karena sekarang kita bisa melakukan hal yang ‘lebih’ jika tidur bersama?”tebak Baekhyun sambil menurunkan nada suaranya dan memandang tepat kemata Sera. Wajah Sera langsung merah padam mendengar kata-kata Baekhyun.
Bukk.
“Akh! Kenapa aku dipukul lagi?!”
“Dasar yadong!”umpat Sera kesal setelah melancarkan pukulan kekepala Baekhyun. Gadis itu dengan wajah masih merah padam, beranjak dari tempat tidur dan menuju lemarinya untuk mengambil kaos bersih dan handuk kering. Sera suka memakai kaos pria yang kebesaran ditubuhnya, karena itu dia punya banyak dilemari.
“Mandi sana, kau bau keringat tauk!”kata Sera sambil melemparkan kaos dan handuk itu ke Baekhyun. Baekhyun tersenyum senang dan melangkah menuju kamar mandi yang ada dikamar Sera. Bukankah ini artinya Sera mengijinkannya tidur dikamarnya malam ini??
Selesai mandi, Baekhyun mendapati Sera sudah bergelung lagi dikasurnya sambil memeluk tubuh besar Porsche. Baekhyun kira Sera sudah terlelap, tapi gadis itu langsung beranjak bangun setelah mendengar suara langkah Baekhyun.
“Kau lapar tidak?”tanya Sera.
Baekhyun menggeleng sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. “Aku sudah makan…”
“Sini kukeringkan…”Sera menarik Baekhyun agar duduk dihadapannya. Baekhyun menurut dan membiarkan Sera mengucek-ngucek rambutnya dengan handuk. Porsche nampaknya tidak mau mengganggu, anjing itu turun dari ranjang lalu bergelung tidur dikarpet.
Setelah rambut Baekhyun dirasa sudah kering, Sera mengambil cleanser dari meja riasnya lalu memberikan treatment sederhana pada wajah Baekhyun.
“Kau sekarang artis besar, kau harus rajin merawat wajahmu…”
“Arasseo…”ujar Baekhyun. Mata laki-laki itu tak lepas dari wajah Sera yang berada cukup dekat dengan wajahnya.
“Sera?”
“Hm?”
“Kau serius tidak akan menontonku diacara musik selama Seungri dan G-Dragon Sunbae comeback?”
Sera mengangguk mantap. “Serius sekali…”
“Ya! Apa kau tidak merasa bersalah padaku? Kau lebih suka menonton orang lain daripada pacarmu sendiri.”
Sera menaruh cleansernya dinakas sebelah tempat tidur, sebelum akhirnya menjawab,“Aku ini fans BIGBANG, Baekhyun-a. Tapi, bukan berarti aku tidak mendukungmu. Hanya saja aku sedang memerankan diri sebagai fans yang setia. Itu komitmenku saat mendaftar di fancafe BIGBANG dulu. Kau punya banyak fans, jadi kehadiranku tidak akan berpengaruh kan? Kau hanya harus tahu kalau aku juga akan selalu mendukung EXO.”
“Aku benar-benar berpikir betapa sempurna jika kau juga adalah fans EXO. Jadi, aku bisa selalu melihatmu saat perform dipanggung…”
“Aku tidak mau. Wae? Karena aku pacarmu, bukan fans-mu. Kau pasti tidak tahu betapa kesalnya aku melihat banyak gadis meneriaki-mu, memanggilmu oppa dan mengatakan cinta padamu. Lalu kau mau aku melakukan hal-hal yang sama seperti mereka itu? Shireo. Aku berbeda. Aku pacarmu, bukan fansmu. Aku akan melakukan hal yang tidak bisa mereka lakukan…”
“Hal yang tidak bisa mereka lakukan? Seperti apa?”tantang Baekhyun.
“Seperti ini!”
Sera mendekatkan tubuhnya kearah Baekhyun dan mengecup bibir Baekhyun singkat. “Itu. Hanya aku yang bisa.”
Mata Baekhyun mengerjap merasakan sensasi singkat dibibirnya. Kemudian senyum pria itu merekah. “Ya! Hwang Sera. Aku tidak tahu kau seagresif itu…”
“Heish… Kau tidak lihat pipiku merah padam, huh?”
“Ya! Kau tidak melakukan hal seperti itu dengan pacarmu yang dulu kan?”
“Mwoya? Kau yang pertama…”Sera mengalihkan pandangannya karena malu.
“Dan satu-satunya?”Baekhyun menyentuh dagu Sera, meminta gadis itu untuk memandangnya.
“Hmmm, untuk itu, akan aku pertimbangkan…”Sera tersenyum manis sekali.
“Kalau begitu, boleh satu kali lagi?”
Sera menaikkan alisnya. “Satu kali lagi apa?”
Baekhyun tiba-tiba mendekatkan wajahnya hingga Sera terlambat bereaksi. Sebelum bibirnya dan bibir Sera melekat, Baekhyun memamerkan smirknya sambil berbisik. “Kisseu…” dan kemudian bibir pria berwajah manis itu melumat bibir Sera lembut.
Sera yang terkejut, memejamkan matanya erat. Tubuhnya menegang dan kepalanya terasa kosong sementara jantungnya memukul-mukul kuat dadanya. Berapa kali dia berciuman dengan Baekhyun? Tapi efeknya masih sama mendebarkannya seperti saat ciuman mereka yang pertama.
Lumatan Baekhyun semakin lama semakin terasa kasar dan menuntut. Sera meremas lengan Baekhyun saat pria itu memperdalam ciuman mereka. Tubuh Sera perlahan terdorong kebelakang dan akhirnya terbaring ketempat tidur dengan Baekhyun berada diatasnya.
“Baek…mmmh…”gumam Sera disela lumatan-lumatan bibir Baekhyun dibibirnya. Alarm dikepala Sera berbunyi, saat Baekhyun mulai menelusupkan jemarinya dibalik kaos Sera. Dengan sigap Sera menahan tangan Baekhyun dan menatap tajam mata pria itu.
Baekhyun melepas ciumannya dan membalas tatapan Sera. Senyum nakal terulas dibibir tipisnya. “Ups. Aku terlalu bersemangat rupanya…”ujarnya santai. Sera mendengus kesal. Fans-fans Baekhyun pasti sudah tertipu mentah-mentah dengan wajahnya yang seperti anak SD itu. Padahal kelakuan Baekhyun benar-benar berbahaya, selalu saja membuat Sera berantakan seperti ini.
“Lebih baik kau tidur…”Sera mengambil salah satu bantalnya dan beranjak turun dari tempat tidur. Baekhyun memegangi tangannya.
“Kau mau kemana?”
“Aku akan mengambil kasur lipat dan tidur dengan Porsche dibawah. Kau pasti lelah sekali kan? Jadi aku mengijinkanmu untuk tidur ditempat tidurku…”jawab Sera.
“Ya! Shireooo! Kita tidur saja berdua disini…”
“Ish, kau tahu kan alasan kenapa kita tidak boleh tidur ber—“kalimat Sera terputus saat tiba-tiba tubuhnya ditarik kuat oleh Baekhyun hingga terjatuh ketempat tidur. “Ya! ByunBaek!! Apa yang kau lakukan?!”
Baekhyun buru-buru membekap bibir Sera. “Ssst, nanti paman dan bibi terbangun…”
Sera berontak. “Hmph, ya! Kau…”
“Kubilang kita tidur bersama malam ini…”Baekhyun menahan tubuh Sera dengan memeluknya erat kedadanya dan menaruh kakinya diatas kaki Sera. Sera mencoba lepas, tapi tubuhnya yang lebih kecil dari tubuh Baekhyun segera kehilangan tenaga.
“Kau tidak mau melepaskanku, huh?”tanya Sera dengan nada marah.
“Shireo! Malam ini aku ingin tidur seperti ini…”
“Andwae! Aku tidak percaya padamu…”
“Aku janji tidak akan berbuat hal-hal yang anehh…”
“Sesaaak…”keluh Sera tapi Baekhyun malah mengeratkan pelukannya. “Ya! Byun Baekhyun…”
“Sera-chan, nyanyikan aku sebuah lagu…”kata Baekhyun tidak peduli dengan protes Sera.
“Ya! Ishhh, Shireo! Lepas…”
“Kau mau aku bungkam, eo?”ancam Baekhyun.
Sera yang tahu maksud dari kata-kata Baekhyun buru-buru menutup mulutnya dan mengontrol tubuhnya agar diam. Ukh. Sesak. Gerahh. Bagaimana dia bisa tidur kalau begini?
“Nyanyikan sebuah lagu…”pinta Baekhyun lagi. “Tapi jangan lagunya Gazette atau Bigbang,”tambahnya.
Sera mengerutu sebal. Tapi akhirnya toh dia menyanyi juga. Dengan suara pelan dan intonasi yang begitu terjaga. Suara indah Sera mengalun.
Kang Seung Yoon – Stealer. Lagu kesukaan Sera.
Nae mam moreun cheok hadeon niga,
(You used to pretend not to know my heart)
Itgo sipeotdeon niga, akka naje naega
(I used to want to forget you)
Deolkeonggeorineun beoseueseo saranghandago sorichyeosseul ttae
(But before during the day)
(When I suddenly shouted that I love you on the bus)
Appa miso jieumyeo naui soneul jabeumyeo
Ireoke malhaejwosseo
(You put on a fatherly smile and held my hand as you said)
“babo gateun Hwang Sera nado neoreul saranghae”
Geurigon kiseuhaesseo
(“Hwang Sera, you fool, I love you too” then you kissed me)
“Kisseu?”Baekhyun menginterupsi.
“Eo! Kisseu.”Sera menyusupkan kepalanya kedada Baekhyun.
Baekhyun tersenyum geli. “Aighooo…”
Saranghal su isseoseo jinjja jota
(It’s so good that I can love you)
Neoman boge haneun mamdoduk
(You’re a heart stealer, who only makes me look at you)
michige mandeuneun mamdoduk
(You’re a heart stealer, who makes me go crazy)
Gidaril su isseoseo haengbokhaetda
(I was happy that I could wait for you)
Neoraneun doduk.. Doduk.. Doduk.. Cham jota
(A stealer, stealer, stealer called you… I like you so much)
Baekhyun tersenyum dan sejenak kemudian suara Sera semakin hilang terseret kealam mimpinya.
Sera yang merasakan napas Baekhyun berubah semakin teratur dan lembut menduga pacarnya itu pasti sudah terlelap. Sera pun ikut memejamkan matanya.
“Ya! Byun Baekhyun… Bisakah kita seperti ini untuk selamanya?”ujar Sera dengan suara pelan. “Tentu tidak bisa ya? Hidupmu bukan hanya berputar pada duniaku saja ya? Arasseooo… Na jeongmal araseoyo…”
Airmata Sera mengalir disela-sela kelopak matanya yang menutup. Dia sadar sekali posisinya yang sulit. Sebagai pacar yang disembunyikan, menanggung perasaan rindu karena sulit bertemu adalah hal yang harus Sera terima dengan lapang dada.
Hingga pada akhirnya, Sera merasa dirinya telah beradaptasi dengan sendirinya. Tidak perlu satu hari penuh Baekhyun ada disisinya, hanya beberapa jam, dan selama waktu itu mereka bisa mengekspresikan seluruh perasaan yang selama ini ada dihati mereka.
Saling mencintai dengan penuh.
Suatu hari nanti pasti akan tiba saatnya Sera menjadi tempat Baekhyun pulang. Tidak perlu sembunyi-sembunyi. Tidak perlu menunggu persetujuan orang lain. Tidak perlu rindu yang terlalu menumpuk hingga mengambil tindakan nekat.
Hanya karena ingin bertemu. Hanya karena ingin melihat wajah satu sama lain dan merasakan sentuhan satu sama lain. Maka mereka bisa bertemu. Dimanapun. Kapanpun.
Sera tersenyum dan mengeratkan pelukannya ditubuh Baekhyun. Dalam hati kecilnya, gadis itu mengikrarkan janji. Ia akan setia dan akan menahan semuanya hingga hari itu tiba.
“Jaljayo Baekhyun-a…”
-
-
Kkeut~!
Waaah, terima kasih sudah berjuang membaca sampai ending!!
Mianhae, jika ada bagian-bagian cerita yang janggal terutama soal kegiatannya EXO dan sistem broadcasting disana. Yahhh, aku belum pernah ke Korea dan belum pernah ketemu EXO jadi cuma bisa pake ilmu sok tahu dan browsing random di Eyang Google…
RCL juseyooo~!!!!
![]()