Quantcast
Channel: EXOMKFANFICTION
Viewing all 317 articles
Browse latest View live

SHINING STAR (CHAPTER 10)

$
0
0

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Main Cast : Park Jiyeon – Kim Jongin – Byun Baekhyun

Support Cast : Park Chanyeol  – Lee Jieun – Jung Soojung – Kim Joonmyeon

Genre : Life, Friendship, Romance, A Little bit Angst

Length : Chaptered

Author : Qisthi_amalia

Backsound : Sunny & Luna – It’s Me

-CHAPTER 10-

 

 

***

Suasan di kelas pagi itu begitu riuh. Wajar saja memang, karena bel masuk sudah di mulai sejak tadi namun belum ada guru yang masuk. Di sebuah kursi di sudut ruangan kelas XII B itu, Baekhyun terduduk. Matanya memperhatikan beberapa anak kelas X yang tengah berolahraga di lapangan bawah. Tepatnnya memperhatikan seorang gadis manis yang super lincah yang tengah men-drible bola basket dengan asal di lapangan sana. Rambutnya yang di ikat satu bergerak ke kanan ke kiri. Sementara peluh membasahi keningnnya. Namun senyum ceria dan tawa bahagia senantiasa menghiasi wajahnya saat berhasil memasukan bola ke dalam ring – walau harus jatuh beberapa kali.

‘Entah sejak kapan, aku mulai merindukan senyuman itu’

Baekhyun tersenyum kecil, saat gadis itu mengacak rambut kesal karena bola yang ia ambil berhasil di rebut lawan. Cara gadis itu merengut. Mengacak rambut. Tersenyum. Mendengus dan tertawa. Semuannya Baekhyun hapal dengan jelas.

‘Dan entah sejak kapan aku mulai tahu jika aku merasa amat kehilanganmu’

***

Jiyeon tertawa sambil menyodorkan sebotol air mineral kearah Jieun yang basah kuyup oleh keringatnya sendiri. Dengan nafasnnya yang satu-satu, Jieun meneguk air mineral itu dengan rakus.

“Sial ! Padahal tadi sedikit lagi kita bisa menang.” Gerutu Jieun sambil meninju udara.

“sudahlah. Lagi pula ini hanya permainan saja.” Sahut Soojung.

“Soojung benar. kau tahu, tadi kau bermain benar-benar seperti orang kesurupan.” Timpal Jiyeon sambil tertawa kecil.

Jieun merengut. “ Akukan hanya bersemangat. Dari dulu aku selalu payah dalam bermain basket. Makannya tadi aku ingin membuktikan walau aku payah tapi aku bisa menang. Tapi hasilnnya….” Bibirnnya menekuk ke bawah.

Jiyeon dan Soojung tertawa. Semenatar Jieun semakin merengut kesal.

Dari arah berlawan seseorang berlari dengan tergesa kearah mereka bertiga. Ia berdiri tepat di hadapan Jieun. Dengan nafasnnya yang satu-satu Baekhyun mencoba berbicara sesuatu namun tak satu pun kata yang keluar dari mulutnya. Jieun dibuat terdiam. Begitu pun Jiyeon dan Soojung yang bingung.

Dan tanpa menunggu lama lagi. baekhyun memilih cara lain. ia menarik tangan Jieun dan membawa gadis itu berlari menjauh dari Jiyeon dan Soojung.

“Kau tahu ada apa dengan mereka berdua ?” Tanya Jiyeon bingung.

Soojung menggeleng. Namun matannya masih menatap arah Jieun dan Baekhyun berlari.

“Aku pikir Jieun berhasil.”

Soojung mengangguk. “Semoga saja.” Timpalnnya.

Dan mereka berdua saling bertatapan, tersenyum dan tertawa. Seolah ini semua terasa lucu.

***

Jieun tak tahu apa yang ia rasakan saat ini. Saat salah satu lengannya ada di genggaman Baekhyun. Orang yang selama ini ia sayangi. Dan ia juga tak tahu kenapa Baekhyun membawannya berlari sampai ke taman belakang sekolah.

Ya. Sejak dua menit yang lalu mereka berdua sudah sampai di taman belakang sekolah. Namun Baekhyun seolah enggan melepaskan genggaman tangannya. membuat Jieun semakin bingung dengan sikapnya.

Hening.

Tak ada yang berbicara. Kecuali Jieun yang terlihat gelisah. Ia beberapa kali menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan.

Dengan gerakan pelan Jieun berusaha melepaskan genggaman tangannya dari tangan Baekhyun dan berhasil. Jieun tersenyum kecut, menatap tangannya yang tak lagi dalam genggaman Baekhyun. Ia merasa sedikit…dingin.

“Kau tahu..”

Baekhyun memulai. Jieun mendengar.

“Aku merasa….aneh.” Pelan Baekhyun tanpa menatap Jieun. Matannya menatap lekat danau di hadapan mereka.

Jieun menoleh kearah Baekhyun sekilas. “ Maksudmu ?”

Baekhyun tersenyum kecil. “Apa kau masih memiliki perasaan itu untukku ?” Tanya Baekhyun.

Jieun membulatkan matanya. Ia tak menyangka akan mendengar pertanyaan itu dari Baekhyun. Dan entah mengapa Jieun tak bisa menjawab. Ia hanya diam. Sampai Baekhyun menarik kedua lengannya dan menautkannya dengan jari jemari Baekhyun.

“Ini baru benar.” Ujar Baekhyun.

Jieun semakin bingung. Di tatapnya Baekhyun yang tengah tersenyum sambil menatapnya juga. Mata itu…Ia kini bisa melihat sesuatu. Sesuatu yang lain yang tak ia temukan dulu.

“Sunbae…”Jieun berucap pelan.

Baekhyun mempererat genggamannya. “Kau tahu. Saat aku menggenggam lengan ini aku merasa semuannya benar dan saat kau melepaskannya tadi aku merasa ada sesuatu yang hilang. Dan mendadak aku tak mau kehilangannya lagi.” Ujarnya.

Jieun terdiam. Ia tak tahu jika semua ini nyata. Ia hanya merasa perasaannya benar-benar campur aduk. Antara bingung, tak percaya dan bahagia.

“Sunbae…” Jieun mengulang.

“Jika kau bersedia. Tunggu aku sebentar lagi. mungkin saat ini perasaan itu belum tumbuh seutuhnnya. Tapi aku yakin suatu saat nanti ia akan tumbuh dengan utuh….Untukmu.” Ujar Baekhyun sambil tersenyum.

Jieun masih bergeming.

“Jadi, maukah kau menunggu sedikit lebih lama…?” Tanya Baekhyun penuh harap.

Jieun perlahan tersenyum kecil. Ia menatap Baekhyun tak percaya. Namun tak ayal ia mengangguk.

“Eum. Aku akan berusaha menunggumu sunbae. Gomawo…Gomawo karena memberikanku kesempatan.” Kata Jieun.

Baekhyun mengangguk kecil. “Eum…Bolehkan aku…eum..memelukmu, sekali saja. ?” Tanya Baekhyun sedikit ragu.

Jieun terkekeh dan mengangguk.

Dan saat kedua lengan Baekhyun menarik tubuhnya dan memeluknnya. Ia merasa seluruh dunia menjadi miliknnya. Apa ini terdengar berlebihan ? ^^

***

“Jiyeon~aa aku duluan yah…”

Jiyeon hanya merengut namun ia mengangguk juga. Soojung telah pulang beberapa menit yang lalu dan sekarang Jieun melakukan hal yang sama. Namun bedannya hari ini gadis menyebalkan itu di antar pulang oleh Baekhyun. Sebenarnnya ia bahagia bisa melihat Jieun yang mulai lebih dekat dengan Baekhyun. Namun jika hasilnya akan berakibat jelek padannya, dalam arti kata ‘Ia harus pulang sendiri tiap hari’ ia mendadak tak suka kedekatan Jieun-Baekhyun dan Soojung-Joonmyeon. Kenapa kini ia menjadi satu-satunya gadis yang lanjang. Dan mendadak Jiyeon merasa ia tak laku.

Sepeninggal Jieun beberapa menit yang lalu. jiyeon  menghembuskan nafas berat. Ia mendudukan diri di sebuah tempat duduk dari besi yang ada di samping gerbang sekolah. Tepatnya di bawah pohon yang rindang. Sambil menunggu Chanyeol yang berjanji akan menjemputnya sepulang kerja. Walau kemungkinan kakaknya yang menyebalkan itu juga mengingkari janjinnya karena Shinyeong yang kini mulai dekat dengannya dan katannya kini telah resmi menjadi sekertaris pribadi Chanyeol.

“Huft ! Sepertinnya aku harus naik bus jika 5 menit lagi Chanyeol oppa tidak datang.” Keluhnnya sambil menatap jam tangan orange di pergelangn tangannya.

Jiyeon menyandarkan kepalannya pada sandaran kursi. Menatap langit biru di atas sana yang kini berubah menjadi gelap. Dan O.o sepertinya sebentar lagi hujan datang. Dengan gerakan refleks saat mengingat hujan dan petir. Jiyeon beringsut bangkit dari kursi itu. dan tanpa menunggu lebih lama lagi ia berlari tergesa kearah Halte.

Dan tanpa Jiyeon sadari sebuah motor yang sejak tadi terparkir beberapa meter darinnya kini melaju dan mengikuti Jiyeon perlahan. Senyuman kecil terukir dari pengendara motor itu saat Jiyeon beberapa kali hendak terjatuh karena tali sepatunnya yang lepas.

Setelah sampai di halte. Jiyeon tak berniat untuk duduk dan bersantai menunggu bus. Yang ia lakukan justru memanjangkan lehernnya berulang kali untuk melihat tanda-tanda kedatangan bus. Ia beberapa kali melihat langit yang semakin mendung. Nafasnnya memburu. Demi Tuhan ia tak suka hujan dan ia tak ingin terjebak hujan lagi. tak untuk yang kedua kalinnya. Dan saat titik demi titik air membasahi aspal jalan dan kepalannya. Jiyeon menghela nafas. Dengan perasaan berkecamuk ia menunduk. memilih duduk di kursi halte dan duduk tertunduk di sana.

Hujan semakin deras dan belum ada tanda-tanda bus yang datang. Jiyeon pasrah. Ia tak tahu harus bagaimana lagi. dengan gerakan cepat ia merah ponsel di saku bajunnya namun ia lagi-lagi harus mengelus dada saat layar ponselnnya berubah gelap karena batreinnya habis.

“Ya Tuhan. Apa salahkku…” Ujarnnya sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.

Hujan turun semakin deras. Namun yang Jiyeon syukuri adalah karena belum ada tanda-tanda petir akan datang. Ia sedikit merasa tenang namun tak menutupi kegugupannya yang mendominasi.

Keringat dingin mulai keluar dari pelipisnnya. Ia menggigit-gigit bibirnnya gugup. Kedua tangannya bertaut erat. Nafasnnya mulai berubah satu-satu.

Saat kilauan zig zag menghiasi langit Jiyeon menggeleng keras. Ia menutup telingannya sekuat mungkin.

Petir…petir…Demi Tuhan ia benci Petir…

Jiyeon mulai menghitung mundur di hatinnya…5…4…3…2…

Dan Jiyeon tiba-tiba merasa sesuatu yang hangat di atas punggung tangannnya yang menutupi telinga. Dan….1. Jiyeon memberanikan diri membuka matannya. Samar-samar…sedikit samar dan jelas. Ia bisa melihat Jongin di sana. Dengan kedua tangannya yang membatunya menutupi telinga. Jiyeon mendadak sulit berbicara. Ia bingung. Namun senyuman kecil Jongin menenangkannya.

“Aku baru tahu kau ini ternyata takut petir.” Ujarnnya.

Jiyeon masih bergeming. Ia tak menanggapi ucapan Jongin. Dan saat kilatan itu kembali Jiyeon menutup matannya kuat. Walaupun ia tak bisa mendengar suarannya kini tapi kilatan itu cukup membuatnnya takut.

Jongin yang menyadari perubahan mimik wajah Jiyeon mengerutkan alis bingung. Dan tiba-tiba pikirannya kembali pada kejadian beberapa bulan yang lalu. saat ia menemukan Jiyeon meringkuk di halte dengan tubuh menggigil dan tatapan mata yang kosong. Jongin mendadak menyesali perbuatannnya dulu. Ia tak tahu jika Jiyeon pobia petir.

“ Kau takut petir ?” Tanya Jongin pelan.

Masih dengan menutup mata Jiyeon mengangguk. Wajahnnya terlihat setengah menahan tangis. Jongin meringis.

“Kau benar-benar takut petir. ?” Ulang Jongin.

Jiyeon tak mengangguk. Hanya air matannya yang jatuh satu persatu. Ia kembali teringat kejadian masa lalu. tentang ayahnnya, ibunya dan kakaknya.

Jongin hendak melepaskan kedua tangannya dari telinga Jiyeon namun gadis itu menggeleng keras dan melarangnnya. Terlihat sekali gurat ketakutan di wajahnnya.

“Tak apa..Eum…kau akan baik-baik saja.” Jongin mencoba menenangkan. Ia benar-benar tak tahu jika Jiyeon akan setakut ini.

Dengan gerakan pelan ia melepakan tangannya dari telinga jiyeon dan beralih menarik tubuh gadis itu kepelukannya dan mendekapnnya erat. Agar Jiyeon tak bisa lagi mendengar suara lain selain sesuatu di dalam sana yang kini berdetak.

Perlahan otot-otot tubuh Jiyeon yang tadi menegang kini melemas. Ia menjadi lebih tenang dan seulas senyum tipis terukir di bibirnnya. Dengan gerakan pelan jiyeon bersuara.

“Gomawo.”

Jongin tersenyum dan mengangguk. Sesuatu terasa hangat dan mengisi rongga dadannya.

***

Jiyeon tersenyum tipis, matannya melirik kearah tubuhnnya yang kini tenggelam oleh sweater merah milik Jongin. Ia tak tahu hal apa yang membuatnya kini merasa bahagia. Sesuatu terasa menggelitik rongga dadannya dan ia tiba-tiba merasa semua ini benar dan terasa hangat.

Diliriknya lagi Kim Jongin yang tengah menyesap kopi dalam gelas kertas. Sesekali namja itu menjilat bibir bawahnnya yang basah. Jiyeon tersenyum kecil, dan ia pun ikut meminum kopi yang jongin sengaja berikan padannya.

Dan tiba-tiba. Ia kembali mengingat kejadian lalu, ini seperti déjà vu, hanya saja memiliki awalan yang berbeda. Jika dulu Jongin penyebabnya terjebak hujan maka kini justru Jonginlah yang menolongnnya dari hujan yang menakutkan.

“Gomawo..” Jiyeon tak henti mengucap kata itu berulang kali. Karena ia tak tahu harus berkata seperti apa lagi.

Jongin melirik sekilas. Menegak kopi-nya lagi dan melemparkan cup bekasnnya kedalam bak sampah. Dan matanya kembali menatap Jiyeon.

“Bisakah berhenti mengucapkan kata itu, aku bosan mendengarnya..” Katannya datar.

Jiyeon yang di tatap seperti itu justru tersenyum dan tersenyum semakin lebar. Dan itu cukup membuat Jongin bingung.

“Kenapa malah tersenyum ? Dasar gadis monster aneh.” Ujarnnya lagi.

Jiyeon enggan menjawab. Ia malah tersenyum dan kini terkekeh.

Jongin mengernyitkan alisnnya bingung.

“Ya Tuhan, apa kau benar-benar gila Park Jiyeon ?”

Jiyeon menghentikan kekehannya dan menatap Jongin.

“Kau tahu, aku hanya senang kau telah kembali.” Kata Jiyeon singkat.

Jongin semakin mengerutkan alis bingung. “Apa maksudmu dengan aku telah kembali, eoh ?”

Jiyeon menghela nafas pendek. Lalu membenarkan posisi dudukknya. Ia mencondongkan tubuhnnya kedepan –kearah Jongin yang hanya terhalang meja bulat kecil.

“Karena aku lebih suka melihat Kim Jongin yang dingin dan datar seperti ini.” Jelasnnya.

Jongin diam beberapa saat. Ia mendengus.

“Memang sejak kapan aku berbuat baik padamu, sampai kau bilang aku telah kembali. Memang aku tadi berlaku baik padamu ?” Tanya Jongin dengan wajah kikuk.

Jiyeon tersenyum geli. “Lalu siapa tadi yang menutup telingaku dan ——

Jiyeon mendadak menghentikan ucapannya, saat teringat kembali kejadian saat Jongin memeluknya tadi. Pipinya bersemu merah dan ia mendadak merutuki kebodohannya.

“Dan apa ?” Tanya Jongin bingung.

Jiyeon menggeleng keras. “ Aniyo. Lupakan !” Katannya tegas sambil membuang muka kearah lain. karena saat ini ia tak mau Jongin melihat pipinya yang memerah. Namun terlambat karena ternyata jongin mengetahui perubahan wajah Jiyeon.

“Pipimu merah, kau kenapa ?” Tanya Jongin sambil tersenyum jahil.

Jiyeon menunduk dalam. Mencoba menyembunyikan wajahnnya dalam sweater Jongin namun tentu saja itu tak akan berhasil. Dan alhasil ia hanya bisa mendengus kesal.

Dan hal itu membuat Jongin terkekeh geli dengan kedua mata yang tak lepas dari wajah Jiyeon.

Dan mendadak semuannya terasa kaku dan hening saat kedua pasang mata mereka bertemu. Jiyeon diam begitupun Jongin. Mata mereka beradu dan seolah berbicara. Suara rintik hujan membuat suasana itu lebih terasa romantis. Jiyeon meremas jemarinnya kuat. Ia mendadak lupa bagaimana cara bernafas, dengan irama jantung yang berdetak dua kali lebih cepat.

Begitu pun dengan Jongin. Ia tak tahu apa yang terjadi, hingga ia tak bisa menarik diri untuk berhenti menatap mata itu. sampai sesuatu menariknnya untuk mendekat. Dengan sebelah tangannya ia memberanikan diri, diraihnnya belakang kepala Jiyeon, hingga kini wajah gadis itu semakin dekat.

Jiyeon menahan nafasnnya yang satu-satu. Ia tak tahu atas dasar apa ia diam dan atas dasar apa ia kini tak melakukan apa pun. Saat Jongin menarik kepalannya pelan dengan kedua mata hitam itu yang terasa memenjarakannya namun penuh dengan kehangatan. Dan jiyeon hanya bisa memejamkan matanya saat sesuatu yang lembut dan hangat menyentuh pipinya.

Sesuatu terasa membuncah di dalam sana. Ia bingung. Dan ia hanya bisa tersenyum samar dengan kedua tangannya yang bertaut erat. Dan tanpa ia sadari ia menemukan dirinya berharap jika waktu berhenti saat itu juga.

Ini gila.

***

Perasaan itu baru pertama kali ia rasakan. Rasanya aneh. Meledak-ledak tak menentu tapi justru membuatnnya selalu ingin tersenyum. Dengan kedua tangan yang bertautan erat. Jiyeon memeluk tubuhnnya sendiri. Ia tersenyum kecil, kembali melirik sweater merah yang masih melekat pada tubuhnnya yang mungil. Dan tiba-tiba Jiyeon merasa amat sangat bodoh saat menemukan pipinya yang memerah saat melihat pantulan diri pada cermin dikamarnya.

“Apa aku sudah gila ?” Gumamnya sambil menangkup kedua pipinya.

“Jiyeon~aa kau baik-baik saja ?” Suara teriakan chanyeol terdengar bagai alarm dalam lamunannya.

Jiyeon memukul kepalannya beberapa kali sebelum melepas sweater itu, menyahuti teriakan chanyeol dan berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

 

***

Jongin merebahkan tubuhnnya di atas kasur king size-nya. Matanya menerawang, mencoba mengingat kembali kejadian beberapa jam yang lalu. dan kembali. Ia mendapati jantungnnya berdegup lebih cepat dari biasannya.

Ia lalu terkekeh kecil. Membenarkan posisi kepalanya hingga kini menoleh kearah jendela kamarnnya. Tetes-tetes hujan menempel disana bersama uap putih yang membuat kaca jendelannya menjadi buram.

Dan alangkah bodohnnya ketika ia mendapati dirinnya tengah membayangkan seseorang tersenyum disana dengan patulan cahaya matahari tepat di atas kepalannya.

“Ya tuhan ada apa denganku ?” Dengusnnya sambil mengerjap-ngerjapkan matannya cepat.

“Apa aku benar-benar sudah gila…?” Lagi. Jongin menggerutu lalu bangkit dari posisi tidurnya. Di lihatnnya pantulan wajahnnya di depan cermin dan ia mendapati lagi wajah seseorang tengah tersenyum disana.

Jongin mengacak rambutnnya asal, bangkit berdiri dan menggerutu lagi..

“Park Jiyeon kau membuatku gila…” katannya sambil berjalan tergesa menuju kamar mandi.

***

Jieun dan soojung menatap Jiyeon yang duduk di depan mereka dengan tatapan heran. Pasalnnya sejak tiba di kelas, jiyeon sama sekali tak bersuara. Ia lebih banyak diam dan melamun. Bahkan jieun sempat melihat jiyeon memukul kepalannya beberapa kali dengan pensil.

Jieun menyikut perut soojung, membuat gadis cantik berambut panjang itu meringis.

“Ya, wae ?”

“Apa menurutmu jiyeon sedang dalam masalah ?”

Soojung memegangi perutnnya dan menggeleng. “ Molla..Memang kenapa ?”

Jieun mendengus kesal, lalu berbisik lagi.

“Dia terlihat frustasi dan memikirkan sesuatu. Menurutmu apa yang harus kita lakukan ?”

Soojung angkat bahu. “ Molla..”

Jieun memajukan bibirnnya kesal. “Ya, apa tak ada kata lain selain ‘Molla’, eoh ?”

Soojung terkekeh, menggaruk alisnnya. “ Molla, hhi..”

“Aigo..Kau ini…”

Jiyeon yang menyadari kasak-kusuk kedua sahabatnnya sejak tadi kini mengalihkan perhatiannya pada jieun dan soojung.

“Kalian kenapa ? “

Jieun yang mendengar pertanyaan itu menoleh cepat kearah Jiyeon, tersenyum dan menggeleng kecil.

“Aniyo, hhe”

“Kalian aneh..” Ujar Jiyeon lagi. tanpa menyadari tatapan jieun yang seolah berkata –justru-kau-yang-sangat-aneh-.

“Jiyeon~aa, boleh aku bertanya sesuatu padamu ?” Tanya Jieun akhirnnya.

Jiyeon mengangguk kecil. “ Tentu. Kenapa memang ?”

Jieun menelan salivannya terlebih dahulu sebelum mengangguk dan bertanya.

“Apa kau sedang ada masalah besar ?”

Jiyeon menaikkan alisnnya. Bingung.

Menyadari perubahan raut wajah sahabatnnya itu. soojung ikut menimpali.

“Mungkin maksud Jieun ada apa dengan sikapmu hari ini yang sangat aneh dari biasannya ?” Jelas soojung diikuti anggukan jieun.

“Kau seperti bingung tapi juga seperti memikirkan sebuah idea atau entahlah, pokoknnya kau sangat aneh hari ini.” Lanjut Jieun lagi.

Jiyeon membulatkan matannya. “ Chinja ? Apa benar aku seperti itu sejak tadi ?”

Jieun dan soojung saling berpandangan lalu mengangguk bersamaan.

“Aigo…” Jiyeon menepuk keningnnya cukup keras, lalu menutup wajah dengan kedua tangannya.

“Ya, Wae geure ?” Jieun semakin heran. Soojung pun demikian.

Jiyeon menarik kedua tangannya dan menatap kedua sahabatnnya dengan tatapan –help-me-.

“Kau kenapa ?” Tanya Jieun

“Apa kau benar-benar dalam masalah ?” Soojung ikut-ikutan bertannya.

Jiyeon mengangguk cepat dan tegas. “ ini bahaya…Ya Tuhan aku dalam bahaya…huks…bagaimana ini !!” Jiyeon bertingkah aneh, menggeleng-gelengkan kepalannya cepat.

Jieun dan soojung yang melihat itu semakin dibuat bingung dan cemas juga aneh.

“Kau kenapa ?”

“Jiyeon~aa….sebenarnnya ada apa. Kau membuat kami takut.” Lanjut soojung.

Jiyeon menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan malas.

“Aku dalam masalah besar…”

Jieun menaikkan alisnnya. “ Masalah besar apa ?”

‘Masalah hati Jieun~aa….Sepertinnya aku sudah terkena angin musim semi itu..’ Gumam Jiyeon dalam hati.

Jiyeon menggeleng kecil menanggapi pertanyaan Jieun.

“Aku belum siap bercerita sekarang. Mian..” Katannya pelan.

Jieun menghembuskan nafas berat begitupun soojung.

“Baiklah. Tapi kau harus berjanji menceritakannya pada kami jika kau siap.”

Jiyeon mengangguk.

“Jika itu terlalu berat untukmu, bagilah dengan kami Jiyeon~aa. Arraseo !” Kali ini soojung menimpali.

Jiyeon tersenyum masam dan mengangguk. Ia merasa berdosa pada kedua sahabatnnya itu.

‘Ma’afkan aku jieun, soojung.’

***

Denting bel tanda pulang sekolah sudah berhenti berdenting sejak lima menit yang lalu. dan seperti biasa, Jiyeon duduk termenung sendiri di depan gerbang sekolah. Beberapa menit yang lalu Chanyeol berjanji menjemputnnya dan mengajaknnya makan siang di luar. Dengan sabar Jiyeon menunggu, sesekali memainkan sepatunnya ke tanah. Dedaunan yang sudah kering dan berwarna kekuningan berserakan di sepanjang trotoar dan sisi-sisi jalanan. Musim semi sudah datang. Jiyeon tersenyum kecil. But…WAIT ! SPRING ?

Jiyeon membulatkan matanya.

“Kau harus berpegangan lebih erat kali ini Gadis monster. Karena badai angin musim semi akan segera berhembus. Dan aku bersumpah tak akan membuatmu jatuh ke tangan yang lain. karena angin musim semi itu akan berasal dariku”

Ucapan Jongin beberapa hari yang lalu berputar-putar bagai kaset rusak di otaknnya. Jiyeon menggeleng cepat, mengenyahkan pikiran anehnnya.

TITT…TITT…

Jiyeon hampir melompat dari tempatnnya berdiri saat suara klakson mobil Chanyeol berbunyi nyari tepat di hadapannya. Jiyeon mengelus dadanya dan merengut kesal saat melihat chanyeol malah tertawa di balik kemudi.

“OPPA !!! Kau hampir membuatku mati !” Gerutunnya kesal.

Chanyeol tertawa puas. “ Wajahmu…Ya Tuhan lihatlah wajahmu, hahahah..”

Jiyeon semakin kesal. Ia berjalan cepat kearah Chanyeol. Dan dengan kekuatannya Jiyeon menjitak pelipis Chanyeol cukup keras. Membuat namja tampan itu menghentikan tawannya dan meringis kesakitan.

Jiyeon menyeringai bahagia. Berlari kearah berlawanan. Membuka pintu mobil dan dengan santai duduk disamping Chanyeol yang masih mengaduh kesakitan.

“Kau membuat pelipisku merah Jiyeon~aa….Lihatlah pelipisku jadi tak indah lagi.” Ujar Chanyeol sambil melihat kearah cermin dan mengelus pelipisnnya yang memerah.

Dan Jiyeon. gadis itu hampir muntah mendengar keluhan Chanyeol barusan. Apa ia tak salah dengar ? Seorang Chanyeol mulai peduli dengan penampilan fisik ? Oh God, what happen ?

Dengan tatapan menyelidik jiyeon mengamati kakaknnya itu. chanyeol yang ditatap seperti itu mendadak bingung.

“Ada apa ?”

Jiyeon semakin mencondongkan wajahnnya. Dan Chanyeol beringsut mundur hingga punggungnnya membentur pintu mobil.

“Ya….ada apa denganmu Jiyeon~aa…?”

Jiyeon menarik salah satu bibirnnya lalu menarik kembali wajahnnya ke posisi semula.

“Jelaskan sekarang !” Perintah Jiyeon singkat. Dan itu membuat chanyeol bingung setengah mati.

“Jelaskan apannya ?” Tanya Chanyeol sambil menyalakan mesin mobil dan mulai melaju dengan keepatan sedang.

Jiyeon menatap kakaknnya kesal.

“Jelaskan mengapa kau mulai perduli dengan penampilan fisikmu ?”

Chanyeol melirik Jiyeon sekilas lalu tersenyum lebar.

“Kau menyadarinnya ?” Tanyanya dengan mata terfokus pada jalanan yang lenggang.

“Tentu saja. jadi sekarang ayo jelaskan…Apa jangan-jangan kau mulai jatuh cinta, eoh ?”

Chanyeol tersenyum. “ Menurutmu ?” Ujarnnya sambil tersenyum lebar.

Jiyeon yang melihat senyuman chanyeol membulatkan matannya.

“Oppa, kau benar-benar jatuh cinta ? Nugu…dengan siapa, eoh ?” Tanyannya penasaran.

“Wait Honey…Kau akan tahu sebentar lagi.” Katannya singkat.

Jiyeon manikkan alisnnya bingung. “ Mwo ?”

Dan ketika mobil chanyeol berhenti jiyeon baru mengerti siapa yang chanyeol maksud. Seorang yeoja cantik dengan celana denim biru gelap, kaus putih polos dengan cardigan berwarna merah tua sedang berdiri di depan sana dengan satu tangan melambai kearah jiyeon dan chanyeol.

“Shinyeong onnie…” Ujar Jiyeon refleks.

Chanyeol mengangguk kecil. “Heum. Bagaimana menurutmu ?”

Tak perlu menunggu lama. Jiyeon tersenyum.

“Dia yeoja yang paling cocok denganmu oppa. Aku sangat setuju.” Ujarnnya antusias.

Chanyeol yang mendengar itu amat bahagia. Sebelah tangannya terangkat dan mengelus kepala jiyeon.

“Gomawo.”

Jiyeon mengangguk kecil.

“Kajja. Kita bersenang-senang hari ini.” Ujar Chanyeol lalu membuka pintu mobil dan diikuti jiyeon.

.

.

.

Jiyeon dan Shinyeong tampak serasi. Seperti seorang kakak dan adikknnya. Dan itu cukup membuat Chanyeol iri. Dia yang kekasihnnya Shinyeong disini tapi yang sejak tadi tertawa dan asik mengobrol dengan Shinyeong justru adalah Jiyeon. Tapi di balik itu chanyeol juga bahagia, karena sepertinnya ia tak salah memilih Shinyeong.

***

Yoona merapihkan makanan di atas meja makan. Ia tersenyum senang melihat hasil masakannya malam itu. mengingatkannya akan seseorang. Perlahan senyuman itu memudar, menyisakan tatapan pilu di kedua bola matannya. Dan tanpa bisa Yoona tahan. Air mata itu menetes, perlahan dan mulai membasahi kedua pipinnya.

Dan ia terlonjak saat sebuah dekapan hangat menjalari tubuhnnya.

“Eomma…”

Yoona tersenyum kecil. Mengelus lengan Jongin yang melingkari perutnnya.

“Mianhe…” Ujar yoona sambil menunduk.

“Mian…mianhe..” Ulangnnya lagi.

Jongin meringis. Ia mendekap ummannya semakin erat lalu menumpu dagunnya di bahu yoona.

“uljima umma. Uljima. Dan berhentilah minta ma’af, itu bukan salah umma…”

Yoona menyeka air matannya dan mengangguk kecil.

“Omma  rindu appamu.”

Jiyeon diam beberapa saat. Namun tak lama ia pun menyahut.

“Naddo..Nadoo umma.” Katannya pelan.

Yoona membalikan tubuhnnya lalu menghadap Jongin.

“Bagaimana jika besok kita berkunjung ke makam appamu ?”

Jongin mengangguk cepat. dan memeluk ummannya erat.

Dalam hati ia terus mengulang kata yang sama. Memejamkan matannya dan memeluk ummannya semakin erat.

‘Appa…Bogoshipeo. Nan jeongmal Bogoshipeo.’

***

Di depan makam itu jongin berlutut dan menunduk. Ia menumpu kedua tangannya di atas paha. Matannya fokus, menatap ukiran nama yang terpatri di atas nisan keramik berwarna hitam itu. Sebuket lili putih tersimpan di atas gundukan tanah yang tertutup rumput hijau yang di potong rapih.

Jongin tersenyum kecil. Sebelah tangannya terulur. Mengelus nisan itu dengan penuh perasaan. Seolah apa yang ia sentuh itu bukan batu tapi ayahnnya. Dengan senyuman tulus yang terpatri diwajahnnya. Membuatnnya sejuk dalam sekejap saja.

Dan saat tangannya berhenti di tengah ukiran nama itu. jongin meringis. Sesuatu terasa membuncah di dalam sana. Matannya memanas. Namun ia tahan. Kenangan-kenangan masa kecilnya bersama sang appa kini berputar kembali di otaknnya. Memori indah itu kini memenuhi relung hatinnya.

Jongin mengepalkan sebelah tangannya dan menunduk semakin dalam. Setetes air mata jatuh membasahi gundukan tanah itu. dan Yoona yang sejak tadi berdiri di belakang jongin hanya bisa mengelus bahu Jongin dan berusaha membuat anaknnya itu kuat.

“Kajja, Jongin~aa kita pulang.” Ajak Yoona sambil mengelus bahu Jongin yang kini bergetar.

Jongin bergeming. Ia masih menunduk dalam.

“Jongin~aa…”

Jongin masih diam. Sampai Yoona ikut jongkok, meraih kedua bahu Jongin dan membantunya berdiri. Dan saat itu pulalah Jongin memeluk Yoona dengan erat. Seerat yang ia bisa. Meringis disana, dibahu yoona. Meluapkan segalannya, segalanya yang selama ini ia pendam. Tentang perih, rasa sakit, penyesalan, dan kehilangan.

.

.

.

Setelah mengantar ummannya pulang, jongin memilih untuk berjalan-jalan sebentar. Ia ingin melepaskan sesaknnya terlebih dahulu. Dan taman bermain yang sudah tak terpakai menjadi tempatnnya menenangkan diri. Dia atas ayunan tua yang besinnya sudah berkarat itu Jongin terduduk. Matannya menatap fokus kedepan. kearah sebuah danau kecil yang sudah tak terawat. Dengan matahari senja yang memantulkan sinarnnya keatas permukaan air danau. Membuat danau itu berwarna jingga keemasan.

Suara cicit burung camar yang berarak mengisi keheningan sore itu. derit suara besi yang bergesekan dengan engselnya berbunyi tatkala Jongin menggerakan ayunan tua itu. tangannya terulur, memegang pegangan besi di kedua sisi tubuhnnya. Dielusnnya pegangan itu, ia kembali teringat. Masa-masa saat bermain pertama kali di taman ini. 12 tahun yang lalu bersama appanya. Ia juga ingat bagaimana ia dulu terjatuh di sini dan mengaduh kesakitan. Dan bagaikan pahlawan saat itu appannya datang, meniup lututnnya yang berdarah, menempelkan plester warna disana, memantarainnya dan mengelusnnya penuh sayang. Lalu berkata jika luka itu akan sembuh besok. Dan ajaib ucapan itu membuat tangisan Jongin kecil mereda dan berganti dengan senyuman.

Mengingat itu membuat Jongin tersenyum kecil. Ia terlarut hingga tak sadar seseorang telah memperhatikannya sejak tadi.

Jiyeon berdiri tak jauh dari tempat jongin duduk. Mata gadis itu awas. Mengamati setiap gerakan dan perubahan wajah Jongin. Jiyeon tak mengerti. Apa yang menariknnya kemari dan apa yang membuatnnya kini tak ingin pergi malah ingin tetap tinggal. Sampai kakinnya bergerak. Maju. Semakin dekat dan berhenti mendadak. Saat melihat Jongin menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. ia menangis dan Jiyeon meringis.

Jiyeon bergerak maju dan kini tepat berdiri di belakang Jongin. Tangannya terulur, hendak menepuk bahu namja itu namun ia urung dan malah menarik kembali tangannya.

Bahu Jongin gemetar. Terlihat jelas jika namja itu kini tengah menangis. Jiyeon tak tahu harus berbuat apa sampai sebuah ide melintas begitu saja di pikirannya.

Ia melangkah mundur kebalakang. Lalu berpura-pura berlari kecil dan….

“AWW…” ia pura-pura terjatuh dan memegangi sikutnya yang benar-benar tanpa ia duga akan membentur batu, ck ! Payah.

Jongin yang menyadari teriakan itu mengusap wajahnnya cepat dan menoleh kearah belakang. Ia bangkit dari ayunan, lalu dengan santai berjalan kearah Jiyeon yang terjatuh. Ia lalu berjongkok tepat di hadapan gadis itu.

“Kau kenapa ?”

Jiyeon tersenyum kecil. “Jatuh.”

“Pabho. Aku tahu kau jatuh, yang ku tanyakan kau kenapa bisa jatuh ?” Tanya Jongin dingin.

Jiyeon merengut. Padahal niat awalnnya adalah agar membuat Jongin berhenti menangis.

“Terpeleset.” Jawabnnya singkat.

Jongin berdecak. “ Gadis bodoh.” Kata Jongin singkat lalu bangkit berdiri.

Jiyeon membulatkan matannya tak percaya. Ia benar-benar menyesal melakukan tindakan bodoh ini jika hasilnnya hanya akan di ejek Kim Jongin.

Jongin mengulurkan lengannya. “ Ayo bangun..” Ujarnnya.

Jiyeon menatap uluran tangannya itu acuh. Lalu bangkit sendiri tanpa bantuan Jongin dan menepis lengan itu kasar.

“Terima kasih. Tapi aku tak butuh bantuanmu Mr. kepala udang.” Ujarnnya kesal.

Jongin terkekeh kecil. “ Fine. Gadis monster. Toh, aku tak merasa di rugikan.” Balas Jongin.

Jiyeon semakin kesal. Ia merengut.

“Dasar menyebalkan. Padahal niatku baik..isssh ! Aku menyesal melakukannya. Otak udang bodoh !!!” Cerca Jiyeon dengan wajah memerah kesal.

Jongin yang melihat itu tersenyum kecil. Dan saat Jiyeon berbalik untuk meninggalkannya. Ia berucap pelan.

“Gomawo. Jeongmal gomawo.”

Jiyeon diam. Ia menghentikan langkahnnya. Dan perlahan tersenyum kecil. Dan tanpa membalikan badannya jiyeon berkata.

“kau tahu ?”

Jongin mengangguk. “ Bagaimana bisa aku tak menyadari kehadiranmu yang sejak tadi memperhatikanku.”

Masih dengan badan yang membelakangi Jongin, jiyeon merengut. “Siapa yang memperhatikanmu ? Aku tidak seperti itu !”

Jongin tersenyum kecil. “ Aku tak perduli. Aku hanya ingin berterima kasih. Aku menghargai kedatanganmu. Terima kasih.” Ujarnnya lagi.

Jiyeon berbalik dan ia bisa menemukan Jongin tersenyum tulus disana. dan bagai sihir Jiyeon juga tersenyum.

“Aku suka melihatmu tersenyum.” Ucap Jiyeon pelan.

Jongin menaikkan alisnnya. “Eoh ? Apa katamu barusan ?”

Jiyeon yang menyadari kebodohan mulutnnya barusan menggeleng cepat.

“Ani…Aniyo.”

Jongin tersenyum kecil. Kakinnya melangkah maju dan saat tubuhnnya hanya berjarak beberapa centimeter dari Jiyeon, Jongin berhenti.

Jiyeon menarik nafasnnya yang satu-satu.

Jongin tersenyum. “ Terima kasih.” Ucapnnya.

Dan dalam hitungan detik Jiyeon dapat merasakan hangat yang menjalar di seluruh tubuhnnya. Sata Jongin melingkari tubuh mungilnnya dengan lengan hangat itu. dan tanpa jiyeon sadari ia telah menemukan dirinnya menumpu dagu di bahu Jongin dan membalas pelukan itu. rasanya hangat dan Jiyeon merasa semua ini benar dan ia menyukainnya.

“Biarkan seperti ini beberapa saat.” Ucap Jongin tepat di telingannya.

Jiyeon tak bisa menjawab hanya bisa membiarkan lengan Jongin yang memeluknnya lebih erat sebagai jawaban jika ia mengijinkannya.

 

‘Aku tak mengerti apa yang telah terjadi padaku. Namun saat aku melihat senyumannya saat dimana ia memeluk tubuhku dengan kedua lengannya yang hangat….Aku hanya merasa semua ini benar dan aku menyukainnya.’

 

 

TO BE CONTINUED



Be My Fate

$
0
0

Gambar

Title  >> KY_Krisyaegi  Be My Fate<<PART  5  “Firstly I hope you”

 PART 4
 PART 3
 PART 2
 PART 1

Author : Muriza a.k.a wu zi chi  (@yaegiKris_wu93)

Main Cast  :                             * Wu Yi Fan (Kris EXO M)

  • Cho yaegi
  • Cho kyuhyun SJ

Support Cast  : all Member EXO, J (manager EXO), Cho Ha Sun (ahjumma).

Length : Chaptered

Genre : Comedy & Romance

Rating : PG 15+

Disclaimer : Semoga kalian semua suka dengan FF ku ^^. FF ini berchapter.. di tiap chapter nya bakal banyak KY moment (kris yaegi)..FF ini menceritakan perjalan hidup Kris dengan gadis yang ia cintai, bakal banyak tantangannya juga (nanti author bikin sequel sequel nya deh)  disini aku masukin beberapa cast dari K-Idol , seperti Sj , dll. Maaf jika banyak typo bertebaran, dan semua yang ada dalam cerita ini murni hasil karya ku..ini terinspirasi dari imajinasiku sendiri . FF ini juga pernah aku publish di FANPAGE FACEBOOK https://www.facebook.com/pages/Fan-Fiction-EXO-KRIS/550847568266334?ref=hl  & di blog http://exodeul.wordpress.com/,http://exodeul.wordpress.com/ Plagiat OUT!!

 Mian jika ada tokoh favorit kalian yang berkarakter “bad” disini, ini semua hanya fiksi. Happy reading ^o^

   Cha~ part 5 nya udah jadi. Don’t be silent reader ya chingu. Saran & kritik kalian sangat diperlukan. Happy reading, Saranghae yeorobun ,mian kalo banyak typo. This story is belong to me . PLAGIAT OUT! Rating author naikin dikit ya kekeke~

            Tidak terasa sudah hampir beberapa bulan lebih Yaegi bekerja di dorm Exo, memberdeul mulai akrab dengan nya..

Yaegi menetap di dorm exo, dikarenakan exo k masih banyak jadwal dikorea jadi mereka akan sering pulang ke dorm, tapi yaegi tinggal diapartement lama milik J manager.. tempatnya hanya beda 2 lantai dengan Exo. Setiap EXO ada jadwal cukup lama diluar yaegi akan pulang ke Busan.

 

 

 

PUKUL 07:00 malam KST

“Aku merindukan Kyubin.. “ yaegi duduk di teras belakang dorm EXO sambil memandang layar ponselnya.

“Kenapa tidak di telfon saja?” Lay datang sambil membawa gitar.

“Eo Lay-ssi” Yaegi menoleh.

“Kau sedang apa? Kami esok kembali ke China” Lay duduk disamping yaegi.

“Jinjayo? Kris juga?” Tiba-tiba saja kata itu terlontar dari bibir mungilnya.

“Tentu saja. Dia kan Leader. Eyyyh~ kau ada apa? Kau menyukai nya?” Lay menggoda yaegi.

“Anyi, anyio..  Aigo bagaimana mungkin aku memiliki suami seperti bongkahan es ?” Yaegi membulatkan matanya dan frustasi.

“Omo! Suami? Kyaaa hahaha .. apa lagi itu” Lay makin menjadi.

“Lay-ssi Hajima”. Tanpa ia sadari, ia hanya bisa bebas berekspresi dihadapan Kris.

“Mian, aku bercanda.. Geundae jika kau menyukainya itu tidak apa apa.. Asalkan jangan dia yang menyukaimu” Lay masih menahan tawanya.

“wae geurae?” yaegi heran.

“Kau akan menjadi korban amukan Lee Soo Man, dan Exotics yaegi~a” Lay membuat gaya mencakar dihadapan yaegi.

“Apakah begitu mengerikan?  Sama saja seperti Kyuh..” yaegi tertahan.

“Kyuhyun?? Jelas. Kris itu member dengan fans terbanyak di China disusul Luhan.”Lay dengan santainya menjawab.

“Ottokhae ara? (bagaimana kau tau)”yaegi tekejut ketika lay menyebut nama Kyuhyun.

“Jangan ragukan aku, aku bisa menjaga rahasia. Eoh Chamkamman aku lupa tadi aku ada janji dengan Tao, gitarku dsini saja. Aku pergi ne~” Lay meninggalkan yaegi, ia bertemu Kris yang mengarah ke teras belakang. Lay menepuk bahu Kris dan tersenyum.

“Kau kenapa? “ Kris mengerutkan kening. Lay tidak meresponnya lagi.

“Bocah aneh” Kris mendesis.

“Cho yaegi sedang apa kau?” Kris memasukkan tangannya disaku celana.

“Apa kau buta? Aku sedang duduk”  jawab yaegi ketus.

“Cih.. mengerikan sekali kau” Kris mencibir.

“Boleh aku duduk?” Kris menunjuk arah bangku .

“Jika aku bilang tidak boleh , kau juga pasti akan tetap duduk” yaegi masih sibuk dengan gitar nya Lay.

“Yasudah, aku pergi saja” Kris berbalik hendak masuk ke dalam.

“Eoh Wu Yi Fan, duduk saja aku bercanda” yaegi menarik baju Kris pelan.

“Shiro!” Kris melipat tangannya.

“ayolah duduk~” yaegi mengoyang goyangkan tarikan baju kris.

“Tidak mau Tidak mau, yak! Nan Shiro!” nada kris meninggi.

Yaegi terhenyak “Yasudah pergi sana!  menyebalkan!. Kris tertawa melihat yaegi marah..

“Iya aku duduk.”   “Tidak Usah!”

“Eyyyh~ jangan marah begitu, wajah mu jadi tidak cantik” entah sadar atau tidak , kata kata itu terlontar dari mulut Kris.

“Berarti jika aku tidak marah aku cantik?” Yaegi menoleh ke arah Kris dengan mata yang berbinar.

“Cho yaegi hentikan.. jangan begitu” Kris terlihat gugup.

“Omo.. wajah mu memerah Hantu Masker.. Hahaha” Yaegi tertawa dengan lepas. Selama beberapa bulan yaegi bekerja, lama kelamaan yaegi dan kris seperti memang sudah ditakdirkan untuk bersama, hanya saja mereka belum begitu menyadarinya.

“Yaegi~ya” panggil Kris.

“Hmm.. wae?” yaegi menjawab dengan santai.

“Jika ada laki-laki yang melamarmu apa kau akan menerimanya? Seandainya saja dia itu seorang Idol grup.. apa kau mau?” Kris ragu ragu bertanya.

“Tentu saja aku mau asalkan namja itu bukan kau” Kris menelan salivanya ketika mendengar jawaban yaegi.

“Memang nya siapa yang mau melamar mu dan menjadikan mu sebagai istri? Kau itu ceroboh, pabo, jika bicara suka berteriak, tidak pandai berdandan.. juga tidak cantik” Kris mencari segudang alasan untuk menutupi kegugupannya.

Yaegi memicingkan mata ke arah Kris “Ah geurekunyo?? Bagus jika kau menghafal semua kekurangan ku. Jadi kau tidak akan pernah jatuh cinta pada ku”.

“Aigo.. percaya diri sekali kau.. mana ada namja dari Idol Grup jatuh cinta pada mu..  apalagi…” Bualan Kris terpotong.

“Arata Kris~ssi, kau tidak perlu terlalu panjang bercerita, aku juga sudah tau itu.. jika pun ada, itu hanya akan menyakiti perasaanku” mata yaegi berkaca-kaca.. Dia mengingat hubungannya dengan kyuhyun dulu.

#FLASHBACK

1 pesan

Dari : Uri Kyuhyun J

Kita putus saja.

Yaegi menghela nafas panjang, ketika membaca pesan singkat dari namja yang telah resmi menjadi tunangannya selama 2 tahun. Ini bukan pertama kalinya kyuhyun memutuskannya secara sepihak tanpa alasan melalui pesan singkat tapi akhirnya mereka akan berbaikan lagi, dan yaegi selalu sabar menghadapi kyuhyun.

“Huffh~ sampai kapan kau akan seperti ini kyu” yaegi berbisik memandang layar ponselnya.

“Cho yaegi!” seorang yeoja memanggilnya.

“Eo Hwang Ji ra .. ada apaa?” yaegi menoleh.

“Kau tidak pulang? Apa kau masih ada mata kuliah?” Hwang jira adalah putri semata wayang salah seorang pengusaha sukses dikorea, dia juga adik sepupu dari siwon SJ. Dia cantik , pintar, manja dan sedikit murahan. Dia suka keluar kamar hotel dengan beberapa namja.

“Obseoyo (tidak ada)” yaegi menjawab sopan.

“Yaegi~ya, temani aku ke apartemen appa ku.. aku mau bertemu dengan namja chingu ku, kau berjaga-jaga saja kalau kalau appa ku datang.

“Ye? Mianhae, aku tidak bisa.. aku harus pergi seka..”

“ayolah, kali ini saja.. teman teman ku yang lain tidak ada yang mau lagi membantuku” Ji ra mulai merengek. Jelas saja teman-temannya tidak ada yang mau, karena demi kenikmatannya dengan namja lain.

Yaegi yang saat itu tidak tahu apa apa, ia akhirnya menyetujuinya.

Sesampai di apartment..

“Nah.. kau cho yaegi tunggu disini.. namja chinguku sudah menungguku didalam sana.. jika appa atau supir menanyakan ku,, bilaang aku sedang tidur dan kau adalah teman ku yang aku ajak menginap, arata?” Ji ra memerintah yaegi.

“Ne Jira~ya.. geundae.. kenapa namja chingu mu sudah duluan dikamar? “ yaegi memang sudah memiliki kekasih, tapi dia cukup polos untuk hal ini. 2 tahun bertunangan dengan kyuhyun, dia melakukan ciuman pertamanya dengan kyuhyun baru 2bulan yang lalu,itupun karena kyuhyun memaksa.

“Ah sudah, kau disini saja” Jira pergi meninggalkannya.

Yaegi akhirnya menurut, dengan berjalan-jalan mengelilingi apartemen itu, dia melewati kamar jira dan namja chingu nya. Dan…

“Aku harap setelah ini kau bisa melepaskan ku Hwang Ji ra, aku mencintai tunangan ku. Aku tidak bisa seperti ini terus” sepertinya yaegi sangat mengenal suara itu. Dia memperjelas lagi pendengarannya.

“Oh ayolah kyu, kita sama-sama menikmati ini, lupakan saja dia.. lagipula siapa wanita itu? Secantik apa dia?”

“kyu? Jantungku hampir copot aku kira kyuhyun ku” jira mendesis.

“Lepaskan aku, aku mau pulang.. hubungan kita cukup sampai disini.. aku mau mandi di luar saja..” namja itu keluar dan berhadapan dengan yaegi Dan…

“Kk.. Kau?” sungai kecil langsung terbentuk di pipi Yaegi.

“Yaegi~ya” ternyata namja itu kyuhyun.. tak lama jira datang dan memeluk kyuhyun dan masih menggenakan Lingerie nya.

“Sayang, jangan bee..ggittu” kata kata jira terbata ketika menyadari yaegi ada didepan kamarnya.

“Yaegi~ya sedang apa kau? Kan sudah ku bilang tunggu disana” jira meninggikan suaranya.

“Tidak , aku pulang sekarang..”yaegi bergegas pergi dan kyuhyun menarik tangannya cepat Dan… 1 tamparan melesat di pipi kyuhyun. Yaegi berlari keluar apartment.

“Cho yaegi!” kyuhyun berusaha mengejar yaegi .

“Kyu, apa apaan kau ini, dia itu siapa?” jira menarik kyuhyun kembali.

“DIA WANITA YANG AKU CINTAI!”emosi kyuhyun memuncak.

#FLASHBACK END

“yaegi~ya.. Uljima (jangan menangis)Kris panik .

“Kalian para namja tau apa soal perasaan?” yaegi menatap Kris nanar.

“Ya! Mianhae.. kau jelek sekali seperti itu “ Kris mencoba mendinginkan suasana.

“Bukan urusan mu.” yaegi hendak pergi dari teras belakang tapi Kris menarik tangannya..

“Wo ai ni.. Nan chuayo, anyi .. saranghae yaegi~ya” Kris spontan mengutarakan perasaanya dalam 2 bahasa.

Yaegi menoleh ke arah Kris.. “kau bilang apa tadi?” Yaegi masih tidak percaya.

“Aku mencintaimu.. Nae yoejahe (jadilah wanitaku)” Kris mengulang kata-katanya dengan sangat yakin.

“Mianhae.. aku tidak bisa” Yaegi memalingkan wajahnya.

“wae?” Kris retoris.. tapi tiba tiba..

“Hyaaa noona, Lay hyung sakit.. demamnya tinggi sekali..” Sehun datang dengan wajah yang panik.

Jantung Kris hampir keluar rasanya gara gara bocah itu * Sehun dasaaaarrr

“Dia dimana sekarang?”yaegi melepaskan tangannya dari Kris dan masuk kedalam disusul oleh Kris.

Kamar Taoris.

“yaegi~ssi, Lay hyung demam .. ottokhae? Ini salahku.. tadi aku memaksanya buat jalan-jalan ternyata dia sedang tidak fit” Tao menangis.

“Sudah tidak apa-apa, tunggu sebentar” yaegi buru-buru berlari ke arah dapur dan kembali dengan bongkahan bongkahan es batu juga beberapa obat. Semua member memenuhi ruangan Taoris.

“Apa sebaiknya kita telfon dokter saja?” Suho membuka suara.

“manager hyung, juga tidak mengangkat telfon ku, Kris mobil mu ada tidak?” Xiumin ikut khawatir.

“Dibawa J manager “ Kris menjawab singkat.

“Bagaimana ini? Kendaraan 1 pun tidak ada.. yasudah Lay hyung ku gendong saja” Tao mau membawa Lay kerumah sakit bagaimanapun caranya.

“Sabarlah Tao” D.o menenangkan tapi cukup tajam.

“Khopjongmal, setelah dikompres dia akan baik-baik saja” yaegi menjawab semua rasa khawatir memberdeul seraya merawat Lay yang terbaring lemah.

30 menit kemudian

Semua memberdeul sudah mulai mengantuk.. mereka duduk dengan mata yang sudah hampir tertutup Kecuali tao dia masih merasa bersalah * oppadeul pada setia kawan semuanya

“Panas nya sudah turun, kalian semua tidur saja.. biar aku yang menjaganya”

“Tidak apa-apa yaegi-ssi, kau saja yang kembali ke apartement.. kau kelelahan sekali” Suho menyarankan.

“Istirahatlah, jadwal kalian begitu padat.” balas yaegi singkat.

Semua memberdeul keluar, kecuali TaoRis karena itu memang kamar mereka.

“Tao, kau tidur dengan chen malam ini, biar aku yang tidur bersama Lay” Kris menyuruh Tao istirahat.

“Tidak mau ge, aku mau disini saja” Tao masih berkeras.

“Tidur sekarang” Tao sangat patuh pada kris, dia pun keluar kamar.

Dikamar taoris tinggal Lay, yaegi, dan Kris. Kris duduk di sofa kamar, sedangkan yaegi duduk di tepi tempat tidur. Ketika yaegi hendak mengganti kompresan Lay, Lay mencekat tangan yaegi dan ia mengigau..

“Aku menyukaimu , yaegi-ssi.. aku sudah lama menyukaimu” Lay mengulang kalimat itu beberapa kali dengan suaranya yang parau, hingga Kris dapat mendengat jelas.

Yaegi hanya menghela nafas dan melanjutkan kegiatan mengompresnya.

“Lay sudah lama menyukai yaegi?” perasaan Kris sekarang berkecamuk.

“Yaegi~ya” Kris ragu-ragu memanggil yaegi.

“Hmm.. “ yaegi masih konsen pada Lay.

“Kau masih marah?” Kris bertanya lagi.

“anyio, nan gwenchana” yaegi menjawab dan tersenyum ke arah Kris.

“Astaga! Dia cantik sekali tuhan..” Kris membatin.

“Eungh~” Lay bangun.

“Lay-ssi.. “ yaegi merespon.

“yaegi-ssi, pusing sekali..” Lay memijat pelipisnya.

“Iya kau tadi demam tinggi, tapi sekarang sudah turun. Kau lapar?” yaegi bertanya karena mendengar perut Lay yang berbunyi.

“Mmm.. “ Lay mengangguk.

“Eoh chamkamman, aku buatkan bubur.. cacingmu bisa bersabar kan?” yaegi dengan wajah polosnya.

Lay tersenyum ketika melihat gaya yaegi berbicara “Ne.. bisa”.

Yaegi pergi ke dapur….

“Kau tidak ingin sakit?” Lay menggoda Kris.

“Apa maksud mu bocah? “ Kris jutek.

“Sakit itu menyenangkan, jika ada gadis seperti dia disampingmu” Lay mencolek lengan kris yang berpindah ke tepi tempat tidur.

“Kau ini ada ada saja.. “Kris menggelengkan kepalanya.

“Kris, kapan kau akan melamarnya?” Lay membuka pembicaraan. Ternyata selama ini Kris sering menceritakan tentang perasaannya terhadap yaegi pada  Lay tanpa mengetahui persaan Lay yang juga sama. * Kray moment

“Tidak tau, dia itu mengerikan sekali YinXing~a.. aku selalu menjadi korban amukannya” Kris bergidik ngeri.

“Aigo, dia itu akan menjadi istri yang sangat manis dan berbakti Kris jika …”ucapan Lay terpotong karena yaegi sudah datang, malam itu yaegi memakai kemeja denim selutut skinny hitam dengan rambut yang di kuncir, dia sederhana tapi sangat mempesona.

“Lay-ssi, makanlah aaa” yaegi mau menyuapkan Lay.

“Ah tidak usah , biar aku saja.. kau pulanglah dan istirahat” Kris menyambar mangkuk dan sendok dari tangan yaegi. Lay hanya tersenyum geli.

Seiringan dengan itu J manager datang.. “Lay kau tidak aapa apa? Apa kau sanggup kembali ke china esok hari?” manager datang langsung memegang dahi Lay.

“aku tidak apa apa hyung, ada yaegi disini” Lay melihat ke arah yaegi.

“Syukurlah, yaegi kau pulanglah ini sudah larut malam..” manager menyuruh yodongsaengnya kembali ke apartmennya untuk istirahat,, tapi..

DRRT… DRRT DRRRT… ponsel yaegi bergetar..

Setelah menerima telfon itu, wajah yaegi berubah panik..

“Oppa, aku pinjam mobilmu..Eo? Kyubin masuk rumah sakit”

“mobilku di SM, tadi aku membawa mobil Kris geundae…” belum habis manager berbicara yaegi sudah berlari keluar meraih jaket dan tas nya.

“Aku pergi oppa..” “Yak! Cho yaegi ini sudah malam, tunggu aku” manager hendak menyusul yaegi..

“Hyung, kau suapi YinXing Eo? Aku pergi sebentar” Kris melesat keluar hanya dengan topi dan kunci mobil.

“Yak! Kris! Apa apan dia. Besok kalian harus kambali ke china!” teriakan manager tidak dihiraukan oleh Kris, baru kali ini Kris berani mengabaikan managernya.

“Sudah hyung, biarkan saja bocah itu” Lay berbicara sambil mengisyaratkan bubur ditangan manager untuk menyuapinya.

“Yak ! Kau!…” manager tidak sadar jika ia telah diperdaya oleh lay

“nan appo hyung! (aku sakit hyung)” suara lay dibuat buat seperti orang marah.

“Aiish~ hah makan lah!” manager menyulangnya.

XX

“kenapa sepi sekali? Mana taxi taxi itu, na ije ottokhaji?(aku sekarang harus bagaimana..)” Yaegi tampak gusar , ia berdiri di depan jalan Pongpyu apartment untuk menunggu bus, taxi atau kendaraan apa saja yang lewat, tapi nihil.. Tiba tiba saja mobil hyundai hitam berhenti di depannya, membuka kaca mobil..

“ayo naik”. Ternyata Kris

“Kris?” yaegi seakan tidak percaya, karena kris memakai topi dan kaca mata hitam, jelas saja.. dia harus menggunakan penyamaran.

“Iya, cepat naik!” “Kris mulai jutek.

“Eo ne” yaegi naik dan mereka melesat ke SEOUL HOSPITAL.

“Siapa yang menelpon mu barusan?” Kris  membuka pembicaraan.

“Kyuhy..un anyi bibi yang merawat kyubin” yaegi salah bicara dan membuat Kris curiga.

“Kyubin itu anaknya kyuhyun sunbae itu ? kenapa kau begitu panik?” Kris menjadi wartawan dadakan.

“Kau ini cerewet sekali.. aku tidak bisa cerita sekarang” yaegi masih dalam keadaan yang gusar.

“Auuwwh~ jinja” Kris menambah kecepatan mobilnya.

Setibanya mereka di SEOUL HOSPITAL..

“Kamsamida sudah mengantarku Kris-ssi” yaegi membungkukkan badan hendak keluar dari mobil, tapi Kris mencekatnya.

“Wae geurae Kris? Aku buru-buru” Yaegi seperti hampir menangiss.

“Anyi.. keuge.. (tidak.. itu…) apakah aku boleh meminjam syal mu?” Kris terlihat ragu.

“Mwohe? Michoso? (apa kau gila).. leherku akan telanjang kris-ssi..”yaegi memegang arah dada nya ke atas.

“Aku tidak membawa penyamaran yang cukup, rumah sakit ini ramai sekali..aku mau menemanimu” Kris menjawab cuek.

Kris melempar sweater yang ada di kursi belakang, sweater Rabbit milik Luhan. “Kau pakai ini saja”.

“Aigo.. tutup mata mu!” yaegi  mulai galak.

“Ara~” Kris menggunakan tangganya untuk menutup matanya.

“Sudah belum?” . “Sudah, ini ..” yaegi menyerahkan syal nya dan telah memakai sweater milik Luhan.

“Aku turun duluan..” yaegi keluar dari mobil dan berlari ke lantai 2 tempat dimana kyubin dirawat, sementara Kris memarkirkan mobilnya.

2nd Floor SEOUL HOSPITAl

“Ahjumma, kyubin bagaimana?” Yaegi masuk keruang rawat inap kyubin yang berkelas VVIP *kebayang gak tuh fasilitasnya

Dia bertemu bibi panti asuhan yang selama ini merawat kyubin, di ruang tamu kamar tersebut.

“Dia menangis terus yaegi~ya, dia memanggil mu.. badannya panas sekali” ahjumma itu berkata seraya berjalan ke tempat kyubin yang sedang ditangani oleh dokter.

“Shiro,, shiro,, aku mau omma~..omma~” kyubin menangis dalam kondisi yang sangat drop dan suaranya parau.

“Kyubin~a.. omma wasseo”yaegi menghampiri kyubin & menggendongnya dengan hati hati karena tanggannya masih di infus, sementara itu Kris menunggu di luar ruangan.

“Dia anak mu agasshi?(nona)” dokter itu bertanya pada yaegi.

“Ne, na kyubin omma~ya (aku ibunya), dia sakit apa dokter? “ yaegi masih terus menepuk pundak kyubin agar ia tertidur.

“Dia mengalami radang otak yang sangat parah agashi,kami akan melakukan tes laboratorium untuk tindak lanjut” dokter menerangkan.

“Mworaguyo?” yaegi sangat terpukul mendengarnya, dia menitikkan air matanya seraya menaruh kyubin kembali ke tempat tidur.. Dan…

“Dokter, bagaimana putra ku?” Kyuhyun datang dengan penyamaran seadanya, dia tidak menghiraukan Kris yang ada di depan tadi.

Dokter menjelaskan kembali seperti di awal, dan keluar ruangan bersama perawatnya. Sedangkan bibi panti asuhan pergi sebentar.

“Kyuhyun~a.. kyubin..” Hiks yaegi kembali menangis.

“Tenanglah, semua akan baik baik saja” kyuhyun mengusap kepala yaegi.

Mereka berdua berdiri di dua sisi temapt tidur kyubin, sepasang mata melihat mereka..

“Kyuhyun sunbae ?? kenapa mereka begitu akrab? Putra ku? Aku ibunya?” Kris melawan batinnya. Tanpa ia sadari yaegi menoleh padanya.

“Kris-ssi.. kau pulang saja.. esok kau harus kembali ke China, aku tinggal disini bersama kyubin”yaegi berbicara mendekati Kris.

“Tidak, na gidarilke (aku akan menunggu)” jawab Kris singkat.

“Kau sudah mengetahui ini, ku harap kau bisa menjaga rahasia Kris” Kyuhyun juga datang ke arah Kris dan menepuk pundak Kris dengan ramah.

Kris membungkukkan badanya “ Ne, hyungnim”.

“Yaegi~ya.. aku ingin bicara sebentar” kyuhyun menarik tangan yaegi, dan membawanya keluar.

“ada apa lagi kyu?” yaegi menatap kyuhyun lemah.

“Kita menikah saja bulan depan, dan kita rawat kyubin bersama-sama.. semua persiapan sudah matang” Kyuhyun mengatakan secara terang-terangan.

“aku tidak bisa.” yaegi berjalan kembali ke dalam ruangan tapi langkahnya tertahan karena ada Kris di belakang Kyuhyun.

Kyuhyun berbalik .. “Kris, bawalah yaegi pulang.. sebentar lagi bibi kyubin akan datang”.

“Tidak, aku tetap disini” yaegi tidak ingin meninggalkan kyubin sendirian.

“Pulanglah” kyuhyun kembali menyuruhnya.

“Kami pamit hyungnim” Kris lagi lagi membungkukkan badannya .

“Ne, panggil saja aku “Hyung”” kyuhyun tersenyum ramah pada Kris.

Yaegi pulang dengan terpaksa……..

Dalam perjalanan pulang ada sesuatu yang berbunyi “kau lapar ?” yaegi bertanya dengan wajah yang masih sembab, ternyata itu suara perut Kris.

Kris tersenyum malu “ Eo? Ne.. aku belum makan malam..”

“Bagaimana bisa? Bukankah tadi aku sudah menyiapkan semua makanan kalian?” yaegi tak percaya.

“bagaimana bisa aku makan sedang kan hati dan jantungku terus membuat ku kacau karna mu bodoh” Kris membatin.

“Temani aku makan”. “ ye??” . “AKU BILANG TEMANI AKU MAKAN” .

Mereka makan di warung tenda ahjumma langganan yaegi..

“Ahjumma! 2 Porsi ne~”

“Araseeoyo yaegi~a” ahjumma itu langsung mengenali yaegi.

“ini pesanan mu.. Aigo tampan sekali suami mu yaegi~ya” ahjumma itu takjub melihat Kris.

yaegi tersedak dengan ddeokboki yang ia makan.. Kris tersedak karna air yang ia minum.. mereka mengalami dalam waktu yang bersamaan.

“anyio ahjumma, dia bukan suami ku” yaegi menjawab cepat.

“kalian belum menikah? Bukan kah kalian bilang kalian akan menikah tahun ini?” ahjumma itu sudah mulai pikun, yang ia lihat tahun lalu itu dalah kyuhyun.

“Aigo, cepatlah menikah yaegi~ ya.. dan berikan kyubin adik” ahjumma ini sudah mengenal dekat kyuhyun dan yaegi.

“an ne~ ahjumma” yaegi menjawab dengan kikuk.

“Kau ada hubungan apa dengan kyuhyun hyung?” Kris menginterupsi ketika ahjumma berlalu.

“ye??” yaegi memasang wajah tanpa dosa.

“bibi itu kira aku ini kyuhyun kan? Dan katanya aku suamimu, berarti kau akan menikah dengan kyuhyun, begitu?”Kris berusaha menutupi risau dihatinya. Dia namja yang cukup cerdas.

“Iya. Tapi aku tidak akan menikah dengannya Kris-ssi” yaegi melahap makanannya.

“Jadi yeoja yang di taman belakang gedung SM selama 2 tahun kemarin itu kau? Kau selalu bertemu kyuhyun disana.” Kris mencoba memastikan. Selama Trainee Kris sering melihat kyuhyun bertemu dengan seorang yeoja de taman belakang SM, dan sejak hari itu juga.. Yeoja yang ia lihat itu menjadi yeoja idamannya. Kris telah lama menyukai yaegi hanya saja tidak memiliki jalan untuk bisa mendekat.

“Ne~” yaegi menjawab singkat.

“ottokhae?” Kris mengerutkan keningnya.

“sudah jangan banyak tanya, itu masa lalu ku.. aku tidak ingin membahasnya lagi” yaegi mulai jengah.

“kau masih mencintainya?” tiba tiba saja Kris retoris.

“Anya” . lagi lagi yaegi menjawab singkat, lalu terlihat lunglai… matanya mulai berkaca-kaca..

“Omo! Uljimarayo! (jangan menangis lagi), aku hanya ingin tahu..”Kris panik.

“Tidak, aku tidak apa apa.” Yaegi mulai membuka suara.

“yaegi~a..” Kris memanggilnya.

“umm.. wae?” yaegi masih mengaduk-ngaduk makanannya.

 “Aku esok kembali ke China, bahkan sangat lama..” Kris menggantung kata-katanya.

“Ne~ aku sudah tau, Lay-ssi yang mengatakannya pada ku..” yaegi menanggapinya dengan santai.

“Ah geurekuna.. ayo kita pulang,, ini sudah malam” Kris tiba tiba tidak ada selera makan.

“ne~” tidak biasanya yaegi menurut seperti itu.

Sesampai di Pongpyu apartment..

“Kris-ssi.. Dorm mu di lantai 11 .. aku mau kembali ke apaetement J oppa” yaegi heran melihat kris yang mengikutinya

“Aku mengantarmu, “ kris berjalan dengan memasukkan kedua tangannya disaku celananya.

“Kris-ssi.. “ yaegi memanggil Kris .

“cukup kris saja, jangan memanggilku seformal itu, atau panggil aku oppa” Kris memintanya.

“Shiro! Kris saja itu lebih baik” yaegi menangkis cepat, kris hanya tersenyum.

“Kita sudah sampai, kau pulanglah. Aku masuk dulu, oneulyo gomawo (terima kasih buat hari ini)” lalu yaegi berbalik masuk ke apartmennya.. Dan.. tiba-tiba saja sebuah pelukan hangat memeluknya dari belakang…

_TBC_  RCL jangan lupa J

 

 

 


Time Between Reality and Vengeance

$
0
0

Title                  : Time Between Reality and Vengeance

Author              : EShyun

Genre                : Brothership, Tragedy, Action, Sad

Length              : Oneshoot

Main cast          :

  • Kim Jongin
  • Park Chanyeol
  • Kang Jihwa

Other cast         :

  • Kang Ta a.k appa Jihwa
  • Mr. Park a.k appa Chanyeol
  • Huang Zi Tao

 

FF ini terinspirasi dari komik yang di adaptasi dari sebuah drama korea judulnya Time Between Dog and Wolf. Pada tau nggak…? Tapi yang ini author sengaja buat alurnya sedikit berbeda.

Warning, typo and gaje!!!

Happy reading…

 

-Thailand-

 

Sore yang cerah, seorang namja sedang berjalan bersama teman-temannya. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar namanya dipanggil dengan suara yang sangat familiar.

 

“Jongin-ah, naiklah. Umma akan mengantarkanmu.”dari dalam mobil ummanya berbicara.

“Tidak usah umma, aku ingin pergi bersama temanku.”tolaknya.

“Baiklah, kau hati-hati ya.”

“Ne, umma juga.”

 

Diperjalanan tanpa sengaja Jongin bertemu dengan seorang yeoja yang sedang dikerjai oleh beberapa orang namja.

 

“Ya! kalian jangan hanya berani dengan yeoja.”Jongin datang lalu menarik tangan yeoja itu. “Hey, kau dengarkan aku. Hitungan ketiga kita lari. Satu… dua… tiga.. lari…”seketika itu mereka berdua kabur dari gerombolan namja itu.

 

Setelah merasa aman, mereka berhenti berlari sembari mengatur nafas. Mereka berhenti di sebuah danau yang sangat indah, lalu duduk di tepinya.

 

“Kau orang korea? Ah… gomawo karena sudah menyelamatkanku.”ujar yeoja itu. “Aku, Kang Jihwa. Kau siapa?”

“Ne, aku orang Korea. Aku Kim Jongin . Ya, sama-sama. Makanya lain kali kau harus berhati-hati. Dimana rumahmu? Aku akan mengantarkanmu.”

“Andwae, aku tak mau pulang kerumah.”tolaknya. “Aku benci appa, dia orang yang kasar. Ingin rasanya aku kabur dari rumah dan tak bertemu dengan appa lagi seumur hidupku.”lanjutnya. “Ah, aku merasa senang berada disini, pemandangan yang indah membuatku sedikit melupakan semua kehidupan membosankanku. Bagaimana menurutmu?”tanyanya.

“Ne, tempat ini memang sangat indah.”jawabnya. “Sepertinya aku harus pergi sekarang.”ujarnya lalu berdiri.

“Tunggu, apakah kita akan bertemu lagi? Aku harap jawabannya iya. Aku berjanji akan mengajakmu ketempat ini lagi.”ujarnya.

“Entahlah.”Jongin berkata sambil pergi dari tempat itu. Dalam hati dia berharap juga agar bisa bertemu lagi dengannya.

 

Jongin pulang kerumah dan disambut oleh ummanya. Ummanya adalah seorang jaksa dan karena pekerjaannya itu membuatnya jarang berada dirumah. Otomatis Jongin sedikit terkejut melihat ummanya.

 

“Umma, tumben sekali kau ada dirumah.”

“Wae? Aku tak boleh berada dirumah?”

“Ani, hanya saja aku…”

“Sudahlah, hari ini umma ingin menghabiskan waktu bersamamu. Ayo kita pergi makan diluar.”ajak umma.

 

Mereka berjalan menuju mobil. Jongin memasuki mobil, sedangkan umma masih diluar menjawab sebuah telepon. Jongin memainkan i-padnya,  seperkian detik kemudian ia mendengar suara tembakan dan melihat ummanya jatuh bersimbah darah. Ia ingin keluar, namun ketika melihat seseorang memegang pistol tak jauh dari mobilnya ia mengurungksn niatnya itu. Ia bersembunyi, mencoba mengenali orang itu namun sia-sia karena ia menutupi wajahnya dengan topeng. Tapi ada sebuah tato naga di pergelangan tangan yang sempat tertangkap oleh matanya.

Setelah memastikan orang itu pergi ia lalu berlari keluar menghampiri ummanya. Tapi dia terlambat, umma telah kehilangan nyawanya. Nafas Jongin tercekat melihat kenyataan itu.  Fikirannya kacau dan perasaan menyesal menghampirinya.

 

10 Tahun kemudian…

 

-South Korea-

 

Setelah kepergian ummanya, Jongin diangkat anak oleh Mr. Park, teman baik ummanya. Mr. Park memiliki seorang anak laki-laki bernama Park Chanyeol, mereka berdua sebaya. Mereka tumbuh dewasa bersama, dan itu membuat keduanya menjadi sangat dekat.

Mereka berdua menjadi agen NIS. Bersama mereka selalu mengungkap kejahatan dan selalu menyelesaikan sebuah kasus dengan akhir yang sempurna. Sampai suatu hari, saat mereka sedang menjalankan misi mengintai di markas besar gangster yang dipimpin oleh Kang Ta, tanpa sengaja Jongin melihat tato naga dipergelangan tangan Kang Ta. Seketika itu bayangan saat kematian ibunya berputar-putar di ingatannya.

 

“Ya, kau kenapa berkeringat seperti itu?”tanya Chanyeol sedikit panik.

“Dia.”Jongin menunjuk Kang Ta. “Yang membunuh umma.”lanjutnya.

“Mwo? Dia orangnya? Bagaimana kau mengetahuinya?

“Tato itu, aku sangat mengingatnya. Chanyeol, aku akan membunuhnya saat ini juga.”Jongin mengambil pistol lalu berjalan hendak mendekati orang itu.

“Andwae.”Chanyeol menarik tangannya. “Kau tidak boleh bertindak gegabah seperti ini.”ujarnya.

“Lepaskan aku. Aku harus membunuhnya saat ini juga.”Chanyeol tak menindahkan perkataannya. “Ya! aku bilang lepaskan aku.”

“Jangan gegabah, michin! Kau pikir bisa melawannya sendirian?! Kalau malah kau yang mati bagaimana dengan aku dan appa?”

“Park Chanyeol! Lepaskan aku!”

“Aku tak akan melepaskanmu, dasar egois! Cobalah sedikit bersabar, kita akan mencari jalan untuk melawannya tolong diam untuk saat ini!

“Park Chanyeol!”bentak Jongin marah. “Ibuku mati di hadapanku! Jatuh… di depan mataku. Ingatan itu masih tersimpan jelas, seakan enggan pergi dari pikiranku… aku tak tahan lagi..tolong… aku.”suara Jongin melemah. Pistol ditangannya terjatuh, tubuhnya lemas lalu menjatuhkan kepalanya di dada Chanyeol sembari meremas kemeja Chanyeol. ”Dia harus kubunuh dengan tanganku sendiri.. setelah itu barulah aku bisa… tenang..”suasana hening sesaat.

“Aku mengerti dengan perasaanmu. Dia pembunuh ibumu… kau pasti mau balas dendam! Aku tahu, sangat sulit memang. Tapi… tetap tidak boleh, sekarang…” Jongin terdiam masih dengan posisinya tadi. Chanyeol membiarkannya. Setelah tenang, Jongin melangkahkan kakinya, pergi.

 

Jongin berjalan dibawah hujan, dia melangkahkan kakinya tanpa arah sampai ia tiba disebuah tempat. Dari kejauhan ia melihat sebuah lukisan yang sangat familiar baginya, karena penasaran ia mendekati lukisan itu lalu ingin menyentuhnya. Namun terhenti, saat mendengar teriakan seorang yeoja.

 

“Ya! Kau mau menyentuh lukisan ini dengan tanganmu yang basah itu? Andawe!”seorang yeoja yang tiba-tiba berada didekatnya mengomelinya.

“Siapa yang melukis ini?”tanya Jongin.

“Aku. Wae?”tanya yeoja itu.

 

“Tunggu, apakah kita akan bertemu lagi? Aku harap jawabannya iya. Dan aku berjanji akan mengajakmu ketempat ini lagi.”

 

“Kau Kang Jihwa?”tanya Jongin kemudian

“Ne, dan kau Kim Jongin ?”tanya yeoja itu tak percaya. “Aku tak menyangka kita bertemu lagi, di Korea? Apa yang membuatmu bisa kesini?”

“Aku hanya tak sengaja melihat gambar yang sangat ku kenal.”jawabnya. “Kau kenapa bisa di Korea?”

“Aku kabur, dari appaku. Lega rasanya bisa jauh dari appa yang selalu menyiksaku.”jawabnya sambil tersenyum. “Akhirnya kita bertemu lagi.”ujarnya gembira.

“Ne.”ujarnya lalu pergi. Ia mengejarnya ditengah hujan.

“Jongin, kau mau kemana? Tunggu aku…”Ia sudah berada didekatnya, lalu dengan tiba-tiba Jongin menariknya ke dalam pelukannya.

“Senang bertemu denganmu, Jihwa.”ia mempererat pelukannya. “Tapi… anggap saja kau tak melihatku.”ujarnya lalu melepaskan pelukan itu. “Dan begitupula denganku.”lanjutnya sambil melangkah pergi

 

Jihwa terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Pertemuan yang sangat ia inginkan sejak dulu terjadi begitu singkat. Dan sikap Jongin padanya sangat membuatnya terpukul. Jika tahu akhirnya akan menjadi seperti ini, lebih baik dia tak pernah bertemu dengannya sama sekali… Selamanya…

Keesokkan harinya, Chanyeol mengajak Jongin ke sebuah cafe. Mereka akan membicarakan bagaimana cara untuk membalas dendam pada orang itu. Mr. Park juga ikut bersama mereka.

 

“Appa, jadi kau punya rencana apa?”tanya Jongin.

“Ini kartu identitas dan paspor barumu. Kau dianggap sudah mati pada kasus yang lalu. Kau akan menyamar menjadi salah satu dari mereka. Mulai sekarang kau bukanlah Jongin, tapi kau adalah Kai. Arraseo?”

“Ne, arraseo appa.”

“Appa, bagaimana kalau ada yang mengetahui penyamarannya itu?”tanya Chanyeol sedikit khawatir.

“Maka dari itu dia harus sedikit mengubah penampilan, pakailah kontak lens ini dan bersikaplah seperti seorang berandalan.”jawab appa. “Besok kau akan memulainya. Begitu tiba disana, akan ada orang yang mengantarkanmu ke Kang Ta. Ingat, hal ini hanya kita bertiga yang tahu.”

 

Keesokkan harinya, Chanyeol dan Mr. Park melepas kepergian Jongin di bandara.

 

“Aku pergi dulu, inspektur Park.”

“Kita tidak sedang di kantor, panggil saja aku appa… Aku akan terus mengecekmu.”

“Ne appa.”jawabnya. “Chanyeol kau jaga appa baik-baik dan jangan membuat ulah selagi aku tak disini. Arraseo?”

“Ne, arraseo. Kau jaga dirimu baik-baik, jangan sampai tertangkap oleh mereka.”

“Tentu saja. Aku pergi dulu ya.”ia memeluk Chanyeol sekilas.

“Ne…”

“Jongin tunggu.”tiba-tiba Mr. Park memegang tangannya. “Tangan kecil ini telah berubah, bahkan menjadi lebih besar dari tanganku. Jongin, ingat jaga dirimu baik-baik, kalau ada kesulitan hubungi aku.. kapanpun itu. Kau, masuklah sana.”ujar Mr. Park.

 

Jongin melangkahkan kakinya, namun sebelum memasuki ruang tunggu dia membalikkan badannya lalu memberi hormat pada appanya itu, sambil berkata…

 

“Terima kasih sudah merawatku dengan baik…. Appa.”

 

Hari berganti hari, berdasarkan info yang diterima, Jongin atau yang sekarang dikenal dengan Kai telah berhasil menjadi salah satu dari mereka. Untuk awal, ia mendapat tugas melindungi istri simpanan Kang Ta. Saat sedang menjalani tugasnya itu, tiba-tiba ia diserang oleh sekelompok orang tak dikenal. Dengan sedikit panik, ia berusaha melindungi istri bossnya. Suara tembakan terdengar dimana-mana. Saat ia lengah, sebuah peluru mengenainya kepalanya. Ia jatuh tak sadarkan diri.

 

“Anak ini…”Kai samar-samar mendengar suara. Ia membuka matanya. “Kau sudah sadar?”kembali suara itu terdengar olehnya.

“Untung peluru itu hanya menyerempet kepalamu saja, sebentar lagi juga sembuh.”kali ini Tao, teman sesamanya yang berkata. “Ayo beri salam, Kai… Dia langsung datang setelah mendengar ceritaku. Kau harus berterima kasih, jarang sekali seorang boss menemui anak buahnya secara langsung. Dia ketua Kang Ta, boss kita.”lanjutnya namun tak ada jawaban dari Kai. “Eh?”

“Apa maksudmu? Aku… aku menyelamatkan siapa?”ia terlihat bingung. “Dan siapa kalian?”

 

Ternyata Kai terkena Dissociative Amnesia, hal itu karenakan stress psikologis yang tak tertahankan atau efek samping dari luka tembak yang ia derita. Kai tak mengingat apapun. Ia berfikir, siapakah dia sebenarnya? Apa benar ia adalah anggota gangster? Dan apa dia memiliki keluarga atau bahkan pacar? Semakin ia mencoba untuk mengingat semuanya semakin ia tak menemukan jawaban dari pertanyaannya itu.

Kai yang awalnya hanya berpura-pura jahat, karena kehilangan ingatannya ia menjadi benar-benar jahat. Bahkan setelah ia berhasil melindungi istri bossnya, ia diangkat menjadi tangan kanan bossnya itu.

Sementara di tempat lain, Mr. Park dan Chanyeol merasa cemas karena mereka kehilangkan kontak dengannya. Sampai saat mereka mendengar bahwa Kang Ta dan anak buahnya kembali ke Korea, setelah mendengar kabar itu Chanyeol langsung mencari keberadaannya.

Saat sedang menyelidiki, mata Chanyeol menangkap sosok Jongin. Dengan cepat ia menariknya lalu membawa ke suatu tempat yang menurutnya aman.

 

“Jongin, kau kemana saja ha? Kenapa tak ada memberi kabar kepada kami?”

“Jongin? Aku bukanlah Jongin, aku Kai. Kau siapa?”tanyanya heran.

“Hey, ini aku Chanyeol. Kau tak perlu berakting, mereka semua tak akan melihat kita disini.”

“Chanyeol siapa? Aku tak mengenalmu.”jawabnya acuh, tentu saja Chanyeol kaget melihat perubahan dari sahabatnya itu.

“Jongin, apa maksudmu kau tak mengenalku? Kita agen NIS, kau menyamar menjadi salah satu dari mereka untuk membalas dendam. Apa kau lupa dengan tujuan utamamu itu?”

“Balas dendam? NIS? Hey, kau mata-mata.”ia tiba-tiba memukul Chanyeol. “Kau sendirian ingin menangkapku? Kau mau mati hah?”ia kembali memukuli Chanyeol hingga Chanyeol tak sadarkan diri lalu ia pergi meninggalkan Chanyeol.

 

Tak sengaja Jihwa melewati tempat itu, ia mendengar suara rintihan orang karena penasaran ia lalu mencari sumber suara itu dan menemukan Chanyeol terbaring lemah dengan luka di sekujur tubuhnya.

 

“Hey, apa yang terjadi padamu? Kau tidak apa-apa? Bertahanlah aku akan memanggil bantuan.”Jihwa bermaksud berdiri namun ditahan oleh Chanyeol.

“Hand…handphone…”Chanyeol berusaha berbicara. “Ap… appa, hubungi appa…ku.”ujarnya lagi lalu kembali tak sadarkan diri.

Dengan panik Jihwa mencari handphone Chanyeol lalu menghubungi appa Chanyeol. Mendengar hal itu, appa sangat terkejut dan dengan tergesa-gesa pergi menyusulnya.

Chanyeol dibawa kerumah sakit oleh Mr. Park, tak berapa lama kemudian ia sadar.

 

“Appa.”panggil Chanyeol.

“Ne, aku disini. Kau sudah sadar?”tanya Mr. Park. “Hey, apa yang membuatmu menjadi seperti ini?”

“Jongin.. tadi aku menemuinya. Tapi dia seakan tak mengingatku bahkan tak mengetahui siapa itu Jongin dan… dia yang melakukan ini padaku.”

“Mwo? Jongin yang melakukannya?”Mr. Park terkejut.

“Ne, sepertinya sesuatu telah terjadi padanya. Kau harus mencari tahu semuanya appa.”ujarnya. “Appa, siapa yeoja itu?”ia melihat seorang yeoja tertidur tak jauh dari tempatnya.

“Dia Jihwa, dialah yang menolongmu. Sebenarnya aku sudah menyuruhnya pulang, tapi dia menolak. Dia ingin memastikan kau selamat dan dia yang menungguimu dari tadi. Aku rasa dia kelelahan sehingga dia tertidur.”jelasnya. “Kau beristirahatlah, besok aku akan mencari tahu apa yang telah terjadi.”ujarnya lalu pergi.

 

Paginya Chanyeol terbangun ketika seorang perawat datang untuk mengganti perbannya. Dilihatnya Jihwa masih tertidur pulas. Perlahan ia berdiri dan berjalan menghampirinya. Diperhatikannya wajah Jihwa sambil tersenyum simpul.

 

“Hey, ireonayo…”Chanyeol mencoba membangunkannya. “Ireona..”

“Hmm.”Jihwa perlahan membuka matanya, ia terkejut ketika melihat seorang namja dihadapannya. “Ah, sepertinya aku ketiduran.”dengan cepat ia berdiri. “Kau sudah sadar? Sukurlah. Karena kau terlihat baik-baik saja, aku akan pergi sekarang. Annyeong.”pamitnya.

“Tunggu.”Chanyeol menarik tangan Jihwa. “Gomawo. Kalau bukan karena kau, aku tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kau, Jihwa kan? Aku Chanyeol. Semoga kita bisa bertemu lagi.”

“Ne.”ujarnya lalu meninggalkan tempat itu.

 

Beberapa hari kemudian, Chanyeol sudah keluar dari rumah sakit dan memulai kembali aktivitasnya seperti biasa. Saat sedang melewati sebuah cafe, tak sengaja ia melihat Jihwa. Dia tersenyum lalu menghampirinya.

 

“Kita bertemu lagi disini, Jihwa-ssi.”ia duduk disamping Jihwa.

“Kau, Chanyeol?”Jihwa kaget. Bagaimana bisa kau disini?”tanyanya.

“Tentu saja untuk menemuimu. Kau tahu, sejak hari itu sepertinya aku merasakan sesuatu yang berbeda padamu.”ujar Chanyeol.

“Mwo?”

“Aku mencintaimu.”perkataan Chanyeol membuat Jihwa terkejut. “Haha, kau tak perlu terkejut seperti itu. Aku bukanlah tipe orang yang mudah jatuh cinta, tapi setelah melihatmu aku seperti tersihir oleh pesonamu. Aku tak butuh jawaban darimu, aku hanya ingin kau mengetahui bagaimana perasaanku padamu. Sekarang kau sudah tahu, aku harus pergi. masih banyak pekerjaan yang harus aku selasaikan, byee.”ia berjalan pergi meninggalkannya. Sedangkan Jihwa hanya bisa terdiam mencoba mencerna apa yang baru dialaminya.

 

Mr. Park telah mengetahui bahwa Jongin sempat mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatannya. Ia menuliskan sebuah pesan untuk Chanyeol mengenai itu, lalu pergi bermaksud menemui Jongin.

Mr. Park telah sampai di markas Kang Ta. Perlahan ia masuk dan mendapati Jongin sedang bersama Kang Ta, lalu ia mendekatinya.

 

“Aku ingin mengatakan sesuatu tentangmu, bukan untuk melukaimu.”

“Cih, kau bukannya salah satu agen NIS. Sial, kita dikepung polisi?!”Kai dan Mr. Park secara serentak mengeluarkan pistol lalu saling menodongkan senjata. Dan tanpa di sadari, Kang Ta menodongkan pistolnya ke arah Mr. Park.

“Hey, tenanglah! Aku hanya sendirian dan aku tak akan melukai kalian.”Mr. Park berusaha menenangkan suasana.

“Bagaimnana bisa aku mempercayai orang sepertimu, pergi kau ke neraka.”seketika itu juga Kang Ta menembak Mr. Park hingga tersungkur.

“Biarkan dia mati disini, ayo kita pergi.”ujar Kang Ta lalu beranjak pergi. Namun saat Kai akan pergi, tangannya ditahan oleh Mr. Park.

“Tangan ini… seharusnya aku tak melepaskannya saat itu.. seharusnya aku tak membiarkanmu pergi.”Mr. Park berkata perlahan. “Jongin…. saat kau telah mengingat semuanya, aku harap kau tak menyesal telah melakukan ini. Jangan sampai kau melukai dirimu sendiri karena hal ini. Jongin….”

 

Chanyeol yang baru saja pulang mendapati sebuah pesan dari Appanya.

 

“Chanyeol, Jongin kehilangan ingatannya karena sebuah kecelakaan. Sekarang aku pergi menemuinya untuk menjelaskan semuanya. Aku tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, kau harus bersiap jika mendapatkan sebuah kenyataan yang pahit.”

 

Chanyeol meremas kertas itu lalu berlari, bermaksud untuk menyusul appanya. Sesampainya, dia sangat terkejut ketika melihat appanya terbaring dengan darah dimana-mana. Segera ia membawa appanya kerumah sakit, tapi saat diperjalanan semuanya terlambat. Nyawa appa sudah tak bisa tertolong lagi.

Chanyeol sangat terpukul dengan kenyataan itu. Dia tak menyangka appanya akan mati secepat itu Seketika itu pula, bergegas ia mencari keberadaan Kai. Ia menyusup masuk kedalam markas, dan melihatnya sedang berdiri di depan sebuah pintu besar. Chanyeol menghampirinya lalu melayangkan tinjunya ke arah Kai.

 

“Ya! apa yang telah kau lakukan? Kau membiarkan appa terbunuh, kau penjahat Jongin!”Chanyeol emosi.

“Kau? Belum mati rupanya. Jongin? Sudah kubilang aku bukan Jongin, aku Kai! ”dengan acuh dia berbicara pada Chanyeol.

“Ya! kau sadarlah. Kau bukanlah Kai, kau Jongin! Sadar bodPark!”Chanyeol memuluk kepala Jongin. “Kau disini karena ingin balas dendam atas kematian umma bukan untuk menjadi berandalan seperti ini. Aku tahu kau mengalami amnesia, dan sekarang kau harus sadar kau bukanlah Kai! Kau Jongin!.”emosinya meluap.

“Ya! apa maksud perkataanmu itu? Sudah kubilang, aku ini Kai bukan…. Aaarghh.”bayangan-bayangan berputar-putar di fikirannya, ia tiba-tiba terjatuh sambil memegang kepalanya lalu tak sadarkan diri. Chanyeol panik melihat hal itu.

“Jongin, kau kenapa?! Jongin! Sadarlah…”terburu-buru Chanyeol memapah Jongin. Ia lalu membawanya ke rumah sakit.

 

Di rumah sakit, Chanyeol menunggu diluar ruangan sedangkan seorang dokter memeriksa Jongin. Tak lama dokter itu keluar dari ruangan.

 

“Dok, apa yang terjadi padanya? Apa dia baik-baik saja?”tanya Chanyeol.

“Ne, dia baik-baik saja. Itu terjadi karena dia telah berhasil mengingat semuanya. Hanya saja karena itu sangat mendadak dan terlalu memaksa, ia jadi tak sadarkan diri. Tapi sebentar lagi ia akan siuman.”

 

Chanyeol memasuki kamar Jongin, ia duduk disebelahnya sembari mengenggam tangan Jongin.

 

“Ya! kenapa kau bisa seperti ini huh? Kau terlalu cerobPark, jika saja saat itu kau tak terluka, pasti ini tak terjadi padamu. Cepatlah kau sadar, Jongin. Setelah ini kita akan membalas dendam bersama. Kau membalaskan dendam ummamu dan aku membalaskan dendam appaku.”ucap Chanyeol perlahan.

 

Tak lama, Jongin terbangun dari tidurnya dan mendapati Chanyeol tertidur disebelahnya ia lalu membangunkannya.

 

“Chanyeol…”Chanyeol terbangun. “Mianhae, aku menjadi seperti ini.”Jongin tertunduk menyesal. “Karenaku Appa meninggal… aku penjahat, aku bodPark!”rutuknya. “Aku sudah tak pantas hidup lagi, dengan santainya aku membiarkan orang yang sudah membesarkanku dan menjadikanku seperti ini dibunuh tepat didepan mataku. Aku bodPark, Chanyeol. Aku pantas mati! Kau pasti menyesal mempunyai saudara sepertiku, aku saudara yang tak tahu diri Chanyeol, aku sudah mengecewakanmu.”ia meluapkan semua emosinya. “Aku pabo! Pabo pabo!”ujarnya sembari memukul dirinya sendiri.

“Ya! Hentikan pabo, hentikan! Kau belum sepenuhnya pulih.”Chanyeol menahan tangan Jongin. “Ya! kau pikir semua akan selesai jika kau mati hah?! Kau pikir dengan kau mati, appa bisa hidup lagi?  Jangan bodPark Jongin! Percuma kau seperti ini, tak ada gunanya sama sekali!”marah Chanyeol.

“Aku memang bodPark Chanyeol. Karenaku, appa….”Jongin menjatuhkan kepalanya didada Chanyeol, menangis.

“Ya! tenangkanlah dulu fikiranmu itu. Jangan menggunakan emosi seperti ini. Kau fikir hanya kau yang menyesal? Aku juga, bahkan sangat menyesal.”Chanyeol berusaha menenangkan Jongin. “Tapi menyesal untuk saat ini sudah sangatlah terlambat. Jadi sekarang kau pulihkan dulu kesehatanmu lalu setelahnya kita berdua akan membalaskan dendam pada orang yang bernama Kang Ta itu.”lanjutnya.

“Ne Chanyeol-ah… Mianhae…”

“Sstt, kau tak perlu meminta maaf padaku, sekarang beristirahatlah.”

 

Hari-hari berlalu, setelah keadaan Jongin membaik mereka segera merencanakan sesuatu untuk membalaskan dendam atas kematian orang tua mereka.

Tibalah hari dimana mereka akan menyelesaikan misinya kali ini. Pagi-pagi buta mereka pergi menuju markas Kang Ta. Mereka bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang terdapat di ruangan bos besar itu, tentu saja itu bukanlah hal sulit bagi mereka karena Jongin telah mengenal tempat itu dengan sangat baik. Dari dalam mereka memberikan kode kepada agen NIS lainnya yang telah mengepung tempat itu. Mereka menunggu saat yang tepat untuk menyerangnya.

Dari balik celah kayu mereka mengintip keadaan di luar, sampai suatu ketika mereka mendengar suara seorang yeoja yang terlihat sedang di paksa untuk memasuki tempat itu. Dan tak lama, Kang Ta target mereka terlihat ikut memasuki ruangan itu. Betapa terkejutnya mereka, saat melihat yeoja itu adalah seseorang yang mereka kenali. Diam-diam menreka mencuri dengar percakapan yang terjadi di luar sana.

 

“Kang Jihwa… setelah sekian lama appa mencarimu akhirnya bisa kutemukan juga.”Kang Ta berbicara pada yeoja yang ternyata adalah Jihwa. Dan keterkejutan mereka bertambah saat mengetahui bahwa dia adalah anak dari seorang pembunuh.

“Appa? Cih, sejak dulupun aku tak pernah menganggapmu sebagai appaku. Kau selalu berlaku kasar padaku, apa seorang appa akan terus-terusan menyiksa anaknya?”

“Hahaha, anak kecil sepertimu tahu apa? Aku bersikap selayaknya seorang appa. Bagaimanapun itu kau adalah anakku jadi terserah seperti apa aku akan memperlakukanmu. Dan kau tahu, aku sebenarnya muak sekali saat mengetahui ummamu melahirkan seorang yeoja, padahal aku sangat mengharapkan namja karena tentu saja dia bisa menjadi penerusku.”

“Ya! kau bukanlah seorang appa yang baik. Aku sudah tahu semuanya, kematian umma juga ulahmu kan? Kau memang pembunuh!”bentaknya.

“Ya! kau berani membentakku huh?”namja itu berjalan mendekat lalu menarik rambutnya membuat Jihwa meringis kesakitan.

“Lepaskan aku… aku sudah tak ada kaitannya denganmu.”

“Diamlah! kau mau aku bunuh hah? Jika kau diam dan menurutiku maka aku akan membiarkanmu hidup, tapi jika tidak aku akan…..”

“Ya! lepaskan yeoja itu.”tiba-tiba Jongin keluar dari tempat persembunyiannya lalu maju menendang Kang Ta hingga tersungkur. Sedangkan Chanyeol membawa Jihwa ke tempat yang lebih aman. Hal ini tentu membuatnya terkejut.

 

“Chanyeol? Bagaimana bisa kau disini? Dan Jongin? Kau mengenalnya?”tanyanya heran.

“Tak ada waktu untuk menjelaskan hal ini sekarang. Kau tetaplah disini, ingat jangan mengambil tindakan bodPark.”perintahnya dan yeoja itu hanya bisa menggangguk mengiyakan.

 

Setelahnya ia segera berlari menuju Jongin.

 

“Hey, yeoja itu baik-baik saja kan?”tanya Jongin berbisik.

“Ne, kau mengenalnya??”

“Ya, aku mengenalnya.”

“Kai… Kau??”Kang Ta terkejut saat mengetahui orang yang baru saja menyerangnya adalah Kai, orang kepercayaannya. “Cih, sudah kuduga. Pasti ada sesuatu yang kau rencanakan. Tak kusangka ingatanmu kembali secepat ini Kai.”ia berkata dengan nada sinis. “Siapa kau sebenarnya?”tanyanya kemudian.

“Apa kau ingat kejadian 10 tahun silam. Seseorang telah membunuh ummaku tepat di depan mataku. Aku masih sangat kecil saat itu, jadi tak banyak yang bisa aku lakukan untuk menolong nyawanya. Kau tahu siapa pembunuhnya? KAU!”teriaknya emosi.

“Hahaha, jadi kau anak jaksa yeoja itu? Tak kusangka perbuatanku saat itu terlihat oleh orang lain. Betapa beruntungnya kau masih bisa bernafas hingga saat ini. Jika saja kau melihatmu, pasti nasibmu akan seperti ummamu itu.”ia berkata sembari tertawa. “Jadi sekarang kau disini untuk membalas dendam atas kematian ummamu? Hah! Kau fikir mudah untuk membalas dendam padaku anak muda? “ujarnya sinis.

“Ani, bukan hanya itu.”kali ini Chanyeol yang berbicara. “Bukan hanya dia yang memiliki dendam padamu, tapi aku juga.”lanjutnya.

“Huh.. betapa terkenalnya aku hingga banyak sekali yang ini membalas dendam padaku. Ayo lakukanlah, aku sudah tak sabar untuk memulai permainan ini. Satu lawan dua?? Ini tidak adil, tapi karena aku tahu kalian pasti akan mati jadi untuk kali ini aku akan membiarkan kalian menyerangku. Ayo lakukan sekarang!”tantangnya.

 

Mereka berdua maju menyerangnya. Perkelahianpun tak dapat dihindari. Lawan yang tak seimbang memang, karena ilmu Kang Ta jauh diatas mereka. Sementra itu Jihwa yang sedari tadi bersembunyi menjadi panik melihat perkelahian itu. Ia mencari cara agar bisa pergi dari situ dan meminta pertolongan dari luar. Namun ia tak menemukan caranya.

Suasana semakin tegang, mereka bertiga saling menyerang. Tak jarang Chanyeol ataupun Jongin jatuh tersungkur karena lawan mereka sangatlah tidak imbang. Tenaga keduanya telah habis terkuras. Mereka mengubah posisi, untuk menyerang dari arah samping. Namun saat hendak kembalil menyerang mereka tidak menyangka bahwa Kang Ta telah mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya lalu dengan sekali gerakan ia mengarahkannya ke Chanyeol dan tak lama itu terdengar suara tembakan.

Door! Sebuah peluru tepat mengenai dada Chanyeol, menembus jantungnya. Dengan panik Jongin berlari lalu berdiri tepat di depan Chanyeol menghadap kearahnya, berusaha melindunginya walaupun ia tahu itu terlambat.

Door! Tembakan kedua lepas. Kali ini mengenai punggung Jongin. Door! Door! Door! Tembakan bertubi-tubi ia lepaskan ke arah Jongin, membuat namja itu jatuh tak sadarkan diri menimpa tubuh Chanyeol.

Bruuk…

Chanyeol sangat terkejut dengan kejadian itu. Ia tak menyangka Jongin akan melindunginya hingga seperti ini. Airmatanya jatuh, hatinya amat sakit melihat keadaan saudaranya itu seperti ini.

 

“Jongin-ah… Goma..wo…” ujarnya perlahan hingga tak lama kemudian pandangannya kabur, rasa sakitnya perlahan-lahan hilang dan semua menjadi gelap.

 

“Hahaha, hanya segitu kemampuan kalian? bahkan dengan mudah aku membuat kalian berdua mati!”tawa Kang Ta meledak saat itu juga. “Aku memang akan selalu menang. Hahaha…..”tawanya terhenti saat sebuah timah panas menusuk punggungnya.

“Kau belum menang Kang Ta-ssi. Masih ada aku disini.”Jihwa yang sedari tadi bersembunyi terlihat sedang memegang sebuah pistol yang entah dari mana ia dapatkan. Ia mengarahkan mulut pistol itu ke arah Kang Ta.

“Kau….”Kang Ta berusaha menahan rasa sakitnya. “Beraninya kau seperti ini pada appamu? Dasar anak kurang ajar!”marahnya.

“Mian, sudah sejak lama aku tak menganggapmu sebagai seorang appa. Mianhae, aku harus membunuhmu..”selesai berkata ia lalu melepaskan tembakan bertubi-tubi, hingga tubuh itu jatuh tersungkur. Mati.

 

Segera ia berlari menuju Chanyeol dan Jongin. Airmatanya mengalir begitu saja. Dengan berbagai cara ia mencoba membangunkan kedua orang itu. Namun nihil. Tetap saja kedua tubuh itu tak bergeming sama sekali. Jihwa tertunduk pasrah, dalam hati ia merutuki kebodParkannya yang bertindak lambat. Ia hanya bisa menangis disamping tubuh-tubuh tak bernyawa itu.

 

Pemakaman mereka di lakukan secara bersamaan. Semuanya berjalan dengan hening, tak sedikit yang menangisi kepergian mereka. Sebuah misi telah menghilangkan nyawa kedua orang yang sangat dibanggakan. Tentu saja banyak yang menyayangkan hal itu.

Jihwa juga terlihat di antara orang-orang itu. Ia memilih untuk sedikit menjauh. Setelah semua orang pergi, barulah ia berjalan perlahan mendekati kedua makam itu.

 

“Jongin-ah, aku tak menyangka kau akan berakhir seperti ini. Apa kau ingat janjiku dulu padamu? Bahkan hingga kau menghembuskan nafas terakhirmu, aku belum menepatinya. Maafkan aku Jongin-ah. Aku harap, di kehidupan selanjutnya kita bertemu lagi dan aku akan menepatinya saat itu.”ujarnya dengan terisak, lalu perlahan ia membelai nisan yang beruliskan nama Kim Jongin .

“Dan Chanyeol-ssi. Kita memang belum lama saling kenal. Tapi pengakuanmu saat itu sangat mengejutkanku. Pertemuan kita sangat tak biasa bagiku, bagaimana bisa kau jatuh cinta pada orang yang baru saja kau kenal ePark? Aku fikir saat itu kau hanya menggodaku, tapi aku baru sadar kau tidak berbParkong saat itu. Untukmu aku meminta maaf karena tak sempat membalas cintamu. Mungkin kita masih bisa bertemu di kehidupan selanjutnya, dan jika saat itu kau memintaku untuk menjadi kekasihmu aku akan mengiyakannya. Ingatlah ini Chanyeol-ah.”kali ini ia berkata di samping nisan Chanyeol dan juga membelai nisan itu.

 

Jihwa berdiri berniat meninggalkan tempat itu. Beberapa langkah, ia membalikkan badannya sembari berkata.

 

“Selamat tinggal Jongin-ah, Chanyeol-ssi…. Aku harap kalian bahagia disana. Tenang saja aku akan sering mengunParki kalian, tapi untuk sekarang aku harus pergi. Baik-baik disana, ne? Annyeong…”

 

Setelahnya iapun melangkah pergi, ia mencoba tersenyum menghadapi kenyataan ini. Dan ia akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka.

 

“Goodbye…”ia menengadahkan kepala lalu tersenyum sangat manis, berharap mereka berdua bisa melihat senyumannya itu dari surga….

 

END

 

Jeng jeng jeng…..

Kembali lagi ending yang mungkin sangat tidak memuaskan para readers sekalian dan typo masih bertebaran. Tapi… RCL jangan lupa yak ^^

Coment dari kalian akan sangat membantu untuk memperbaiki karya-karya selanjutnya, ok ^^


Be My Fate

$
0
0

Gambar

Title  :>> KY_Krisyaegi  Be My Fate<< PART 6  “She is Mine”

PART : 5 4 3 2 1

Author : Muriza a.k.a wu zi chi (@yaegiKris_wu93)

Main Cast  :                             * Wu Yi Fan (Kris EXO M)

  • Cho yaegi
  • Cho kyuhyun SJ

Support Cast  : all Member EXO, J (manager EXO), Hwang Jira, Park So rim.

Length : Chaptered

Genre : Comedy ,Romance, & Friendship

Rating : PG 15

Disclaimer :  (DIIKUTIN CERITANYA PASTI SERU) Semoga kalian semua suka dengan FF ku ^^. FF ini berchapter.. di tiap chapter nya bakal banyak KY moment (kris yaegi)..FF ini menceritakan perjalan hidup Kris dengan gadis yang ia cintai, bakal banyak tantangannya juga (nanti author bikin sequel sequel nya deh)  disini aku masukin beberapa cast dari K-Idol , seperti Sj , dll. Maaf jika banyak typo bertebaran, dan semua yang ada dalam cerita ini murni hasil karya ku..ini terinspirasi dari imajinasiku sendiri .Plagiat OUT!! FF ini juga aku post di Blog pribadi ku EXODEUL ^^

 Mian jika ada tokoh favorit kalian yang berkarakter “bad” disini, ini semua hanya fiksi. Happy reading ^o^

Cha~ part 6 nya udah jadi. Don’t be silent reader ya chingu. Saran & kritik kalian sangat diperlukan. Happy reading, Saranghae yeorobun ,mian kalo banyak typo. This story is belong to me . PLAGIAT OUT !!

 

In the morning at EXO DORM..

 Pagi ini adalah pagi yang tidak biasa, tidak ada kegaduhan di dorm exo, mereka semua diliputi rasa sedih karena akan berpisah, EXO M harus kembali ke China untuk Promote, dan tidak akan kembali ke Korea untuk beberapa waktu.

“Kami berangkat dulu, manager hyung sudah menunggu dibawah, jaga diri kalian ne~ jangan lupa untuk selalu mengangkat video call ku.” Kris dan EXO M member mau meninggalkan dorm menuju bandara Incheon.

“Luhan hyung.. yeogi (ini)” Sehun memberikan sebuah gantungan rusa untuk Luhan.

“Whoa, ige bwoya? Kyeopta.. gomawo sehunnie” Luhan sangan menyukai itu dan mengusap sayang kepala sehun.

“Jika kau merindukan ku, lihat lah rusa ini hyung” mata sehun berkaca-kaca.

“Suhunnie hajima (jangan begitu)” Luhan jadi enngan untuk pergi.

“Ya sehun~a, ada aku.. “ Kai menepukkan tangan didadanya .

“Jaga diri kalian baik-baik.. udara disana lagi sangat kering.. jangan lupa selalu membawa handuk basah ne~” D.o mengingatkan mereka.

“Lay kau sudah sembuh?” Chanyeol bertanya pada Lay

“Sudah, kau jangan merepotkan D.o keyika tidak ada aku “ Lay mengutarakan itu dengan haru.

“Huaaaaa, kalian ini kenapa.. kita pasti selalu bisa melihat dan bertemu satu sama lain, jangan begini.. jika begini biar aku telfon Soo man saja, agar EXO disatukan jangan berpisah seperti ini”. Tangis baekhyun memecah , dia sangat benci perpisahan seperti ini.

“Kau jangan menangis Baeki~a” Tao sudah mulai berkaca kaca pula.

“Sudah – sudah, ayo kami antar ke bawah” Suho menengah kan.

Semua EXO member saling berpelukan erat sebelum berpisah.

“Kris? Apa yang kau tunggu?” Xiumin heran melihat kris yang sedari tadi memegan ponselnya dan mondar mandir seakan mencari alasan untuk memperlama waktu keberangkatan.

“Obseo xiumin~a, Kaza” Kris tersadar ketika mendengan suara xiumin.

“Yeoja bodoh itu kemana..Apa dia belum bangun?”Kris mendesis pelan.

#FLASHBACK

“Kris.. apa yang kau lakukan? Lepaskan “ yaegi sangat terkejut ketika kris memeluknya dari belakang dengan sangat erat.

“Sudah aku katakan, aku mencintai mu.. menikahlah denganku, dengan begitu aku akan memiliki mu seutuhnya” Kris masih dengan posisi yang sama.

“Kris.. jangan begini, mianhae aku tidak bisa” Lagi lagi yaegi menangis karena Kris.

“Apa karna kau masih mencintainya? Jika iya, aku akan menunggumu.. asalkan kau berjanji tidak akan pernah kembali padanya” Kris sangat menginginkan yaegi.

“Kris Lepaskan aku.. jika ada stalker disini bagaimana..” yaegi mencoba melepaskan pelukan Kris.

Kris mulai merenggangkan pelukannya dan membalikkan badan yaegi, menatap nya intens..

“Kau benar benar tidak memiliki perasaan sedikitpun terhadap ku?” Kris melihat ke dalam manik mata yaegi.

“Kris..” Lidah yeoja itu terasa kelu, tidak tahu harus mengatakan apa.

Kris menghela nafasnya dan tersenyum “ Kau masuklah sekarang, esok aku akan ke bandara pukul 06:00 pagi, daebayo (sampai besok) Chu~” Kris mengecup kening yeoja itu dan berlalu.

Yaegi mematung di depan pintu apartemen J oppa..

“Ah ne~ syal mu aku bawa .. agar aku bisa tidur nyenyak disana” Kris berjalan mundur sambil berbicara ke arah yaegi.

Yaegi berlari masuk ke dalam apartment dan menangis sejadi-jadinya..

#FLASHBACKEND

“Mana yaegi, aku ingin sekali melihat nya sebelum pergi” Lay membatin.

J manager sengaja memesan delivery untuk sarapan exo member di pagi ini karena yaegi sangat kelelahan sedari tadi malam.

XXXX

“Aku pergi mengantar mereka dulu, kalian bersiaplah untuk Dream Concert nanti sore ne~”  J manager yang menunggu dimobil turun untuk menyapa member EXO K.

“ye hyung, “ mereka menjawab dengan lesu.

“Aku akan segera kembali sedih seperti itu” J manager mencoba mencairkan suasana. Tapi tetap saja, semua member masih memasang wajah datar mereka.

“Hyungdeul.. Bogoshipo..” Sehun berteriak seraya mobil van milik exo M berlalu.

“Sehun ayo masuk.. Fans ramai sekali diluar, aku masih memakai celana piyama ku” Chanyeol merangkul Sehun.

 XXXXXXXXX

“Eo? Noona ? Kami sudah sarapan..” Sehun yang melihat yaegi di depan pintu dorm mereka langsung menyapanya.

“Mereka mana?” yaegi terlihat panik.

“Baru saja pergi, kau kelihatannya baru  bangun yaegi~ssi?” Suho tersenyum.

“Ah ne, aku mau meberikan ini “ sweater Rabbit milik luhan yang ia pakai semalam.

“Itu kan punya Luhan hyung, buat aku saja” Sehun langsung mengambilnya dan memeleuk sweater itu.

“Kau semalam pergi dengan Kris?” Suho menanyakan lagi, seakan mengerti ke 5 member kembali ke kamar mereka masing-masing.

“Ne~ aku melihat kyubin, dia sakit” yaegi mengangguk pelan.

“Kris ada mengatakan apa pada mu?” Suho seperti mengetahui sesuatu.

“Yee??” yaegi terhenyak mendengar pertanyaan Suho.

“Jika memang kau tidak akan pernah kembali pada Kyuhyun hyung, cobalah membuka hatimu untuk namja lain.. aku yakin kau yeoja yang cerdas” Suho tersenyum dan berlalu ke kamarnya. Yaegi yang mematung di depan apartment.. mencoba menyegarkan kembali pikirannya dan mulai mengerjakan tugas nya sebagaimana mestinya..

“Tidak, aku tidak boleh seperti ini, itu hanya perasaan Kris yang sesaat.. ketika dia kembali ke China, ia pasti sudah melupakan ku” Yaegi mengelengkan kepalanya.

EXO K melakukan aktivitasnya seperti biasa.. dan pulang hingga hampir larut malam selalu dalam bulan ini.

Yaegi sedang membersihkan dorm, dan ketika hendak masuk ke kamar TaoRis, ia berhenti sejenak didepan pintu kamar, “Huufh”… dia menarik nafas panjang.

Walaupun baru sekali sedekat itu dengan Kris, tapi indera penciumnya seolah telah menghafal bau parfum namja itu.

“ini parfumnya Kris” yaegi menghirup udara di kamar Taoris dalam dalam..

Seketika ia tersadar “Eo? Apa yang  aku lakukan?” yaegi kembali melanjutkan kegiatannya.

Karena ini kamar terakhir yang ia bersihkan .. dia melakukan ritual cover dance nya .. ketiak hendak memainkan musik SHINee_SHERLOCK .. tombol pada layarnya tersentuh ke musik yang dibawah nya.. SUPER JUNIOR M _ AT LEAST I STILL HAVE YOU.

  sarang. itorok areumdaun mal-i, tangshiniki-e kaneunghaetdeon salm-i,

naegen sesang-eui teo kkeun kijeongatteun il

keurigo, sel su eobneun geu yaksokgwa tangshin-eul mannan cheotnal-eui haessalgwa

keu hyanggimajeo modu kieok halteni..

yaegi  seketika terduduk lemas dilantai.. Dia mengingat bahwa kyuhyun pernah menyanyikan lagu itu untuknya ketika anniversary mereka yang pertama.

Yaegi menangis terisak ..

“Omma~  appa~ na ije ottohkaji? (ayah Ibu.. aku harus bagaimana sekarang)” yeoja itu memanggil orang tua nya di sela sela tangisannya . Hatinya sangat sakit.. Jika karena appa kyuhyun adalah penyebab tewasnya kedua orang tua yaegi ia masih dapat memaafkannya.. tapi jika karena kyuhyun menghianatinya.. apakah ini masih bisa dikatakan tidak disengaja?

FLIP.. tiba – tiba musik di ponsel yaegi mati.. yaegi tediam dan melihat..

“Suho~ssi..” dengan mata yang masih sembab yaegi tidak percaya bahwa itu suho.

Suho berjongkok mensejajarkan posisinya dengan yaegi..

“Uljima.. “ Suho mencoba menenangkan.

“Kenapa ia melakukan itu pada ku Suho~ssi? Apa karena aku tidak punya siapa-siapa lagi? Apa aku memang bodoh? Suho-ssi” tangisan yaegi memecah, hatinya berkedut.

Suho menarik  yaegi ke dalam pelukannya.. “Uljima.. kau pasti akan menemukan kebahagiaanmu.. jangan seperti ini terus yaegi~ya.. 1 tahun itu sudah cukup untuk kau menikmati rasa sakit mu” *omona! Suho cetar halilintar.. author lemes ..

Yaegi terus terisak hingga membuat kemeja hitam yang suho kenakan basah oleh air matanya, tapi suho membiarkan itu.. Yaegi adalah sosok seorang adik baginya..

____________XXXXXXXXXX_____________________

SHANGHAI _ CHINA

EXO M DORM.

“Auwhhh ~  badan ku.. “ Chen merenggangkan badannya.

“Kalian istirahat lah dulu, esok hari kita menuju Guangzhou.. ada acara yang harus kalian hadiri disana” hyuk manager mengingatkan mereka..  Hyuk adalah manager EXO M ketika mereka di China.

“Ne, Hyung” mereka masih memanggil hyung, karena Hyuk adalah orang Korea.

“Dia tidak akan pernah menghubungimu.. nomor mu saja dia tidak tahu..” Lay berbisik dan berjalan ke arah kamar.

“Astaga! Bodonya aku” Kris bersikap menepuk jidad nya

“ini  nomor nya.. aku mengambil dari ponsel sehun..” Luhan  menyodorkan ponselnya yang ada nomor handphone yaegi.

“Maksudmu apa?” Kris pura pura tidak mengerti.

“Kau menyukainya kan Ge?” Tao ,xiumin & chen ikut bergabung

“Iya,  tidak apa apa.. tidak usah malu” Xiumin berkata sambil menyikut siku kris.

Kris langsung menghubungi yaegi di korea, tidak peduli apakah yeoja itu akan menertawakannya nanti..

—-XXXX——-

DRRT… DRRTT..

Ponsel yaegi bergetar..

“Yeobseyo?? Eo Kris hyung~ga??” Suho yang menjawabnya.

“Dia sedang berbaring si samping ..ku anyi maksudku..” Suho  salah bicara.

“Yak! Hyung~~! Keugeanira (bukan begitu).. badannya tiba- tiba saja panas.. dia demam.. dia aku baringkan di kamar mu” Suho panik karena Kris memikirkan  yang tidak-tidak tentang nya dan yaegi. *wkwkwkk suho oppa sabar..

“Aigo, yadong sekali Kris Hyung” suho menutup telfon. Dia khawatir terhadap yaegi, tapi ia harus pergi sekarang, karena tadi ia hanya mengatakan akan pulang sebentar dari rehearsal Dream concert.untuk mengambil ponselnya yang ketinggalan.

Suho berpikir cepat.. mencari satu nama yang terlihat akrab diponsel yaegi..

“yeobseyo? Siapapun kau , datanglah ke pongpyu apartment lantai 11, cho yaegi teman mu sakit.. pasword nya “EXOTIC OUR ANGEL”

Biip..

Suho langsung menutup telfon dan kembali ke dream concert.. Park Sorim adalah orang yang ditelfon oleh suho.

_______XXXXXXXX____________

BUSAN

“Eo yaegi~ya..” Sorim sangat ceria ketika melihat layar ponselnya.

“Ne? Nuguseyo? “ tapi tiba tiba wajahnya berubah menjadi aneh.

“Yak~ Yak~ kau siapa? Yeobseyo-yeobseyo” So rim frustasi.

“Misunsuriya (ada apa) sorim?” Ha sun ahjumma berlari dari dapur.

“Yaegi sakit, tadi seorang namja menelfonku menggunakan ponsel Yaegi, aku ke SEOUL sekarang, ahjumma disini saja ne~ nanti aku kabari” Sorim tergesa gesa .

“Sorim~a.. geundae..” Hasun Ahjumma ingin ikut tapi sorim telah meninggalkannya.

“NOONA NOONA… EDISEO??” sehun langsung berhambur ke dalam dorm sepulang nya mereka dari Dream concert.

“Eoh Noona~ya gwenchana? Eodi appo? (dimana yang sakit?)” Sehun terlihat khawatir tapi lagi lagi dengan aegyo nya.

“Gwenchana sehunnie.. aku sudah sembuh, ah ne perkenalkan ini sahabat ku Park So rim.. So rim ini Sehun, adik kecil ku yang sering ku ceritakan” Yaegi memperkenalkan Sorim.

“Annyeongseyo Park sorim imnida.. aigo neomu kyeowo “ So rim terlihat menyukai Sehun.

“Ne noona, annyeongseyo.. Oh Se Hun imnida” Sehun membalas.

“Yaegi~ya, aku harus pulang.. Bibi sendirian.. jika diizinkan cuti oleh J oppa, kau kembalilah ke Busan untuk sementara” Sorim tidak bisa menginap dikarenakan Ha Sun ahjumma.

“Ne, gwenchana.. Na caresso isseo (aku bisa atasi ini) “ yaegi bangun dari tempat tidur dan mengantar So rim keluar Dorm..

“Eo? Nuguyeyo?” D.o terkejut melihat ada orang asing di dorm.

So rim memperkenalkan lagi dirinya di hadapan semua member..

“Dia sahabat ku, katanya ada yang menelfonnya ketika aku sakit tadi” yaegi menjelaskan.

“na~ya( aku ).. aku yang menelfonnya yaegi~a” Suho memberitahu..

“Nama mu seperti mi instant Favorit Luhan hyung ketika di SM town indonesia” Sehun innocent.

“Ah ye, Sorim” Suho mencoba melafalkan..

“Sorimi..” Kai mencoba membenarkan.

“SARIMI !! itu SARIMI” D.o, baekhyun & chanyeol serentak . *astaga  Sehun Kai  -_-

“Ah geure, aku pulang dulu.. annyeonghigeseyo (sampai jumpa)” Sorim membungkukkan badannya.

“Kau istirahat lah, jangan mmengantarku sampai luar” Sorim berlalu pergi.

“Sorim~a hati hati lah” yaegi sedikit berteriak dengan suaranya yang parau.

_______________XXXXXXX___________________

Tidak terasa ini sudah bulan ke 6 EXO M berpisah dengan EXO K.

Hari itu adalah hari ulang tahun Kris.. Semua member melakukan video call ke China..

Mereka merayakannya seperti mereka ditempat yang sama.. EXO K menaruh cake didepan kamera dan meniupnya bersama…

“Aku datang.. “ Yaegi datang membawa semua kebutuhan EXO K di dorm.

“Eo? Noona? Kemarilah.. Kris hyung ulang tahun” Kai memanggil yaegi ke arahnya.

“Kris disini? Jeongmal ya? Mereka sudah pulang?” yaegi tampak antusias.

Semua member diam menatap yaegi heran…

“Anyi maksudku …” yaegi gugup..

“Tidak, Kris hyung di China.. kami selalu melakukan ini ketika setiap member ulang tahun” Suho menunjuk kamera yang ada didepan nya, disitu tampak semua member EXO M.

Yaegi memandang ke arah kamera itu..tapi EXO M tidak dapat melihatnya “Aku seperti merindukan mereka.. tidak aku seperti merindukan Kris”.

“Hyung! Kami akan menghadiri talkshow, tonton kami ne~” Tao berteriak.

“ARASSEO! KEUROLKAE” member EXO K  menjawab serentak.

“Kami kosong hari ini, pasti kami akan menonoton” Chanyeol mengatakan.

PUKUL 09:00 KST

“Kai Kai .. Remote TV mana?  JONG IN!!” sehun berteriak.

“Ini.. “ Kai menyodorkan.

“Aisshh~ kenapa kau simpan.. aku mau menonton hyungdeul” sehun menggerutu.

“Aku takut kau menonton pororo mu dan melupakan mereka” Kai memberi alasan yang tepat.

Sehun tidak memperdulikan.. & seketika berteriak  “Kyaaa! Sudah dimulai dari tadi..  Aigo Aigo… Lihat itu Lihat itu.. “

Semua member menonton acara itu , mereka memang selalu mendukung satu sama lain .

“Ini aku bawakan camilan.. aku kembali ke apartment dulu.. “ selesai membuatkan beberapa makanan yaegi kembali ke lantai 13.

“Yaegi~ssi duduklah” baekhyun memanggil.

“aku harus membereskan apartemen ku, selamat malam” yaegi pamit.

“Noona hati hati ne ~” sehun menoleh ke arah yaegi.

“Aigo.. dia itu hanya beda 2 lantai sehunnie” Kai menoyor pelan kepala sehun.

“YAK!” sehun kesal.

“KEUMANHAE (HENTIKAN)” D.o Omma mulai frustasi.

Di acara TV itu ditanyakan bagaimana tipe wanita ideal dari setiap member.. semuanya menjawab harus cantik, berambut panjang dll, hanya Kris & Lay yang berbeda.

“Aku tidak mempunyai kriteria khusus. Pintar memasak, penyayang , dan perhatian pada orang lain, kecantikan akan muncul sendirinya” Kris menjawab dengan singkat padat jelas.*ngomong-ngomong itu fakta lho chingudeul, coba deh nonoton beberapa acara interview EXO M

“aku sama dengan Kris” Lay lebih singkat.

MC tertatawa “ berarti jika ada satu wanita yang kalian sukai, salah satu dari kalian akan mengalah?”

“Shi. Taolongla (iya, tentu saja)” Lay menjawab mantap.

“Kriteria mu menjurus pada Cho yaegi Hyung.. “ Suho membatin.

SENIN PAGI PUKUL 09:00 KST

DrrT drrT ponsel yaegi bergetar..

“Sehunnie, waeyo??”

“Eo, ne..na keurolkeyo (iya aku bawakan)”. Sehun meminta yaegi mengantarkan tas nya disitu banyak barang yang ia butuhkan untuk latihan di gedung SM.

______XXXXXXXXXX____________

SM BUILDING LANTAI 3.

“Noona!” sehun melambai lambaikan tangannya keluar dari ruang latihan. Dengan rambut apple style * itu loh yang di kuncir ke atas kayak pohon kelapa chingudeul..

“Yeogi ,,” yaegi memberikan tas sehun.

“Noona gomawo, aku latihan dulu ne.. nanti aku pergi membeli bubble tea  bersama Luhan hyung, nanti aku belikan noona juga eo~” sehun berlari masuk ke ruang latihan

“Luhan? EXO M di sini?” jantung yaegi berdegup kencang.. dia hendak kembali ke apartement. Ketika mau menekan tombol lift.. yaegi melihat sosok yang ia kenal dan sebenarnya juga ia rindukan.

“Oppa.. gomawo.. aku suka boneka ini” seorang yeoja dan namja sedang berbicara akrab di dekat tangga.

“Syukurlah jika kau suka.. yasudah aku  kembali latihan” seorang namja jangkung dengan setelan kemeja putih dan celana training hitam memakai topi hendak berbalik badan..

“~chu .. Kris oppa.. sampai jumpa..” yeoja itu mengecup pipi Kris manja dan berlalu melewati yaegi, seperti nya yeoja itu adalah Trainee SM.

Kris mengelap kasar bekas  kecupan yeoja itu “ apa apaan ini, kenapa aku yang di cium.. Jika ini bukan untuk Tao, aku tidak mau melakukannya, dasar yeoja genit, bagaimana bisa Tao menyukai gadis seperti itu” Kris menggerutu lalu ingin kembali ke tempat latihan dan…

“Yaegi~ya.. Niga bwoheyo? (kau sedang aapa?)” Kris sangat terkejut melihat yeoja yang selama ini ia rindukan berdiri di belakangnya.

“Annyeongseyo Kris~ssi” yaegi membungkukkan badan.

“Sudah ku katakan jangan memanggilku seformal itu ..” Kris berjalan mendekat..

“Maaf, aku harus pulang sekarang .. Selamat latihan “ yaegi menekan tombol Lift dan Seorang namja tampan  keluar dari dalam nya, dia cho kyuhyun. Tapi ia tidak sendirian, ia bersama seorang yeoja yang yaegi kenal, Hwang Ji ra.. yeoja itu bergelayut manja pada kyuhyun, kyuhyun terlihat gerah. Hwang Ji ra bisa seperti itu, karena ia adalah sepupu dari choi siwon dan appa nya memiliki saham yang cukup besar di SM.

“Yaegi~ya, kau sedang apa disini ?” Kyuhyun membulatkan matanya melihat yeoja yang sangat ia cintai ada di hadapannya.

“Dia mengantarkan kami bekal makan siang hyung” Kris meyahut dari belakang yaegi.

“Eoh geurekuna.. kau pembantu mereka?? Lama tidak berjumpa yaegi~a” ji ra menatap sinis yaegi.

“Hwang Ji ra, kkeumanhae..” Kyuhyun menepis rangkulan ji ra.

“Yaegi~a gomawo..  kau pulang lah sekarang.. nanti kita bicara dirumah ne~” Kris tidak bisa melakukan apa apa karena ia masih terhitung baru debut.

“Aku permisi” Yaegi memilih pergi melalui tangga.

“Yaegi~ya, tunggu!” kyuhyun mengejar nya, tapi sebuah tangan mencekat nya,,

“Dia milikku hyung, aku mencintainya.” Kris dengan spontan mengatakan itu.

“Mworagu?” bolamata kyuhyun rasanya hendak keluar.

“Aku permisi, kembali ke ruang latihan” Kris membungkukkan badannya meninggalkan kyuhyun yang masih shock dengan apa yang ia dengar barusan dari mulut Kris, ia melewati Hwang jira tanpa tegur sapa.

“cukup tampan..” Ji ra membatin…

____XXXXXX____

Yaegi ternyata tidak langsung pulang, ia pergi ke taman belakang gedung SM.. tempat ini cukup tertutup dan aman dari paparazi ataupun stalker.

Yaegi menarik kasar benda di tangannya.. lalu membuangnya..ke kolam. Gelang yang kyuhyun berikan dulu.

“Kau tidak akan pernah ada lagi, kau sudah mati” Yaegi terisak.

“Aku tidak akan pernah mati” kyuhyun datang dari belakang.

“Cho yaegi, aku mohon.. “ kyu membalikkan badan yaegi dan berlutut di depannya.

“Cho kyuhyun jangan sepert ini ..” yaegi menutup mulut nya tidak percaya.

Yaegi mencoba menarik kyuhyun untuk bangun, tapi kyuhyun mengeras.

“Cho kyuhyun.. ku mohon bangunlah.. young jin ssi berjalan ke arah kita” young jin adalah direktur SM saat ini.

“Biarkan saja dia melihat , dengan begitu semuanya jadi lebih mudah” kyuhyun memang keras kepala.

“Kyu!” Rahang yaegi mengeras.

“ Uri kyeoro kaza ( kita menikah ) !” kyuhyun menaikkan nada bicaranya.

“Tidak bisa” yaegi menjawab tegas.

“jika harus selalu menunggu mu, aku masih bisa.. tapi aku menunggumu yang sedang menghianati ku.. apa menurut mu aku bisa kyu?” emosi yaegi membuncah.

“kkeusaram saranghanda? (kau mencintai orang itu)” kyuhyun masih dengan posisi yang sama.

Yaegi bingung siapa yang ia maksud, tapi ia tidak punya waktu banyak karena Young jin Ssi menuju ke arah mereka..

“Ne.. matta.. na kkeusaram saranghanda( iya aku mencintai orang itu).. ” yaegi pergi meninggalkan kyuhyun..

Hati kyuhyun berkedut  mendengar nya .. “Kris.. kau..”-TBC-

TUNGGU PART ENDING nya ya chingu J

 

 

 


Be My Fate

$
0
0

Gambar

Title  : >> KY_Krisyaegi  Be My Fate<< PART  7 END  “LOVE IS OURS”

PART :: 1 2 3 4 5 6

Author : Muriza  (@yaegiKris_wu93)

Main Cast  :                             * Wu Yi Fan (Kris EXO M)

  • Cho yaegi
  • Cho kyuhyun SJ

Support Cast  : all Member EXO, kyuhyun Omma.

Length : Chaptered

Genre : Comedy & Romance

Rating : PG 15

Disclaimer :  (DIIKUTIN PASTI SERU) Semoga kalian semua suka dengan FF ku ^^. FF ini berchapter.. di tiap chapter nya bakal banyak KY moment (kris yaegi)..FF ini menceritakan perjalan hidup Kris dengan gadis yang ia cintai, bakal banyak tantangannya juga (nanti author bikin sequel sequel nya deh)  disini aku masukin beberapa cast dari K-Idol , seperti Sj , dll. Maaf jika banyak typo bertebaran, dan semua yang ada dalam cerita ini murni hasil karya ku..ini terinspirasi dari imajinasiku sendiri . Plagiat OUT!!

 Mian jika ada tokoh favorit kalian yang berkarakter “bad” disini, ini semua hanya fiksi. Happy reading ^o^

Cha~ part ending nya selesai juga. Semoga semua kosakata bakor nya bermanfaat buat chingudeul ne~ Mian jika banyak typo bertebaran, dan semua yang ada dalam cerita ini murni hasil karya ku.. FF ini juga pernah aku publish di FANPAGE FACEBOOK https://www.facebook.com/pages/Fan-Fiction-EXO-KRIS/550847568266334?ref=hl  & di blog http://exodeul.wordpress.com/.

 Mian jika ada tokoh favorit kalian yang berkarakter “bad” disini, ini semua hanya fiksi. Happy reading ^o^

Jangan Lupa RCL nya ya J

            EXO akan comeback … mereka banyak menghabiskan waktu di gedung SM. Otomatis EXO M juga akan tinggal di korea seperti semula.

“Noona ! kau menyebal kan! Kenapa kau membohongi ku?” Sehun tiba tiba datang ke dapur dan memarahi yaegi.

“Misunsuriya sehun~a?” yaegi bingung. Sehun padahal baru saja pergi membeli buble tea bersama Luhan di kawasan Apgujeong *Apgujeong kawasan elit di SEOUL chingudeul

“Kenapa kau tidak pernah menceritakan pada ku bahwa kau itu tunangannya kyuhyun sunbae? Wae? Wae?” Sehun sama sekali tidak terlihat seperti orang marah *astaga ini bocah -_-

#FLASHBACK

“Ommonie .. Uri wasseo..” HunHan pergi ke apgujeong tepat nya di Konabeans coffee shop *konabeans itu coffee shop nya ibu kyuhyun lho chingudeul..

“Sehun~a , oh ada Luhan juga ternyata..” Ibu kyuhyun yang kebetulan saat itu sedang berada di coffee shop miliknya.

“Ne~ ommonie..” Luhan tersenyum ramah.

“Kami pesan 3 ne~” Sehun memesan 3 bubble tea..

“Kenapa 3? Apa member lain ada yang memesan?” omma kyuhyun ingin tahu.

“Aniyo.. ini untuk noona yang bekerja di dorm kami.. dia baik sekali ommonie.. geurigo neomu yaepponji (dan juga sangat cantik)” Sehun tersenyum.

“Jinjayo? “ omma kyuhyun mencoba berinteraksi dengan namja lucu itu.

“Geuromyon.. Ah matta.. aku punya fotonya” sehun meraba saku nya dan mengamnil ponsel.

“Sehun~a hajima..” Luhan melarangnya.

“Ah hyung waeyo?” Sehun mengabaikannya, dan memperlihatkan selca nya dengan yaegi.

Omma kyuhyun tersenyum .. “Ini tunangan putraku.. apa dia masih bekerja seperti dulu? Sudah lama sekali kami tidak bertemu, dikarenakan kyuhyun sibuk dengan SJ”.

“Mwoheyo?” Sehun tidak percaya, dan menatap Luhan intens.

#FLASHBACK END

“Yaegi~ssi.. jangan takut , sehun Cuma marah sebentar” Luhan mencoba menenangkan ketika sehun berlalu ke kamarnya.

                        _______________________________________________

“Sehunnie.. kau tidak boleh begitu..” Luhan menemui sehun.

“Kau juga hyung, kenapa tega pada ku?” Sehun menangis.

“mianata sehunnie.. bukan maksudku seperti itu “ Luhan bingung ingin menjelaskan seperti apa, karena Sehun lagi sangat sensitif saat ini.

Sehun masih sesenggukan “ Padahal aku ingin sekali jika yaegi noona bersama dengan Kris hyung, jika begini kasian Kris hyung.. dia begitu menyukai noona”.

“Omo! Sehunnie.. ottokhae ara? (bagaimana kau tau)” Luhan tak percaya.

“na mollatji  singgakeso ? (kau pikir aku tidak tau)” entah dari mana Sehun mengetahuinya.

“Khopjongmal sehunnie.. “ Luhan tersenyum penuh arti.

                                                ____DI RUANG TV_____

“Aku pulang dulu ne, jika perlu apa apa.. telfon saja aku” yaegi pamit.

Memberdeul terkejut dengan kehadiran yaegi,kecuali Kris & Tao.. mereka pergi keluar. “Ah ye, daebayo (sampai besok)”. Chen menoleh ke arah yaegi.

“Aigo.. ini menyedihkan sekali, kita akan berpisah 2 tahun hyung.. apa apaan ini.. Auuwhh~auwwh” Chanyeol terlihat frustasi.

“Ottokhanya?” Xiumin menghela nafas.

“Huuaa bagaimana ini, Soo Man ahjussi tega sekali memisah kan EXO K EXO M selama 2 tahun” baekhyun tak kalah ironis.

Yaegi terhenti langkahnya ketika hendak membuka pintu dorm EXO & mendengar percakapan mereka.

“bagaimana berhasil tidak?” Luhan mengendap ngendap melihat ke arah pintu.

“Kau tenang lah hyung , serahkan pada kami “ Baekyeol couple mengakui diri mereka ahli dalam bidang ini.

“Bwoya igeeee.. dia saja tidak ada respon apa apa.” Lay mulai cerewet.

DRRT DRRTT “Tao magnae” memanggil .. terbaca dari layar ponsel baekhyun..

“Eo Tao~a.. tenang saja.. bawa pulang Kris hyung sekarang” .

                                    ———————————————————————–

            1 PESAN DITERIMA

            FROM : LAY~ssi

Cho yaegi, kami berangkat malam ini kembali ke China.. kau pasti sudah tidur. Sampai jumpa 2 tahun mendatang ne~ jika ada waktu, pergilah ke China bersama EXO K.

“Eo? Mereka berangkat malam ini?” yaegi terlihat murung.

“apa yang harus aku lakukan tuhan.. aku mulai menyayanginya.. tapi aku takut untuk memulai.. dia akan menjadi bintang besar mendatang, aku tidak ingin masa lalu ku terulang lagi” yaegi Frustasi.

“Bertemu, tidak usah, bertemu, tidak usah!! Tidak udah bertemu!” yaegi berbicara sendiri lalu mengambil jaketnya dan pergi ke suatu tempat..

 

___________________________HANGANG RIVER________________________

“sudah lama aku tidak kemari..” yaegi menghirup udara malam di tepi sungai Han.

“Kau disini juga?” sebuah suara menginterupsi, yaa.. itu adalah kyuhyun. Sungai Han adalah tempat kyu & yaegi selalu bertemu ketika mereka masih bersama.

“Ne~ kyu” yaegi duduk dibangku kayu yang ada disitu.

“Ini..ambilah” kyuhyun menyodorkan sekaleng kopi hangat.

“Gomawo” pandangan yaegi masih lurus kedepan.

“Yaegi~ya..”

“Mmmm..” yaegi terlihat baik baik saja.. ia memang bukan orang yang gampang dikuasai oleh emosi dalam jangka waktu yang lama.

“apa kau yakin dengan yang kau katakan tempo hari?”

“Yee?” yaegi lupa apa yang ia katakan.

“neo jinja kkeusaram saranghanda? (kau sungguh mencintainya)” kyuhyun memastikan.

Yaegi memutar kembali ingatan nya dan.. “omona! Apa yang kau katakan cho yaegi Pabo??” yaegi membatin. Iya bingung harus mengatakan iya atau tidak, karena ia sendiri tidak tau siapa yang kyuhyun maksud -_-

“Kris.. kau mencintai Kris? “ kata kata itu meluncur lagi dari bibir kyuhyun.

“Ne.. Na Kris chuayo (aku menyukai Kris)” yaegi menjawab spontan.

Yaegi tidak tahu bahwa orang yang dimaksud sedang berdiri tegap beberapa meter dibelakangnya. Kris yang mendengar itu membulatkan matanya tidak percaya.

“Jinshimneyo? (kau serius)?” Kyuhyun meyakinkan kembali & melihat sekilas ke arah Kris.

“Ne~ na Jinshimneyo , aku tidak pernah main main dengan perasaanku.” Lagi lagi yaegi menjawab cepat.

Kyuhyun menghela nafasnya “Arata, aku tidak pernah bermimpi kita akan berakhir seperti ini karena salah ku sendiri.. mohon bantuan mu untuk menjelaskan pada keluargaku”.

“Geurom, keurolke kyu oppa” yaegi tersenyum hangat ke arah kyuhyun.

“Bolehkah aku memeluk mu terakhir kali sebagai kekasihku?” Kyuhyun memintanya.

“Shireo! Naemami piryeotagu oppa.. (perasaan ku telah berubah), aku pernah mengatakannya pada mu.. hanya laki-laki yang aku cintai yang dapat memelukku, geutji? (bukankah begitu).” yaegi berbicara sangat lembut saat itu.

“Ah ye, mianata” kyuhyun tersenyum miris.

“Berjanjilah untuk bahagia” Kyuhyun menghela nafasnya lagi.

“Ne arasseo uri oppa” yaegi menoleh ke arah kyuhyun.

“Uri oppa??”

“wae? Kau tidak mau menjadi kakak ku?? Yasudah” yaegi mengerucutkan bibirnya.

“Hahaha.. bukan begitu.. beri aku waktu” kyuhyun mengusap rambut yaegi manja.

“Arasseo, pulanglah.. bukankah kau sibuk dengan album barumu bersama K.R.Y?”

“Ne~ aku pulang sekarang.. aku juga tida enak sudah membuat seseorang terlalu lama menunggu” kyuhyun memandang ke arah Kris.

“Eung? Nugu?” Yaegi menoleh ke arah Kris.

“Mati kau cho yaegi.. Omma appa.. puthakeyo (tolong aku)” yaegi membatin dengan ekspresi seperti baru saja melihat setan.

Kyuhyun berjalan ke arah Kris dan menepuk pundak Kris dengan arah berlawanan “ Kau menang, tapi ini adalah awal”.

Kris hanya membungkukkan badan ketika kyuhyun melangkah pergi.

Yaegi yang melihat Kris mulai menuju ke arahnya. Segera berbalik badan dan hendak pergi..

“Yak! Eodika!” Kris memanggilnya dengan sedikit berteriak.

“Eo Kris~a.. Na.. (aku)” yaegi panik.

“Kau mau kemana yeoja pabo?” Kris mengeraskan rahang nya dan mendekat kan wajahnya ke arah yaegi.

“Kris jangan begitu, kau menyeramkan..” yaegi tampak takut.. nafasnya tidak teratur.

“apa benar yang kau katakan tadi ?” Kris menarik badannya untuk tidak terlalu rapat seperti tadi.

“Eo? Yang mana?” yaegi tampak kikuk.

“Na Kris chuayo” Kris mengulang kata kata yaegi  dan kembali merapatkan wajah mereka.

“Anyi, itu tidak benar” yaegi menjawab mantap.

Kris berdiri tegap “ maksud mu apa cho yaegi?”

“itu hanya untuk membuat kyuhyun pergi menjauh dari ku. Kau pernah mengatakan apa padanya? Tapi apapun yang  kau katakan , aku berterima kasih padamu telah  membantuku” yaegi membungkukkan badannya berterima kasih pada Kris.

Kris memutar manik matanya.. “ Ah ye, benar.. aku berpura pura menyukai mu dihadapannya, aku juga tidak nyaman melihat kau selalu ribut dengannya, dan tidak konsen mengurus EXO” .

“Ah geurekuna, taengida (syukurlah).. “ yaegi mencoba menutupi perasaannya.

“Aku pulang duluan, mood ku jadi berubah ketika melihat mu yeoja bodoh”

“Pulang lah hantu masker!”

Kris berbalik, hatinya sangat berat.. karena esok pun ia harus kembali ke China lagi,tapi demi menjaga harga dirinya.. ketika ia pergi beberapa langkah..

“KRIS.. aku berbohong !”

Kris menghentikan langkahnya.

“Aku telah berbohong mengatakan aku tidak menyukai mu” ternyata suara parau itu suara yaegi yang sudah berlinang air mata.

Kris berbalik mengahadapnya.. “ Na do gojimal .. (aku juga berbohong) “ .. “ aku juga berbohong mengatakan aku pura pura menyukai mu” Kris menyambung kata katanya.

“Kris~a..”  “Kris~a .. ankhayo? (kau tidak pergi kan)” hidung yaegi memerah.

Kris & yaegi mempercepat langkahnya satu sama lain untuk mendekat.. Dan.. sebuah pelukan hangat melingkupi mereka berdua. Keduanya berpelukan dengan sangat erat..

“Kris~a saranghae” yaegi mengucapkan kata-kata itu di sela sela tangisannya yang memecah.

“Nado yaegi~a.. nan jeongmal saranghae.. juktorok sarangheyo (aku benar benra mencintai mu, sampai mati pun mencintamu).. please be my Fate yaegi~a” Kris memeluk erat yaegi dalam dekapannya dan mengecup puncak kepala yaegi.

“Jangan meninggalkan ku dalam waktu yang lama ara?” yaegi menuntut.

“aku tidak akan pernah pergi yaegi~a, jika pun aku pergi itu karena pekerjaanku” Kris mencoba menenangkan.

Yaegi melepaskan pelukannya perlahan.. “tapi kau akan pergi selama 2 tahun, itu lama sekali Kris~a.. geurigo (dan) kenapa juga kau masih disini? Bukankah kau berangkat ke China malam ini?”.

“Anyi (tidak), aku berangkat esok hari , dan akan kembali ke korea dala 2minggu ini.” Kris mengerutkan keningnya.

“Sepertinya mereka mengerjai mu yaegi~a” Kris menebak.

“Apakah iya?” yaegi balik bertanya.

“Jelas saja, kau itu mudah sekali percaya pada orang lain, tadi Tao mengajakku keluar.. dan dia bolak balik menelfon ke dorm, aku sudah tau there is something fishy (ada yang tidak beres)”

“Aigo, bahasa inggris mu bagus juga Kris~a” yaegi takjub dengan kemampuan berbahasa inggris namja yang telah resmi menjadi namja chingunya itu.

“Yak! Aku lama menetap di Kanada. Neo molla?(kau tidak tau)” Kris mulai frustasi.

“nan molla, niga bondae? (aku tidak tahu, memangnya kau siapa)” yaegi menjawab cuek.

Kris cengo . “ Neo jinja cho yaegi”.

“waeyo? Kau mau mengatakan aku bodoh? Lagi?” yaegi melotot ke arah Kris.

“Yak ! cho yaegi! “ Kris berteriak dan menarik yaegi ke dalam rangkulannya.

“kita pulang, aku akan membantu mu membalas mereka” Kris merangkul yaegi dalam perjalanan pulang, yaegi pun tersenyum lebar dengan mata yang masih sembab.

END

Cha~ otteo chingudeul? Please RCL ^^

 

 

 

 


You are my favorite (Chapter 2)

$
0
0

hunzy copy_conew1_s뻵£¼

Title                 : You are my favorite Chapter 2

Main cast         :  Suzy (Miss A) , Sehun (EXO-K),  Baekhyun (EXO-K)

Genre              :  Romance, tragedy, life

Rating             :  T

Length             : multi chapter

Note                : annyeong readers :D sebelumnya author minta maaf banget soalnya lama buat chapter 2 ini. Yah biasalah anak sekolah banyak tugas, jeongmal mianhae L

Well mian kalo banyak typo, typo itu indah(?)
OK happy reading ya ^^

Sehun pov:

Aku terus dan terus mencari, hingga ku dapati kamarku terkunci. “Eomma? Kau di dalam? Buka eomma!” aku mencoba membuka pintu namun tetap terkunci. Ku dengar suara teriakan dari dalam, ini membuatku semakin panik. Aku mendobrak pintu dan ku dapati. Ibuku bersimbah darah.

Tapi.. bukan darah miliknya, itu itu darah ayah….

Tubuhku lemas. Apa ini? Kenapa ? apa yang eomma lakukan?

Tangan eomma yang bersimbah darah sontak membuat jantungku berdebar kencang. Ku dapati tatapanya yang ketakutan sambil terus-menerus menatap kedua tangannya yang dihiasi darah suaminya itu.

“Eomma” kataku perlahan gemetaran

“Sehunnie!” ia menoleh ke arahku, kehadiranku membuat tangisnya pecah. Ia memeluk tubuhku degan tangan penuh darah itu. Bisa ku rasakan getaran hebat dalam tubuhnya. Ini? Ini getaran rasa bersalah, rasa takut serta rasa khawatir yang berkecamuk.

“Eomma, ada apa ini?” aku masih ragu bertanya. Tapi diam saja tak akan membuahkan hasil,

“telfon ambulan” ia menggeleng dan melepaskan pelukannya. Wanita paruh baya itu kini berjalan terseok-seok munuju sudut kamar dan menangis bisu sambil memeluk lututnya. Sedang tubuh ayahku terkulai penuh luka di lantai. Apa yang harus aku lakukan? Aku terlalu bingung.

Author pov:

Sore itu kediaman Nyonya dan Tuan Oh begitu ramai oleh kumpulan manusia. Bukan karena pembagian BLT atau sejenisnya. Tapi karena ayah sehun ditemukan bersimbah darah. Banyak yang berbisik bertanya-tanya siapa yang melakukan hal tersebut

“Perampok, kami kerampokan” sehun berkata pelan pada polisi yang menanyai kejadian yang terjadi.

“Sehunnie!” ibu sehun tercengang.

“Sudahlah eomma, biar aku yang mengurusnya. Pergilah mandi” sehun berdiri dari ketidak berdayaannya, dan melangkah mengiringi tubuh ayahnya yang sekarang dibawa ke rumah sakit. Sehun tak tau apa yang terjadi, tapi bagaimana pun wanita itu adalah ibunya.

Sehun pov:

Entah kenapa aku mebela ibuku, yah mungkin hanya insting. Siapa sebenarnya yang salah? Appa atau eomma? Ah aku tidak tau. Aku hanya bisa berharap semuanya baik-baik saja.

Aku duduk di depan ruang UGD, rasanya perasaan ini tak menentu, darah appa yang mengalir di tangan eomma masih menempel di bajuku. Rasanya ngeri mengigat kejadian tadi. Ah ini membuat kepalaku sakit!

Aku hanya mondar-mandir cemas di depan ruang UGD. Sekitar 3-4 jam seorang lelaki paruh baya melonjak keluar, ia memakai jas putih dan celana hitam, lengkap dengan stetoskop yang menggantung di lehernya.

“dokter!”

“Apa kamu keluarganya ?”

“Ne. Aku anaknya”

“Appamu sudah sadar, ia tidak apa-apa. Kau boleh masuk” ia mengelus kepalaku. Dan pergi meninggalkanku sendiri

“kleek” aku membuka pintu kamar appa perlahan

“Sehun” wajah namja itu mencerah, namun masih tersirat kepedihan dalam pada wajahnya

“Appa, gwencanayo?”

“Ne, kemari dan duduk” ia tersenyum

“Ne” aku menurutinya dan duduk di sampingnya.

“Sehunnie, kau melihatnya?” pertanyaan appa mengagetkanku.

“Lihat apa, appa?” mataku kini tak dapat melarikan diri, aku mengunci pandanganku padanya.

“Apa yang eommamu lakukan padaku” senyum di wajahnya memudar.

“Ne” aku memaligkan mukaku darinya. “Apa yang terjadi appa?”

“Ah eommamu, yeoja bodoh itu ia menghianatiku, jauh sebelum kami menikah” katanya sambil menghela nafas

“Mwo? Maksud appa?” aku kaget sekali. Apa maksudnya itu?

“Ne. Dia punya anak sebelum menikahiku padahal kami masih berpacaran. Appa lepas kendali dan membanting semua barang di rumah. Awalnya appa lah yang ingin memukul eommamu, tapi dia lebih lepas kendali, dan menusuk appa.” Dia berhenti dan menghela nafasnya lagi “Sehunnie, tinggallah dengan appa, janji ne?”

“Ah jadi begitu. Kenapa harus?”

“Ia membawa sodara tirimu besok. Apa kau mau tinggal dengannya? Tidak bukan”

“ehmm anni appa” ia menepuk kepalaku. Aku mengerti keadaan appa. Aku tak bisa membantah apapun.

 

Suzy pov:

Aku masih menatap kursi kosong di depanku. Aish kemana namja pabo itu? Eh? Kenapa aku memikirkannya? Ih siapa dia. “Tidak aku tidak suka” tanpa sadar aku berdiri dari mejaku dan berteriak di kelas.

“Apa yang tidak suzy?” guru matematika ku melempar pandangan sinisnya padaku.

“ha?” aku memandang sekeliling, semua anak tertawa

“Keluar! Angkat tangamu di luar kelas!” Ia membentakku kencang.

“Ah iya songsengnim” aish malunya aku. Ini semua gara-gara sehun.

Aku berdiri di luar kelas mengnangkat tanganku dan berharap tiada satu orang pun yang melihatku dengan keadaan seperti ini.

“Suzy-Ah” Aku terkejut dengan ke hadiran namja di depanku. Aduh kenapa harus ada yang melihatk begini sih.

“Kenapa kau disini? Di setrap ya? Hayo salah apa tadi?” namja itu tertawa kecil sedang mukaku sudah memerah seperti tomat matang.

“Ah anni baekhyun oppa, tadi aku hanya melamun”  kataku menunduk malu.

“Melamun? Memikirkanku ya?” ia menepuk kepalaku dan mengusap rambutku. Aish GR sekali namja ini -___-

“Ah aannii” jawabku terbata-bata.

“Hahahaha, eh suzy-ah, mau kah kau jalan-jalan denganku besok?” ia menyimpulkan senyumnya yang manis itu.

“Ha? “ kencankah? Apa ini? Ah anni dia hanya ingin bermain saja. Jangan berfikir macam-macam suzy! jangan GR duluan !

“Aku anggap itu iya. Hari minggun ne, di dekat seoul station jam 8 pagi”

“Aih oppa. Aku kan .. “ belum habis aku berbicara baekhyun oppa sudah menyela “aku ke kelas duulu ya suzy-ah ku tunggu loh. Annyeong” kemudian ia berbalik, punggung namja itu semakin lama semakin tak terlihat.

“Huft” bagaimana ini, kesannya ia memaksa. Aigoo hari apa ini? Wae? Wae aku terkena kesialan begini. Oh tuhan apakah kesialanku akan berlanjut?. Aku menundukan kepalaku dan menahan rasa pegal pada tangannku yang sedari tadi melilit tanganku.

“Heh yeoja aneh!”  seorang namja memanggilku pelan tepat di depanku. Aku mendongakan kepalaku ke atas hingga ku dapati mata ku dan dia bertemu. Dia namja pabo itu. Sehun

Aku dan dirinya sontak mengalihkan pandangan karena malu. Bisa kulihat wajah sehun memerah. Ditambah aku teringat dengan ciuman kami beberapa hari lalu

“Apa sih? Kok kamu sekolah jam segini?” aku menggigit bibirku sejenak mencoba melupakan kejadian itu.

“Bukan urusanmu!” air mukanya yang tadi malu-malu kini berubah. Ia berjalan ke kelas dan masuk ke kelas dengan membanting pintu kencang.

 

Sehun pov:

Rupanya ia masih mengingat kejadian itu, di saat aku khilaf, saat aku mengecupnya. Aku masih bisa melihat rasa takut tersirat dari matanya. Hm… lebih baik aku menjauhinya.

“Bukan urusanmu!” rasanya aku tak ingin mengatakan ini tapi huhhh ya sudahlah aku tak ingin ia merasa tidak nyaman denganku.

“Brak” aku membanting pintu. Entah karena apa.

Seisi kelas melempar pandangannya padaku. Aku hanya menunduk

“Sehun-ah akhirnya kau sekolah juga, sebenarnya ada apa?” Tanya nana songsaengmin- guru matematikaku

“Gwencanayo” aku melempar pandanganku ke arah lain.

“Hmmm arraseo, duduklah” ia tersenyum. Tatapannya seolah ia mengerti perasaanku, mengerti keadaanku. Wanita itu, wanita  yang biasanya melempar kami dengan spidol atau penghapus papan tulis, tiba-tiba terseyum tulus padaku. Apa ini hari ulang tahunku? Kenapa aneh sekali.

“Ne songsengnim” aku duduk tanpa komentar, semua anak sekelasku berhenti melempar pandangannya dariku.

***

“Kringgggggg” Bel berbunyi. Nana Songsaengmin keluar dan tak lama kemudian Yeoja aneh itu masuk sambil menunduk dan duduk kembali ke tempatnya semula, ya di hadapanku. Keadaan ini membuat kami canggung. Kami seperti pasangan kekasih yang baru putus. Ini menyebalkan, tapi bagaimana lagi, aku tak ingin membuatnya ketakutan atau parno dengan kejadian kemarin. Ya sudahlah ku putuskan untuk tidur saja.

Ya biarlah kami seperti ini, ini lebih baik.

 

Baekhyun pov:

Ini hari yang kutunggu, hari ini, yeoja yang ku idam-idamkan akan jalan-jalan bersamaku. Entah mengapa aku meyukainya, padahal hari itu pertama kali aku bertemu dengan suzy. ya biarlah hatiku yang tahu bahwa jantungku hanya berdegup padanya saat memandangnya dan saat membayangkannya. Ini terdengar naïf dan bodoh tapi apalah boleh buat, aku tak dapat mengontrol perasaanku.

Duh pakai baju yang mana ya? Aku memandang  sekeliling kamar baruku yang penuh dengan baju berserakan. Baru beberapa hari ini aku disini namun rasanya sudah mulai nyaman. Ya sejak appaku meninggal, aku tinggal dengan eomma.

“Baekhyun, nak?” Eomma mengintip di balik pintu dan berharap bisa masuk ke kamarku.

“Ne eomma? Masuk sini”

“Kau mau kemana nak? Kenapa mengobrak-abrik lemarimu seperti ini?”

“Hanya jalan-jalan eomma”

“Bohong! Mau kencan ya?” Ia meledek ku

“Ah eomma. aaaanieyo” wajahku mungkin sekarang sudah seperti udang rebus

“Yah apapun itu, gunakan saja apa yang sering kau gunakan dan apa yang membuatmu nyaman” Ia mengelus kepalaku dengan lembut

“Suzy” satu kata terucap dari bibirku

“Mwo?”

“Eomma, namaya suzy. yeoja yang aku sukai.”

“Wah namanya bagus sekali. Pasti dia cantik. Apa dia sekelas dengamu nak?”

“Anni. Dia adik kelas. Dia cantik sekali eomma. Dia kelas 2-A” Mata eommaku tiba-tiba membelangak.

“Oh, Good luck” ia tersenyum lalu keluar dari kamarku.

Apa aku salah bicara? Ah sudahlah lebih baik aku melanjutkan memilih pakaianku.

Mataku terpaku pada jam dinding tua yang menggantung di atas lemariku yang menujukkan pukul 07.40 yang sontka membuat mataku membelangak.

Aishhh aku hamper terlambat!
Aku mengganti bajuku dengan cepat lalu berlari ke garasi dan mengendarai motorku secepat yang aku bisa. “Suzy tunggu oppa” batinku terpaku dengan kata-kata itu.

Suzy pov:

“kringggggg” alarm jamku berbunyi. Aku mengulurkan tanganku dan melihat jam berapa ini. 07.30 tertulis jelas disana. “Oh ya ya masih pagi” aku menarik selimutku dan tertidur kembali. “Suzy!!! ini jam 07.45 ayo bangun!” teriak ibuku di balik pintu. “hmmm? Apa? Jam 07.45? aigo aku telat” aku bangun dan langsung masuk ke kamar mandi.

Author pov:

Hari yang cerah itu seorang namja berdiri di depan seoul station dengan memakai kaos biru tua, celana jeans dan sepatu biru tua sambil memandangi jam tangannya.
“syukurlah tidak telat, tapi dimana suzy?” namja itu menggambil hand phonenya dan ulai mengirim pesan pada wanita pujaanya.
baekhyun: Suzy-ah, eodi?

Lumayan lama namja itu menunggu balasan dari suzy

Suzy: ya oppa changkaman.

Baekhyun: Arra. Aku menunggumu J

Suzy: Ne  mian oppa L

Baekhyun: Gwencana ^^

Yeoja itu tidak membalasnya lagi. Baekhyun haya berdiri termenung cukup lama.

“Oppa!” suara manis yang datang dari kejauhan menghapus semua air mukanya yang sedari tadi sedih. Gadis itu berlari ke arah baekhyun.

“Suzy ah, gwencana?”

“Mwo? Aku hanya berlari-lari saja. Apa yang oppa cemaskan?”

“Gwencana. Aku hanya takut kau kenapa-kenapa” di belainya rambut panjang sang gadis manis itu.

“oh ne. mian oppa aku terlambat”

“Gwencana” ia menarik tangan suzy dan menggandengnya. “kaja naik”

“Eodiya?”

“Taman hiburan”

Suzy pov:

Ia menggandeng tanganku, ahhhh anni apa ini seperti kencan? Tapi kami bukan pasangan.

“Kaja” ia terseyum lembut padaku. sungguh ia tampan sekali, sungguh sempurna.

“eodiya?” aku mulai canggung

“Taman hiburan” ia menarikku naik ke motornya. di jalan kami banyak mengobrol. Ternyata  baekhyun oppa sangat talkative. Aku senang

“Suzy-ah”

“Ne oppa?”

“Pegangan dong!”

“Aku sudah pegangan pada motormu oppa”

“Anni, berpegang padaku!” ia tertawa kecil

“Mwo? Shireo!” ledek lu

“oh jadi mau gitu? Arra” ia mengencangkan motornya hingga tubuhku tersetak maju dan tangaku otomatis memeluk tubuhnya. Tapi rasanya begitu nyaman, memeluk tubuhnya, mencium bau tubuhnya yang khas. Membuatku nyaman.
Aother Place
Author pov:

“Andai saja, aku tidak menghianati namja itu, mungkin tidak seperti ini jadinya, aku merindukan pelukan anakku, darah dagingku, sebagian dari hidupku. Tapi dia juga anakku, aku yang melahirkannya, dan ini kesalahanku bukan kesalahannya” seorang wanita paruh baya memeluk erat bingkai foto anak kecil yang tak lain dan tak bukan adalah baekhyun. Tak terasa air matanya pun mengucur deras dari pelupuk mata indahnya, di rangkulnya kembali foto anak keduanya yang sangat ia cintai, keadaan yang hening itu semakin memecah ruah tangisan wanita cantik itu.

“Kreek” pintu depan rumah berdecit. Suara pintu itu mencairkan suasana hening yang meliputi wanita paruh baya yang sedang menangis. Ia menoleh kea rah pintu, dan matanya membelangak

“Sehun-Ah, annaku” bingkai foto kedua anaknya pun jatuh “prang” tanpa menghiraukannya wanita itu berlalri kea rah pintu dan memeluk erat tubuh anak keduanya.

“Eomma, Bogoshipda” namja tampan itu memeluk erat ibunda tercintanya.

“Aigoo sehunnie, kenapa idak pernah mengunjungi eomma?” Tanya sehun eomma sambil terisak

“Appa”

“Dia pasti tidak mengizinkanmu, ne?”

“Ye eomma” sinar mata sehun meredup

“Dia sudah menceritakan semuanya bukan?”

Sehun hanya mengangguk

“Aigoo sehunnie, jeongmal mianhae” tangisan sehun eomma pun pecah kembali.

Keduanya larut dalam tangisan rindu dan penyesalan.

 

Sehun pov:

“Eomma, nuguya?” ia mengambil bingkai yang pecah di lantai

“Oh itu”

“Eomma Bilang itu siapa?” sehun kini berteriak. Matanya memerah dan membelangak

“neo hyung, anak pertama eomma. Namanya Baekhyun”

“Mwo? Byun Baekhyun? Nan Sunbaenim? Jinjayo?” sehun meremas bingkai hingga tangannya yang mulus bercucuran darah.

“Wae ? kenapa kau membencinya? Apa karena dia hyungmu yang kulahirkan sebelum aku menikahi appamu?” sehun eomma menangis

“Aniya, Dimana dia sekarang?”

“Pergi”

“Eodiga?”

“Entahlah, ke stasuin seoul dia kencan dengan seorang yeoja katanya. Wae sehun ?” Eomma sehun bingung

“Dengan siapa?”

“ehm itu… ehm suzy”

“Mwo? Suzy?” sehun membanting bingkai foto baekhyun dan berlari ke luar rumah

“Sehunnie? Waeyo? Eodiga?” Panggil eomma sehun panik

“Membawa suzy pulang!” namja itu langsung tancap gas tanpa menoleh ke belakang.

>>BERSAMBUNG<<
Duh mian lagi yah semuanya >,< *sujud sama readers* kemarin email author ke blokir jadi gak tau email blog blog ff, mana author pikun lagi sama alamat webnya, jeongmal mianhae >,<

 


SHINING STAR (Chapter 11)

$
0
0

shining-star-111

Main Cast : Park Jiyeon – Kim Jongin

Support Cast : Park Chanyeol  –  Kim Shinyeong – Byun Baekhyun – Lee Jieun – Jung Soojung – Kim Joonmyeon

Genre : Life, Friendship, Romance, A Little bit Angst

Length : Chaptered

Author : Qisthi_amalia

Backsound : 2AM – I Wonder If You Hurt Like Me

-CHAPTER 11-

***

 

-CHAPTER 11-

 

***

Joonmyeon  memainkan jemarinnya dengan lincah di atas keyboard. Matanya fokus pada layar. Pekerjaan sambilannya sebagai editor di salah satu penerbit buku yang cukup terkenal di Seoul membuatnnya mau tak mau harus membaca berbagai jenis bacaannya yang dikirimkan puluhan orang ke redaksinnya setiap hari. Selain membaca naskah, ia juga harus memperbaiki beberapa naskah yang akan diterbitkan nantinnya. Sementara untuk masalah penerbitannya Joonmyeon belum di percaya sepenuhnnya karena ia masih baru. Sehingga untuk tugas itu Joonmyeon menyerahkannya pada editor penerbitan.

Suasana di kamar itu begitu hening. Hanya terdengar suara keyboard yang bersentuhan dengan jari jemari Joonmyeon.

Diambang pintu kamar itu Jongin berdiri. Masih dengan seragam yang melekat di tubuhnnya ia menyandarkan punggungnnya pada daun pintu sambil menatap kakaknya yang sangat serius. Dengan seringai yang tersungging di bibirnnya Jongin berjalan pelan, mengendap lebih tepatnnya. Kedua tangannya ia angkat dan..

“Doar…!!!”

Joonmyeon meloncat dari tempat duduknnya sambil memegangi dadanya yang berdetak cepat.

Jongin tertawa puas melihat kakaknya yang terduduk tak berdaya di atas lantai. Ia memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa. Sementara Joonmyeon menatap adiknya itu sarkatis. Ia berdiri dengan cepat, menarik nafas panjang namun tak ayal ia pun tersenyum.

Jongin menatap kakaknya itu bingung. Tak seperti biasannya Joonmyeon bertingkah tak mau ambil pusing seperti ini. Ia lalu menghentikan tawanya dan duduk di kursi yang ada di sebelah kursi Joonmyeon.

“Hyung, ada apa denganmu, eoh ?”

Joonmyeon menggeleng kecil lalu kembali fokus pada nasakah di hadapannya. Jongin mencibir kakaknya kesal.

“Ya, Hyung. Kau itu sebenarnya kenapa ?” Tanyanya lagi.

Joonmyeon menghentikan tarian jemarinya pada keyboard. Berbalik dan tepat menghadap Jongin.

“Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu.” Katanya singkat lalu kembali pada dunianya.

Jongin mendengus. “Kau tidak seru hyung. Menyebalkan.” Ujarnnya kesal lalu bangkit dari duduknya.

Namun sebelum Jongin benar-benar pergi dari kamar Joonmyeon. Joonmyeon berkata.

“Makannya cepat-cepatlah mencari yeojachingu.”

Jongin menghentikan langkah kakinnya dengan cepat dan berbalik kearah Joonmyeon.

“Apa maksudmu ?”

Joonmyeon diam.

Jongin membulatkan mulutnya dan berjalan menghampiri joonmyeon dengan cepat.

“Hyung. Jangan bilang kalau kau…?”

Joonmyeon mengangguk sambil tersenyum kecil.

“Sejak kapan. Kenapa kau tidak memberitahuku ?”

Joonmyeon menghentikan aktivitasnya, memutar kursi berrodanya dan menghadap Jongin.

“Baru beberapa bulan ini dan ia teman satu sekolahmu.”

Jongin membulatkan matanya. “ Chinja ? Nugu ?”

Joonmyeon tersenyum. “ Jung Soojung..”

Dan saat itu juga Jongin bungkam. Jung Soojung. Nama itu terdengar begitu familiar di telinganya.

“Soojung…?” Ulang Jongin ragu.

Joonmyeon mengangguk. “ Wae ? Kau mengenalnya ?”

Jongin menggeleng kecil. “ Belum. Tapi sebentar lagi aku akan mengenalnya.” Pelannya sambil tersenyum penuh arti.

Joonmyeon menatap adiknnya itu khawatir.

“Ya, Kim Jongin jangan katakan kau akan mengganggu yeojachinguku..”

Jongin tak menjawab. Ia hanya terkekeh lalu bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan kakaknya begitu saja.

“YA KIM JONGIN !! AWAS SAJA KAU JIKA BERANI MENYENTUHNNYA…” Teriak Joonmyeon geram.

Jongin tertawa.” Tenanglah Hyung. Aku hanya akan memanfaatkannya…..”.‘Untuk urusan pribadiku.’

***

Langkah kaki itu bergerak begitu cepat. beradu dengan aspal jalanan yang basah sehabis hujan beberapa menit yang lalu. sebenarnnya gerimis masih mengguyur kawasan itu, namun sepertinya namja itu tak mau menunggu terlalu lama lagi.

Dengan sebuket bunga mawar putih di tangannya. Baekhyun berdiri dengan tegap di depan sebuah rumah sederhana di sebuah perumahan yang tak begitu terkenal di pinggiran kota Seoul. Ia menarik nafas sekali. Meyakinkan diri. Tersenyum. Tangannya terulur, membuka pagar rumah yang tertutup. Langkahnya pelan namun pasti dan sampailah di depan pintu bercat cokelat muda.

Tangannya terangkat dan mengetuk pintu itu beberapa kali. Ia gugup. Memainkan sepatunya ke lantai. Dan beberapa kali memainkan bibirnya juga. Dan Demi tuhan inilah kali pertama Baekhyun segugup ini.

Suara derap kaki dari dalam terdengar begitu jelas di telingannya. Handel pintu itu bergerak ke bawah dan terbuka secara perlahan. Dari arah dalam, gadis itu muncul. Dengan kaus hijau bergambar pororo kebesaran, celana pendek selutut dengan rambut hitam yang ia biarkan tergerai, jatuh di bahunnya. Baekhyun diam beberapa saat. Penampilannya sederahana tapi ia begitu cantik di matanya.

Gadis itu –Jieun terdiam. Ia membuka mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

“Sun-sunbae…” Pelannya tergugup.

Baekhyun tersenyum kecil. Mengangkat sebelah tangannya. “Hi…”

Jieun ikut tersenyum dan dengan gugup ia pun membalas sapaan itu.

“Eum, boleh aku masuk…?” Pelan Baekhyun sambil mengusap bahunnya. “Disini dingin..” Lanjutnya.

Jieun tersadar, ia pun membuka pintu lebar-lebar. “ Masuklah.”

Baekhyun tersenyum singkat lalu masuk ke dalam.

“Silahkan duduk sunbae. Ma’af rumahku berantakan.” Ujar Jieun lalu membawa beberapa buku dan majalah yang berserakan di atas meja tamu.

Baekhyun tersenyum kecil dan mengangguk.

“Gwenchana. Orang tuamu dimana ?”

“Mereka sedang keluar kota. Kerumah nenekku. Mungkin nanti malam baru pulang.” Jelasnnya sambil berlari menyimpan majalah dan beberapa buku pada rak di bawah televisi.

“Sunbae mau minum apa ?”

“Apapun boleh.”

Jieun mengangguk kecil lalu dengan cepat berjalan kearah dapur yang terlihat dari ruangan televisi, ruangan itu hanya di tutupi oleh lemari kaca yang berisi beberapa hiasan.

“Gomawo..” Ujar Baekhyun saat Jieun meletakan teh manis hangat di hadapannya.

Jieun mengangguk lalu ikut duduk disamping Baekhyun.

“Jadi, kenapa sunbae bisa sampai kemari ?” Tanya Jieun. Sebenarnya pertanyaan itu sudah bersarang di benaknya sejak tadi melihat Baekhyun di depan pintu.

Baekhyun mengusap tengkuknya yang terasa dingin. Dengan gugup ia menggerakan salah satu lengannya dan menyerahkan buket bunga yang sejak tadi ia bawa.

“Ini untukmu. aku tak tahu bunga kesukaanmu. Jadi aku membelikan mawar putih saja.” Jelas Baekhyun.

Jieun menatap bunga di hadapannya dengan tatapan heran sekaligus bahagia. Ia tak pernah bermimpi sejauh ini sebelumnya. Berada di dekat Baekhyun saja sudah membuatnya senang.

Dan dengan sedikit gemetar jieun meraih buket mawar putih itu. menghirup wanginya dan meletakannya di depan dada.

“Gomawo sunbae. Aku menyukainya.”

Baekhyun menghela nafas lega.

“Eum, apa hari ini kau ada acara lain ?”

Jieun menggeleng. “ Tidak. Kenapa ?”

“Bisa ikut keluar sebentar bersamaku ?”

Dan tanpa menunggu atau memikirkan apapun. jieun mengangguk.

***

Kedua tangannya sibuk menari di atas keyboard. Dengan matanya yang terfokus ke layar notebooknya. Ia begitu fokus hingga tak sadar jika seseorang telah masuk keruangannya. Namja itu – Chanyeol baru menyadari seseorang datang, saat sebuah kotak makan siang mendarat di atas meja kerjanya. Chanyeol tersenyum, ia tahu siapa yang datang.

“Kau mau seperti ini terus setiap hari ?” Yeoja di sampingnya mulai berbicara.

Chanyeol hanya diam. Mendengarkan. Lalu memutar kursi berodanya tepat menghadap kearah yeoja yang kini berdiri di hadapannya.

“Kau bahkan lupa untuk makan siang, chanyeol.” Kata shinyeong lagi.

Chanyeol menangkupkan kedua tangannya bersamaan. “ Mian..” Katanya dengan ekspresi memelas.

Shinyeong menghela nafas berat.

“Aku hanya tak mau kau sakit. Arraseo.!”

Chanyeol mengangguk. Ia tahu Shinyeong memang selalu seperti ini. Mengkhawatirkannya setiap saat dan itu sebenarnya membuat chanyeol merasa bahagia. Ia merasa di perhatikan. Bagaimana cara wanita di hadapannya ini saat mengoceh tentangnya yang selalu telat makan siang, cara memasang dasi yang salah, jadwal meeting yang terlalu padat dan kerjanya yang sering lembur hingga malam.

Namun setelah wanita itu mengoceh. Ia justru akan meletakan kotak makan siang dihadapannya, membenarkan dasinya dengan benar, menggantikannya mengikuti meeting dan menemaninnya bekerja hingga tengah malam. walau ia harus tertidur di atas sofa karena terlalu lama menunggu Chanyeol.

Ia begitu luar biasa dimana chanyeol.

“Arraseo. Mian, aku janji tidak akan telat makan siang lagi.” Kata Chanyeol lagi, lalu meraih kedua lengan shinyeong dan menggenggamnya erat.

Shinyeong menggerutu kecil. “ Aku sudah mendengar janji itu puluhan kali dan hasilnnya kau tak pernah menepatinya.” Ujarnnya kesal.

Chanyeol bangkit dari duduknya. Berjalan kearah belakang shinyeong dan memeluk wanita itu dari belakang.

“Kau mau tahu kenapa aku selalu mengingkari janji ?”

Shinyeong menggeleng. “ Wae ?”

“Karena aku ingin kau yang membuatkan makan siang untukku.”

Shinyeong mengepalkan kedua tangannya erat. Jantungnnya yang malang tiba-tiba berdetak dengan cepat dan ia merasakan kedua pipinnya memanas. Chanyeol yang menyadari perubahan wanita di pelukannya itu tersenyum kecil.

Shinyeong menggerakan tubuhnnya. “ Aku harus bekerja. “ Katanya berusaha melepaskan tangan chanyeol dari perutnya.

Namun chanyeol enggan melepaskannya. Dan ia malah semakin mempereratnya.

“Biarkan seperti ini. Aku mohon.”

Dan Shinyeong hanya bisa diam. Membiarkan chanyeol menumpu dagu di bahunya dengan kedua mata yang terpejam.

Shinyeong tersenyum. Ia tahu chanyeol lelah. Ia tahu chanyeol begitu bekerja keras. dan ia juga tahu jika chanyeol sebenarnnya begitu rapuh. Shinyeong menggerakan kedua lengannya dan meletakannya di atas lengan chanyeol.

“Kau harus pulang denganku hari ini. Tak ada lembur. Dan tak ada penolakan. ” Katanya singkat.

Chanyeol tersenyum kecil. Dengan mata masih terpejam ia mengangguk.

“Arraseo…” Pelannya.

‘Kau tahu, aku menyukai saat-saat seperti ini. Saat dimana aku memelukmu dan memejamkan mata di bahumu. Aku merasa seluruh bebanku terangkat dan menghilang. Dan aku berharap selamannya akan seperti ini…..Bersamamu.’

***

Lelaki paruh baya itu membenarkan kacamatanya yang merosot jatuh. Jas putih melekat dengan begitu pas di tubuhnnya. Tatapannya lurus kedepan. Dengan sorot mata keyakinan namun masih tersirat keputusasaan.

Sementara di depan meja yang membatasi lelaki paruh baya itu. Seorang wanita yang berusaha sekitar 5 tahun di bawahnya tengah menunduk. wanita itu memainkan kedua tangannya. ia gugup. Takut. Dan bingung. Kepalanya tertunduk. Dalam.

“Jadi….” Lelaki paruh baya di hadapannya memulai pembicaraan. “Sampai kapan kau akan menyembunyikan semua ini ?” Lanjutnya.

Wanita di hadapannya mendongak. Menatap lelaki di hadapannya dengan tatapan sayu.

“Aku tak bisa memberitahu mereka. “ Ujarnya pelan.

“Tapi ini tentang kesehatanmu dan mereka perlu tahu.”

Wanita itu menggeleng.

“Im Yoona. Kau mengidap penyakit kanker darah. Stadium 3. Bagaimana bisa kau menyembunyikan semua ini dari anakmu. “ Bentak lelaki itu kepada wanita itu –Yoona.

“Yunho~aa, kau sahabatku sekaligus dokterku. Aku mohon jangan paksa aku. Aku tak mau memberitahu mereka. Aku tak ingin membuat mereka khawatir.” Ujar Yoona.

Yunho – Sahabat sekaligus dokter pribadi Yoona hanya bisa menatap sahabat sekaligus pasiennya itu dengan tatapan nanar.

“Yoona, aku hanya tak ingin kau mengalami hal itu untuk kedua kalinnya. Sudah cukup suamimu yang salah paham. Aku hanya tak mau anak-anakmu juga…”

Yoona menunduk. air matannya menetes jatuh satu persatu dan semakin banyak. Ia mengepalkan kedua lengannya erat.

“Sampai kapan. Sampai kapan kau akan menyembunyikan semua ini. Tentang semuannya. Semuannya yang kau sembunyikan dari anak-anakmu yang kini tersenyum di luar sana tanpa tahu kau sedang tersiksa.”

Yoona menggeleng keras. air matanya jatuh semakin banyak.

“Jebbal. Jangan katakan itu lagi Yunho. Cukup mereka tahu jika pertengkaran itu murni kesalahanku, aku tak ingin mereka mengetahuinya semuannya lebih jelas. Cukup aku. Cukup aku yang sakit. Jangan mereka. Jangan anak-anakku..” Yoona menutup wajahnnya. Ia terisak.

Yunho menatap sahabatnnya nanar. Ia hanya bangkit dari tempat duduknya. Berdiri di samping Yoona dan mengelus bahu sahabatnnya itu.

“Uljima. Uljima..” Selalu. Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya. Ia tak bisa memaksakan sahabatnnya itu untuk berkata jujur. Sekeras apa pun ia meminta Yoona untuk berkata jujur pada anak-anaknnya. Jawabannya akan selalu sama. Tidak. Dan alasannya pun akan selalu sama. Biarkan aku yang sakit, jangan anak-anakku.

***

Soojung mengambil beberapa buku dari rak perpustakaan dengan semangat. Setelah sebelumnnya penjaga perpus memberitahunya kalau ada buku baru yang baru saja dikirim.

“Aku harus memberitahu Joonmyeon oppa tentang buku ini.” Katanya sambil memainkan salah satu buku psikologi terbaru di tangannya.

“Dan aku yang akan memastikan buku itu sampai ditangannya.”

Soojung menoleh kearah samping. Tempat seseorang barusan bersuara. Dan ia hanya bisa membulatkan matanya saat tahu siapa yang berdiri disampingnya.

“Ki-Kim Jongin..” Katanya takut.

Jongin tersenyum sinis. Ia berbalik dan menghadap Soojung.

“Annyeong kakak ipar.”

Soojung semakin membulatkan matannya. “ Mwo ? Apa yang kau bicarakan ?”

Jongin melipat kedua tangannya dan menyandarkan tubuhnnya pada rak buku.

“Kau sudah tahukan kalau Kim Joonmyeon punya adik di sekolah ini ?”

Soojung mengangguk. “Iya, kenapa memang ?”

Jongin semakin tersenyum sinis. “ Kau bisa menebak siapa dia ?”

Soojung baru akan menggeleng, sebelum ia sadar…Kim Joonmyeon dan Kim Jongin. Apa mungkin. Dan saat ia melihat wajah Jongin dihadapannya soojung baru sadar jika namja itu cukup mirip dengan namjachingunnya.

“Jangan bilang kalau…kau ?”

Jongin mengangguk pasti. “ Ya. Itu aku. Kim Jongin.” Katanya. …” Bagaimana kau terkejut ?” Lanjutnya.

Soojung menatap Jongin tak percaya. “ Kau benar-benar adik Joonmyeon oppa ?”

Jongin mengangguk.

Soojung menghela nafas berat. “Bagaiman bisa. Joonmyeon oppaku orangnya sangat baik. Sementara kau…”

“Mwo ? Maksudmu aku tidak baik, Begitu ?” Tanya Jongin kesal.

Soojung yang ditatapan tajam seperti itu oleh jongin hanya bisa menggeleng takut.

“Ani bukan seperti itu. maksudku…–

“Sudahlah.” Potong Jongin. “Kalau kau tidak mau hubunganmu ku rusak. Kau harus membantuku ?”

“Mwo ? Apa maksudmu ?”

Jongin berjalan mendekat kearah soojung. Dan berbisik. “Kau harus berpura-pura menjadi kekasihku !”

Soojung membulatkan matanya dan dengan refleks mendorong tubuh Jongin dengan keras.

“Apa ? Kau benar-benar gila !”

Jongin mendengus. “ Ya. Ini hanya berpura-pura. Lagi pula siapa yang mau berpacaran dengan kutu buku sepertimu.”

“Awww….Appo…” Jongin mengelus kepalannya yang malang, terkena pukulan dahsyat dari buku tebal yang soojung pegang.

“Dan aku juga tidak sudi menjadi kekasih namja gila sepertimu.” Hardik soojung kesal.

Jongin  menatap yeoja di hadapannya ngeri. “ Arraseo. Jika itu pilihanmu. Lihat apa yang akan aku katakan pada Joonmyeon hyung nanti. Aku pastikan hubungan kalian akan segera selesai. The end. Game over.” Ucap Jongin dengan senyum penuh arti.

Soojung yang mendengar itu semakin di buat terdiam. Ia tak mau kehilangan Joonmyeon. Ia sudah terlanjur menyayangi namja itu juga eommanya dan jika hubungan itu hancur hanya gara-gara hal ini sepertinya ia akan mati bunuh diri saja.

“Baiklah..” Kata soojung pada akhirnya dengan terpaksa.

“Aku akan membantumu tapi dengan syarat. Kita hanya berpura-pura di sekolah saja.” lanjutnya.

Jongin tersenyum menang dan ia mengangguk. “Oke. Lagi pula aku hanya membutuhkanmu di sekolah saja.”

Soojung mencibir kesal. “ Tapi kau juga harus mengatakan alasannya kenapa aku harus berpura-pura jadi yeojachingumu !”

Jongin berpikir sejenak. Ia lalu menatap soojung. “ Untuk seseorang yang berharga untukku dan aku yakin dia juga berharga untukmu..” Ujarnnya tegas. Lalu berlalu dari sana.

Soojung terdiam. ‘Berharga untuknya ?’. Siapa ?

***

Jiyeon tertawa mendengar lelucon Jieun yang sungguh demi apa sangat menggelikan. Dari arah berlawanan Soojung berlari tergesa dengan buku di tangannya. jiyeon dan jieun menghentikan tawa mereka dan menatap soojung penuh Tanya.

“Ada apa ?” Pertanyaan pertama Jiyeon.

“Ada gempa ?” Jieun menimpali.

“Atau tsunami ? Atau ada badai ? atau gunung meletus ?” lagi-lagi Jieun mengoceh.

Soojung menggeleng cepat. ia masih mengatur nafasnya yang satu-satu.

“Ini lebih parah dari semua bencana ?”

Jiyeon semangkin menatap sahabatnya itu heran. “Maksudmu ?”

Jieun tiba-tiba menjentikan jarinya. “Akh aku tahu. Pasti Super Junior akan datang ke sekolah kita yah ? atau mungkin Big Bang. Akh aku ingin melihat Taeyang oppa.”

‘Pletak’

Sebuah pensil mendarat dengan mulus di atas dahi Jieun yang kini hanya meringis dan mengelus pelipisnnya. Sementara Jiyeon hanya menatap kasihan sahabatnya itu.

“Issh~ appo soojung~aa, kau itu sebenarnya kenapa ?”

Soojung menghela nafas berat. Ia baru akan membuka mulut dan menjelaskan semuannya sebelum seseorang datang dan tiba-tiba merangkul pundaknnya erat.

“Sunbae !” Jieun memekik kaget.

Soojung menoleh ke arah samping dan mendapati Jongin tengah merangkul sambil tersenyum mega-watt ke arahnya.

Sementara Jiyeon. gadis itu hanya diam. Ia memandangi Jongin dan soojung penuh Tanya. Dan mendadak ia tak suka saat sebelah tangan Jongin berada di pundak soojung.

“Annyeong ladies. Aku akan mengumumkan sesuatu. Kalau aku dan soojung berpacaran “ Ujar Jongin penuh senyum sangat berbeda 90 derajat dari Kim Jongin biasanya.

“MWO ? SOOJUNG KAU GILA ?” Jieun berdiri dari tempat duduknya dan berteriak.

Jiyeon hanya diam. Dan saat Jongin menatapnnya ia memalingkan wajahnnya kearah lain.

Soojung pun hanya diam. Dia pasrah. Demi Kim Joonmyeon. Tapi ia tak tahu jika Kim Jongin yang super gila itu akan bertindak secepat ini dan di depan kedua sahabatnya langsung. Dan sepertinya ia harus menyimpan rahasia ini dari kedua sahabatnya jika tak ingin Joonmyeon-nya menghilang.

“Bukankah kau masih berpacaran dengan Kim Joonmyeon ?” Tanya Jiyeon akhirnya.

Soojung hendak menjawab tapi Jongin lebih cepat.

“Mereka sudah berakhir. Sekarang Soojung denganku.” Tegas Jongin yang langsung mendapat Death glare Soojung.

Jiyeon mengangguk kecil. Ia bangkit dari tempat duduknya. “Aku ke toilet sebentar.”

Seperginya Jiyeon. jieun mengoceh tak jelas mengomentari hubungan Soojung dan Jongin. Sementara Jongin, namja itu tersenyum kecil dan matanya tak lepas dari Jiyeon.

***

Jiyeon menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidurnya begitu saja. di pikirannya kini berkelebat banyak hal. Banyak pertanyaan yang ia sendiri tak mengerti.

Kenapa Jongin bisa bersama Soojung ?

Kenapa jongin menyukai Soojung ?

Jika benar mereka pacaran. Mengapa selama ini Jongin memperlakukannya sangat baik. Bahkan pernah memeluk dan mencium pipinya ?

Apa artinya semua ini ?

Dan kenapa tiba-tiba ia merasa tak suka. Ia tak ingin jongin bersama soojung atau yeoja manapun.

Dan kenapa ia harus merasa sesak saat melihat jongin merangkul soojung tadi ?

Kenapa ? Kenapa soojung ? Kenapa bukan Ia ?

Dan jiyeon mendadak tak mampu berpikir apapun saat mencerna kembali pertanyaan terakhirnnya. ‘Mengapa bukan Ia ?’

“Apa aku menyukainya ? “ Gumamnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

***

Jongin hanya menggulum senyum. Saat ia menceritakan semuanya pada sang kakak, Kim Joonmyeon. Dan ia bahkan tak mau perduli saat kini Joonmyeon mengoceh dan menceramahinya panjang lebar.

“Hyung tenang saja. aku tak mungkin benar-benar suka padanya “ Ujar Jongin akhirnya.

Joonmyeon menghentikan aksi bolak-balik ala setrikanya dan menatap Jongin tajam.

“Sekarang mungkin kau bisa berkata seperti itu. Bagaimana jika nanti kau benar-benar suka padanya ?” Joonmyeon tak sabar.

Jongin terkekeh. “ Hyung, aku jamin. 1000 persen aku tak akan menyukainya.!” Jongin meyakinkan.

Joonmyeon menatap mata adiknya lekat-lekat. “ Kenapa kau bisa sepercaya diri itu. soojungku itu cantik dan baik hati. Siapa yang bisa menjamin jika nanti kau tak akan jatuh cinta padanya ?”

Jongin diam beberapa saat.

“Sebenarnya atas dasar apa kau membuat hal aneh dan kekanakan seperti itu. sampai mengajak Soojung untuk pura-pura pacaran ?” Kata Joonmyeon lagi.

Jongin menatap kakaknya. “ Karena seseorang. Dan aku bersumpah, tak akan menyukai soojung sedikit pun. Maksudku tak akan menyukainya sebagai yeoja tapi hanya sebatas menyukainya karena ia pacaramu. “

Joonmyeon mendelik tajam. Lalu duduk di samping jongin.

“Mwo ? Jadi maksudmu saat ini kau tengah menjadikan soojung sebagai alat untuk membantumu mendapatkan seseorang itu ?”

Jongin mengangguk cepat.

‘PLETAK’

“Aissh, appo…” Jongin hanya meringis. Memegangi kepalanya yang terkena jitakan super keras dari sang kakak.

“Itu hadiah dariku karena kau berani bertindak kurang ajar pada yeojachinguku !”

“Aigo ! Ayolah hyung, ini hanya sementara. Aku janji. Ne ?”

Joonmyeon menggeleng. “ Tidak boleh. Kau harus menyelesaikan masalahmu sendiri jongin. Jangan melibatkan orang lain. apa lagi ini menyangkut orang yang kau sukai.” Joonmyeon menasehati.

Jongin mencibir. “ Aku tak perlu petuahmu, hyung. Aku hanya perlu persetujuanmu. Ne..? Ijinkan aku meminjam yeojamu sebentar saja !” Pinta Jongin.

Joonmyeon menggeleng cepat.

Jongin tak tinggal diam. “ Hyung. Kau tahukan ini kali pertama aku menyukai seorang yeoja. Dan aku benar-benar tak tahu harus bagaimana. Aku bingung. Dan ide yang muncul di otakku satu-satunya hanya ide itu. jebal hyung. Aku mohon !”

Joonmyeon diam. Ia menatap adiknya sekilas. Memang benar. sebelumnya Jongin tak pernah menyukai yeoja manapun. Ia begitu tertutup. Bahkan tak memiliki teman satu pun.

“Hyung….Bahkan yang membuatku berubah seperti ini, adalah dia. “ Suara Jongin memelan. Ia menunduk.

Joonmyeon kembali menatap Jongin. Tangannya terulur dan mengelus bahu adiknya.

“Baiklah. Baiklah aku mengijinkamu. Asal kau berjanji jangan berbuat macam-macam pada Soojung.”

Jongin mendongak. Menatap kakaknya penuh rasa terima kasih.

“Gomawo hyung. Aku janji tak akan menyakiti soojung sedikit pun.”

Joonmyeon mengangguk paham. “Dan ku harap kau segera mendapatkan yeojamu itu. Hyung tak suka melihatmu lama-lama berdekatan dengan soojung.” Joonmyeon berkata sambil tersenyum bercanda.

Jongin mendelik. “ Bilang saja jika kau takut soojung malah berbalik mencintaiku.”

“MWO ? Kau bosan hidup eoh ?”

Jongin tertawa dan secepat kilat berlari dari ruang tamu. Berlari ke dalam kamarnya. Membiarkan Joonmyeon berteriak tak jelas di depan pintu kamarnya.

***

“Kau sakit ?”

Jiyeon menggeleng cepat. menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan mulai menganti chanel televisi.

Chanyeol menaikkan alisnya bingung. Sejak tadi jiyeon hanya diam. Menghela nafas dan diam lagi. tak biasanya adiknya seperti ini. Biasanya Jiyeon akan ceria dan bercerita banyak hal tentang sekolahnya. Tapi kali ini berbeda. Ia hanya diam dan menatap kosong layar televisi yang menayangkan iklan shampo. Sungguh aneh. Setidaknya itu pikir chanyeol.

“Kau sungguh baik-baik saja ?”

Jiyeon mengangguk lagi.

“Jeongmal ?”

Jiyeon meletakan remote televisi dan menatap kakaknya kesal.

“Sudah ku bilang aku tak apa, oppa. Bisakah kau diam !” Ujarnya setengah marah.

Chanyeol terdiam. Baik apanya jika di Tanya seperti saja Jiyeon malah marah-marah. Chanyeol lalu meletakan bolpoinnya pada tumpukan kertas dan duduk di samping Jiyeon.

“Kau ada masalah ?” Tanyanya lagi.

Jiyeon menggeleng lesu.

Chanyeol mengelus rambut adiknya penuh sayang. “ Baiklah jika kau belum mau bercerita. Tapi oppa mohon jangan seperti ini terus, arraseo !”

Jiyeon diam. Sampai chanyeol hendak beranjak dan ia memeluk pinggang kakaknya erat.

“Oppa..” Dengungnya pelan.

Chanyeol tersenyum. Mengusap rambut adiknya. “ Kenapa ?”

“Aku belum mau menceritakannya, gwenchana ?” Katanya sembari mendongak.

Chanyeol mengangguk. “ Tak apa. Tapi oppa tak suka melihatmu murung seperti ini terlalu lama.”

Jiyeon tersenyum. “ Arraseo oppa. “

“Nah, sebaiknya kau tidur sekarang. Sana !”

Jiyeon menurut. Bangkit dari tempat duduknya. Dan berjalan menuju kamarnya. Namun belum juga ia meniti anak tangga pertama. Jiyeon berhenti melangkah dan berbalik.

“Oppa ?”

Chanyeol menatap adiknya bingung. “ Wae ?”

“Eum…seandainya Shinyeong onnie dekat dengan namja lain, apa yang oppa rasakan ?”

Chanyeol bingung, tapi ia menjawab. “ Tentu saja oppa tidak suka.”

Jiyeon mengernyit. “ Kenapa ?”

“Karena oppa mencintainya. Dan oppa tak akan membiarkan ia dekat dengan namja lain selain oppa.” Ujar Chanyeol mantap.

Jiyeon tersenyum. “ Gomawo dan Good night.” Katanya lalu melanjutkan langkahnya.

Chanyeol menggeleng tak mengerti.

Sementara Jiyeon. kini ia paham. Kini ia tahu. Apa arti dari setiap luapan emosinya pada Jongin. Kini ia tahu, kenapa ia begitu tak suka saat Jongin merangkul soojung tadi pagi. Dan kini ia tahu. Apa arti setiap detakan cepat jantungnya, ketika ia melihat jongin.

Ini cinta.

Tapi apa dia bisa, apa dia masih punya kesempatan untuk dekat dengan Jongin. karena bukankah Jongin sudah bersama Soojung. Sahabatnya sendiri.

***

Acara makan malam, hari itu terasa aneh untuk Jongin. sejak tadi ia tak henti memperhatikan tingkah Yoona yang aneh.

“Umma,…” Gumamnya.

Yoona menghentikan gerakan sendoknya dan menatap Jongin bingung. “kenapa ?”

Jongin meletakan garpu dan sendok di atas piringnya yang masih berisi banyak nasi dan lauk pauk begitu saja. nafsu makannya tiba-tiba menguap entah kemana.

Jongin menghembuskan nafas pelan. “ Umma terlihat kurus.”

Yoona tersenyum kecil. “ Chinja ? Mungkin umma hanya kurang makan akhir-akhir ini.” Katanya pelan.

“Jongin benar umma. Umma juga sedikit pucat. “ Joonmyeon menimpali. Ia juga merasa aneh dengan perubahan fisik ummanya akhir-akhir ini.

Yoona memperkuat pegangan tangannya pada sendok. “Mungkin itu hanya perasaan kalian saja. umma baik-baik saja. “ Kata yoona lagi.

Jongin menatap ummanya tak yakin. “ Umma, apa ada sesuatu yang kami tak tahu.”

Dan.

‘Ukhuk ukhuk’

Yoona menepuk dadanya yang terasa sesak. ia tersedak karena gugup. Meraih air minum yang Joonmyeon sodorkan padanya. Lalu menstabilkan dirinya lagi.

“Umma…”

Yoona tersenyum. Menatap Jongin dan joonmyeon bergantian. Dalam hati ia berdoa. Jika suatu saat kedua anaknya tahu penyakitnya. Ia berharap ia sudah tiada. karena ia tak mau melihat kedua anaknya mencemaskannya. Dan menangisinya.

“Umma baik-baik saja. mungkin hanya terlalu lelah saja.” Jelasnya.

Jongin enggan bertanya lebih jauh. ia hanya mengangguk paham. Begitu pun Joonmyeon.

“Sudah ku bilang untuk banyak istirahat umma. Aku tak mau umma sakit.”

“Arraseo Jongin~aa. Arraseo !” Pelannya sambil sebelah tangannya yang menggenggam erat pinggiran meja. Menahan sakit. Bibirnya tersenyum. Berusaha meyakinkan kedua anaknya jika ia baik-baik saja. walau pada kenyataannya ia sama sekali tidak baik.

***

Jiyeon melangkahkan kakinya dengan malas menuju koridor kelasnya. Beberapa temannya terlihat asik bercanda di pinggir koridor dan ada beberapa juga yang asik menyalin pekerjaan rumah dari teman lainnya. Jiyeon menghela nafas berat. Dan saat ia sampai di depan pintu kelasnnya, jiyeon mendadak ingin kembali kerumah saja dan tidak berangkat sekolah.

Didepan sana. Ia melihat Jongin. tengah tersenyum, senyuman yang begitu lebar. Yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Dengan sebelah lengan yang mendarat di pinggang soojung. Jiyeon mengepalkan sebelah tangannya kuat. Ia mencoba bersikap sebiasa mungkin.

“Annyeong..” Dengan riang ia menyapa Soojung, Jongin dan Jieun. Lalu memilih duduk di bangku ketiga. Jieun yang melihat itu menatap Jiyeon heran.

“Jiyeon~aa, kenapa duduk disitu ?” Tanyanya bingung.

Jiyeon tersenyum kecil. Menggeleng pelan. Suzzy yang duduk di samping Jiyeon juga terlihat bingung.

“Tak apa. Aku hanya ingin melihat tugas matematika pada Suzzy.” Katanya beralasan.

Jieun mengangguk paham. Tapi tak begitu dengan soojung.

“Bukankah kau selalu melihatnya dariku ? Kenapa sekarang dari suzzy ?” Tanya Soojung bingung. Karena biasanya Jiyeon maupun Jieun jika tak mengerjakan tugas akan menyalin darinya. Bukan dari suzzy yang rangking-nya tentu saja di bawahnya *Mian buat penggemar suzzy, saya tak bermaksud buruk*.

Jiyeon tersenyum kikkuk. “ Eum~ mencari nuansa baru. Tak apakan ?” Ujarnya. Dan sungguh ia pun tahu jika alasannya barusan sangatlah aneh.

Tapi soojung tak mau ambil pusing. Ia pun hanya mengangguk.

Jiyeon menghela nafas lega dan ia pun mulai berpura-pura menyalin tugasnya. Namun baru juga beberapa nomor ia sudah tak fokus. Suara tawa Jongin dan soojung mendadak membuatnya tak nyaman. Jiyeon memberanikan diri untuk melirik ke depan dan ia mendadak memperkuat pegangannya pada pensil saat melihat Jongin tengah mencium pipi soojung kilat.

“Jiyeon~aa, pensilmu patah” Komentar suzzy tiba-tiba.

Jiyeon tersadar. Ia tersenyum kecil lalu bangkit berdiri.

“Kau mau kemana ?” Tanya Jieun bingung.

“Membeli pensil.” Ujar Jiyeon singkat tanpa menoleh dan berlari tergesa menuju ke luar kelas. Ia sejujurnya tak benar-benar berniat membeli pensil. Ia hanya ingin keluar. Keluar sejauh mungkin dari tempat itu. karena ini kali pertama ia merasa sesesak ini. Sungguh. Rasanya sesak.

Jiyeon mendudukan tubuhnya pada beton atap sekolah. Membiarkan angin memainkan rambutnya yang mulai memanjang. Ia tak tahu. Hal apa yang menariknya untuk datang ke tempat ini. Tempat pertama kali ia bertemu namja itu….Kim Jongin. jiyeon memejamkan matanya erat. Membiarkan semua lelah dan sesaknya terbang bersama angin. Sampai sesuatu yang dingin terasa menyentuh pipinya.

Jiyeon memberanikan diri membuka mata. Menggerakan bola matanya dan menemukan orang yang tak ingin ia temui tengah berdiri di sampingnya. dengan sebuah pensil yang kini menempel di pipinya.

“Bukannya mau membeli pensil ?”

Jiyeon tersenyum kecil. Mengambil pensil itu. dan berkata pelan. “ Gomawo.”

Jongin mengangguk lalu memilih duduk di samping Jiyeon. “ Jadi ? Kenapa malah datang kemari bukannya pergi ke koperasi ?”

Jiyeon menunduk sejenak lalu kembali mendongak. Matanya tertuju pada taman belakang sekolah, pada rerumputan yang bergerak searah angin dan riak air danau ketika beberapa ikan meloncat-loncat ke permukaan.

“Molla. Hanya tiba-tiba ingin kemari.”

“Kau merindukanku ?”

Jiyeon tersenyum kecil. “ Sedikit.”

Jongin menoleh cepat. “Kau benar-benar merindukanku ?”

Jiyeon ikut menoleh “ Aku bilang sedikit. Sangat sedikit.”

Jongin terdiam. “ Chinja ?”

Jiyeon mengangguk.

Diam. Keduanya tak ada yang memulai untuk berbicara. Jongin begitu tak mengerti dengan dirinya sendiri kini. Saat jiyeon berkata jika ia merindukannya, ia merasakan sesuatu yang meluap-luap di dalam dadanya. Walau jiyeon juga mengatakan itu hanya sedikit. Ia tak perduli.

Sementara jiyeon. ia kini tak mengerti. Harus seperti apa ia berbuat ? Harus seperti apa ia bertingkah laku dan bereskpersi ?

Haruskan ia bertingkah bahagia dan mengatakan selamat pada jongin karena ia telah berpacaran dengan sahabatnya ? walau ia harus sakit.

Ataukah ia harus bersikap seolah ia tak menyukai hubungan Jongin & Soojung ? Dan membuat soojung sakit hati.

Jiyeon bingung. Ia benar-benar bingung. Sampai Ucapan jongin membuatnya mengatakan sesuatu yang jauh dari kata hatinya.

“Terima kasih sudah merindukanku.”

Jiyeon menatap langit. “ Sayangnya sekarang aku tak lagi merindukanmu. Semuanya menguap dan tak tersisa.” Ujarnya.

Jongin menoleh cepat. “ Kenapa ?”

Jiyeon terkekeh. Menepuk bahu Jongin keras. “ Kau pikir untuk apa aku merindukan namja yang jelas-jelas namjachingu sahabatku sendiri ?”

Jongin diam sejenak. Sampai ia tertawa sumbang. Sungguh benar-benar terdengar aneh di telinga Jiyeon.

“Ya…ahahahah. Kau benar. untuk apa kau merindukanku. Lagi pula aku tak perduli kau rindu padaku atau tidak..ahahhaha. aku benar-benar bodoh.”

Jiyeon meremas blazer sekolahnya kuat. Benar. kau benar-benar bodoh kim jongin. sangat bodoh.

Jongin membuang wajahnya kearah lain. menstabilkan sesuatu yang terasa remuk tiba-tiba. Karena sebenarnya aku sangat berharap kau merindukanku. Hingga aku yakin tentang perasaanmu…Park Jiyeon.

Suasana begitu canggung. Hingga jongin tak tahu harus mengoceh tentang apa dan membuat lelucon seperti apa. Ia melirik sekilas kearah Jiyeon yang tengah fokus menatap danau di depan sana. Tanpa sadar Jongin terjebak. Ia enggan menatap objek lain. hanya wajah itu. wajah Jiyeon yang kini tengah menatap ke depan sana. Jongin tak tahu. Kenapa ia selalu begitu tenang dan nyaman saat melihat jiyeon. Mata itu, mata hitam jernih yang selalu berbinar ketika ia berkedip. Ia menyukainya. Dan saat angin memainkan rambutnya. Jongin baru sadar, rambut Jiyeon yang tadinya sampai bahu kini memanjang dan ia terlihat…Lebih cantik.

“Wae ?”

Dan jongin hanya bisa tergagap saat jiyeon menemukannya tengah menatap wajahnnya. Jongin dengan cepat menggeleng.

“Aniyo. “

Jiyeon mengangguk kecil. Beranjak dari tempat itu dan berjalan begitu saja meninggalkan jongin sendirian tanpa mengatakan apapun.

“Jiyeon~aa..”

Dan langkahnya terhenti saat Jongin memanggil. Jiyeon menoleh.

“Kau mau mendengar aku berkata jujur ?”

Jiyeon mengernyit “ Maksudmu ?”

Jongin tersenyum. “ Kau tinggal menjawab ‘Ya’ atau ‘Tidak’.”

Jiyeon diam sejenak. Lalu tersenyum. “ Aku tak mau mendengarnya. “ Ujarnya lalu benar-benar berlalu dari sana.

Meninggalkan Jongin yang hanya mampu terdiam.

Jika saja kau katakan ‘Ya’. Aku akan berkata jika yang aku cintai bukan soojung tapi kau. Tapi apakah kau akan menyukai kejujuranku ?

Dan jongin memilih berbaring di tempat itu. memejamkan matanya. Membiarkan angin sejenak menemaninya dan membawa rasa gundah dan bingungnya pergi.

***

Jiyeon menekan dadanya yang terasa nyeri. Air mata jatuh satu persatu. Dibalik pintu atap itu Jiyeon berdiri. Tubuhnya tiba-tiba meluruh jatuh. Terduduk diam. Membiarkan air matanya jatuh. Menyentuh lantai kotor yang berdebu. Bukannya ia tak ingin mendengar ucapan jujur Jongin. ia hanya takut. Ia takut tak sanggup lagi untuk menahan air matanya yang sejak tadi ia tahan. Dan ia benar-benar takut jika nantinya jongin berkata kalau Ia benar-benar jujur mencintai Soojung, sahabatnya.

‘Kau benar. Aku tak perduli kau merindukanku’

Ucapan itu. ucapan Jongin tadi benar-benar masih terdengar begitu jelas di telingannya. Semuanya mendadak serasa jauh. terlihat samar dan sulit untuk terjangkau.

Namun jawabannya kini ia tahu. Jika kini memang tak ada harapan untuknya. Tak ada lagi celah dan ini artinya…Ia Kalah. Bahkan ia kalah sebelum memulai.

Bahkan sebelum ia sempat berkata.

Aku mencintaimu, Kim Jongin.

 

 

 

 

 

 

 

TO BE CONTINUED.


Trouble in you, Kris! (PART 1)

$
0
0

Gambar

Title : Trouble in you, Kris! (PART 1)

Author :: Muriza a.k.a wu zi chi (@yaegiKris_wu93)

Cast ::

®    Kris Wu (Wu Yi Fan)

®    Cho Yaegi

®    Lay EXO M

®    EXO Member.

Support Cast :: SJ kyuhyun, Yoon Na jin.

Genre :: Comedy, Romance, Brothership

Length :: Chaptered

Rating :: PG 15

Disclaimer : (DI IKUTIN PASTI SERU !!) ini adalah sequel dari  FF ku yang berjudul “KRISYAEGI_BE MY FATE PART 1-7 END” bakal lebih seru kalo chingudeul ikutin dari awal, biar lebih paham gitu :D . Ini FF murni dari imajinasiku,juga terinspirasi dari beberapa drakor yang aku tonton, dan aku masukkan beberapa Fakta seperti kebiasaan Exo member , dll. Aku juga menambah kosakata Korea & mandarin, jadi bisa sekalian belajar juga ne ~ FF ini sudah pernah aku post di Fanpage FB & blog pribadiku EXODEUL

Don’t copy paste without my permission. Plagiat OUT!!  sukses selalu buat kalian! Happy reading ^o^

 

 

Author POV

            Hari ini adalah hari kepulangan EXO M ke Korea, setelah mereka menghadiri salah satu acara menyambut tahun baru di Beijing, China. Mereka kembali untuk menyiapkan comeback mereka bersama EXO K. Tetapi buat Kris, bukan hanya itu alasannya. Setelah yeoja yang bernama Cho Yaegi resmi menjadi kekasih nya, dia bahkan lebih dari sekedar bersemangat jika pulang ke korea, wajah dinginnya seketika berubah ketika melihat yeoja yang ia cintai itu. Walaupun ia tahu masih banyak mereka yang belum merestui .

Author POV END

*****SEOUL, SM BUILDING pukul 10:00 pagi KST*****

“Kita akan rapat bersama Tony Testa, mengenai ComeBack kalian” Hyuk manager menyuruh EXO member berkumpul di SM BUILDING. * Rumor nya ni > Tony Testa adalah choregrafer terkenal chingu & katanya dia bakal jadi choregrafer EXO buat comeback nanti ^_^

“Ye, hyung.. Algeseumida” mereka  menjawab dengan semangat walau masih beberapa dari mereka ada yang tampak kelelahan terutama EXO M.

“kau tidak mengabari yaegi bahwa kau di Korea?” Lay mendekati Kris, mereka harus sangat berhati-hati karena hubungan mereka masih sangat rahasia. Hanya Lay yang baru saja mengetahui.

“Tidak usah, biarkan saja” Kris menjawab singkat.

“Aiishh~ kau aneh sekali” Lay jadi sewot karenanya.

 

 

 

 

oOo Kris POV oOo

            “Chagi.. aku sudah di korea, ayo berjumpa ^^” ah tidak tidak.. nanti dia pasti menertawakan ku.

“Yaegi~a.. aku di Korea, bogoshipo :*” itu bodoh sekali.

“Yak! Cho yaegi ayo bertemu, aku di korea” Aiishh.. itu akan mengingatkannya pada kyuhyun. Ottoekhanya ? (bagaimana ini)  buat mengirimnya pesan singkat saja aku bingung.

DRRT.. DRRTT.. Ponsel ku bergetar. Jantung ku seperti ingin copot ketika aku melihat nama dari si pengirim. Bagaimana dia bisa tahu aku di Korea?

1 New message from : “Nyonya Wu”

Kris~a.. kau  tega sekali.. Lay~ssi yang mengabariku.”

“Aigo.. sama sekali tidak romantis” pikirku.

Tidak usah di balas, nanti saja .. aku akan memarahinya ketika sampai di dorm. Aku masukkan kembali ponsel ku ke dalam saku jaket ku, & kami mengikuti rapat bersama Tony Testa.

oOo Kris POV END oOo

>>>> PONGPYU APARTMENT LANTAI 13

DRRT DRRTT..

1 pesan dari : Lay-ssi

“yaegi~a.. kami sudah di korea, masakkan ddeokboki dengan rasa manis untukku ne ^^”

“Korea? Mereka sudah dikorea? Namja itu tega sekali tidak mengabariku.” Yaegi sempat kesal sesaat. Karena bukan Kris yang mengiriminya pesan.

“Aigo, aku harus buru-buru membereskan Dorm, mereka pasti akan makan malam di Dorm”.

Yaegi segera berbenah dan turun ke Lantai 11 untuk membereskan Dorm EXO.   

Beberapa jam kemudian..

“Noona! Uri wasseo!! (kami pulang) “ tidak lain & tidak bukan itu adalah Sehun.

“Eo sehunnie .. aku di dapur” yaegi berteriak dari dapur.

Sehun berlari ke dapur “ Noona.. sudah taukah? EXO M hyungdeul dikorea, jadi malam ini kami semua makan malam dirumah.”

“Khopjongmal (tenang saja/tidak usah khawatir).. aku masak banyak sehunnie” yaegi tersenyum ke arah sehun.

“Mana mereka semua, lamban sekali.. Eo ige.. (ah itu) ddeokboki manis? Chuayo (aku suka) ^_^” Sehun sangat bersemangat.

“URI WASSEO.. (Kami pulang..)” selang beberapa menit suara gaduh terdengar dari pintu depan, itu tanda nya memberdeul sudah lengkap.

D.o langsung melesat ke dapur , dia adalah member yang dekat dengan yaegi setelah sehun & suho.. “Yaegi~ssi.. kau sudah menyiapkan semuanya? Ku pikir kita delivery saja.

“Ne~ sudah.. ije mogosseo animyon (makan dulu, atau..) mandi dulu?” yaegi membawa semua makanan ke meja makan.

“Kami mandi dulu “ chanyeol menjawab dan berlalu ke kamar , begitu juga member lain.

Mencari sosok Kris di dalam gerombolan EXO sangat susah bagi yaegi, karena namja itu sangat dingin dan hanyut oleh keramaian member lain *bahasa apa itu thor? -_-

“Makanan sudah siap, aku kembali ke atas dulu ne~” yaegi berteriak karena mereka semua sedang di kamarnya.

“Ne !!!” beberapa member menjawab.

“Hoooaamm.. aku mengantuk sekali” yaegi membuka pintu dorm dan ingin kembali ke lantai 13, apartemennya.

Tetapi.. ada tangan yang menariknya..

“Neo odika? (kau mau kemana?)”.

Yaegi berbalik ke arah suara itu “ Kris~a..”

“Neo odika cigeum? ( kau mau kemana sekarang), Beginikah kau ketika aku pulang ??” tersirat kekecewaan di wajah tampan namja itu.

“Mianhae.. dari tadi aku mencari  mu.. geundae neo obta (tapi kau tidak ada) -_-“

“Ini dorm, bukan pasar bodoh! Bagaimana bisa kau tidak menemukan ku?” Kris frustasi.

“Tarawa (ikut aku)” Kris menarik tangan yaegi.

“Kris apa yang kau lakukan?”

“Hanya Yin xing yang sudah tau, aku ingin semua member juga mengetahuinya”

“Andwae (tidak bisa)! Hajima ! (jangan sekarang)! Kris jebal.. (aku mohon)” yaegi menahan langkahnya.

“Andwae, Shiro (tidak mau), harus sekarang” Kris memaksanya.

“Hyung! Bwoya neon goya? (sedang apa kau?)” Chen datang dengan handuk di kepalanya seperti orang habis sauna. *coba deh chingudeul liat di acara “Do your best” chen buat handuk di kepalanya lucu banget :D

“Mana semua member? Kita makan malam bersama” kris masih memegang tangan yaegi.

“Lepaskan! Jangan seperti itu, kau ini aneh sekali” yaegi berjengit.

“Hyung.. ayo kita makan.. yaegi-ssi  kau tidak jadi pulang?” baekhyun baru keluar dari kamar nya dengan baju kaos navy blue bergambar bebek.

Yaegi tersenyum aneh ke arah baekhyun, wajahnya sangat panik.

Mereka semua sudah duduk di meja makan..  dan menikmati makan malam mereka..

“yaegi ~ssi,kenapa  kau tidak jadi pulang?” D.o kembali bertanya seperti baekhun tadi.

“Yee?? “ yaegi tidak tau menjawab apa.

“Dia merindukan Kris, itu tentu saja” Lay menjawab cuek dengan masih terfokus pada santapannya.

Semua member berhenti mengunyah makanannya..

“Misunsuriya? (apa maksudmu?) “ Luhan bingung.

“Mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih beberapa bulan lalu ketika kami hendak kembali ke China” Lay berbicara sambil memainkan sumpitnya.

Kai & Luhan tersedak bersamaan..

“Uhuk uhuk .. mool.. mool.. (Air.. mana air..)”.

“Jinjayo hyung? (benarkah itu)” Suho tak percaya dengan pernyataan Lay dan menanyakan pada Kris.

“Geure, matta (iya, itu benar).” Kris masih dengam wajah  coolnya.

Seketika atmosfer ruangan kosong dan…

Prok.. prok .. prook.. “CHUKKAE DUIZHANG (selamat Kris)”.. semua member bersuka cita..

“Noona.. careso (itu bagus)” Sehun mengacungkan jempol  ke arah yaegi.

“aku sudah selesaai makan, tadi aku lupa menaruh sesuatu.. aku kembali ke kamar dulu” Lay bangkit dari meja makan menuju kamarnya. Semua member tidak menaruh perhatian karena masih bersuka cita karena ada yeoja yang mau mendekat dengan Kris yang terkesan galak itu.

“Aigo.. hyung.. Kau harus mentraktir kami seharusnya malam ini” Kai sangat bersemangat jika ada traktiran.

“Najong ne~ (nanti )” Kris melanjutkan makannya.

Setelah semua memberdeul kembali ke kamar masing masing.. yaegi melakukan tugas-tugasnya seperti biasa, mencuci piring.

“Yaegi~a..” sebuah suara menginterupsi.

“mmm.. wae?” yaegi tersenyum ke arah nya.

“Kau kapan kembali berkuliah?” ternyata itu Kris.

“Naeil, (esok). Esok hari pertama ku masuk kuliah lagi. Wae geure? (kenapa)”

“Mwo? Besok? Kenapa secepat itu.” Kris terkejut.

“Sudah 6 bulan Kris, itu sudah sangat lama”. *enak banget si yaegi liburannya lama -_-

“Yaegi~a..” kris kembali memanggilnya.

“Hmmm, wae (apa)?”

“Jika kau berani macam-macam , kau akan ku gantung ..”

“Ah.. geurekunyo (begitukah)? Menakutkan sekali..  kau terbalik , seharusnya aku yang mengatakan itu pada mu” jawab yaegi masih dengan kegiatan mencuci piringnya.

“nan namjaeyo yaegi~a (Aku seorang laki-laki), laki-laki tidak akan pernah mengingkari kata katanya” Kris menjawab tegas.

Mereka masih sangat kikuk satu sama lain, wajar saja.. mereka baru saja menjadi sepasang kekasih beberapa bulan lalu.

“Arata..(aku tau)” yaegi menjawab singkat, dan berbenah untuk kembali ke apartemennya.

“Ayo ku antar” Kris berjalan di depan yaegi.

“Piryeobseo (tidak usah), kau besok harus latihan kan” yaegi menolaknya.

Kris berbalik “jangan cerewet”.

LANTAI 13

“Sudah sampai, na teuro kaja (aku masuk dulu..)” yaegi mengusap bahu Kris sekilas dan berbalik.

“Yaegi~a.. uri kyeoro kaza (kita menikah saja)” Kata kata itu meluncur dari bibir Kris.

Yaegi tidak percaya “Kris~a”..

“Sudah ku katakan dari awal, kau bukan saja akan ku jadikan kekasih.. tapi juga sebagai istri ku, dengan begitu aku bisa tenang jika harus lama meninggalkan mu”

“Tapi ini terlalu cepat Kris.. Kau masih terikat kontrak kerja hingga umurmu 30 tahun, dan tidak boleh berkencan dengan siapapun , apalagi menikah” *rumornya gitu chingu, artis SM, harus free sexy & single. Dan di izinkan berkencan ketika umur 30-an gituuu

“semuanya akan lebih rumit jika kau tidak menjawab sekarang”

“Lee soo man otteo? (bagaimana)” yaegi lagi-lagi bertanya.

“Na caresseo isseo (Aku akan menghadapi semuanya), yang aku butuhkan sekarang jawaban mu”.

“Nan mollatji cigeum (Aku tidak tahu ), Aku belum menceritakan ini pada J oppa, & Ha sun ahjumma”.

“Kau menerimaku berarti kau telah berjanji, untuk tidak kembali padanya” Kris menekankan kata katanya.

Yaegi menjawab spontan “Neomu na jinshimneyo  Kris~a (aku bersungguh sungguh).. jangan ungkit masa lalu ku”.

Kris menghela nafas lega..  “Arata (aku mengerti)masuklah.. “

“Kris chalja (met bobo)“ yaegi tersenyum dengan sangat manis.

“Neo do chalja(kau juga)  “ Kris kembali ke dormnya.

 

 

>>>KRIS POV<<<

Bagaimana pun juga, aku harus bicara pada Lee Soo Man-ssi.. apapun yang terjadi dia harus menjadi milikku.

Aku melakukan ini karena bersungguh – sungguh terhadap perasaanku, percaya atau tidak.. Dia gadis pertama dalam hidup ku yang memiliki semua yang aku butuhkan..

Realistis saja, banyak gadis diluar sana yang meneriakkan nama ku juga mencintaiku.. dan lebih cantik dari yaegi, tapi mata ku dialah gadis tercantik *Bang Kris gombal ah

Besok aku ada jadwal bersama memberdeul, ku rasa itu juga waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini dengan Lee Soo Man, jika saja Kyuhyun tidak menghianati yaegi, mereka juga akan menikah dan tertutup dari publik. Mengapa aku tidak bisa?

>>>KRIS POV END<<<

 

KEESOKAN HARINYA

            Pagi- pagi sekali yaegi sudah bangun dan turun ke lantai 11, karena J manager mengatakan bahwa Memberdeul hari ini mempunyai jadwal padat dan berangkat lebih awal, yaegi menyiapkan sarapan untuk mereka semua, dan semua kebutuhan mereka.

“Yaegi~a.. kau cepat sekali datang? Ini kan masih subuh” Suho yang melewati ruang TV melihat yaegi yang baru saja datang.

“Ne suho~ssi.. kalian akan berangkat pagi bukan? Aku akan menyiapkan semua nya lebih awal “ yaegi sangat meresponnya.

“Eo geureyo(oh baiklah). “ Suho tersenyum ramah dan kembali ke kamarnya.

 

 

 

 

 

PUKUL 06:00 PAGI KST.

Semua member EXO sudah mulai dengan aktivitas nya.. kecuali Kris & Luhan.. mereka belum bangun. Seperti biasa.. jika memberdeul sudah bangun , suasana dorm akan seperti ini.. *Fakta > member yang susah bangun tidur bang Kris & bang Luhan

“Yak Kyungso! Palli (cepat ) ! Perut ku sakit!”

“Kau itu cerewet sekali, sudah ki bilang disana kan!”

“Hyung ! itu sepatu ku! Jangan disimpan lagi”

“Yak ! jangan menginjak kaki ku, apo! (sakit sekali).”

“Maka nya kau bangun!”

“Luhan hyung , ireona (bangun).. Palli”.

“Prraaang! Ddduuuum gubraaak ..”

            Yaegi yang sedang memasak terlihat sudah terbiasa dengan semua itu..

“Yaegi~ssi.. tolong bangunkan Kris.. dia itu susah sekali bangun pagi, kami pagi ini tidak boleh telat”Xiumin datang ke dapur tergesa-gesa.

“Yee? Naega wae (Kenapa aku) ?” yaegi membulat kan matanya.

“Kakak ipar, palli!” tao memanggilnya kakak ipar.

“Bwo? Kakak ipar? Apa apaan ini, dasar Hantu masker itu” yaegi mennggerutu.

“Noona Palli, Kris hyung itu susah sekali.. dia sangat mengerikan jika sedang tidur” Sehun datang menarik – narik tangan yaegi.

“ara ara. Keurolkeyo (akan ku bangunkan)” yaegi masuk ke kamar TaoRis.

“Kris~a.. Ireona.. kau akan terlambat..” yaegi menyentuh tubuh Kris dengan telunjuknya.

Tidak bangun juga, “Kris~a palli ireona, jebal.. kau akan terlambat..”

Kris mengerang .. “Eung,, nugushinka (kau siapa) ?.. kenapa bisa ada yeoja disini.”

“Kris~a ireona.. “ yaegi mulai naik darah.

“Ara aku bangun” Kris menyahut dengan mata yang masih tertutup.

“Yasudah jika kau tidak mau bangun” yaegi berbalik dan hendak pergi.

“Aku sudah bangun, aku hanya ingin melihat calon istri ku lebih lama lagi” tiba-tiba Kris memeluk nya dari belakang.

“Kris hajima (jangan begitu), kau bersiap siaplah sekarang, kau akan terlambat ” yaegi sedikit gerah dengan perlakuan Kris.

Kris membalikkan badan yaegi dan menatap nya intens.

“Kkkaa..u maa.. u apaa..?” yaegi gugup seketika. Dia baru menyadari bahwa Kris sangat lah tampan.

Kris tersenyum penuh arti .. “Morning Kiss”.

“Kau mandilah sekarang..” jantung yaegi berdegup kencang ketika Kris mendekat kan wajah nya.

“Kris, jangan begitu, kau menyeramkan” yaegi sangat takut .

Kris mendekat kan bibirnya ke bibir yaegi dan…..

“Berjanjilah , hanya aku yang akan mengecupnya ketika aku terbangun dan terlelap”. Kris berkata dengan nada yang sangat pelan.

“Aku akan melakukan semuanya, ketika kau sudah resmi menjadi istri ku”.

“Kris~a..” yaegi tidak bisa berkata apa-apa. Matanya berkaca-kaca.

“Omo! Kau kenapa? Aku salah lagi ?” Kris panik seketika.

Yaegi menggeleng “mi.. mianhae..(maaf) kau bukan yang pertama..”

“Arasseo..(aku mengerti) aku tau aku bukan ciuman pertama  mu, tapi berjanjilah aku yang terakhir yaegi~a” Kris mengecup kening yaegi.

Yaegi mengangguk cepat dan mengusap air matanya.

“Aiiissh ~ Yeoja pabo.. uljima..(gadis bodoh, jangan menangis)” Kris mengusap sayang rambut yaegi

“HOY WU YI FAN ankayo?(kau tidak pergi) “ sepertinya suara chanyeol.

“ARAAAA, AKU SUDAAH SIAP”  kris membalas teriakan itu.

“Yak ! kris.. apanya yang sudah siap? Kau masih seperti ini.

“Kau tenang saja yaegi~a, kau keluarlah.. aku mau mandi.. atau kau disini saja” Kris menggoda yaegi.

Tanpa ekspresi yaegi langsung berbalik dan pergi.

_________XXXXX____________

“Noona.. Ikat kan rambut ku, apple hair.. Luhan hyung marah pada ku” Sehun mendatangi yaegi yang sedang membereskan ruang TV.

“Geure, kemarilah” yaegi dengan senang hati melakukannya.

“Ikat rambutnya mana sehunnie?” yaegi bertanya.

“obta (tidak ada) .. pinjam punya noona bolehkah?” sehun menunjuk ke arah rambut yaegi yang ia kuncir .

“punyaku? Baiklah “ yaegi menarik pelan ikat rambut nya & rambut nya tergerai ..

Kris melihat nya ketika mau melawati Ruang Tv..

“Wooah, noona.. kau lebih cantik seperti ini.. kenapa kau tidak melepaskan saja selalu rambut mu?”

“Aku tidak biasa sehunnie.. “yaegi mulai mengikat apple hair style nya sehun.

“Ah keuge (oh ya).. Luhan kenapa marah sehunnie?”

“Tadi aku berloncat loncat di tempat tidurnya, agar ia bangun, tapi dia tidak bicara pada ku noona, itu artinya dia marah” Jelas sehun panjang lebar.

“Eo?? Kris hyung.. kau sedang apa disitu?” sehun memergoki Kris yang sedari tadi melihat ke arah yaegi & sehun.

“Tidak apa – apa..” Kris hendak berlalu ke arah pintu.

“Hyung, lihat ini.. noona lebih cantik seperti ini kan?” sehun menarik badan yaegi dan menunjukkan kepada Kris.

Kris menoleh “ Tidak, biasa saja.. “

“Dasar aneh, tadi pagi kau sangat baik pada ku..” Yaegi menggumam dalam hatinya.

“Iya, dia memang cantik sekali” Hati kris berkata jujur.

“Auuwhh~ hyung.. kau ini.. yaegi noona lebih cantik dari pada Najin noona” Sehun menutup mulut nya, ia salah bicara.

“Najin??” yaegi mengucapkan dengan tanda tanya.

“Dia mantan kekasih Kris, ketika ia di kanada.. mereka berpisah karena Kris harus ikut Trainee” Lay yang tiba tiba keluar kamar, langsung mengatakan yang sebenarnya.

Kris manatap Lay dengan pandangan yang mematikan.

“Ah geureyo(oh begitukah).. Sehuunie rambut mu sudah selesai, berlatih lah dengan giat ne~ hwaiting  !” Yaegi seeprti sedang menutupi perasaannya, dengan bercanda dengan sehun.

“Noona.. mianhae.. keuge..” Sehun masih merasa bersalah.

“Cha~ berangkat lah sekarang.. jika makan malam dirumah .. hubungi aku ne~” yaegi mengalihkan pembicaraan.

“Bawakan bekal makan siang kami, apa kau bisa?” Lay bertanya retoris & melihat ke arah Kris.

Yaegi mengangguk.  “nanti aku bawakan”.

“Piyeobseo (tidak usah), kita delivery saja” Kris menolak.

“Aku ingin makan masakan rumah, jika kau tidak mau itu bukan urusan ku” Lay menampis dengan nada bercanda.

“Ayo semuanya kita berangkat sekarang “ Suho datang bersama member lain.

“Hati – hati di jalan ne~” yaegi membungkukkan badan.

“yaegi~ssi annyeong..” D.o & baekhyun melambaikan tanggannya.

Kris sengaja terakhir pergi karena…

“Jangan salah paham, nanti aku jelaskan” Ia mengenggam tangan yaegi sekilas dan berbalik pergi.

 

_____SM building______

“kita istirahat sejenak, nanti kita lanjutkan kembali latihan, kalian mau makan apa?” J manager masuk ke ruamgam latihan exo .

“Yaegi membawakan kami bekal makan siang hyung” Chen menyahutnya.

“Baiklah, aku akan ke Busan , ada urusan disana” J manager berlalu.

“Busan? Aku ingin sekali kesana,aku belum pernah kesana.. katanya disana ada pantai yang sangat indah” Tao suka pantai, jadi ia akan sangat antusias jika mendengar daerah yang mempunyai pantai yang indah.

“haeundae maksudmu ? jika nanti kita libur, kita akan kesana bersama sama” Suho menepuk pundak tao.

“Kenapa tidak pergi bersama yaegi saja? Dia kan tinggal di busan.” Luhan menginterupsi.

“Aigo, tumben sekali kau..” baekhyun menggoda luhan.

“Luhan hyung sedang marah pada ku hyung” Sehun datang meramaikan.

Xiumin dan kai segera berpindah tempat *hihi takut di jadiin pelampiasan

“Kris ada yang mencari mu” salah satu staff Sm yang sedang lewat , menghampiri ruangan exo.

“Nugu?” Kris bingung, siapa yang mencarinya.

“Molla.. seorang yeoja”.

“Mungkin saja itu yaegi, coba kau temui” Chen membuyarkan lamunan Kris.

“Kkau?”

“Annyeong oppa.. “ seorang yeoja yang sangat manis dengan dress berwarna hijau selutut dan rambut yang tergerai, dialah yang ingin menemui Kris.

“Sedang apa kau disini?” tanya Kris tenang.

“Oppa waeyo (kau kenapa?) Apa setelah debut aku juga tidak boleh menemuimu?” yeoja itu sangat cantik.

“Anyi, keugeanira (bukan begitu,,) tapi aku sedang latihan najin~a” gadis itu benama najin, ia adalah mantan kekasih Kris, mereka menjalin hubungan selama 4 tahun selama kris di kanada.

“Kau kapan kembali dari kanada?” kris menyakan kembali.

“Minggu lalu, aku sudah menetap di korea.. aku ingin didekat mu oppa” Najin adalah gadis keturunan China – Korea..  dia seumuran dengan yaegi.

“oppa, aku bawakan kau bekal makan siang” gadis itu menujukkan kotak yang ia bawakan.

Kris menyetujuinya dan mengajak nya ke taman belakang gedung SM .

Disisi lain..

Tok tok.. “apa aku boleh masuk?” yaegi datang membawakan mereka semua  makan siang.

“Eo noona, teurowa (masuklah)” Sehun langsung antusias.

Mereka menyantap makan siang di ruang latihan EXO.

“Kris mana?” Chanyeol menyadari bahwa kris tidak ada bersama mereka.

“tadi ia turun kebawah setelah staff bilang ada yang mencarinya” D.o mebmbuka suara.

“Aigo.. kau lihatlah namja chingu mu itu yaegi~a.. kau datang dia malah pergi” Baekhyun berbicara dengan mulut yang penuh dengan makanan.

“Anyi, gwenchana (tidak apa apa), kalian makan lah hingga selesai, ini aku bawakan pudding mangga.. setelah makan nasi, makan lah ini ne~ aku harus kembali ke kampus, aku sudah mulai kuliah hari ini..”

“Kenapa kau tidak bilang jika kau ada jam kuliah yaegi~ssi?” Luhan terbelalak.

“ini sudah tugas ku Luhan~ssi” yaegi tersenyum.

“Ayo aku antarkan..” Suho &  Lay serentak .

“Kau saja” Lay menunjuk Suho.

“tidak usah, kalian lanjutkanlah latihannya” yaegi menolak.

“Gwenchana yaegi~a, aku sekalian ingin menemui donghae hyung di bawah”.

“ada kyuhyun tidak?” seketika ekpresi wajah yaegi membuat semua member tertawa.

“Tidak, kyuhyun hyung sedang di China” Suho menahan tawanya.

Mereka berdua turun dari lantai 3 menuju lantai dasar, mereka melewati pintu belakang & taman SM.. di karenakan banyak stalker jika melewati pintu depan..

“Oppa, ini.. kau makan lah yang banyak.. kau pasti tidak pernah makan makanan rumah lagi selama debut” Najin menyodorkan kotak makan siang ke hadapan kris.

“Tidak, siapa bilang.. aku selalu makan makanan rumah” Kris terlihat dingin.

“oppa, kau kenapa? Kau sudah tidak mencintai ku lagi? Kenapa kau jadi dingin sepert ini?” Kris akan menjadi orang yang begitu hangat  hanya di depan orang-orang terdekatnya.

“Maksud mu? Ah tidak, aku tidak apa apa” Kris mencoba menutupi rasa gugupnya, ia tidak mungkin mengatakan sekarang jika ia sudah memiliki yaegi.

Najin menagis .. “opaa kau jahat..”

“kau kenapa menangis? Maafkan aku najin~a.. aku tidak bermaksud seperti itu” Kris terlihat sedikit khawatir dan mencoba meraih tangan najin yang masih menutupi wajahnya.

“opaaa.. “ najin bersandar di dada Kris.

Dari arah pintu taman ada  6 pasang mata yang melihatnya..

Langkah yaegi seketika terhenti…

“Yaegi~ssi.. “  suho yang mengetahui situasi mulai khawatir.

“Aku tidak apa-apa suho~ssi.. aku pulang dulu..” yaegi terlihat tegar.

Tapi tiba-tiba saja…

“Yaegi~ssi kau meninggalkan ini… “ Lay berteriak dan membuat orang yang ada di taman menoleh.

Kris sangat terkejut melihat pemandangan dibelakang nya.. iya segera melepaskan pelukan najin.

“Kau meninggalkan ponsel mu..” Lay berjalan santai ke arah yaegi dan memandang sekilas ke arah Kris.

“gomapta Lay~ssi, aku pulang dulu..” yaegi pamit .

Kris berlari kecil dari taman untuk mengejar yaegi..

“Tidak usah mengejar nya..” Lay menahannya.

“apa maksud mu yin~xing? Dia kekasih ku” Kris menatap tajam ke arah Lay.

“Kau pria atau bukan? Selesaikan dulu maslah mu dengan yeoja itu” Lay seolah mengerti apa yang terjadi.

“Kau ini ada ada saja hyung.. “ Suho menggelengkan kepalanya karena hal yang kris lakukan.

“opppaa, ada apa ini?” najin datang menggandeng tangan Kris.

“jangan begitu najin~a” Kris merasa tidak nyaman.

Lay & suho berlalu setelah bertegur sapa dengan najin.

____________XXXXXXXXXXXXXX______________

 

***DORM EXO***

“URI WASSEO”..

“yaegi~ya… apakah kau ada di dalam??” Chanyeol meneriakkan nama yaegi, ia akan seperti itu jika lapar.

“tidak ada orang? “ Luhan berbalik bertanya.

“mungkin kakak ipar masih di lantai 13 hyung” tao memastikan.

“mungkin saja, ah ye kai coba kau telfon yaegi.. na bengopa (aku lapar)” chanyeol memegang perutnya.

 

“cho yaegi kau kemana, kenapa tidak menjawab telfonku” Kris menggumam dalam hatinya.

Tak lama kemudian

“ak datang” yaegi datang dengan mata yang sembab.

“Omo! Noona~a kau kenapa?” Sehun sedikit kaget melihat yaegi tidak seperti biasa.

“kau kenapa yaegi~ssi?” Luhan ikut bertanya.

“Kakak ipar sakit?”

“Jika kau sakit kau makan disini saja, biar aku dan lay yang akan menyiapkan makanan” D.o menyarankan.

“Ah tidak usah, aku tidak apa apa.. aku hanya sedikit flu dan tadi sepulang kuliah aku ketiduran,maafkan aku , aku terlambat” yaegi membungkukkan badannya.

“yaegi~a mulai sekarang tidak usah seformal itu, kita sudah menganggap mu bagian dari kita semua” baekhyun menanggapi.

“Gomawo” yaegi tersenyum.

“kalian mau makan apa?”

“Yang cepat saja! Aku Lapar!

“Bulgogi!” *tumisan daging khas korea

Aku mau sushi! *makanan favoritnya Luhan

Kimchi jigae! * sup kimchi yang berisi daging babi #kalo ga salah uthor ya

“ara ara.. akan kubuatkan dengan bahan yang ada di dapur ne~”

Selagi yaegi memasak, semua member menonto  Tv..

“Kau marah?” tiba-tiba Kris datang menginterupsi.

“Anyi. (tidak). “ yaegi menjawab singkat.

“Kenapa tidak mengangkat telfonku?”

“sudah ku katakan, aku kuliah,”

“sampai seperti itukah ?”

“ne.”

“yaegi~a kau kenapa? “

“nan gwenchana, waeyo?” yaegi menoleh ke arah kris dan menyunggingkan seulas senyum.

“ kau menangis? Mata mu sembab sekali” Kris mencoba menyentunh wajah yaegi.

Yaegi dengan segera menghelak “ aku kurang enak badan”

“ah soal itu bisa ku jelaskan..”

“tidak perlu.. aku sudah tau”

“Yin~xing lagi kah ??” Kris memastikan.

“anyi, diriku sendiri yang memberi tahuku” yaegi tetap dengan kegiatan memasaknya.

“yaegi~ssi jebaall..” Kris mulai geram

Yaegi tidak kalah kesal dan menjawab cepatt “ kenapa harus dijelaskan jika memang tidak ada apa apa?”

“yaegi~a .. kau itu bodoh sekali.. dengarkan aku dulu..” Kris terbata melihat wajah yaegi yang menatapnya dengan tatapan dingin.

“nan arayo.. nan pabosaramiya.. pabo yeoja..(aku tau, aku orang bodoh,gadis bodoh) kau tidak usah mengulang kata kata itu Kris~ssi, sebelum bertemu dengan mu aku sudah cukup terluka dengan hidupku.. aku benci kebohongan” yaegi mengelap air matanya yang mulai turun dan segera pergi ke meja makan membawa nampan berisi makan malam memberdeul.

Kris mematung di tempat, ia tidak menyangka yaegi benar-benar sangat menakutkan jika sedang marah.

“makanan sudah siap, aku pulang dulu..”

“kau tidak makan?” suho menayakan.

“tidak, aku mengantuk, esok aku ada kuliah pagi”.

“Hati hati yaegi~ya” baekhyun mulai akrab dengannya.

“Noona annyeong!” sehun melambaikan tangan.

“Hyung odika?” kai bertanya pada kris yang berjalan lurus ke arah pintu.

“Biarkan saja dia, sudah ayo makan” Tao mengambil sushi.

“Luhan hyung, ini aaaaaa” sehun menyodorkan sushi ke mulut luhan.

“Gomawo,” Luhan tersenyum

“Aiggooooo HunHan…” semua member serentak.

Lantai 13

Ting tong Ting Tong..

“J oppa? Bukankah dia bilang ia di Busan?” yaegi tidak melihat melalui kamera siapa yang datang & ternyata itu kris.

“Boleh aku masuk?”.

Yaegi tidak menjawab dan Kris pun masuk.

“Aku ingin bicara” Kris membuka suara.

“tentang apa?” yaegi duduk menonton TV.

“wooahh apartement J oppa nyaman sekali ….” Kris melihat seluruh ruangan.

“cepat katakan, aku mau istirahat”

“yaeegi ~a.. dia itu nama nya najin.. dia kekasihku anyi maksudku dia mantan kekasihku ketika aku di kanada, aku tidak tau jika ia datang untuk menemui ku di kantor tadi”.

“iya tidak apa apa..” yaegi measih menonton Tv.

“Mianhae yaegi~a.. “

“selama kau berkata jujur, kau tidak perlu minta maaf Kris~ssi”

“yak! Sudah ku bilang kan….” ucapan kris terpotong.

“mianhae, nan andwegetta.. aku rasa “Kris~ssi” itu lebih baik.”

“yaegi~a, semarah itu kah kau?”

“aku bahkan pernah melihat orang yang aku cintai habis tidur dengan wanita lain Kris~a..” yaegi sudah terbiasa memanggil kris dengan kriis~a.. jadi ia susah kembali sepertu dulu.

“maksud mu?”

“tesseo (sudahlah).. kau tidak pulang? Ini sudah jam 11.”

“aku ingin tidur besama mu disini, boleh tidak?” Kris mencoba menggoda yeoja chingunya.

“Selesaikan dulu masalah mu dengannya , aku tidur dulu” yaegi bangkit dan masuk ke kamar.

Kris masih tidak percaya bahwa yaegi adalah yeoja yang sangat konsisten.. dan tegar.

 

 

2minggu berselang…

Drrrtt Drrt

1 pesan dari : Kris

Nyonya wu .. jika kau sudah pulang kuliah, kita makan siang bersama . wo ai ni (ILOVYOU).

**YAEGI POV**

            Hari ini kuliah ku hanya sampai siang, jadi aku bisa pulang lebih awal, tapi karena pesan singkat dari kris.. aku harus memasak dan membawa bekal makanan ke SM.. sudah 2 minggu hubungan ku tidak begitu baik dengannya, dia membohongiku.. jelas saja aku kecewa.. apa hidupku hanya untuk di khianati oleh namja yang aku cintai?

Setelah menyiapkan semuanya.. aku pergi ke gedung SM.. ini sudah tidak aneh.. karena semua staff dan fans yang berdiri di luar sana sering melihat ku & mengenal ku sebagai pekerja dorm SM.

Mereka juga pernah melihat selca sehun bersama ku melalui akun twitter milik sehun.. awalnya mereka kira aku adalah yeoja chingu sehun, tentu saja tidak.. aku menganggapnya sebagai adik ku.. dan dengan polosnya ia membalas tweet dari para fansnya “Kkeusaram nan yeoja anya, noona~ya (dia kakak ku bukan pacar ku)”.

Aku sudah sampai di SM, ketika berjalan memasuki pintu belakang .. aku tidak sengaja bertabrakan pelan dengan seorang yeoja, dia sangat cantik..

“Ah mianhae agasshi (nona)” aku meminta maaf, karena ini salah ku.

“Gwenchaseumnika agashi (kau tidak apa apa nona?), aku yang salah” dia tersenyum dan meminta maaf pada ku. Sepertinya dia gadis yang baik, dia menuju lantai yang sama dengan ku.. Lantai 3, tempat latihan para artis SM,mungkin saja dia staff SM pikirku.

Aku hendak memasuki ruang latihan, aku ingin menemui Kris ku.. ku lihat gadis itu juga memasuki ruang latihan,, Dan..

“Na wasseo.. “ gadis itu seperti sudah akrab dengan memberdeul.

“O najin noona.. ada apa?” Terdengar seperti suara Kai.

“tentu saja aku mencari kekasih ku, namja chingu ku. Dia dimana?”

“namja chingu? Omona! Memberdeul ada yang sudah mempunyai namja chingu? Aigo, sudah hampir 1 tahun aku bekerja di dorm tapi aku tidak tau apa apa” batinku.

“Yaegi~a neo waseeo (kau sudah datang?)” tiba tiba suara yang akrab di telinga ku menyapaku.

“Eo kris~a.. ne aku sudah datang.. Kris~a.. sepertinya salah satu yeoja chingu memberdeul ada di dalam.. dia cantik sekali” aku berbisik pada Kris.

Kris mengerutkan kening nya “ yeoja chingu? Nugu?(pacar siapa?)”.

Dan keluar lah seorang yeoja  dan member exo, sepertinya mereka mau makan siang..

“Oppa…. kau kemana saja ? aku mencari mu, aku membawakan mu makan siang lagi, yeogi (ini).. ayo kita makan.. Eo kau agashi yang tadi ?” Hati ku berkedut, mata ku memanas ketika melihat pemandangan di hadapanku..  yeoja yang aku tidak salah dengar, namanya adalah najin.. mantan kekasih Kris selama ia di kanada,dan jika tidak salah juga ia adalah yeoja yang duduk di taman bersama kris tempo hari yang membuat aku dan kris perang dingin. ia memeluk erat Kris sekilas , dan menggadeng tangan Kris mesra, Kris juga tidak menolaknya.

“Ye agashi, na cho yaegi imnida, mannaseo bangapta (nama ku …. senang berkenalan denganmu)” aku memperkenal kan diriku.

“Yoon najin imnida, na do mannseo bangapta “ ia tersenyum ramah pada ku.

“Kau sedang apa disini?” najin bertanya pada ku.

Aku berusaha menutupi perasaan ku..  “ah ye, aku bertugas membawakan makan siang untuk mereka semua”

“kau pekerja dorm? “ dia bertanya.

“Ne, aku pekerja dorm EXO..” aku menjawab.

“Najin~a.. tarawa (ikut aku) kris menarik najin paksa. Tiba tiba saja..

“apa benar ini cho yaegi pekerja dorm Exo? Hanya itu saja Kris?” Lay berteriak dan berakting sangat cool ke arah Kris.

Kris menoleh.. dia gugup..

“oppa, ini ada apa? Dia itu siapa” najin mulai curiga.

“Kkeugee,, keuuge.. (itu..) dia itu adik manager hyung, dia pekerja di dorm kami” dan mereka melangkah pergi. Memberdeul yan menyaksikan itu seperti mengetahui apa yang ku rasakan.

Buuuk ! kotak yang berisi makanan makan sinag memberdeul tak sengaja ku jatuhkan.. hati ku sakit sekali.

**Yaegi POV END**

“Noona.. ini aaaaa” sehuan menyuapi yaegi sebuah onigiri.

Yaegi menerimanya, walaupun kejadian tadi masih begitu menyakitkan, ia harus profesional.. memberdeul juga butuh makan.

“Yaegi~a gwenchama?” D.o  bertanya..

Yaegi tersenyum “ nan gwenchana.. cha~  baekhyunnie.. yeol~a.. Tao, Kai, sehunnie, Luhan~ssi, Lay ssi, Suho~ssi.. Chen~ssi, xiumin~ssi, D.o~a.. ayo habisakan makanannya.. “

“Aigo kau cepat sekali menyebutkan nama kami” chanyeol mencoba menghibur.

“geurom, naneun cho yaegi ~a (tentu saja..)” yaegi terlihan bersemangat, walaupun hatinya saat ini berantakan.#rumah kale thorr -_-

oOoOoOo

1 bulan telah berlalu, sejak hari itu yaegi menganggp hubungannya dengan kris sudah berkhir.

“benar , dia hanya sebentar saja “ yaegi tersenyum miris.

Sejak hari itu Kris tidak pernah menghubunginya.. dan jika bertemu di dorm yaegi selalu menghindari Kris.

Pagi itu yaegi hendak keluar dari dorm exo, untuk membeli beberapa kebutuhan dapur..

Ketika ia membuka pintu.. seseorang ia kenal berdiri di depan pintu dorm dan ..

-TBC-

Siapa ya itu ? :D

Author juga bingung itu siapa.. menurut kalian siapa ? #author bolot -_-

Ini sequelnya bakal berlanjut terus chingu.. so keep stay ya .

RCL kalian jangan lupa ne~ saranghae yeorobun ^o^



[SPECIAL PO] EXO Style

$
0
0

tumblr_mhj4jkOaB21rqd89jo1_500tumblr_mivns91UcD1rqd89jo1_1280tumblr_mhj5odqJ6j1rqd89jo1_1280tumblr_mhj6abWALq1rqd89jo1_500tumblr_mhj58orJCz1rqd89jo1_500tumblr_minhj0p6Zl1rqd89jo1_1280e_1301_nybh_taosid_gt_dohc_baekhyunsid_gt_nybh_sehuntumblr_mhj4j5W1Le1rqd89jo1_1280tumblr_mhinr4hvks1rqd89jo1_1280tumblr_mhj4i7h5rd1rqd89jo1_500sid_gt_pinfit_kaisid_ow_abercrombiefitch_chanyeolsid_ow_playmonsters_xiumin1sid_top_sakun_chanyeoltumblr_mb9t2mSAkG1rqd89jo1_500tumblr_mcnqyuvPmW1rqd89jo1_500tumblr_mcyrwmSgZ81rqd89jo1_500tumblr_md0my5Xq4O1qdpomktumblr_md0myqUDXS1qdpomktumblr_mdy3x7mSN11rqd89jo1_500sid_ow_playmonster_chen2sid_ow_hare_krissid_ow_kravitz_lay41tumblr_mcayhdZ5zf1ro1gxltumblr_m2phhqoDup1qd3t22

Click here for price & detail item.

❦ Semua EXO Style di sini bisa dipesan tetapi dengan sistem PO / Pre-Order jadi BUKAN ready stock.

❦ Semua EXO Style yang kami jual adalah Replika BUKAN Original Brand, kami menggunakan bahan cotton fleece yang diimport dari Taiwan.

❦ Lama produksi 4-5minggu. Mohon kesabarannya untuk menunggu jika memang ingin ikut PO, jika tidak bisa menunggu JANGAN ikut PO.

Please read this and make sure u understand about it before u make an order –> http://www.facebook.com/notes/exo-fficial-os/cara-order-online-terms-conditions/208500729295188

Visit our online shop —> http://www.facebook.com/exofficialshop


SEQUEL BMF Trouble in you, Kris! (PART 1)

$
0
0

Gambar

Title : Trouble in you, Kris! (PART 1)

Author :: Muriza a.k.a wu zi chi (@Queen_yiFan93)

Cast ::

®    Kris Wu (Wu Yi Fan)

®    Cho Yaegi

®    Lay EXO M

®    EXO Member.

Support Cast :: SJ kyuhyun, Yoon Na jin.

Genre :: Comedy, Romance, Brothership

Length :: Two Shoot

Rating :: PG 13

Disclaimer : (DI IKUTIN PASTI SERU !!) ini adalah sequel dari  FF ku yang berjudul “KRISYAEGI_BE MY FATE PART 1-7 END bakal lebih seru kalo chingudeul ikutin dari awal, biar lebih paham gitu :D . Ini FF murni dari imajinasiku,juga terinspirasi dari beberapa drakor yang aku tonton, dan aku masukkan beberapa Fakta seperti kebiasaan Exo member , dll. Aku juga menambah kosakata Korea & mandarin, jadi bisa sekalian belajar juga ne ~ FF ini sudah pernah aku post di Fanpage FB & blog pribadi ku :: EXODEUL

Don’t copy paste without my permission. Plagiat OUT!! Buat admin blog ini NEOMU KAMSAHEYO, ladi lagi sudah mau mempublish hasil karya ku, suskses selalu buat kalian! Happy reading ^o^

 

 

Author POV

            Hari ini adalah hari kepulangan EXO M ke Korea, setelah mereka menghadiri salah satu acara menyambut tahun baru di Beijing, China. Mereka kembali untuk menyiapkan comeback mereka bersama EXO K. Tetapi buat Kris, bukan hanya itu alasannya. Setelah yeoja yang bernama Cho Yaegi resmi menjadi kekasih nya, dia bahkan lebih dari sekedar bersemangat jika pulang ke korea, wajah dinginnya seketika berubah ketika melihat yeoja yang ia cintai itu. Walaupun ia tahu masih banyak mereka yang belum merestui .

Author POV END

*****SEOUL, SM BUILDING pukul 10:00 pagi KST*****

“Kita akan rapat bersama Tony Testa, mengenai ComeBack kalian” Hyuk manager menyuruh EXO member berkumpul di SM BUILDING. * Rumor nya ni > Tony Testa adalah choregrafer terkenal chingu & katanya dia bakal jadi choregrafer EXO buat comeback nanti ^_^

“Ye, hyung.. Algeseumida” mereka  menjawab dengan semangat walau masih beberapa dari mereka ada yang tampak kelelahan terutama EXO M.

“kau tidak mengabari yaegi bahwa kau di Korea?” Lay mendekati Kris, mereka harus sangat berhati-hati karena hubungan mereka masih sangat rahasia. Hanya Lay yang baru saja mengetahui.

“Tidak usah, biarkan saja” Kris menjawab singkat.

“Aiishh~ kau aneh sekali” Lay jadi sewot karenanya.

 

 

 

 

oOo Kris POV oOo

            “Chagi.. aku sudah di korea, ayo berjumpa ^^” ah tidak tidak.. nanti dia pasti menertawakan ku.

“Yaegi~a.. aku di Korea, bogoshipo :*” itu bodoh sekali.

“Yak! Cho yaegi ayo bertemu, aku di korea” Aiishh.. itu akan mengingatkannya pada kyuhyun. Ottoekhanya ? (bagaimana ini)  buat mengirimnya pesan singkat saja aku bingung.

DRRT.. DRRTT.. Ponsel ku bergetar. Jantung ku seperti ingin copot ketika aku melihat nama dari si pengirim. Bagaimana dia bisa tahu aku di Korea?

1 New message from : “Nyonya Wu”

Kris~a.. kau  tega sekali.. Lay~ssi yang mengabariku.”

“Aigo.. sama sekali tidak romantis” pikirku.

Tidak usah di balas, nanti saja .. aku akan memarahinya ketika sampai di dorm. Aku masukkan kembali ponsel ku ke dalam saku jaket ku, & kami mengikuti rapat bersama Tony Testa.

oOo Kris POV END oOo

>>>> PONGPYU APARTMENT LANTAI 13

DRRT DRRTT..

1 pesan dari : Lay-ssi

“yaegi~a.. kami sudah di korea, masakkan ddeokboki dengan rasa manis untukku ne ^^”

“Korea? Mereka sudah dikorea? Namja itu tega sekali tidak mengabariku.” Yaegi sempat kesal sesaat. Karena bukan Kris yang mengiriminya pesan.

“Aigo, aku harus buru-buru membereskan Dorm, mereka pasti akan makan malam di Dorm”.

Yaegi segera berbenah dan turun ke Lantai 11 untuk membereskan Dorm EXO.   

Beberapa jam kemudian..

“Noona! Uri wasseo!! (kami pulang) “ tidak lain & tidak bukan itu adalah Sehun.

“Eo sehunnie .. aku di dapur” yaegi berteriak dari dapur.

Sehun berlari ke dapur “ Noona.. sudah taukah? EXO M hyungdeul dikorea, jadi malam ini kami semua makan malam dirumah.”

“Khopjongmal (tenang saja/tidak usah khawatir).. aku masak banyak sehunnie” yaegi tersenyum ke arah sehun.

“Mana mereka semua, lamban sekali.. Eo ige.. (ah itu) ddeokboki manis? Chuayo (aku suka) ^_^” Sehun sangat bersemangat.

“URI WASSEO.. (Kami pulang..)” selang beberapa menit suara gaduh terdengar dari pintu depan, itu tanda nya memberdeul sudah lengkap.

D.o langsung melesat ke dapur , dia adalah member yang dekat dengan yaegi setelah sehun & suho.. “Yaegi~ssi.. kau sudah menyiapkan semuanya? Ku pikir kita delivery saja.

“Ne~ sudah.. ije mogosseo animyon (makan dulu, atau..) mandi dulu?” yaegi membawa semua makanan ke meja makan.

“Kami mandi dulu “ chanyeol menjawab dan berlalu ke kamar , begitu juga member lain.

Mencari sosok Kris di dalam gerombolan EXO sangat susah bagi yaegi, karena namja itu sangat dingin dan hanyut oleh keramaian member lain *bahasa apa itu thor? -_-

“Makanan sudah siap, aku kembali ke atas dulu ne~” yaegi berteriak karena mereka semua sedang di kamarnya.

“Ne !!!” beberapa member menjawab.

“Hoooaamm.. aku mengantuk sekali” yaegi membuka pintu dorm dan ingin kembali ke lantai 13, apartemennya.

Tetapi.. ada tangan yang menariknya..

“Neo odika? (kau mau kemana?)”.

Yaegi berbalik ke arah suara itu “ Kris~a..”

“Neo odika cigeum? ( kau mau kemana sekarang), Beginikah kau ketika aku pulang ??” tersirat kekecewaan di wajah tampan namja itu.

“Mianhae.. dari tadi aku mencari  mu.. geundae neo obta (tapi kau tidak ada) -_-“

“Ini dorm, bukan pasar bodoh! Bagaimana bisa kau tidak menemukan ku?” Kris frustasi.

“Tarawa (ikut aku)” Kris menarik tangan yaegi.

“Kris apa yang kau lakukan?”

“Hanya Yin xing yang sudah tau, aku ingin semua member juga mengetahuinya”

“Andwae (tidak bisa)! Hajima ! (jangan sekarang)! Kris jebal.. (aku mohon)” yaegi menahan langkahnya.

“Andwae, Shiro (tidak mau), harus sekarang” Kris memaksanya.

“Hyung! Bwoya neon goya? (sedang apa kau?)” Chen datang dengan handuk di kepalanya seperti orang habis sauna. *coba deh chingudeul liat di acara “Do your best” chen buat handuk di kepalanya lucu banget :D

“Mana semua member? Kita makan malam bersama” kris masih memegang tangan yaegi.

“Lepaskan! Jangan seperti itu, kau ini aneh sekali” yaegi berjengit.

“Hyung.. ayo kita makan.. yaegi-ssi  kau tidak jadi pulang?” baekhyun baru keluar dari kamar nya dengan baju kaos navy blue bergambar bebek.

Yaegi tersenyum aneh ke arah baekhyun, wajahnya sangat panik.

Mereka semua sudah duduk di meja makan..  dan menikmati makan malam mereka..

“yaegi ~ssi,kenapa  kau tidak jadi pulang?” D.o kembali bertanya seperti baekhun tadi.

“Yee?? “ yaegi tidak tau menjawab apa.

“Dia merindukan Kris, itu tentu saja” Lay menjawab cuek dengan masih terfokus pada santapannya.

Semua member berhenti mengunyah makanannya..

“Misunsuriya? (apa maksudmu?) “ Luhan bingung.

“Mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih beberapa bulan lalu ketika kami hendak kembali ke China” Lay berbicara sambil memainkan sumpitnya.

Kai & Luhan tersedak bersamaan..

“Uhuk uhuk .. mool.. mool.. (Air.. mana air..)”.

“Jinjayo hyung? (benarkah itu)” Suho tak percaya dengan pernyataan Lay dan menanyakan pada Kris.

“Geure, matta (iya, itu benar).” Kris masih dengam wajah  coolnya.

Seketika atmosfer ruangan kosong dan…

Prok.. prok .. prook.. “CHUKKAE DUIZHANG (selamat Kris)”.. semua member bersuka cita..

“Noona.. careso (itu bagus)” Sehun mengacungkan jempol  ke arah yaegi.

“aku sudah selesaai makan, tadi aku lupa menaruh sesuatu.. aku kembali ke kamar dulu” Lay bangkit dari meja makan menuju kamarnya. Semua member tidak menaruh perhatian karena masih bersuka cita karena ada yeoja yang mau mendekat dengan Kris yang terkesan galak itu.

“Aigo.. hyung.. Kau harus mentraktir kami seharusnya malam ini” Kai sangat bersemangat jika ada traktiran.

“Najong ne~ (nanti )” Kris melanjutkan makannya.

Setelah semua memberdeul kembali ke kamar masing masing.. yaegi melakukan tugas-tugasnya seperti biasa, mencuci piring.

“Yaegi~a..” sebuah suara menginterupsi.

“mmm.. wae?” yaegi tersenyum ke arah nya.

“Kau kapan kembali berkuliah?” ternyata itu Kris.

“Naeil, (esok). Esok hari pertama ku masuk kuliah lagi. Wae geure? (kenapa)”

“Mwo? Besok? Kenapa secepat itu.” Kris terkejut.

“Sudah 6 bulan Kris, itu sudah sangat lama”. *enak banget si yaegi liburannya lama -_-

“Yaegi~a..” kris kembali memanggilnya.

“Hmmm, wae (apa)?”

“Jika kau berani macam-macam , kau akan ku gantung ..”

“Ah.. geurekunyo (begitukah)? Menakutkan sekali..  kau terbalik , seharusnya aku yang mengatakan itu pada mu” jawab yaegi masih dengan kegiatan mencuci piringnya.

“nan namjaeyo yaegi~a (Aku seorang laki-laki), laki-laki tidak akan pernah mengingkari kata katanya” Kris menjawab tegas.

Mereka masih sangat kikuk satu sama lain, wajar saja.. mereka baru saja menjadi sepasang kekasih beberapa bulan lalu.

“Arata..(aku tau)” yaegi menjawab singkat, dan berbenah untuk kembali ke apartemennya.

“Ayo ku antar” Kris berjalan di depan yaegi.

“Piryeobseo (tidak usah), kau besok harus latihan kan” yaegi menolaknya.

Kris berbalik “jangan cerewet”.

LANTAI 13

“Sudah sampai, na teuro kaja (aku masuk dulu..)” yaegi mengusap bahu Kris sekilas dan berbalik.

“Yaegi~a.. uri kyeoro kaza (kita menikah saja)” Kata kata itu meluncur dari bibir Kris.

Yaegi tidak percaya “Kris~a”..

“Sudah ku katakan dari awal, kau bukan saja akan ku jadikan kekasih.. tapi juga sebagai istri ku, dengan begitu aku bisa tenang jika harus lama meninggalkan mu”

“Tapi ini terlalu cepat Kris.. Kau masih terikat kontrak kerja hingga umurmu 30 tahun, dan tidak boleh berkencan dengan siapapun , apalagi menikah” *rumornya gitu chingu, artis SM, harus free sexy & single. Dan di izinkan berkencan ketika umur 30-an gituuu

“semuanya akan lebih rumit jika kau tidak menjawab sekarang”

“Lee soo man otteo? (bagaimana)” yaegi lagi-lagi bertanya.

“Na caresseo isseo (Aku akan menghadapi semuanya), yang aku butuhkan sekarang jawaban mu”.

“Nan mollatji cigeum (Aku tidak tahu ), Aku belum menceritakan ini pada J oppa, & Ha sun ahjumma”.

“Kau menerimaku berarti kau telah berjanji, untuk tidak kembali padanya” Kris menekankan kata katanya.

Yaegi menjawab spontan “Neomu na jinshimneyo  Kris~a (aku bersungguh sungguh).. jangan ungkit masa lalu ku”.

Kris menghela nafas lega..  “Arata (aku mengerti)masuklah.. “

“Kris chalja (met bobo)“ yaegi tersenyum dengan sangat manis.

“Neo do chalja(kau juga)  “ Kris kembali ke dormnya.

 

 

>>>KRIS POV<<<

Bagaimana pun juga, aku harus bicara pada Lee Soo Man-ssi.. apapun yang terjadi dia harus menjadi milikku.

Aku melakukan ini karena bersungguh – sungguh terhadap perasaanku, percaya atau tidak.. Dia gadis pertama dalam hidup ku yang memiliki semua yang aku butuhkan..

Realistis saja, banyak gadis diluar sana yang meneriakkan nama ku juga mencintaiku.. dan lebih cantik dari yaegi, tapi mata ku dialah gadis tercantik *Bang Kris gombal ah

Besok aku ada jadwal bersama memberdeul, ku rasa itu juga waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini dengan Lee Soo Man, jika saja Kyuhyun tidak menghianati yaegi, mereka juga akan menikah dan tertutup dari publik. Mengapa aku tidak bisa?

>>>KRIS POV END<<<

 

KEESOKAN HARINYA

            Pagi- pagi sekali yaegi sudah bangun dan turun ke lantai 11, karena J manager mengatakan bahwa Memberdeul hari ini mempunyai jadwal padat dan berangkat lebih awal, yaegi menyiapkan sarapan untuk mereka semua, dan semua kebutuhan mereka.

“Yaegi~a.. kau cepat sekali datang? Ini kan masih subuh” Suho yang melewati ruang TV melihat yaegi yang baru saja datang.

“Ne suho~ssi.. kalian akan berangkat pagi bukan? Aku akan menyiapkan semua nya lebih awal “ yaegi sangat meresponnya.

“Eo geureyo(oh baiklah). “ Suho tersenyum ramah dan kembali ke kamarnya.

 

 

 

 

 

PUKUL 06:00 PAGI KST.

Semua member EXO sudah mulai dengan aktivitas nya.. kecuali Kris & Luhan.. mereka belum bangun. Seperti biasa.. jika memberdeul sudah bangun , suasana dorm akan seperti ini.. *Fakta > member yang susah bangun tidur bang Kris & bang Luhan

“Yak Kyungso! Palli (cepat ) ! Perut ku sakit!”

“Kau itu cerewet sekali, sudah ki bilang disana kan!”

“Hyung ! itu sepatu ku! Jangan disimpan lagi”

“Yak ! jangan menginjak kaki ku, apo! (sakit sekali).”

“Maka nya kau bangun!”

“Luhan hyung , ireona (bangun).. Palli”.

“Prraaang! Ddduuuum gubraaak ..”

            Yaegi yang sedang memasak terlihat sudah terbiasa dengan semua itu..

“Yaegi~ssi.. tolong bangunkan Kris.. dia itu susah sekali bangun pagi, kami pagi ini tidak boleh telat”Xiumin datang ke dapur tergesa-gesa.

“Yee? Naega wae (Kenapa aku) ?” yaegi membulat kan matanya.

“Kakak ipar, palli!” tao memanggilnya kakak ipar.

“Bwo? Kakak ipar? Apa apaan ini, dasar Hantu masker itu” yaegi mennggerutu.

“Noona Palli, Kris hyung itu susah sekali.. dia sangat mengerikan jika sedang tidur” Sehun datang menarik – narik tangan yaegi.

“ara ara. Keurolkeyo (akan ku bangunkan)” yaegi masuk ke kamar TaoRis.

“Kris~a.. Ireona.. kau akan terlambat..” yaegi menyentuh tubuh Kris dengan telunjuknya.

Tidak bangun juga, “Kris~a palli ireona, jebal.. kau akan terlambat..”

Kris mengerang .. “Eung,, nugushinka (kau siapa) ?.. kenapa bisa ada yeoja disini.”

“Kris~a ireona.. “ yaegi mulai naik darah.

“Ara aku bangun” Kris menyahut dengan mata yang masih tertutup.

“Yasudah jika kau tidak mau bangun” yaegi berbalik dan hendak pergi.

“Aku sudah bangun, aku hanya ingin melihat calon istri ku lebih lama lagi” tiba-tiba Kris memeluk nya dari belakang.

“Kris hajima (jangan begitu), kau bersiap siaplah sekarang, kau akan terlambat ” yaegi sedikit gerah dengan perlakuan Kris.

Kris membalikkan badan yaegi dan menatap nya intens.

“Kkkaa..u maa.. u apaa..?” yaegi gugup seketika. Dia baru menyadari bahwa Kris sangat lah tampan.

Kris tersenyum penuh arti .. “Morning Kiss”.

“Kau mandilah sekarang..” jantung yaegi berdegup kencang ketika Kris mendekat kan wajah nya.

“Kris, jangan begitu, kau menyeramkan” yaegi sangat takut .

Kris mendekat kan bibirnya ke bibir yaegi dan…..

“Berjanjilah , hanya aku yang akan mengecupnya ketika aku terbangun dan terlelap”. Kris berkata dengan nada yang sangat pelan.

“Aku akan melakukan semuanya, ketika kau sudah resmi menjadi istri ku”.

“Kris~a..” yaegi tidak bisa berkata apa-apa. Matanya berkaca-kaca.

“Omo! Kau kenapa? Aku salah lagi ?” Kris panik seketika.

Yaegi menggeleng “mi.. mianhae..(maaf) kau bukan yang pertama..”

“Arasseo..(aku mengerti) aku tau aku bukan ciuman pertama  mu, tapi berjanjilah aku yang terakhir yaegi~a” Kris mengecup kening yaegi.

Yaegi mengangguk cepat dan mengusap air matanya.

“Aiiissh ~ Yeoja pabo.. uljima..(gadis bodoh, jangan menangis)” Kris mengusap sayang rambut yaegi

“HOY WU YI FAN ankayo?(kau tidak pergi) “ sepertinya suara chanyeol.

“ARAAAA, AKU SUDAAH SIAP”  kris membalas teriakan itu.

“Yak ! kris.. apanya yang sudah siap? Kau masih seperti ini.

“Kau tenang saja yaegi~a, kau keluarlah.. aku mau mandi.. atau kau disini saja” Kris menggoda yaegi.

Tanpa ekspresi yaegi langsung berbalik dan pergi.

_________XXXXX____________

“Noona.. Ikat kan rambut ku, apple hair.. Luhan hyung marah pada ku” Sehun mendatangi yaegi yang sedang membereskan ruang TV.

“Geure, kemarilah” yaegi dengan senang hati melakukannya.

“Ikat rambutnya mana sehunnie?” yaegi bertanya.

“obta (tidak ada) .. pinjam punya noona bolehkah?” sehun menunjuk ke arah rambut yaegi yang ia kuncir .

“punyaku? Baiklah “ yaegi menarik pelan ikat rambut nya & rambut nya tergerai ..

Kris melihat nya ketika mau melawati Ruang Tv..

“Wooah, noona.. kau lebih cantik seperti ini.. kenapa kau tidak melepaskan saja selalu rambut mu?”

“Aku tidak biasa sehunnie.. “yaegi mulai mengikat apple hair style nya sehun.

“Ah keuge (oh ya).. Luhan kenapa marah sehunnie?”

“Tadi aku berloncat loncat di tempat tidurnya, agar ia bangun, tapi dia tidak bicara pada ku noona, itu artinya dia marah” Jelas sehun panjang lebar.

“Eo?? Kris hyung.. kau sedang apa disitu?” sehun memergoki Kris yang sedari tadi melihat ke arah yaegi & sehun.

“Tidak apa – apa..” Kris hendak berlalu ke arah pintu.

“Hyung, lihat ini.. noona lebih cantik seperti ini kan?” sehun menarik badan yaegi dan menunjukkan kepada Kris.

Kris menoleh “ Tidak, biasa saja.. “

“Dasar aneh, tadi pagi kau sangat baik pada ku..” Yaegi menggumam dalam hatinya.

“Iya, dia memang cantik sekali” Hati kris berkata jujur.

“Auuwhh~ hyung.. kau ini.. yaegi noona lebih cantik dari pada Najin noona” Sehun menutup mulut nya, ia salah bicara.

“Najin??” yaegi mengucapkan dengan tanda tanya.

“Dia mantan kekasih Kris, ketika ia di kanada.. mereka berpisah karena Kris harus ikut Trainee” Lay yang tiba tiba keluar kamar, langsung mengatakan yang sebenarnya.

Kris manatap Lay dengan pandangan yang mematikan.

“Ah geureyo(oh begitukah).. Sehuunie rambut mu sudah selesai, berlatih lah dengan giat ne~ hwaiting  !” Yaegi seeprti sedang menutupi perasaannya, dengan bercanda dengan sehun.

“Noona.. mianhae.. keuge..” Sehun masih merasa bersalah.

“Cha~ berangkat lah sekarang.. jika makan malam dirumah .. hubungi aku ne~” yaegi mengalihkan pembicaraan.

“Bawakan bekal makan siang kami, apa kau bisa?” Lay bertanya retoris & melihat ke arah Kris.

Yaegi mengangguk.  “nanti aku bawakan”.

“Piyeobseo (tidak usah), kita delivery saja” Kris menolak.

“Aku ingin makan masakan rumah, jika kau tidak mau itu bukan urusan ku” Lay menampis dengan nada bercanda.

“Ayo semuanya kita berangkat sekarang “ Suho datang bersama member lain.

“Hati – hati di jalan ne~” yaegi membungkukkan badan.

“yaegi~ssi annyeong..” D.o & baekhyun melambaikan tanggannya.

Kris sengaja terakhir pergi karena…

“Jangan salah paham, nanti aku jelaskan” Ia mengenggam tangan yaegi sekilas dan berbalik pergi.

 

_____SM building______

“kita istirahat sejenak, nanti kita lanjutkan kembali latihan, kalian mau makan apa?” J manager masuk ke ruamgam latihan exo .

“Yaegi membawakan kami bekal makan siang hyung” Chen menyahutnya.

“Baiklah, aku akan ke Busan , ada urusan disana” J manager berlalu.

“Busan? Aku ingin sekali kesana,aku belum pernah kesana.. katanya disana ada pantai yang sangat indah” Tao suka pantai, jadi ia akan sangat antusias jika mendengar daerah yang mempunyai pantai yang indah.

“haeundae maksudmu ? jika nanti kita libur, kita akan kesana bersama sama” Suho menepuk pundak tao.

“Kenapa tidak pergi bersama yaegi saja? Dia kan tinggal di busan.” Luhan menginterupsi.

“Aigo, tumben sekali kau..” baekhyun menggoda luhan.

“Luhan hyung sedang marah pada ku hyung” Sehun datang meramaikan.

Xiumin dan kai segera berpindah tempat *hihi takut di jadiin pelampiasan

“Kris ada yang mencari mu” salah satu staff Sm yang sedang lewat , menghampiri ruangan exo.

“Nugu?” Kris bingung, siapa yang mencarinya.

“Molla.. seorang yeoja”.

“Mungkin saja itu yaegi, coba kau temui” Chen membuyarkan lamunan Kris.

“Kkau?”

“Annyeong oppa.. “ seorang yeoja yang sangat manis dengan dress berwarna hijau selutut dan rambut yang tergerai, dialah yang ingin menemui Kris.

“Sedang apa kau disini?” tanya Kris tenang.

“Oppa waeyo (kau kenapa?) Apa setelah debut aku juga tidak boleh menemuimu?” yeoja itu sangat cantik.

“Anyi, keugeanira (bukan begitu,,) tapi aku sedang latihan najin~a” gadis itu benama najin, ia adalah mantan kekasih Kris, mereka menjalin hubungan selama 4 tahun selama kris di kanada.

“Kau kapan kembali dari kanada?” kris menyakan kembali.

“Minggu lalu, aku sudah menetap di korea.. aku ingin didekat mu oppa” Najin adalah gadis keturunan China – Korea..  dia seumuran dengan yaegi.

“oppa, aku bawakan kau bekal makan siang” gadis itu menujukkan kotak yang ia bawakan.

Kris menyetujuinya dan mengajak nya ke taman belakang gedung SM .

Disisi lain..

Tok tok.. “apa aku boleh masuk?” yaegi datang membawakan mereka semua  makan siang.

“Eo noona, teurowa (masuklah)” Sehun langsung antusias.

Mereka menyantap makan siang di ruang latihan EXO.

“Kris mana?” Chanyeol menyadari bahwa kris tidak ada bersama mereka.

“tadi ia turun kebawah setelah staff bilang ada yang mencarinya” D.o mebmbuka suara.

“Aigo.. kau lihatlah namja chingu mu itu yaegi~a.. kau datang dia malah pergi” Baekhyun berbicara dengan mulut yang penuh dengan makanan.

“Anyi, gwenchana (tidak apa apa), kalian makan lah hingga selesai, ini aku bawakan pudding mangga.. setelah makan nasi, makan lah ini ne~ aku harus kembali ke kampus, aku sudah mulai kuliah hari ini..”

“Kenapa kau tidak bilang jika kau ada jam kuliah yaegi~ssi?” Luhan terbelalak.

“ini sudah tugas ku Luhan~ssi” yaegi tersenyum.

“Ayo aku antarkan..” Suho &  Lay serentak .

“Kau saja” Lay menunjuk Suho.

“tidak usah, kalian lanjutkanlah latihannya” yaegi menolak.

“Gwenchana yaegi~a, aku sekalian ingin menemui donghae hyung di bawah”.

“ada kyuhyun tidak?” seketika ekpresi wajah yaegi membuat semua member tertawa.

“Tidak, kyuhyun hyung sedang di China” Suho menahan tawanya.

Mereka berdua turun dari lantai 3 menuju lantai dasar, mereka melewati pintu belakang & taman SM.. di karenakan banyak stalker jika melewati pintu depan..

“Oppa, ini.. kau makan lah yang banyak.. kau pasti tidak pernah makan makanan rumah lagi selama debut” Najin menyodorkan kotak makan siang ke hadapan kris.

“Tidak, siapa bilang.. aku selalu makan makanan rumah” Kris terlihat dingin.

“oppa, kau kenapa? Kau sudah tidak mencintai ku lagi? Kenapa kau jadi dingin sepert ini?” Kris akan menjadi orang yang begitu hangat  hanya di depan orang-orang terdekatnya.

“Maksud mu? Ah tidak, aku tidak apa apa” Kris mencoba menutupi rasa gugupnya, ia tidak mungkin mengatakan sekarang jika ia sudah memiliki yaegi.

Najin menagis .. “opaa kau jahat..”

“kau kenapa menangis? Maafkan aku najin~a.. aku tidak bermaksud seperti itu” Kris terlihat sedikit khawatir dan mencoba meraih tangan najin yang masih menutupi wajahnya.

“opaaa.. “ najin bersandar di dada Kris.

Dari arah pintu taman ada  6 pasang mata yang melihatnya..

Langkah yaegi seketika terhenti…

“Yaegi~ssi.. “  suho yang mengetahui situasi mulai khawatir.

“Aku tidak apa-apa suho~ssi.. aku pulang dulu..” yaegi terlihat tegar.

Tapi tiba-tiba saja…

“Yaegi~ssi kau meninggalkan ini… “ Lay berteriak dan membuat orang yang ada di taman menoleh.

Kris sangat terkejut melihat pemandangan dibelakang nya.. iya segera melepaskan pelukan najin.

“Kau meninggalkan ponsel mu..” Lay berjalan santai ke arah yaegi dan memandang sekilas ke arah Kris.

“gomapta Lay~ssi, aku pulang dulu..” yaegi pamit .

Kris berlari kecil dari taman untuk mengejar yaegi..

“Tidak usah mengejar nya..” Lay menahannya.

“apa maksud mu yin~xing? Dia kekasih ku” Kris menatap tajam ke arah Lay.

“Kau pria atau bukan? Selesaikan dulu maslah mu dengan yeoja itu” Lay seolah mengerti apa yang terjadi.

“Kau ini ada ada saja hyung.. “ Suho menggelengkan kepalanya karena hal yang kris lakukan.

“opppaa, ada apa ini?” najin datang menggandeng tangan Kris.

“jangan begitu najin~a” Kris merasa tidak nyaman.

Lay & suho berlalu setelah bertegur sapa dengan najin.

____________XXXXXXXXXXXXXX______________

 

***DORM EXO***

“URI WASSEO”..

“yaegi~ya… apakah kau ada di dalam??” Chanyeol meneriakkan nama yaegi, ia akan seperti itu jika lapar.

“tidak ada orang? “ Luhan berbalik bertanya.

“mungkin kakak ipar masih di lantai 13 hyung” tao memastikan.

“mungkin saja, ah ye kai coba kau telfon yaegi.. na bengopa (aku lapar)” chanyeol memegang perutnya.

 

“cho yaegi kau kemana, kenapa tidak menjawab telfonku” Kris menggumam dalam hatinya.

Tak lama kemudian

“ak datang” yaegi datang dengan mata yang sembab.

“Omo! Noona~a kau kenapa?” Sehun sedikit kaget melihat yaegi tidak seperti biasa.

“kau kenapa yaegi~ssi?” Luhan ikut bertanya.

“Kakak ipar sakit?”

“Jika kau sakit kau makan disini saja, biar aku dan lay yang akan menyiapkan makanan” D.o menyarankan.

“Ah tidak usah, aku tidak apa apa.. aku hanya sedikit flu dan tadi sepulang kuliah aku ketiduran,maafkan aku , aku terlambat” yaegi membungkukkan badannya.

“yaegi~a mulai sekarang tidak usah seformal itu, kita sudah menganggap mu bagian dari kita semua” baekhyun menanggapi.

“Gomawo” yaegi tersenyum.

“kalian mau makan apa?”

“Yang cepat saja! Aku Lapar!

“Bulgogi!” *tumisan daging khas korea

Aku mau sushi! *makanan favoritnya Luhan

Kimchi jigae! * sup kimchi yang berisi daging babi #kalo ga salah uthor ya

“ara ara.. akan kubuatkan dengan bahan yang ada di dapur ne~”

Selagi yaegi memasak, semua member menonto  Tv..

“Kau marah?” tiba-tiba Kris datang menginterupsi.

“Anyi. (tidak). “ yaegi menjawab singkat.

“Kenapa tidak mengangkat telfonku?”

“sudah ku katakan, aku kuliah,”

“sampai seperti itukah ?”

“ne.”

“yaegi~a kau kenapa? “

“nan gwenchana, waeyo?” yaegi menoleh ke arah kris dan menyunggingkan seulas senyum.

“ kau menangis? Mata mu sembab sekali” Kris mencoba menyentunh wajah yaegi.

Yaegi dengan segera menghelak “ aku kurang enak badan”

“ah soal itu bisa ku jelaskan..”

“tidak perlu.. aku sudah tau”

“Yin~xing lagi kah ??” Kris memastikan.

“anyi, diriku sendiri yang memberi tahuku” yaegi tetap dengan kegiatan memasaknya.

“yaegi~ssi jebaall..” Kris mulai geram

Yaegi tidak kalah kesal dan menjawab cepatt “ kenapa harus dijelaskan jika memang tidak ada apa apa?”

“yaegi~a .. kau itu bodoh sekali.. dengarkan aku dulu..” Kris terbata melihat wajah yaegi yang menatapnya dengan tatapan dingin.

“nan arayo.. nan pabosaramiya.. pabo yeoja..(aku tau, aku orang bodoh,gadis bodoh) kau tidak usah mengulang kata kata itu Kris~ssi, sebelum bertemu dengan mu aku sudah cukup terluka dengan hidupku.. aku benci kebohongan” yaegi mengelap air matanya yang mulai turun dan segera pergi ke meja makan membawa nampan berisi makan malam memberdeul.

Kris mematung di tempat, ia tidak menyangka yaegi benar-benar sangat menakutkan jika sedang marah.

“makanan sudah siap, aku pulang dulu..”

“kau tidak makan?” suho menayakan.

“tidak, aku mengantuk, esok aku ada kuliah pagi”.

“Hati hati yaegi~ya” baekhyun mulai akrab dengannya.

“Noona annyeong!” sehun melambaikan tangan.

“Hyung odika?” kai bertanya pada kris yang berjalan lurus ke arah pintu.

“Biarkan saja dia, sudah ayo makan” Tao mengambil sushi.

“Luhan hyung, ini aaaaaa” sehun menyodorkan sushi ke mulut luhan.

“Gomawo,” Luhan tersenyum

“Aiggooooo HunHan…” semua member serentak.

Lantai 13

Ting tong Ting Tong..

“J oppa? Bukankah dia bilang ia di Busan?” yaegi tidak melihat melalui kamera siapa yang datang & ternyata itu kris.

“Boleh aku masuk?”.

Yaegi tidak menjawab dan Kris pun masuk.

“Aku ingin bicara” Kris membuka suara.

“tentang apa?” yaegi duduk menonton TV.

“wooahh apartement J oppa nyaman sekali ….” Kris melihat seluruh ruangan.

“cepat katakan, aku mau istirahat”

“yaeegi ~a.. dia itu nama nya najin.. dia kekasihku anyi maksudku dia mantan kekasihku ketika aku di kanada, aku tidak tau jika ia datang untuk menemui ku di kantor tadi”.

“iya tidak apa apa..” yaegi measih menonton Tv.

“Mianhae yaegi~a.. “

“selama kau berkata jujur, kau tidak perlu minta maaf Kris~ssi”

“yak! Sudah ku bilang kan….” ucapan kris terpotong.

“mianhae, nan andwegetta.. aku rasa “Kris~ssi” itu lebih baik.”

“yaegi~a, semarah itu kah kau?”

“aku bahkan pernah melihat orang yang aku cintai habis tidur dengan wanita lain Kris~a..” yaegi sudah terbiasa memanggil kris dengan kriis~a.. jadi ia susah kembali sepertu dulu.

“maksud mu?”

“tesseo (sudahlah).. kau tidak pulang? Ini sudah jam 11.”

“aku ingin tidur besama mu disini, boleh tidak?” Kris mencoba menggoda yeoja chingunya.

“Selesaikan dulu masalah mu dengannya , aku tidur dulu” yaegi bangkit dan masuk ke kamar.

Kris masih tidak percaya bahwa yaegi adalah yeoja yang sangat konsisten.. dan tegar.

 

 

2minggu berselang…

Drrrtt Drrt

1 pesan dari : Kris

Nyonya wu .. jika kau sudah pulang kuliah, kita makan siang bersama . wo ai ni (ILOVYOU).

**YAEGI POV**

            Hari ini kuliah ku hanya sampai siang, jadi aku bisa pulang lebih awal, tapi karena pesan singkat dari kris.. aku harus memasak dan membawa bekal makanan ke SM.. sudah 2 minggu hubungan ku tidak begitu baik dengannya, dia membohongiku.. jelas saja aku kecewa.. apa hidupku hanya untuk di khianati oleh namja yang aku cintai?

Setelah menyiapkan semuanya.. aku pergi ke gedung SM.. ini sudah tidak aneh.. karena semua staff dan fans yang berdiri di luar sana sering melihat ku & mengenal ku sebagai pekerja dorm SM.

Mereka juga pernah melihat selca sehun bersama ku melalui akun twitter milik sehun.. awalnya mereka kira aku adalah yeoja chingu sehun, tentu saja tidak.. aku menganggapnya sebagai adik ku.. dan dengan polosnya ia membalas tweet dari para fansnya “Kkeusaram nan yeoja anya, noona~ya (dia kakak ku bukan pacar ku)”.

Aku sudah sampai di SM, ketika berjalan memasuki pintu belakang .. aku tidak sengaja bertabrakan pelan dengan seorang yeoja, dia sangat cantik..

“Ah mianhae agasshi (nona)” aku meminta maaf, karena ini salah ku.

“Gwenchaseumnika agashi (kau tidak apa apa nona?), aku yang salah” dia tersenyum dan meminta maaf pada ku. Sepertinya dia gadis yang baik, dia menuju lantai yang sama dengan ku.. Lantai 3, tempat latihan para artis SM,mungkin saja dia staff SM pikirku.

Aku hendak memasuki ruang latihan, aku ingin menemui Kris ku.. ku lihat gadis itu juga memasuki ruang latihan,, Dan..

“Na wasseo.. “ gadis itu seperti sudah akrab dengan memberdeul.

“O najin noona.. ada apa?” Terdengar seperti suara Kai.

“tentu saja aku mencari kekasih ku, namja chingu ku. Dia dimana?”

“namja chingu? Omona! Memberdeul ada yang sudah mempunyai namja chingu? Aigo, sudah hampir 1 tahun aku bekerja di dorm tapi aku tidak tau apa apa” batinku.

“Yaegi~a neo waseeo (kau sudah datang?)” tiba tiba suara yang akrab di telinga ku menyapaku.

“Eo kris~a.. ne aku sudah datang.. Kris~a.. sepertinya salah satu yeoja chingu memberdeul ada di dalam.. dia cantik sekali” aku berbisik pada Kris.

Kris mengerutkan kening nya “ yeoja chingu? Nugu?(pacar siapa?)”.

Dan keluar lah seorang yeoja  dan member exo, sepertinya mereka mau makan siang..

“Oppa…. kau kemana saja ? aku mencari mu, aku membawakan mu makan siang lagi, yeogi (ini).. ayo kita makan.. Eo kau agashi yang tadi ?” Hati ku berkedut, mata ku memanas ketika melihat pemandangan di hadapanku..  yeoja yang aku tidak salah dengar, namanya adalah najin.. mantan kekasih Kris selama ia di kanada,dan jika tidak salah juga ia adalah yeoja yang duduk di taman bersama kris tempo hari yang membuat aku dan kris perang dingin. ia memeluk erat Kris sekilas , dan menggadeng tangan Kris mesra, Kris juga tidak menolaknya.

“Ye agashi, na cho yaegi imnida, mannaseo bangapta (nama ku …. senang berkenalan denganmu)” aku memperkenal kan diriku.

“Yoon najin imnida, na do mannseo bangapta “ ia tersenyum ramah pada ku.

“Kau sedang apa disini?” najin bertanya pada ku.

Aku berusaha menutupi perasaan ku..  “ah ye, aku bertugas membawakan makan siang untuk mereka semua”

“kau pekerja dorm? “ dia bertanya.

“Ne, aku pekerja dorm EXO..” aku menjawab.

“Najin~a.. tarawa (ikut aku) kris menarik najin paksa. Tiba tiba saja..

“apa benar ini cho yaegi pekerja dorm Exo? Hanya itu saja Kris?” Lay berteriak dan berakting sangat cool ke arah Kris.

Kris menoleh.. dia gugup..

“oppa, ini ada apa? Dia itu siapa” najin mulai curiga.

“Kkeugee,, keuuge.. (itu..) dia itu adik manager hyung, dia pekerja di dorm kami” dan mereka melangkah pergi. Memberdeul yan menyaksikan itu seperti mengetahui apa yang ku rasakan.

Buuuk ! kotak yang berisi makanan makan sinag memberdeul tak sengaja ku jatuhkan.. hati ku sakit sekali.

**Yaegi POV END**

“Noona.. ini aaaaa” sehuan menyuapi yaegi sebuah onigiri.

Yaegi menerimanya, walaupun kejadian tadi masih begitu menyakitkan, ia harus profesional.. memberdeul juga butuh makan.

“Yaegi~a gwenchama?” D.o  bertanya..

Yaegi tersenyum “ nan gwenchana.. cha~  baekhyunnie.. yeol~a.. Tao, Kai, sehunnie, Luhan~ssi, Lay ssi, Suho~ssi.. Chen~ssi, xiumin~ssi, D.o~a.. ayo habisakan makanannya.. “

“Aigo kau cepat sekali menyebutkan nama kami” chanyeol mencoba menghibur.

“geurom, naneun cho yaegi ~a (tentu saja..)” yaegi terlihan bersemangat, walaupun hatinya saat ini berantakan.#rumah kale thorr -_-

oOoOoOo

1 bulan telah berlalu, sejak hari itu yaegi menganggp hubungannya dengan kris sudah berkhir.

“benar , dia hanya sebentar saja “ yaegi tersenyum miris.

Sejak hari itu Kris tidak pernah menghubunginya.. dan jika bertemu di dorm yaegi selalu menghindari Kris.

Pagi itu yaegi hendak keluar dari dorm exo, untuk membeli beberapa kebutuhan dapur..

Ketika ia membuka pintu.. seseorang ia kenal berdiri di depan pintu dorm dan ..

-TBC-

Siapa ya itu ? :D

Author juga bingung itu siapa.. menurut kalian siapa ? #author bolot -_-

Ini sequelnya bakal berlanjut terus chingu.. so keep stay ya .

RCL kalian jangan lupa ne~ saranghae yeorobun ^o^


Sunday Morning

$
0
0

Sunday Morning

Sunday Morning

Author : ghivorhythm (@ghinaga)

Cast : Suho / Kim Joon Myeon (Exo-K) and You | Length : Vignette | Genre : Fluff | Rating : PG

= Summary =

Setiap Minggu pagi dia akan datang, mengetuk pintu rumahku dan memberikan senyuman, berharap dia bisa masuk ke dalam dan menikmati hari Minggu bersamaku

 

a/n: hello, bertemu lagi dengan author yang satu ini >< pada akhirnya saya bisa comeback juga hahaha. Duh, maafkan author berlebihan. Dan ini vignette !!! jeng-jeng-jeng, udah ahh.. Happy reading ^^

 

= S.U.N.D.A.Y M.O.R.N.I.N.G =

Semua ini berawal ketika aku menerimanya sebagai namjachingu-ku. Sejak saat itu sebuah kebiasaan pun muncul. Setiap pagi di hari Minggu, aku akan mendengar suara ketukan pintu di apartmentku.

Orang iseng ? bukan. Dia bukanlah orang iseng, tapi dia adalah namjachingu-ku, Kim Jeon Myeon.

Bermula dari kebiasaan seperti itu, kami pun telah membuat banyak kenangan di Minggu pagi. Makanya aku sangat menyukai hari Minggu. Hari dimana aku bisa bersantai, bermalas-malasan, dan mewarnai hari bersama Kim Joon Myeon.

 

Pagi ini pun begitu.

 

Masih dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhku, tapi tidak dengan wajahku, suara ketukan pintu terdengar. Kuraih ponselku untuk memastikan jam, ini masih jam 5:30 pagi.

Aku menghela napas kecewa, jujur saja aku berharap dia bisa menunggu 30 menit lagi memberiku waktu untuk melanjutkan tidur. Tapi, tidak. Aku tidak bisa begitu. Dia pasti lelah dengan rutinitasnya yang cukup membuatnya kurang tidur, sama sepertiku, jadi aku tak boleh egois.

Perlahan aku pun bangkit, berjalan gontai keluar dari kamar, melalui ruang tengah hingga akhirnya sampai di depan pintu. Aku tahu siapa yang ada di luar sana, menanti diriku membukakan pintu untuknya. Jadi, kuptuskan untuk memasang wajah penuh senyuman.

 

Kubuka pintu itu

 

“Pagi.” wajah yang tertunduk itu pun terangkat, menatapku seakan lama tak berjumpa. “kau baik-baik saja ?”

Dia hanya tersenyum. Sepertinya tenaganya telah habis. “ayo masuk, akan ku buatkan sup.”

Aku meraih tangannya, menggandengnya dengan hangat. Telapak tangannya terasa dingin. Apa dia sakit ?

Aku tak ingin menunjukkan rasa lelah yang menggelayutiku, karena aku tak mau dia juga merasakannya. Rasanya aku ingin menghapus semua kata ‘lelah’ agar dia bisa tersenyum lagi.

“tanganmu dingin. Apa kau sakit ?”

“tidak.” ia berjalan menuju sofa yang ada di ruang tengah, sedang aku sibuk menyiapkan sup untuknya. Dapur dan ruang tengah apatementku terhubung, hanya dibatasi dengan mini bar yang biasa kami pakai untuk bersantai sambil melihat keluar jendela besar yang menyajikan pemandangan indah.

“sepertinya kau butuh tidur.” Aku masih sibuk dengan aktivitas memasakku, jadi aku tak bisa duduk di sampingnya dan menjadi tempat melepas lelah untuknya. “tidurlah di kamarku, nanti kalau supnya sudah matang aku akan membangunkanmu.”

Kurasakan sepasang lengan memeluk pinggangku, aku tahu milik siapa lengan itu, jadi kubiarkan saja. Dagunya mendarat dengan sempurna di bahuku, membuatku bisa merasakan setiap hembusan napasnya.

“aku merindukanmu.” bisiknya tepat ditelingaku.

“hanya 2 hari tak bertemu kau merindukanku ?”

“bukan merindukanmu, tapi sangat merindukanmu.”

Dia semakin mengeratkan pelukkannya, “semanja inikah leader Exo-K ? kalau member yang lain tahu apa yang akan mereka lakukan, ya ?” aku berusaha mengajaknya bercanda, berharap itu bisa mengembalikan mood­-nya.

leader juga butuh perhatian,” dia menelusupkan wajahnya diantara rambutku seolah dia bisa mendapatkan oksigen dari sana.

“Suho ! geli..” dia tidak menghiraukan ucapanku, dia terus berada di posisi itu membuatku terus merasakan aliran listrik yang dia ciptakan. “aku belum mandi tahu.”

“aku suka itu.” akhirnya dia menghentikannya, kini ia kembali mendaratkan dagunya di bahuku sambil tersenyum.

“apa ?” aku bertanya padanya dengan setengah menahan tertawa, jawabannya benar-benar membuatku gila. Membuatku semakin terjatuh dengan pria bernama Kim Joon Myeon.

 

= S.U.N.D.A.Y M.O.R.N.I.N.G =

 

Setelah menghabiskan sup yang ku buat, ia pun tertidur di sofa putih yang ada di ruang tengah. Aku hanya bisa menatapnya sambil tersenyum, aku tak mau mengganggu waktu istirahatnya, lagipula aku harus membereskan dapur yang cukup berantakan karena ulah Joon Myeon tadi.

Mangkuk terakhir yang harus ku cuci, aku sangat bersemangat, karena setelah ini aku bisa pergi ke kamar mandi dan menikmati bath tub yang dipenuhi busa dan kelopak bungan mawar.

Selesai. Aku menghela napas penuh kemenangan. Sepertinya ini terlalu berlebihan, tapi baiklah ini wajar perjuanganku begitu berat. Sekarang saatnya mandi..

 

Perlahan kulangkahkan kakiku menuju kamar, aku tak mau gerak-gerikku membangunkan malaikatku yang sedang tertidur di sofa itu. Setelah sukses sampai ke kamar tanpa membangunkan Joon Myeon, aku pun segera berendam di bath tub, rasanya hidupku kembali.

Hampir 15 menit aku berendam, sepertinya sudah saatnya aku menyudahi ritual ini. Mungkin saja Joon Myeon ingin pergi ke suatu tempat bersamaku, kan ?

 

Setelah mengenakan dress selutut berwarna pink soft yang Joon Myeon sukai, aku pun keluar dari kamarku.

“kemana saja ??” tanyanya padaku sambil mengerucutkan bibirnya. Aku cukup terkejut, karena saat aku membuka pintu yang kulihat pertama kali adalah wajahnya yang sedang kesal.

“tentu saja mandi.” aku pun menutup pintu kamarku, “tidak mungkin ‘kan kalau kau ikut mandi bersama ku ??”

“tapi aku mau ikut !” jawaban yang tak pernah kuduga. Aku hanya tertawa mendengar jawaban seorang Kim Joon Myeon si leader Exo-K itu.

“sudah, lain kali saja, ya ?” aku membujuknya ditengah tawa lalu menggenggam kedua tangannya berharap kerucut di bibirnya segera menghilang. “kita ‘kan masih bisa melakukan hal lain..”

Dia menghela napas kecewa dan itu membuatnya terlihat seperti anak kecil yang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan mainannya.

“bagaimana kalau kita pergi ke taman ?”

Dia menggelengkan kepalanya, “fans dimana-mana, aku tidak mau kau terluka.”

“hm, lalu apa yang ingin kau lakukan ?”

Dia terdiam untuk sesaat, tapi tidak dengan otaknya yang terus berpikir hal apa yang ingin dia lakukan bersamaku. Aku masih sabar menunggunya, melihatnya berpikir dengan tingkah seperti anak kecil sangat lucu.

“ah !” semua perhatianku teralih, “kita main game saja ! yang menang mendapat ciuman dari yang kalah.”

Lagi-lagi aku tertawa. Ide macam apa itu ? inikah caranya meminta sebuah ciuman dariku ?

“tidak, tidak, aku tidak setuju.” Aku berjalan melaluinya, kemudia duduk di sofa putih yang panjang itu.

Dia segera mengambil posisi tepat disampingku, “ayolah. Kuarasa itu bukan ide yang buruk.” dia terus membujukku dan aku tak menghiraukannya, hanya menahan tawa karena tingkahnya yang begitu manja.

Sepertinya dia kelelahan karena membujukku, dia pun hanya diam dalam posisi itu sambil menatapku. Aku pun menaruh majalah yang sedaritadi ku baca sambil mendengar segala bujuk rayunya, lalu ku ambil bantal kecil dan ku taruh tepat di atas kedua pahaku.

“kau lelah ?” aku menepuk-nepuk bantal itu, menawarkan dirinya untuk tidur disana. Dan seperti perkiraanku dengan cepat dia sudah mendaratkan kepalanya di bantal itu.

Aku membelai lembut rambutnya sambil tersenyum, “setampan itukah aku ?” tanyanya. Tak ada yang bisa kukatakan, karena jujur saja di mataku dia adalah pria tertampan yang pernah kutemui.

“iya.” jawaban singkat yang ampuh membuatnya tersenyum lebar hingga ingin merobek mulutnya sendiri.

“wah, bagaimana ini ? tapi, bagiku kau bukanlah yeoja tercantik—”

Aku mengerutkan dahiku, dengan segera kutarik bantal yang sedaritadi menyangga kepalanya dan mendorongnya hingga jatuh.

“aduh, kau ini kenapa, sih ?” ia mengelus-elus lengan dan kakinya, “sakit tahu.”

Pada awalnya aku tak peduli, tapi lama-kelamaan wajahnya menunjukkan jika ia serius dengan ucapannya.

“sesakit itukah ?” tanyaku sambil mendekatinya.

“aku ‘kan belum selesai bicara,” dia menundukkan kepalanya kini ia berusaha memberi penjelasan padaku, “mungkin kau memang bukan yeoja tercantik, tapi kau adalah satu-satunya yeoja yang membuatku selalu ingin bersamamu, memilikimu, dan melindungimu.”

Perasaan lega. Aku memandangnya penuh kehangatan. Inilah alasan mengapa aku jatuh kedalam lubang bernama ‘cinta’ yang dibuat oleh Kim Joon Myeon.

“apa sakit ?” aku berusaha menyentuh lengannya, tapi ia menghindarinya, “mau ke dokter ?”

Dia hanya menggeleng.

Aku pun bangkit, “kalau terjadi sesuatu padamu nanti aku bisa dituntut tahu, ayo ke dokter !”

“tidak usah !” dia mendongakan kepalanya dan dengan perlahan ia pun bangkit, “tidak usah ke dokter.”

“sepertinya itu sakit, lebih baik kita cek saja ke dokter.”

“asalkan kau memberiku semua perhatianmu, memelukku, dan..” dia menunjuk bibirnya, “rasa sakitnya akan menghilang.”

Jadi, dia masih bisa bercanda ??

“YAAA !! Kim Joon Myeon !!”

Baiklah, Sunday Morning kali ini berakhir dengan perang bantal. Tapi, aku selalu menyukainya. Tiap momen yang tercipta, semua itu selalu berbeda. Dia. Namja itu. kim Joon Myeon. Hanya dia yang selalu memenuhi memoriku dengan hal-hal yang kami buat bersama.

 

Itulah kisahku tentang Sunday Morning. Bagaimana dengan Sunday Morning kalian ? aku berharap kalian juga memiliki momen istimewa tentang pagi di hari Minggu.

 

= S.U.N.D.A.Y M.O.R.N.I.N.G =

 

a/n : author muncul lagi. Bagaimana ? ga tau kenapa tiba-tiba dapet ide macam ini, bikinnya pun cuma 2 jam. Oh, ya don’t forget to leave your comment or like this FF guys ^^


Kyungsoo’s Diary

$
0
0

Author             : shinjaejae

Judul               : Kyungsoo’s Diary

Genre              : Brothership, hurt

Rate                 : General (G)

Length             : Oneshoot

Main cast         : Kai (EXO K), D.O (EXO K)

Hai chingu‼ Author kembali nih dengan cerita yang lebih fresh. Khusus buat Kaisoo shipper, nih. Tapi sengaja aku buat cerita childhoodnya Kai-D.O. dengan bahasa anak kecil juga pastinya. Dijamin, yang ini akan berbeda dari cerita-cerita yang lain, so, Happy Reading :D

 

Gangwon, 13 Maret 2001

Hari ini badanku terasa sangat sakit. Tiba-tiba saja aku dipukuli dan ditendangi oleh anak-anak kelas 5. Aku bahkan tidak tahu sebabnya. Tadi waktu SeoIn seonsangnim keluar kelas untuk mengambil Hpnya, aku pergi ke kamar mandi karena sudah tidak tahan pipis. Tapi tadi saat aku ingin kembali ke kelas, aku melihat gerombolan anak-anak kelas 5 itu di belakang WC. Karena aku penasaran, aku mengintip sebentar. Hanya sebentar.

Kulihat mereka mengeluarkan sebatang panjang permen warna putih dari kantong salah satu dari anak itu. Namun setelah kupikir lagi, itu bukan permen. Tidak mungkin permen disulut ujungnya dengan api dan mengeluarkan asap putih. Lalu kulihat mereka mengisapnya bergiliran. Tiba-tiba saja salah satu dari mereka melihatku. Aku pun memasang senyum terbaikku. Namun, dia tidak membalasku dengan senyuman juga. Malahan kulihat mukanya sangat marah. Seakan ingin menerkamku Padahal awalnya kukira dia akan mengajakku. Lalu aku berpikir, apa senyumanku tadi jelek sekali, ya?

           Belum sampai di situ, mereka semua kemudian mengejarku. Aku juga berlari menjauh. Saat berlari aku terus berdoa. Ya Tuhan, tolong buat aku menjadi tidak terlihat, agar mereka tidak mengejarku. Namun sepertinya Tuhan tidak mendengar doaku, karena mereka menangkapku lalu menyeretku ke gudang belakang sekolah. Dalam hati aku sangat menyesali kenapa aku jarang sekali sembahyang. Mungkin karena itu Tuhan tidak mengabulkan doaku agar aku jadi tidak terlihat.

Sampai di pojok gudang, mereka terus-terusan menanyaiku sambil marah-marah. Aku hanya diam meringkuk. Bukannya aku tidak mau menjawab, tapi karena mereka berteriak bersahut-sahutan, aku jadi bingung dengan apa yang mereka tanyakan. Mungkin karena kesal, mereka menendang badanku dan memukuli kepalaku dengan tangan mereka. Sakit, sakit sekali.

Aku terus-terusan dipukuli dan dimaki. Kudengar salah satu dari mereka mengancamku agar tidak mengadukan pada seonsangnim. Aku semakin bingung, karena aku tidak tahu apa yang harus kuadukan. Sedangkan aku saja masih takut karena aku tadi keluar kelas tanpa izin. Semakin lama, badanku semakin sakit. Aku takut. Aku jadi ingat kata-kata abeoji.

Abeoji bilang kalau aku takut, aku harus berdoa pada Tuhan. Aku takut jika aku dipukuli begini aku nanti mati. Tidak, aku tidak ingin mati hari ini, Tuhan. Kata abeoji, abeoji akan membelikanku mobil-mobilan bagus saat ulang tahunku nanti. Tuhan, ulang tahunku masih 2 bulan lagi. Aku tidak mau mati hari ini, Tuhan. Begitu doaku berkali-kali. Karena semakin ketakutan, aku menangis.

Di tengah tangisanku itu aku juga berdoa lagi. Ya Tuhan, kata abeoji Kau punya banyak malaikat pelindung anak-anak. Aku masih anak-anak ya, Tuhan. Aku masih 8 tahun. Tuhan, tolong kirimkan satu malaikat pelindung untuk menolongku ya, Tuhan. Satu saja. Kumohon. Aku terus berdoa dan berdoa. Sedangkan mereka terus memukul dan menendangku.

Tiba-tiba saja pintu gudang terbuka. Mereka berhenti memukuliku. Aku pun mendongak untuk melihat siapa yang datang. Kulihat seorang anak kecil di tengah-tengah pintu. Kedua tangannya dia letakkan di pinggangnya.

“Hei anak kecil! Mau apa kau ke sini? Kau mau kupukuli seperti dia?”, kata seorang anak dia antara mereka, mungkin dia bos geng itu.

“Hei! Aku bukan anak kecil! Aku sudah 7 tahun! Kalau berani, ke sini kalian!”, jawabnya lantang.

“Berani kau, ya! Awas kau!”, teriak anak yang paling kurus, kemudian berlari mendekati anak kecil itu.

Geng kelas 5 itu kemudian beramai-ramai memukuli anak itu. namun anak itu mampu menghindar dan balas memukul. Mungkin hanya 1 atau 2 pukulan yang dia terima. Geng kelas 5 itu pun kalah, lalu mereka berlari kembali ke kelas. Aku masih melongo melihat kejadian itu. Anak kecil itu menghampiriku, wajahnya masih ada bekas pukulan geng tadi.

“Namaku Jongin. Kau siapa?”, tanyanya sambil mengulurkan tangannya. Kulihat dia tersenyum.

Aku masih saja melongo. Tidak menjawab pertanyaannya. Aku masih berpikir, Tuhan, inikah malaikat pelindung? Cepat sekali Kau mengabulkan doaku.

==

==

Gangwon, 24 Maret 2001

Ini hari ke-10 aku berkunjung ke rumah Jongin. Rumah Jongin dekat dengan laut. Di sana angin bertiup kencang dan terasa asin. Setiap aku ke sana, dia selalu mengajakku ke pantai di dekat perahu appanya yang berwarna merah ditambatkan. Kami selalu bermain air, pasir, dan terkadang bermain sepak bola pantai. Itu kebiasaanku setelah pulang sekolah, sejak aku bertemu dan mengenal Jongin.

Setiap pulang sekolah aku langsung menuju ke rumah Jongin bersama Hwansuk ahjussi, paman suruhan abeoji untuk menjagaku. Jongin mempunyai satu dongsaeng perempuan yang sangat cantik. Umurnya kira-kira baru dua tahun. Jongin sangat menyukai adiknya. Begitu juga eomma nya. Eomma  Jongin sangat baik. Dia selalu memberiku makan, meskipun hanya nasi dan ikan asin. Appa Jongin adalah seorang nelayan, yang baru pulang saat pagi hari dan berangkat ke laut saat malam hari. Saat aku bertemu appanya, aku tahu dia juga sangat baik. Kulitnya lebih cokelat dibandingkan dengan Jongin. Matanya besar, dan senyumannya yang lebar sama seperti abeojiku.

Setiap hari Sabtu dan Minggu saat Jongin dan aku tidak bersekolah, Jongin selalu diberi tugas ibunya untuk menjaga adiknya, Eunkyung. Eomma Jongin selalu mencari pekerjaan di kota saat akhir pekan. Kata Jongin, Eunkyung sering sakit. Badannya tiba-tiba bisa panas, lalu gemetar. Maka dari itu Eunkyung harus selalu dijaga.

Hari ini aku membawakannya buku-buku cerita bergambar yang dibelikan eommaku saat aku masih berumur 5 tahun. Dia membaca setiap buku dengan sangat teliti dan semangat. Ini sudah buku keempat yang dia baca. Buku itu berjudul The Snow White and 7 Dwarfs. Tidak seperti buku-buku yang dia baca sebelumnya, dia terlihat sangat tertarik dengan buku itu. Aku heran, kenapa dia menyukai cerita itu. Menurutku cerita itu cocok untuk anak perempuan, bukan anak laki-laki seperti kami.

Hyung, apa hutan itu seperti ini?”, tanyanya sambil menunjuk gambar pohon-pohon. Aku hanya mengangguk.

“Lalu, di hutan ada kurcaci seperti ini?”, tanyanya lagi sambil menunjuk gambar kurcaci yang berdiri di sebelah rumah jamur.

Aku menggeleng. “Kata eommaku, kurcaci itu tidak ada. Itu hanya di cerita-cerita.”

Jongin pun melongo, lalu mengangguk-angguk. “Kalau nanti aku sudah besar, aku ingin pergi ke hutan, hyung.

==

==

Gangwon, 13 April 2001

Hari ini Jongin menunjukkan sesuatu yang sangat bagus. Dia selalu mempunyai banyak barang kejutan. Seminggu yang lalu, dia memberikanku setoples kulit kerang kecil yang dia amplas dan dia cat warna-warni. Kata Jongin, dia mendapat cat itu dari tetangganya yang suka mengecat perahu mereka. Tiga hari kemudian setelah setoples kulit kerang, dia memberikanku kulit kerang lagi. Kali ini lebih besar, kemudian di atas kulit kerang yang besar itu ditempelkannya kulit kerang yang kecil. Dia menatanya sehingga terlihat seperti wajah orang. Katanya, itu seperti wajahku. Namun kupikir itu tidak mirip sama sekali dengan wajahku, karena gigi-gigiku tidak sebesar itu.

Setelah kejadian kulit kerang itu, aku pun membalas pemberiannya. Suatu kali saat pelajaran olahraga, kulihat kaos kakinya berlubang di jempolnya. Dan kemarin aku memberikannya 2 pasang kaos kaki putih untuknya sekolah. Dia sangat senang dan berjanji akan merawatnya dengan baik.

Namun hari ini dia datang dengan banyak barang. Pertama dia menunjukkanku kaos kaki putih yang kuberikan kemarin, yang sekarang tidak berwujud putih lagi. Sepasang di antara kaos kaki itu dia beri tulisan menggunakan cat warna merah. Kaos kaki sebelah kanan dituliskannya namaku. Dan di sebelah kiri dituliskannya namanya sendiri. Katanya, agar dia selalu mengingat aku.

Barang kedua yang dia tunjukkan lebih besar. Dia menun jukkan sebuah layang-layang dari balik punggungnya, lengkap dengan talinya.

“Lihat hyung. Kemarin aku menemukan krayon bekas ini di sebelah rumahku. Dan aku menggambar menggunakan krayon itu di kertas layang-layang ini. Bagus, kan?”, katanya bangga.

“Bagus sekali. Kau pandai sekali menggambar kucing, Jongin.”, jawabku serius. Gambar Jongin memang bagus, kucing berwarna abu-abu yang mempunyai taring yang sangat tajam.

“Kyungsoo hyung! Ini bukan gambar kucing! Ini serigala!”, teriaknya kesal. Aku tertawa.

“Tapi gambar serigalamu itu mirip kucing.”

Dia hanya mengerucutkan mulutnya. Kemudian dia mengajakku bermain dengan layang-layangnya itu. Kami bermain sampai lelah. Dan kami duduk-duduk di tepi pantai. Kukeluarkan sesuatu dari tas ranselku.

“Jongin, Ini krayon untukmu. Kau gambarlah sesuatu yang bagus dengan krayon ini. Buatkan aku layang-layang seperti punyamu, ya.”, kataku sambil menyodorkan sekotak krayon. Kotak itu berisi 48 warna krayon. Jongin terpana.

“Ini..ini benar untukku, hyung? Gamsahamnida…”, jawabnya sangat senang. Dibukanya kotak itu dengan mata yang berkilat-kilat senang. “Kau ingin aku gambarkan apa di layang-layangmu? Tapi tidak boleh gambar serigala.”, kata Jongin.

“Emmm..aku ingin gambar beruang. Beruang yang sangat besar dan garang. Gambarkan aku itu. oke?”, jawabku bersemangat.

“Oke. Besok kau harus ke sini lagi. Yakso.

Ne. Yakso.”

Kelingkingku dan kelingking Jongin bertautan.

==

==

Gangwon, 14 April 2001

Aku datang ke rumah Jongin lagi. Awalnya aku ingin mengambil layang-layangku. Namun ternyata penyakit Eunkyung kambuh lagi. Dia menangis, badannya panas. Jongin dan eommanya sangat cemas dan bingung. Begitu pula aku. Lalu aku meminta Hwansuk ahjussi untuk menelpon dokter Jongsuk untuk segera ke rumah Jongin dan memeriksa Eunkyung. Ahjussi pun menurut dan segera menelepon dokter Jongsuk.

Lima belas menit kemudian dokter Jongsuk datang. Dia segera memeriksa keadaan Eunkyung. Jongin menangis karena melihat adiknya kejang-kejang. Setelah diberi suntikan obat oleh dokter, Eunkyung pun tertidur pulas. Sepertinya sakitnya sudah reda.

Kemudian setelah eomma Jongin membawa Eunkyung ke tempat tidurnya, dokter Jongsuk menyuruh kami berbincang di ruang tamu. Kata dokter Jongsuk, Eunkyung sakit meningimus, eh, meningisys, atau menungitisis, aku tidak begitu tahu. Yang jelas, kata dokter Eunkyung punya infeksi di otaknya dan harus dibawa ke rumah sakit.

==

==

Gangwon, 17 April 2001

Sore itu Jongin terlihat sangat sedih. Dia yang selalu terlihat berseri-seri dan tertawa kali ini mukanya sangat aneh. Dia tadi pagi juga tidak pergi ke sekolah. Aku menanyai apa yang terjadi padanya, namun dia hanya diam. Terpaksa aku juga ikut diam.

Hyung, tadi pagi saat aku bangun kulihat eomma dan appa  menangis. Eomma bahkan menjerit-jerit sambil memeluk Eunkyung. Aku bingung, kenapa mereka begitu. Tapi saat aku lihat sendiri, Eunkyung ternyata sudah tidak bergerak. Badannya dingin sekali. Saat kupanggil dia, dia juga tidak menjawab.”, kata Jongin tiba-tiba padaku. Aku masih terdiam.

“Kemudian Eomma  dan appa memelukku. Aku tanya, kenapa Eunkyung tidak menjawabku. Mereka malah menangis. Tapi akhirnya aku diberi tahu kalau Eunkyung dipanggil Tuhan. Dia tidak akan kembali lagi.”, Jongin masih bercerita. Terlihat air matanya keluar.

“Sebenarnya Tuhan jahat tidak, hyung? Eunkyung bahkan baru bisa memanggilku oppa seminggu yang lalu. Dan kata eomma, dia akan segera sembuh. Tapi kenapa Tuhan mengambilnya? Apa mungkin karena aku jarang berdoa, jadi Tuhan marah padaku? Tapi aku selalu menjaga Eunkyung. Kenapa Tuhan mengambil Eunkyung, hyung?”, tanya Jongin semakin keras. Air matanya semakin deras.

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Jongin. Namun aku tahu Jongin merasa sangat sedih. Akhirnya aku  hanya bisa memeluk Jongin.

“Kata abeojiku,Tuhan itu sangat baik Jongin. Eunkyung diambil Tuhan agar dia dijaga Tuhan. Kau tenang saja, Tuhan pasti menjaga Eunkyung.”, kataku sambil mengusap-usap punggungnya. Namun tangisan Jongin belum reda.

==

==

Gangwon, 7 Mei 2001

Seminggu lagi kami akan tes kenaikan kelas. Aku belajar bersama Jongin di rumahnya. Jongin ternyata tidak pandai berhitung. Dia belum bisa berhitung dengan cepat. Pertambahan, pengurangan saja dia lambat. Apalagi perkalian dan pembagian. Sedangkan aku, aku sangat pandai dalam mengarang. Namun aku juga bisa berhitung.

Aku pun mengajari Jongin berhitung. Awalnya aku bingung bagaimana mengajari Jongin berhitung. Dia selalu bingung dengan angka-angka. Aku pun punya akal, aku ajari Jongin berhitung dengan menggunakan kerang-kerang kecil warna-warni pemberiannya dulu.

Awalnya kuajari dia pertambahan, menambahkan 5 kerang merah dan 7 kerang biru. Dia berhasil menjawabnya. 12 kerang. Begitu juga dengan pengurangan. Aku ajari dia memakai kerang. Akhirnya lama-lama dia paham dan mengerti berhitung. Aku sangat senang. Dia pasti juga akan naik kelas sepertiku.

==

==

Gangwon, 8 Agustus 2001

Aku dan Jongin naik kelas. Dia naik ke kelas 3, aku naik ke kelas 4. Dia sudah tidak begitu bersedih dengan Eunkyung. Kulihat dia masih semangat bermain bola. Dia pun selalu menggambar menggunakan krayon yang dulu kuberikan padanya. Hari ini dia menunjukkanku sebuah gambar yang dia gambar dengan menggunakan krayon warna hitam. Empat gambar orang bergandengan tangan dan sebuah gambar rumah di belakangnya.

Hyung, kau tahu ini siapa?”, tanyanya sambil menunjuk gambar orang yang paling kiri. Orang itu digambar paling tinggi dibandingkan yang lain. Aku menggeleng. “Ini appaku. Dia sangat tinggi dan tampan.”, katanya bangga. Aku hanya manggut-manggut. Jongin pun menuliskan nama appanya di bawah gambar itu. JONGMIN APPA, begitu tulisannya.

“Lalu ini aku.”, dia berkata sambil menuliskan namanya di bawah gambar anak kecil di tengah. “Lalu ini eomma. Dia sangat cantik.”, lanjutnya lagi sambil menulis nama eommanya. YEOIN EOMMA.

Lalu dia terhenti sejenak di gambar yang keempat, yang belum dia beri nama. Gambar itu sangat kecil. Kukira gambar anak perempuan, karena ada dua kunciran di kepalanya.

“Ini Eunkyung, kan?”, tanyaku sambil menunjuk gambar itu. Jongin mengangguk. Dia pun menuliskan sesuatu di bawahnya. Agak sedikit panjang dibandingkan dengan tadi. Kubaca seksama.

‘ADIK KECILKU EUNKYUNG, YANG BARU BISA MEMANGGILKU OPPA. SUDAH DIPANGGIL TUHAN.’

==

==

Gangwong, 9 Agustus 2002

Aku sudah kelas 5 dan Jongin naik kelas 4. Seminggu ini cuaca sangat jelek. Angin bertiup kencang, dan ombak di laut besar-besar. Namun hari ini Jongin tetap mengajakku ke pinggir pantai. Kami duduk agak jauh dari pantai, karena takut dengan ombak besar. Mata Jongin terus memandang ke lautan, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

“Kau sedang melihat apa, Jongin?”, tanyaku khawatir.

Jongin belum menjawab. Dia malah memicingkan matanya lagi untuk memeriksa sesuatu di laut sana. Aku pun ikut-ikutan melihat dan mencari, walaupun aku tidak tahu apa yang harus dicari.

“Tiga hari yang lalu Appa pergi ke laut, hyung. Tapi sampai sekarang appa belum kembali. Padahal appa berjanji padaku untuk kembali pulang. Tapi sampai sekarang dia belum pulang.”, kata Jongin sambil mencari-cari titik merah di lautan. Namun tidak nampak apapun.

“Menurutmu appa akan kembali kapan, hyung? Appa tidak akan melanggar janjinya, kan?”, kata Jongin lagi. Aku hanya diam. Memikirkan sesuatu. Kemarin aku menonton TV, katanya jika cuaca jelek begini lautan sangat berbahaya. Ombak bisa menghancurkan kapal dan bisa menenggelamkan orang. Namun tidak kuberitahukan hal itu pada Jongin, karena aku tidak mau dia bersedih.

==

==

Gangwon, 17 Agustus 2002

Sampai hari ini appa Jongin masih belum pulang. Eomma Jongin bahkan sudah meminta bantuan orang lain untuk mencari appa Jongin, namun tetap saja tidak ditemukan kapalnya. Jongin semakin sedih. Dia kini hidup hanya berdua dengan eommanya.

Sekarang dia jarang bermain, karena harus membantu eommanya mengangkuti ikan-ikan hasil tangkapan tetangganya untuk dijemur. Aku kasihan padanya. Badannya semakin kurus. Namun dia masih tetap tersenyum padaku, setiap aku mengunjunginya. Pernah suatu kali aku ingin membantunya, namun dia tidak memperbolehkanku. Katanya, nanti aku bisa bau ikan. Dan anjing-anjing di rumahku sangat suka bau ikan.

Setiap aku ke sana aku bawakan dia makanan yang sangat banyak dan enak. Aku, Jongin, dan eommanya selalu makan bertiga dengan lahap ketika beristirahat. Eomma Jongin selalu berterimakasih setiap aku membawakannya makanan. Terkadang (menurutku) karena saking enaknya, eomma Jongin sampai menitikkan air matanya. Aku bilang tidak apa-apa, karena aku sangat suka melihat Jongin makan dengan lahap.

Eomma Jongin bilang mereka sangat merindukan appa Jongin. Semenjak appa Jongin menghilang, kehidupan mereka jadi semakin sulit. Maka dari itu Jongin selalu membantu ibunya. Aku bangga dengan Jongin. Walaupun dia lebih muda dariku, dia selalu berusaha keras membantu ibunya. Ya, Jongin. Dia dongsaengku.

==

==

Gangwon, 14 Oktober 2002

Tiga hari yang lalu abeoji pulang dari Hongkong. Aku sangat senang, sekaligus sangat sedih. Aku senang karena akhirnya aku bisa bertemu abeoji dan eomma lagi setelah dua bulan yang lalu mereka pergi ke Hongkong. Namun aku juga sedih, karena selama tiga hari ini aku tidak bisa ke rumah Jongin karena abeojiku  selalu mengajakku berjalan-jalan.

Sore ini abeoji hanya mengajakku ke belakang rumah dan bermain bola. Aku sangat senang memang, namun selama itu aku hanya melamun memikirkan bagaimana keadaan Jongin sekarang. Abeoji khawatir padaku, kenapa aku melamun terus. Namun aku tidak berani menjawab, aku takut abeoji marah padaku. Namun tiba-tiba Hwansuk ahjussi membisikkan sesuatu kepada abeoji, lalu abeoji tiba-tiba menanyaiku.

“Jongin itu siapa, Kyungsooya?”, tanyanya sambil mengelus rambutku. Aku kaget, dari mana abeoji tahu tentang Jongin.”Pasti Hwansuk ajuhssi”, pkirku dalam hati. Aku menoleh pada Hwansuk ajuhssi, dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepala padaku.

“Jong..Jongin itu temanku, abeoji.”, jawabku pada akhirnya. Kepalaku tertunduk. Aku takut abeoji akan marah. Namun aku salah.

“Kenapa kau tidak cerita pada abeoji tentang temanmu itu? Ayo ceritakan pada abeoji.”, kata abeoji sambil tersenyum senang. Tentu saja, aku sangat senang ternyata abeoji tidak marah padaku. Aku ceritakan semua tentang Jongin. Tapi tentu saja, aku tidak cerita saat pertama Jongin menolongku. Aku takut abeoji tahu aku keluar kelas tanpa izin seonsangnim.

Begitu semangatnya aku bercerita tentang Jongin yang pergi ke laut, tentang Eunkyung, tentang appanya dan tentang eomma Jongin. Abeojiku mendengar sambil manggut-manggut. Lalu setelah ceritaku berakhir, dia berbisik-bisik pada eomma yang ada di sebelahnya. Eomma pun tersenyum dan mengangguk.

“Emm,,Kyungsooya. Bagaimana menurutmu kalau kita ajak Jongin tinggal bersama kita?”, tawar abeoji padaku. Aku melongo. Kaget.

“Bagaimana? Kau mau tidak? Sepertinya kau sangat menyukai Jongin.”, kata eomma.

Tentu saja aku langsung melonjak kegirangan. Sudah lama hal itu aku ingin-inginkan. Aku langsung mengangguk dan mengajak abeoji ke rumah Jongin. Kami berempat pun naik mobil dan menuju rumah Jongin.

Selama perjalanan aku merasa sangat senang. Aku bayangkan nanti aku akan tidur bersebelahan dengan Jongin, makan bersama, belajar bersama, dan main bola bersama. Banyak sekali yang aku pikirkan, sampai aku tidak menyadari bahwa kami telah sampai di rumah Jongin.

Begitu turun dari mobil, aku menjadi bingung. Rumah Jongin dulu berwarna hijau, tapi sekarang menjadi hitam dan hangus. Atap-atapnya pun sudah hilang. Abeoji, eomma, dan Hwansuk ahjussi juga bingung. Kemudian ada salah satu tetangga Jongin datang kepada kami. Aku kenal mereka, mereka adalah  JaeIn ahjumma dan anaknya Ahkyung. Mereka membawa sebuah kotak besi yang besar.

“Rumah Jongin kebakaran tiga hari yang lalu. Saat eomma Jongin menyalakan lilin, api lilin membakar korden dan menghabiskan rumah mereka. Jongin berhasil diselamatkan eommanya, namun eomma Jongin meninggal karena tertimpa kayu.”, begitu cerita JaeIn ahjumma.

“Ini satu-satunya barang di rumah Jongin oppa yang tidak terbakar. Dulu Jongin oppa pernah bilang padaku bahwa ini hadiah untukmu, oppa.”, kata Ahkyung menyerahkan kotak besi itu padaku.

“Lalu Jongin sekarang di mana? Dia masih selamat kan?”, tanyaku tidak sabar. Rasa-rasanya aku sudah ingin menangis.

“Jongin selamat. Setelah kebakaran bibi Jongin dari Ilsan datang kemari dan memakamkan eomma Jongin. Kemudian Jongin dibawa ikut bersamanya. Mereka bilang akan merawat dan menyekolahkan Jongin.”, kata JaeIn ahjumma.

Aku sudah tidak dapat menahan air mataku lagi. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku menyesal kenapa tidak dari kemarin-kemarin aku ke sini. Kenapa tidak dari kemarin-kemarin aku bercerita pada abeoji, jadi Jongin tidak akan pergi. Aku menyesal. Aku menyesal. Dan aku hanya bisa menangis. Aku ingin Jongin tinggal bersamaku dan menjadi adikku selamanya.

Kemudian eomma memelukku untuk meredakan tangisku. Namun aku tetap saja menangis. Aku tidak bisa jadi hyung yang baik untuk Jongin. Menjaga Jongin saja aku tidak bisa. Begitu aku menyesali ini.

“Sudahlah, Kyungsooya. Setelah ini kita akan cari Jongin. Abeoji berjanji kita akan cari Jongin sampai ketemu. Ayo kita pulang.”, bujuk abeoji padaku. Aku hanya menangis dan menangis. Sampai akhirnya Hwansuk ahjussi menggendongku ke mobil dan aku  masih tetap menangis sambil memeluk kotak besi itu. Dalam tangisku itu aku sangat menyesal. JONGIN, MAAFKAN AKU. AKU TIDAK BISA MENJADI HYUNG YANG BAIK.

==

==

Gangwon, 16 Oktober 2002

Kotak besi itu kubuka perlahan. Sudah beberapa hari di situ, aku belum berani membukanya. Aku masih takut pada Jongin. Aku takut karena aku adalah hyung yang buruk baginya. Abeoji sudah mengerahkan beberapa teman-temannya untuk mencari Jongin. Namun sampai saat ini Jongin belum ditemukan.

Setelah kotak itu terbuka kulihat isinya. Di dalam kotak itu terdapat banyak barang. Kuambil satu persatu. Sebuah kaos kaki. Sebelah kiri. Bertuliskan nama Jongin. Kaos kaki yang dulu kuberikan padanya. namun di mana pasangannya? Kucari-cari di dalam kotak itu lagi. Tetap tidak ada.

Selain kaos kaki, ada sebuah layang-layang. Berwarna kuning. Bergambar beruang dengan taring yang besar. Di situ juga tertulis: “Untuk Kyungsoo hyung”. Air mataku menetes lagi mengingat Jongin. Kemudian kotak itu aku bongkar lagi isinya. Sebuah gambar yang sangat kukenal. Dan sekarang benar-benar membuatku menangis. Jongin, maafkan aku.

==

==

Seoul, 14 Oktober 2012

Hari ini tepat 10 tahun pencarianku terhadap Jongin. Aku hampir tak kenal lelah mencari Jongin ke seluruh penjuru Korea. Namun selama 10 tahun itu pula aku tidak menemukannya. Abeoji pun mencari Jongin sampai ke luar negeri, namun tetap tidak ditemukan juga. Sebenarnya kau ke mana, Jongin? Hyung mencarimu 10 tahun ini.

Aku pun beranjak ke tepi tempat tidurku dan mengambil kotak besi yang selama ini aku simpan. Isinya pun masih utuh, tak pernah kubuang apalagi kupakai. Kuraih secarik  kertas bergambar yang memang sudah sangat kukenal.

Gambar empat orang bergandengan tangan. Masing-masing diberi nama. Namun nama itu sudah diberi banyak tulisan lagi. Gambar orang yang paling tinggi, namun kemudian gambar itu disilang dengan krayon merah. Di bawahnya diberi tulisan ‘Jongmin Appa, yang pergi ke laut dan sekarang tidak kembali’.

Gambar Eunkyung pun dicoretnya dengan krayon merah, tulisannya masih sama seperti dulu. Namun diberi tambahan lagi. ‘ADIK KECILKU EUNKYUNG, YANG BARU BISA MEMANGGILKU OPPA. SUDAH DIPANGGIL TUHAN. OPPA MENYAYANGIMU.’ Melihat tulisan itu air mataku kembali menetes.

Gambar eomma Jongin tidak diberi tanda silang. Namun ada tulisan tambahan di bawahnya. ‘Yeoin eomma. Selalu bersedih karena kehilangan Eunkyung dan Appa.’ Terakhir adalah gambar Jongin. Dia menambahkan tulisan lagi. ‘Jongin yang mempunyai eomma dan Kyungsoo hyung yang sangat menyayangiku.’ Hatiku benar-benar merasa sangat sedih melihat gambar itu. entah sudah berapa kali aku menangis tiap melihat gambar itu.

Kukeluarkan sebuah gambar lagi dari kotak besi itu. Sebuah gambar yang lebih baru dibandingkan dengan gambar tadi. Gambar dua orang anak kecil di pantai. Di sampingnya terdapat perahu merah. Di sekitar mereka berserakan kerang-kerang berwarna-warni, dan dua buah layang-layang bergambar serigala dan beruang. Disitu juga terdapat tulisan ‘Jongin dan Kyungsoo Hyung selalu bermain bersama. Entah di laut, atau di hutan.” Gambar itu sudah beribu kali kupandang selama 10 tahun ini. Dan setelah kuamati sekarang, aku baru menyadarinya.

-END-

Hyaaa~ Akhirnya selesai juga. Bingung sebenarnya mau dibuat –TBC- (to be continued) atau END. Akhirnya End deh. Nggantung, ya? Setting cerita ini terinspirasi banget dari cerpennya Seno Gumira yang judulnya “Dua Anak Kecil”. Jadi kalo agak mirip settingnya, maaf ya. Tapi aku nggak plagiat, lho. Yang mau komen, kirim uneg-uneg, kritik, saran, atau request cerita boleh banget.

*Bocoran dikit: kalo trnyata banyak yg request sekuelnya, aku bikinin juga deh :D *

Makasih semuanya :D *Bow with Kaisoo*


SHINING STAR (Chapter 12)

$
0
0

shining-star-111

Main Cast : Park Jiyeon – Kim Jongin

Support Cast : Park Chanyeol  –  Kim Shinyeong – Byun Baekhyun – Lee Jieun – Jung Soojung – Kim Joonmyeon

Genre : Life, Friendship, Romance, A Little bit Angst

Length : Chaptered

Author : Qisthi_amalia

Backsound : Kwon In Sull – Promise

***

-CHAPTER 12-

***

Langkah kaki itu terasa semakin berat. Dengan kepala tertunduk ia berjalan dengan begitu pelan. Enggan mendoak. Tak ingin bersuara. Ia hanya merasa segalanya terasa kacau. Dan tak tahu lagi harus dari mana untuk memperbaiki dan memulainya seperti semula.

“Jiyeon~aa…”

Kepalanya masih tertunduk. Ia hanya bergumam pelan, melewati Chanyeol begitu saja yang barusan memanggil namanya. Membuat chanyeol mengernyit heran, begitu pun Shinyeong yang kebetulan saat itu sengaja berkunjung ke rumah kekasihnya itu.

“Dia kenapa ?” Tanya Shinyeong heran.

Chanyeol mengangkat bahu tak tahu. Dan ia hanya bisa menatap punggung Jiyeon yang berjalan semakin jauh dan menghilang di balik pintu rumah yang tertutup pelan.

“Dia seperti itu sejak kemarin malam. sebenarnya ada apa dengan anak itu “ Ujar Chanyeol lebih pada dirinya sendiri.

Shinyeong tampak berpikir keras. sampai ia memiliki sebuah ide yang terlintas begitu saja di otaknya.

“Boleh aku berbicara sebentar dengannya ?” Tanyanya.

Chanyeol menatap kekasihnya itu sekilas, tersenyum. Lalu mengangguk pelan.

“Tentu saja.”

.

.

.

Jiyeon melempar tasnya begitu saja ke atas lantai dan mulai membaringkan tubuhnya yang masih terbalut seragam di atas tempat tidur. Ia memejamkan matanya sejenak. Menikmati keheningan dan kesendirian yang kini ia dapat. Sampai suara ketukan pintu membuatnya terpaksa harus membuka mata kembali.

“Jiyeon~aa…Boleh aku masuk ?” Ujar suara di luar sana.

Jiyeon menatap pintu bercat orange itu nanar, ia tahu itu Shinyeong. Ia lalu menghela nafas berat. Menarik selimutnya sampai menutupi seluruh tubuh. Lalu berujar cukup keras.

“Masuklah Onnie..”

‘CKLEK’

Shinyeong membuka pintu itu pelan, lalu menutupnya kembali. Ia lalu berdiri  di depan pintu, menatap Jiyeon yang tengah berbaring dengan tubuh tertutupi selimut. Wanita itu menggeleng kecil lalu berjalan kearah tempat tidur jiyeon dan duduk di pinggiran kasurnya.

Tangannya terulur, mengusap pelan kepala Jiyeon yang tertutup selimut.

“Kau sedang ada masalah, eum ?”

Tak ada jawaban.

Shinyeong tersenyum kecil. Ia melepaskan sepatu kerjanya lalu ikut berbaring di samping jiyeon dan memeluk tubuh jiyeon yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Tubuh jiyeon menegang sejenak sebelum rileks kembali.

“Ini pasti masalah namjakan ?” Tebak Shinyeong seolah tahu apa masalah Jiyeon.

Jiyeon diam sejenak. Ia mengerjapkan matanya yang terasa panas. Ucapan shinyeong barusan kembali mengingatkannya pada Jongin. dan ia tiba-tiba ingin menangis.

“Siapa ? Siapa yang membuatmu sampai seperti ini, eoh ?” Tanya Shinyeong lagi.

Kali ini Jiyeon berucap…” Onnie…” Pelannya.

Shinyeong tersenyum. “ Wae sayang, ?”

Jiyeon membuka selimutnya perlahan dan tanpa menunggu lama ia langsung menyurukan kepalanya ke tubuh shinyeong dan memeluk wanita yang lebih tua itu dengan erat. Lalu menangis di sana.

Shinyeong pun mengusap punggung Jiyeon dengan pelan. Sambil membaca mantra yang cukup ampuh.

“Uljima…Uljima Jiyeon~aa onnie disini, uljima…”

Dan hebat. Seperti sihir. Jiyeon perlahan menghentikan tangisannya namun masih tetap memeluk shinyeong.

“Kenapa ? Kau mau bercerita pada onnie ?”

Jiyeon mengangguk pelan.

“Jadi siapa yang membuatmu seperti ini ?”

“Jongin. Kim Jongin.”

Shinyeong mengernyitkan alisnya. Karena setahunya namja yang dulu dekat dengan jiyeon itu Baekhyun. Itu pun ia tahu karena chanyeol menceritakan kejadian saat jiyeon di bawa kerumah sakit oleh baekhyun. Dan Kim Jongin ? Nama ini terdengar asing di telinganya.

“Dia teman sekolahmu ?”

Jiyeon mengangguk. “ Kakak kelasku.”

Shinyeong tersenyum lalu kembali mengelus punggung jiyeon lembut dan itu membuat jiyeon nyaman. Usapan jemari shinyeong di punggungnya membuatnya hangat dan mengingatkannya pada usapan sang umma.

“Apa dia menyakitimu ?”

Jiyeon mengangguk.

“Dia pacarmu ?”

Jiyeon menggeleng.

“Tapi kamu mencintainya ?”

Jiyeon mengangguk lagi. dan itu membuat shinyeong terkekeh kecil.

“Jadi ini cerita tentang Park Jiyeon yang sakit hati oleh Kim Jongin yang bukan pacarnya karena yeoja lain, begitu ?” Tebak Shinyeong telak.

Jiyeon melepaskan pelukan itu cepat dan menatap Shinyeong heran.

“Bagaimana onnie tahu jika ada yeoja lain ?”

Shinyeong terkekeh lalu menyeka air mata di pipi Jiyeon pelan.

“Karena onnie juga pernah muda jiyeon dan onnie pernah mengalami hal yang saat ini kamu rasakan. Dan kau mau tahu hal apa yang paling penting ?”

Jiyeon mengangguk cepat.

“Onnie juga melakukan hal yang sama seperti apa yang kau lakukan sekarang. Membungkus diri di dalam selimut dan menangis. Lucu bukan ? Kita punya cerita dan cara yang sama ?”

Jiyeon tersenyum kecil. “ Chinja ?”

Shinyeong mengangguk. Dan bergumam pelan. “ Eum.”

Jiyeon menatap yeojachingu kakaknya itu lekat.

“Onnie, aku tak tahu kenapa aku bisa sesakit hati ini, padahal namja itu berpacaran dengan sahabatku sendiri. Seharusnya aku bahagiakan ? Karena bukankah cinta itu cukup asalkan kita melihat orang yang kita cintai bahagia ?”

Shinyeong menggeleng cepat.

“Aniyo. Siapa yang bilang begitu ?”

“Aku membacanya di buku dan soojung sering mengucapkannya beberapa kali.”

“Siapa soojung ?”

“Temanku yang sering membaca buku “

Shinyeong tersenyum lagi. “Jiyeon~aa. Teori itu mungkin memang benar. tapi tak berlaku untuk semua orang. Jika kita memang mencintainya kenapa kita harus merelakannya untuk orang lain ? Dan membiarkan diri kita sendiri sakit ?”

“Tapi onnie, itukan namanya kita egosi.” Sela Jiyeon cepat.

Shinyeong mengangguk paham. “ Iya itu memang egosi jika kita tahu namja itu memang tidak mencintai kita dan benar-benar bahagia dengan yeoja pilihannya. Tapi bagaiaman jika namja itu sebenarnya mencintai kita dan hanya berpura-pura bahagia di hadapan kita ?”

Jiyeon menunduk.

“Jiyeon~aa…setidaknya kau harus berusaha terlebih dahulu sebelum kau menyerah seperti ini. Berusaha sekeras dan semampumu. Jika itu masih tak berhasil maka saat itulah teori itu berlaku. Dan saat itulah kamu pun harus berhenti. Arraseo.”

Jiyeon mengangguk.

“Jadi menurut onnie aku harus seperti apa sekarang ?”

Shinyeong terkekeh. Kedua tangannya lalu terulur dan menangkup wajah Jiyeon.

“Berjuanglah. Yakinkan padanya jika kau lebih pantas untuknya. Jangan menyerah sampai kau benar-benar yakin jika dia memang tak bisa membuka hati untukmu. paham.”

Jiyeon tersenyum. “ Arraseo onnie. Gomawo.”

Anggukan shinyeong membuat jiyeon semakin lebar tersenyum.

“Onnie, aku benar-benar senang onnie ada disini. Dan aku berharap onnie selamanya akan berada disini. Bersamaku dan chanyeol oppa.”

Shinyeong menatap jiyeon lembut dan beralih memeluk tubuh itu dalam pelukannya.

“Onnie juga mengharapkan hal yang sama jiyeon~aa..”

Dan mereka pun saling berpelukan. Dan jiyeon benar-benar merasa nyaman dan tenang. Ia pun memejamkan matanya sambil meyakinkan hatinya.

‘Kim Jongin aku tak akan menyerah. Jadi tunggulah aku sebentar lagi…jebbal.’

 

Di balik pintu itu chanyeol tersenyum kecil. Ia mengusap matanya yang terasa basah. Ini adalah kali pertama ia melihat jiyeon setenang itu dan terlihat senyaman itu. dalam hati chanyeol bergumam.

‘Kau memang wanita yang tepat untukku Kim Shinyeong.’

****

Joonmyeon menatap adiknya bingung. Ini adalah kali pertama ia melihat jongin seberantakan itu. duduk tertunduk di pinggir kaca jendela membiarkan rambutnya yang berantakan di terpa angin. Dan yang lebih membuat Joonmyeon heran adiknya itu sama sekali tak bergerak atau pun bersuara hanya diam, beberapa kali menghela nafas dan memejamkan mata.

Joonmyeon meraih ponselnya cepat dan menghubungi nomor kekasihnya.

“Yobboseyeo “

“Soojung~aa, boleh aku bertanya sesuatu ?”

“Tentu saja oppa, kenapa ?” Tanya Soojung di sebrang sana heran.

“Apa terjadi sesuatu dengan Jongin di sekolah ?”

Soojung diam sejenak. “ Jadi oppa sudah tahu rencana aneh jongin padaku ?”

“Iya aku tahu. Dan aku tidak mempermasalahkannya karena Jongin memohon padaku sebelumnya. Tapi dia tak berbuat jahatkan padamu ?”

“Ani. Dia hanya sedikit menyebalkan. “

“Oke. Jadi kembali pada pertanyaan awal. Apa dia ada masalah di sekolah ?”

Soojung berpikir sejenak. “ Memang dia kenapa ? Setahuku dia baik-baik saja tadi.”

“Dia terlihat murung dan mengerikan saat ini. Kerjanya hanya diam dan menunduk. aku takut sesuatu terjadi padanya.”

“Chinja ? Sejak kapan ia seperti itu ?”

“Sejak pulang sekolah. Apa kau tahu sesuatu ?”

“Ani. Hanya saja Jiyeon temanku juga mendadak aneh saat pulang sekolah. Ia hanya diam dan menunduk.  Tapia pa mungkin ini ada hubungannya dengan Jiyeon..”

Joonmyeon diam sebentar. Ia lalu mengangguk kecil.

“Soojung~aa, apa nama aslinya Park Jiyeon atau bisa di singkat PJY ?”

Soojung mengernyitkan alis di sebrang sana. “ Iya. kenapa oppa bisa tahu ?”

Joonmyeon tersenyum kecil. “ Aku pernah melihat Jongin menggenggam sebuah ukiran kayu bintang yang berukirkan nama PJY. Dulu ia pun pernah membeli sebuah gantungan kunci cantik berbentuk bintang pula yang ia bungkus dalam kado dan aku yakin itu untuk gadis PJY itu. “

Soojung membuka mulutnya tak percaya. “ Tapi bagaimana bisa ? Jiyeon bahkan tak pernah menyinggung masalah Jongin di kelas.”

Joonmyeon tersenyum. “ Mereka sama-sama egois. Karena begitu pun jongin. “

Soojung ikut tersenyum di sebrang sana. “ Jadi sekarang kita harus bagaimana oppa ?”

Joonmyeon tersenyum licik. “ Kita jalankan rencanaku. Kau mau membantuku ?”

Soojung mengangguk cepat. “ Tentu saja.”

Dan setelah sambungan telepon itu terputus joonmyeon menatap adiknya sambil tersenyum.

***

Pagi itu Jiyeon sengaja berangkat agak siang. Ia hanya enggan melihat kisah lovey dovey jongin dan soojung lagi. Yah, ia memang bertekad untuk tidak menyerah namun ia masih memikirkan caranya. Karena jujur saja ini adalah kali pertama ia jatuh cinta dan ia tak tahu jika ternyata jatuh cinta itu perlu strategi dan cara khusus. Terdengar berlebihan memang. Tapi sungguh ia benar-benar tak tahu apapun saat ini.

“Jiyeon~aa, palli kemari….”

Suara teriangan Jieun membuatnya mau tak mau cepat menghampiri temannya itu dan duduk disamping Jieun.

“Kenapa ?” Tanya Jiyeon heran.

Jieun tersenyum kecil. “ Aku menemukan ini tadi di atas mejamu.”

Jiyeon menyernyit. Melihat sepucuk surat beramplop merah muda di tangan Jieun.

“Dari siapa ?”

Jieun mengangkat bahu. “ Entahlah. Mungkin dari penggemar rahasiamu.”

“Secret admirer ? Aku tak mungkin punya penggemar Jieun. Kau tahukan aku bukan Sulli yang most wanted itu.”

Jieun mengerucutkan bibirnya dan mendorong bahu sahabatnya itu pelan.

“Memang kau pikir penggemar itu hanya untuk orang- orang most wanted ? Memang orang biasa seperti kita tidak boleh punya penggemar ?” Ujarnya kesal melihat sikap Jiyeon yang merendah seperti itu. Yang, ayolah ia saja yang tak secantik Seohyun yang jelas-jelas terkenal di kalangan kelas tiga bisa membuat Baekhyun jatuh cinta.

“Tapi Jieun~aa, aku sama sekali tak punya kelebihan untuk dikagumi ?” Ucapnya mengelak lagi.

Jieun semakin kesal. “ Jiyeon~aa. Kata siapa kau tak punya kelebihan. Kau bahkan memiliki banyak kelebihan di antara gadis-gadis most wanted di sekolah kita yang hanya bermodalkan wajah cantik dan harta melimpah. Kau punya sifat ceria yang bisa membuat siapa saja kut bahagia. Dan kau bisa membuat orang lain nyaman jika berbicara denganmu tidak seperti mereka yang terkadang membuat kita saja merasa enggan dan rendah.”

Jiyeon menatap sahabatnya itu sambil tersenyum.

“Sejak kapan kau mulai menganut ajaran jung soojung, eoh ?”

Jieun menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tak gatal.

“Hhe, Hanya sedikit belajar.” Ujarnnya sambil menyerahkan surat itu ke arah jiyeon.

“Bukalah. Dan jangan berpikir jika kau tak pantas untuk dikagumi. Kau itu berhak jiyeon karena kau memilih banyak kelebihan, disini…Didalam hatimu yang tak dimiliki orang lain.” Katanya kembali sambil terkekeh. “ Sepertinya mulai sekarang aku harus belajar dengan soojung.” Ujarnya sambil terkekeh dan berlalu dari sana.

Jiyeon menatap kepergian sahabatnya itu sambil tersenyum. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada surat yang tergeletak di hadapannya. Dengan perasaan heran sekaligus penasaran di ambilnya surat itu dan di bacanya.

Matanya membulat tak percaya setelah membaca surat itu. dengan cepat di masukannya kedalam tas dan berjalan tergesa dari sana.

Dari arah lain seseorang tersenyum. Ia lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

***

Sepertinya atap sekolah ini harus ia jadikan sebagai tempat persembunyian sekaligus tempat favoritnya untuk selamanya. Karena banyak sekali kenangan yang ia alami disini. Entah itu pengalaman aneh, bahagia sampai menyedihkan.

Serbuk – serbuk dandelion yang berterbangan di taman sana mengalihkan perhatiannya. Ia tersenyum kecil. Bunga dandelion tiba-tiba mengingatkannya pada seseorang. Seseorang yang ia tunggu saat ini.

Ia benar-benar tak sabar bertemu orang itu. kembali, Jongin menatap sepucuk surat beramplop biru muda ditangannya lalu tersenyum kecil. Di simpannya kembali amplop itu kedalam saku celana dan beralih menatap taman kembali.

Jongin menunggu cukup lama, sampai suara derit pintu membuatnnya menoleh dan mendapati orang yang ia tunggu tengah berdiri disana. menatapnya dengan tatapan yang sulit ia artikan.

Jongin tersenyum kecil. Menggerakan tangannya dan menyuruh gadis itu –Jiyeon untuk mendekat.

Jiyeon mengatur nafasnya yang satu-satu ia benar-benar bingung harus seperti apa sekarang. Dengan langkah pelan ia berjalan menghampiri jongin dan duduk di samping namja itu. sejenak jiyeon menatap Jongin, dan ia mendapati jantungnnya yang malang berdetak dua kali lebih cepat. Dalam hati ia bertanya mengapa jongin bisa setampan ini jika dilihat dari dekat. Mata hitam dengan tatapan tajam itu, rambut dark browen-nya yang di biarkan berantakan dengan senyuman tulus yang kini tersungging di bibirnya. Membuat jiyeon membisu.

“Kau baik-baik saja ?”

Jiyeon menggeleng cepat dan mengangguk. “ Akh, ya aku baik-baik saja.” Katanya gugup. Dan ia benar-benar terlihat sangat bodoh barusan. Memalukan.

“Terima kasih untuk suratnya.” Ujar Jongin.

Jiyeon menaikkan alisnya. “ Surat ? Seharusnnya aku yang berterima kasih untuk suratmu.”

Kali ini Jongin menoleh cepat dan menatap Jiyeon penuh tanda Tanya.

“Mwo ? Aku mengirim surat ? Ani. Aku tak melakukan itu.” Elaknya cepat.

“Aku juga tak mengirim surat padamu.”Kata Jiyeon lagi.

Jiyeon tersenyum kecut. ia menghela nafas berat. Padahal tadinya ia bahagia saat membaca surat yang ia sangka dari Jongin yang isinya tentang pengutaraan isi hati dan mengajaknya bertemu di atap sekolah. Tapi saat tahu kenyataan jika itu hanya kerjaan orang iseng, ia mendadak merasa down kembali.

“Mungkin ini kerjaan orang iseng. “ Ujar Jongin.

Jiyeon mengangguk kecil. Setuju. “ Ya. Kau benar. aku benar-benar bodoh.”

Jongin menoleh cepat. “ Bodoh kenapa ?”

“Ya, seharusnya aku berpikir baik-baik. Mana mungkin kau menulis surat seperti ini padaku jika kenyataannya kau sudah berpacaran dengan soojung. Aku benar-benar bodoh.” Ujar Jiyeon sambil tertawa. Ia lalu beranjak dari sana. Namun baru saja jiyeon membalikan badan ia merasakan sebelah tangannya di tahan.

Jongin menatap punggung jiyeon nanar.

“Apa sekarang kau mau aku berkata jujur ?”

Pertanyaan itu lagi. jiyeon kali ini memejamkan mata sejanak. Lalu mengangguk kecil. Setidaknya ia harus member kesempatan pada jongin untuk mengatakan segalanya. Jikalau nanti ia berkata jika ia memang mencintai soojung maka saat itu juga jiyeon akan menyerah.

“Ya.” Ucapnya singkat.

Jongin tersenyum. “ Bisakah lebih dulu kau melihatku ?”

Gelengan kepala jiyeon cukup membuat Jongin menunduk kecewa. mungkinkah Jiyeon tak pernah ada perasaan sedikit pun padanya ? Mungkinkah gadis itu tak pernah melihat kearahnya ? Karena hanya untuk berbalik saja jiyeon enggan.

Padahal tanpa jongin tahu. Jiyeon tengah menahan air matanya sekuat mungkin.

“ Jiyeon~aa, kau harus mendengarkan semuannya yang aku katakan. Tanpa menyela atau pun pergi sebelum aku selesai. Arraseo.”

Masih dengan posisi membelakangi Jongin dan sebelah tangannya yang jongin genggam. Jiyeon mengangguk. Ia lalu menghela nafas dan bersiap mendengarkan apa pun yang namja itu katakana nantinya.

Jongin menghela nafas sejenak lalu berucap.

“Jiyeon~aa, apa kau akan marah saat aku katakana kalau hubunganku dan soojung hanya kebohongan ?”

Jiyeon ingin menjawab namun jongin lebih dulu berkata. “ Jangan menjawab. Cukup dengarkan. “ Ujarnya.

“Aku sama sekali tak pernah mencintai soojung. Bukan karena aku membencinya dan ingin memanfaatkannya. Tapi karena dia adalah pacar kakakku dan aku melakukan ini karena aku ingin menguji seseorang yang aku cintai.”

Jiyeon diam. Ia kaget. Perasaannya campur aduk. Jongin adik Kim Joonmyeon ? Kekasih Soojung ? bagaimana mungkin ? Kenapa soojung tidak pernah memberitahunya ?

“Aku ingin tahu, apakah dengan aku berpura-pura berpacaran dengan yeoja lain gadis itu akan marah atau setidaknya sedikit saja mulai melihatku dan menyadari jika ia menyukaiku ? Ini memang terdengar bodoh, tapi aku tak tahu lagi. cara apa yang seharusnya aku lakukan. Jujur…

Jongin menghela nafas sejak sebelum ia mendongak dan menatap punggung Jiyeon sambil tersenyum miris.

… Aku memang namja pengecut yang tidak bisa mengungkapkannya secara langsung pada orangnya. Tapi itu karena aku terlalu takut. Aku hanya tak mau jatuh untuk kedua kalinya. Kau pasti tahukan bagaimana sikapku setelah aku jatuh jiyeon. aku takut kembali hancur dan tak bisa bangkit….”

Ia menunduk kembali. Diam sesaat.

…Karena orang yang ku cintai justru orang yang membuatku bangkit dari keterpurukanku. Aku takut, tak akan ada lagi orang seperti dia nantinya, yang bisa memahami sifat dan tingkahku yang urakan dan menyebalkan ini.” Ujar Jongin. ia lalu melepaskan genggamannya pada lengan Jiyeon dan bangkit berdiri. Tepat di belakang Jiyeon.

Sementara itu jiyeon menunduk. menatap lengannya yang kini terasa dingin. ia merasa ada yang kosong saat jongin melepaskan tangannya barusan.

“ Dan orang yang ku cintai adalah kau. Park Jiyeon aku mencintaimu. Tapi aku tahu kau sama sekali tidak mencintaiku. Tak apa, setidaknya aku sudah mengucapkannya. Aku tahu kau akan malu jika berpacaran denganku, si pembuat onar, trouble ma—

Belum sempat Jongin menyelesaikan ucapannya. Ia di buat diam membisu. Jiyeon tiba-tiba membalikan tubuhnnya dan memeluknya erat. Sangat erat. Ia bahkan bisa merasakan detak jantung gadis itu yang berdetak cepat. dan saat Jiyeon berucap Jongin serasa terbang.

“Aku juga mencintaimu. Tak perduli siapa kau, karena aku mencintaimu bukan karena bagaimana dirimu tapi bagaimana aku bisa merasa nyaman jika di dekatmu.”

Jongin tersenyum kecil. Kedua tangannya bergerak dan membalas pelukan Jiyeon.

“Apa ini mimpi ?” Tanyanya.

Jiyeon menggeleng.” It’s true.”

 

 

 

 

 

Dengan kedua tangan yang saling menggenggam mereka duduk berdua di balkon atap sekolah. Jiyeon tersenyum kecil, ia tak henti menatap wajah Jongin yang kini berstatus sebagai kekasihnnya.

“Bisakah berhenti melihatku seperti itu ? Kau membuatku tak nyaman.” Ujar Jongin setengah kesal.

Jiyeon tak menggubris. Ia tetap menatap Jongin sambil tersenyum.

“Aku hanya ingin melihat wajahmu, apa itu salah ?” Tanyanya.

Jongin menoleh cepat. menatap wajah kekasihnya itu. “ Gadis monster, kau boleh menatapku kapan saja, tapi tidak dengan matamu yang bertaburkan cinta-cinta seperti ini. Kau membuatku merasa aneh.” Ujarnya.

Jiyeon mengeruncutkan bibirnya kesal. “ Ya. Otak udang, kenapa memanggilku gadis monster lagi. itu terdengar jelek.” Katanya kesal.

Jongin tertawa. “ Ani. Itu nama yang bagus. Sepertinya aku akan memanggilmu gadis monster untuk seterusnya.”

Jiyeon memukul bahu jongin keras. “ YA ! Apa tidak ada kata panggilan sayang lainnya seperti di drama-drama korea eoh ?”

Jongin menaikkan alisnya, berpikir. Ia lalu menatap Jiyeon lagi.

“Tidak. Aku tak suka kata-kata panggilan yang pasaran seperti ini. Gadis monster lebih baik. Percayalah.”

Jiyeon mengeruncutkan bibirnya kembali. Ia tahu jika berpacaran dengan orang tak romantic seperti Kim Jongin itu membutuhkan kesabaran yang ekstra.

“Teserah. Kalau kau menyebutku seperti itu maka aku akan memanggilmu Otak udang saja.”

“Oke. Itu terdengar bagus.”

Jiyeon mencibir kesal. Bagus darimananya ? Yang ada itu terdengar aneh. Dan sepertinya ia harus bersiap menjadi pasangan paling aneh di seekolah ini. Si gadis Monster dan Si otaku udang. Oh, Big NO ! Itu terdengar seperti sebutan pasangan jelek yang benar-benar jelak. Ck ! Ia dan Jonginkan tak terlalu jelek.

Dan jiyeon hanya mampu mengelus dada. Kalau pun itu terjadi ia hanya harus bersabar. Setidaknnya ia tak kehilangan Jongin. itu saja. dan ia pun menyandarkan kepalanya di bahu namja itu. menikmati siang itu bersama jongin, si otak udang. Dan membolos hampir semua mata pelalajaran.

Ck ! Apa ia akan mulai mendapat pengaruh buruk Mr. Udah ?

***

Suasana pasar malam hari itu begitu ramai. beberapa pasangan terlihat mendominasi selebihnya hanya beberapa keluarga kecil dan aanak-anak seusia Jieun yang bermain-main mengisi malam weekend.

Jieun duduk di kursi kayu tepat di depan sebuah komedia putar yang penuh oleh anak-anak dan beberapa pasangan. Ia mengeratkan cardigan cokelat yang membukus tubuhnnya. Udara dingin seoul membuatnya menyesal tak memilih mengenakan sweater tebal atau mantel. Namun sudahlah, ia hanya terlalu bersemangat saat Baekhyun mengajak bertemu di pasar malam.

“Hi…”

Jieun mendongak dan mendapati seorang anak tengah berdiri di hadapannya.

“Annyeong, ada apa ?” Tanya Jieun heran.

Anak lelaki berawajah imut itu tersenyum dan menyerahkan setangai mawar putih ke arahnya.

“Ini untuk Noona Jieun yang cantik.” Ujar anak itu lalu berlari cepat setelah jieun menerima bunga itu dan sebelum jieun bertanya lebih lanjut.

Ia lalu menatap bunga itu dan menemukan sebuah kertas putih yang tertempel di tangkainya.

‘Penasaran ? Aku ada di dekat arena Roller Coaster’

Jieun mengernyit. Pensaran, siapa orang yang mengirimkannya bunga dan teka teki seperti ini. Bolehkan ia berkhayal jika itu Baekhyun ?

Dan tanpa menunggu lama ia pun berjalan kearena Roller Coaste yang penuh, terlihat dari antriannya yang panjang dan sepertinya penuh sesak. jieun menoleh kesana kemari, menajamkan indra pengelihatannya. Berusaha menemukan siapa tahu ada namja tampan d sekitar sini tapi nihil. Ia tak menemukan siapa pun.

“Apa kau hanya mempermainkanku Mr. Whire Rose ?” Gumamnya pelan.

“Onnie…”

Jieun menoleh dan mendapati seorang anak perempuan tengah berdiri di sampingnnya. Jieun lalu berjongkok untuk menyamakan tinggi badannya dengan anak itu.

“Ada apa sayang ? Kau kehilangan ibumu ?”

Anak perempuan itu menggeleng lucu. Ia lalu menyerahkan setangkai mawar putih kea rah Jieun. Membuat Jieun menatap heran.

“Ini Untuk onnie Jieun yang cantik.” Ujar anak itu.

Jieun menerima setangkai bunga itu dengan heran. Namun sebelum ia bertanya. Anak perempuan itu sudah lebih dulu berlari dan meninggalkannya.

Dan lagi-lagi Jieun di buat heran. Ia kembali menemukan kertas berwarna putih di tangkai mawar itu.

‘Semakin pensaran ? Semakin ingin melihatku ? Datanglah kemari, Didekat Bianglala’

Jieun tersenyum kecil. Ini kali pertama Ia di hadapkan pada teka teki yang menyenangkan seperti ini. Dengan cepat ia berjalan kearena bianglala yang tak begitu jauh dari sana. Dan setelah sampai disana. jieun kembali mendapati anak perempuan yang memberikannya bunga, namun kali ini tak ada kertas atau clue apa-apa. Selain petunjuk darai anak itu untuk berjalan lurus kedepan.

Dan jieun pun menurut. Ia berjalan lurus ke depan dan selanjutnya ia kembali mendapati anak laki-laki yang memberinya bunga dan mengatakan untuk berjalan kea rah danau.

Jieun menaikkan alisnnya heran ?

“Apa disini ada danau ?” Gumamnya heran.

Ia baru tahu jika di daerah ini ada danaunnya.

.

.

Setelah cukup lama berjalan, akhirnnya jieun sampai di sebuah danau yang ada dermaga kecilnya. Ia tersenyum kecil, tempat yang indah. Ia baru pertama melihat tempat seperti ini. Jiyeon berjalan pelan menyuruti dermaga itu, dan saat ia melangkah menuju ke tengah, ia di buat terdiam. Lampu-lampu warna-warni dipinggir dermaga itu menyala dengan sinarnnya yang sangat indah. Jieun terperangah. Ia menutup mulutnya tak percaya.

“Kau menyukainya ?”

Jieun menoleh cepat ke arah suara dan mendapati Baekhyun tengah berdiri di belakangnya.

“Sunbae ?”

Baekhyun tersenyum. “ Kau suka ?”

Jieun mengangguk cepat. “ Eum, aku sangat menyukainya. Apa ini semua sunbae yang merencanakannya ?”

Baekhyun mengangguk lagi dan memilih berdiri di samping Jieun.

“Kau tidak kedinginan memakai baju tipis seperti itu ?”

Jieun menatap dirinya sendiri yang jujur memang merasa dingin. namun ia menggeleng cepat.

“Tidak apa-apa.” Katanya pelan.

Baekhyun melepaskan jas-nya cepat dan menyampirkannya di bahu Jieun. Membuat gadis itu tak tahu harus berkata apa, ia terlalu bahagia. Ini seperti mimpi untuknya.

“Lebih hangatkan ?”

Jieun mengangguk malu. Menyembunyikan pipinya yang kini bersemu kemerahan.

“Gomawo.” Ujarnya pelan.

Baekhyun terkekeh. Ia lalu menarik bahu Jieun dan membuat mereka kini saling berhadapan. Jieun menatap kakak kelasnya itu heran. Sementara Baekhyun hanya tersenyum.

“Boleh aku mengatakan sesuatu ?”

Jieun mengerjapkan matanya yang terasa ringan. Ya Tuhan, tolong ia. Tubuhnya kini benar-benar terasa panas. Jantungnnya berdetak dengan cepat dan pipinya memerah seperti tomat. Jieun mengangguk pelan.

Dan saat baekhyun menggapai sebelah tangannya, jieun semakin seraya terbang.

“Lee Jieun, will u be my girlfriend ?”

Jieun menatap Baekhyun tak percaya. Apakah ini nyata ? Jika ia mimpi maka mohon jangan bangunkan ia. Karena ini adalah momen terindah yang tak akan pernah ia lupakan.

“I Do. “ Ujarnya sambil tersenyum.

Baekhyun menarik tubuh Jieun dan memeluk tubuh gadis itu kepelukannya.

“Tetaplah di sampingku dan jangan pergi kemana pun. Arraseo.”

Jieun mengangguk cepat. “ Arraseo.”

 

 

 

 

***

Shinyeong tersenyum, mendengar Jiyeon yang bercerita dengan semangat. Tentang kejadian di sekolahnya yang membuat gadis manis itu kini bercerita dengan riangnnya. Chanyeol bahkan tak bisa menolak keinginan sang adik yang memaksanya untuk mengantar shinyeong kerumah. Tanpa mau tahu jika nanti sore aka nada meeting penting. Tapi kini ia tak menyesal, jika bisa melihat jiyeon yang tersenyum seceria dulu lagi.

“Onnie, ini seperti mimpi..” Ujar Jiyeon sambil menangkupkan kedua tangannya dan tersenyum lebar.

Shinyeong hanya terkekeh, mengusap puncuk kepala jiyeon sayang.

“Onnie senang jika kau senang. Kapan-kapan kau harus mengenalkan namja itu pada onnie, arrase.”

Jiyeon mengangguk cepat. ia mendadak ingin cepat-cepat besok. Di liriknya ponsel yang tergeletak di atas meja televisi. Tak ada tanda-tanda pergerakan, atau apapun. ia lalu menghea nafas berat. Membuat shinyeong bingung.

“Kenapa ?”

“Dia bahkan tidak mengirimiku pesan atau menelponku. Tidak romantic. Menyebalkan.” Ujarnya kesal.

Shinyeong terkekeh. “ Mungkin nanti, jiyeon.”

“Tapi dia memang tidak romantic onnie. Dia bahkan memanggilku gadis monster.”

Chanyeol yang duduk di meja makan tiba-tiba tersedak dan tertawa keras.

“Oppa, BERHENTI MENERTAWAIKU. Aissh~ Kalian sama saja. sama-sama menyebalkan !” Kesalnya.

Shinyeong menggeleng kea rah chanyeol yang langsung di tanggapi chanyeol dengan menutup mulutnya rapat-rapat.

“Sudahlah. Mungkin dia tak punya panggilan lain.”

“Tapi onnie. Gadis monster itu terdengar mengerikan.”

Shinyeong mengusap kepala jiyeon lagi. “ Mungkin dia punya alasan memanggilmu seperti itu. kenapa tidak menanyakannya ?”

Jiyeon menatap shinyeong. “ Kenapa aku tidak berpikir sampai kesana yah ? Aigo ! Phabo !”

Drrrrt…Drrrt..

Jiyeon meraih ponselnya cepat. saat melihat siapa yang menelpon, ia menghela nafas pendek.

“Yobosseyo soojung~aa, wae ?”

“……………………………..”

Jiyeon melepaskan ponselnnya begitu saja. pandangannya mengabur. Ia menatap shinyeong nanar.

“Onnie…Jongin…”

 

TO BE CONTINUED.


[TEASER] Sayonara, Wo Ai Ni

$
0
0

SWANPOSTER1

Title: Sayonara, Wo Ai Ni

Author: Xia Ayame (@xiayame)

Main Cast: Huang Zi Tao (EXO-M), Yasuko Katsumi (OC), Zhang Yixing (EXO-M)

Support Cast: Kris (EXO-M)

Genre : AU, Sad, Life, Angst, School Life, Friendship, Romance

Rating: T

Length: Chaptered

Disclaimer: this plot is mine, but I’m lil bit inspired by a japan comics ^^

TEASER

Aku tahu kau berbeda. Aku selalu menyaksikan semuanya. -Katsumi-

Aku tidak diharapkan untuk hidup, bahkan oleh orangtuaku. Maka itu, aku melampiaskan semua kebencianku pada kebusukan dunia. Dunia busuk yang tidak adanya keberadaan ‘keadilan’ barang setitik pun. -Tao-

 

Kau sahabatku. Kau tidak boleh menderita. Walau aku mencintai gadis itu, kaulah yang lebih pantas untuk dicintainya. Dan aku bingung mengapa orang sepertimu bisa memiliki nasib yang buruk. -Yixing-

Apa kau tidak menyadari betapa khawatirnya orang di sekitarmu?! Berhentilah bertindak seperti kehidupanmu adalah milikmu sendiri! Aku mengakui…. Aku mencintaimu!!! -Katsumi-

Setidaknya aku ingin mendengarmu mengucapkan walau hanya,

“Sayonara, Wo Ai Ni”

***

A.N : Hehe gimana reader teasernya? X3 maafkan kalau bahasanya jelek banget, maklum ini ff pertama author. Dan juga, ayo kita kenalan, mention aja di @xiayame :) Chapter 1 akan diluncurkan(?) kalau ada komen, jadi tolong komen ya reader? ^^ Kamsahamnida~! *bow*


You are my favorite (Chapter 3 – END)

$
0
0

Title : You are my favorite Chapter 3

Main cast :  Suzy (Miss A) , Sehun (EXO-K),  Baekhyun (EXO-K)

Genre :  Romance, tragedy, life

Rating : T

Length : multi chapter

Note : mian kalo typo, udah gitu aja *ngok

Review : Segalanya mula jelas siapa itu baekhyun, dan siapa saudara tiri sehun, namun disamping itu bukan hal tersebut yang mebuat hati kecil sehun geram, tapi yeoja yang dicintainya. Dia tidak rela saudara tirinya merebut yeoja yang ia sukai. Bukan keluarga yang ia permasalahkan tetapi perasaannyayang menggebu terhadap gadis aneh yang selalu muncul di benaknya.

Ok yah ini dia kelanjutannya, happy reading J

420_s뻵£¼

            Sehun terus berlari menyusuri jalan tiada henti, terlihat bodoh memang diantara ribuan taxi yang hilir mudik, namja tampan itu malah berlari untuk mencari gadis anehnya. Akal sehatnya sudah tertutup, yang ada di benaknya hanyalah ingin mencegah baekhyun memiliki suzy. Sesekali ia menabrak beberapa orang yang sedang santainya berjalan, tetapi tanpa meminta maaf dia bangkit dan terus berlari.

At Park:

“Suzy, apa kamu kepanasan?” Tanya seorang namja dengan lembut

“Hmm sedikit oppa, ada apa memangnya?”

“Kau mau es krim?” namja manis itu merekahkan senyumnya

“Uhmm Ne Oppa” suzy menjawab malu

“Arraseo, kau duduk disitu ya! Biar oppa yang membelikan untukmu” dirangkulnya tangan gadis manis pujaannya dan mempersilahkannya duduk.

“Ne oppa, ppali ne!”

“Yes master” baekhyun terseyum dan berlari kecil menuju took es krim terdekat. Perasaannya kini hendak meledak, tak disangka-sangka yeoja yang ia idamkan kini bersamanya menikmati hari dengannya.

Suzy duduk sendiri dan mulai bosan, diotak-atiknya handphone berwarna merah jambu miliknya.

“oh? Ada pesan dari sehun” ia segera membuka pesan itu

From: Namja teraneh “sehun”
message:

Yah! Yeoja pabo! Eodiga?

“hee? Igeboya? Huh dasar namja aneh” Batin suzy

Conversation:

Me:

Kenapa aku harus member tahumu? Aku kan bodoh!

                                    Namaja Teraenh:

Jawab saja!

Me:

Kau bertanya tetapi marah-marah, kau membuatku malas memberitahumu. Memangnya ada apa?

                                    Namja teraneh:

Ini penting!

Me:

Di taman Seoul, dekat took es krim.

                                    Namja Teraneh:

Changkamanyo! Aku kesana

 

“Hee? Untuk apa dia kemari?”

 

Suzy pov:

Huh sehun benar-benar arghhh dia sangat tidak jelas dan menyebalkan. Tapi apa yang sebenarnya terjadi ya?

“suzy-ah! Bae Suzy!”

Huh? Siapa itu? Apa si namja jelek itu? Aku medongak mencari arah suara.

Ah benar itu dia.

“Sehun! Aku disini” Aku melambaikan tanganku padanya.

Ia melihatku dan berlari cepat ke arahku lalu mennyambar pergelangan tanganku dan membawaku lari.

“yah lepas, ada apa?” aku berusaha melepas cengkramannya.

“Diam dan ikut saja!” ia tetap berlari

“Katakan dulu ada apa!” kini kucoba menarik pergelangan tanganku dan membuatnya berhenti berlari.

Wajahnya pucat, ia seperti lari dari busan ke seoul saja, ada apa ini? Ini menyebalkan sekali!

Nafasnya pun terengal-engal. Huh ini mebuatku bingung

“Yah kenapa diam saja? kenapa kau membawaku berlari?!”

“itu.. itu..”

“Itu apa?”

“Aku benci!” dari nafasnya yang terengal-engal hanya ku dapati kata-kata itu

“Pabo! Aku tau kau membenciku!” aku memukul lengannya

“Karna itu lepaskan tanganku!” sambungku

“Aku benci jika kau berjalan dengan namja lain” ia mengendorkan cengkramannya

“Hah? Maksudmu?”

“Kau bodoh atau apa? Aku tidak suka kau berjalan dengan namja lain, bergandengn dengan namja lain, berbicara dengan namja lain, apalagi kencan dengan namja lain, apalagi dengan baekhyun!” emosi sehun meluap begitu saja, aku tak dapat berkata apa-apa.

“Kenapa dengan ku? Apa karena aku kakak tirimu huh?” tiba-tiba saja baekhyun oppa datang dan menyela perkataan sehun, bisa kulihat es krim yang ia bawa meleleh, mungkinkah oppa sedari adi disitu?

“Ada apa ini? Kakak tiri? Kalian berdua?”

Sehun tak menjawab apapun, dia hanya memalingkan muka. Oppa membuang es krim dari lengannya dan menarik kerah baju sehun

“Kenapa diam? Ayo jawab!” ia berteriak di hadapan muka sehun

“Oppa, andwae! Jangan bertengkar!” aku berteriak ketakutan

“Diam suzy!” hanya kata itu yang muncul dari mulut sehun “bagaimana kau tahu aku adalah adikmu? Oh salah adik tiri kumaksud” sehun mulai mencengkram tangan baekhyun oppa yang melilit kerah bajunya

“Pabo! Aku tinggal di rumahmu, bagaimana bisa aku tidak tahu siapa adikku! Wae? Kau membenciku? Atau kau membenci eomma? Katakana saja!”

Sebelum habis perkataan baekhyun oppa diucapkan, sehun mengepalkan tangannya dan memukul dengan kencang wajah baekhyun oppa. Omo eothokkae?

“sehunnie!” aku berteriak kencang

“SHUT  UP!” Dia marah dan membentakku “Aku tidak membencimu bodoh!” sebelum sempat oppa membalas, sehun pergi dengan buliran air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.

“Sehunnie! Eodiya?” dia tetap tidak menoleh dan pergi begitu saja.

“Biarkan dia sendiri. Aku mengerti”

“Ne oppa. Oppa gwencana? Omo bibir oppa berdarah”

“Gwencana, ayo ku antar kau pulang” dia bangkit dan mengajakku pulang

 

Author pov

Hari itu, menjadi hari yang kacau bagi baekhyun. Tapi masih terngiang di telinganya perkataan adiknya bahwa ia tidak membencinya. Apakah itu serius dari lubuk hati adiknya yang paling dalam? Atau hanya bohong semata? Ini membuat kepala baekhyun serasa mau pecah.

Sudah seminggu ia tidak melihat adiknya di sekolah. Ia sering mondar-mandir di depan kelas dan terkadang bertanya pada teman-teman sekelas sehun tapi tak ada yang tau kemana dia, mereka hanya bilang bahwa sehun tidak masuk.

Sehun’s house:

“Sehun! Apa ini? Appa dapat surat panggilan, katanya kamu tidak masuk sekolah selama seminggu. Mau jadi apa kamu?” seorang pria paruh baya mengetuk pintu kamar sehun dengan keras

“Aku tidak ingin sekolah” Sehun menjawab tetapi tidak mau membukakan pintu

“Jangan bercanda! Kamu nanti jadi apa?”

“Aku ingin melupakan semuanya, yeoja itu, hyungku, eommaku, kedaan buruk ini dan segala yang membuat kepalaku pusing”

“Apa yang kau bicarakan! Cepat sekolah!”

“Tapi ada dia disekolah”

“Dia siapa?”

“hyung”

“Dia satu sekolah denganmu? Lalu kenapa? Apa kau ingin lari darinya?”

“Ne appa”

“Yasudah biarku urus”

Sehun membuka pintu kamarnya, namun appanya sudah tak berada di depan pintu kamarnya.

“Appa? Eodiga?” dia berteriak mencari appanya dan menelusur seisi rumah, tapi tak ia dapati kehadiran ayahnya

“mwo? Apa maksudnya ia mengurusnya? Apa dia akan memindahkan sekolahku? Atau? Dia dia ingin… adwae, hyungku!” batin sehun

Ia berlari secepatnya ke sekolah tanpa menggunakan seragam, yang ia ingin cari hanyalah hyungnya, ia khawatir dengan hyungnya.

 

At school:

Sehun berlarian di sekolah, mendobrak pintu kantor.

“songsengnim, apa ayahku kemari?”

“Yah! Kenapa kau sekolah tanpa seragam? Hey ! appamu tidak kemari, cepat gunakan seragammu!”

“Algesseumnida, gamsha songsaengnim” tanpa menghiraukan perkataanya, sehun berlari ke arah kelas hyungnya.

“mian hyung, noona, apa kalian melihat baekhyun hyung?”

“Tidak, coba cari di dalam kelas” jawab seorang noona

“ne algesumnida, gamsha” sehun semakin panic dan membuka pintu kelas hyungnya dengan tidak tenang.

“sunbaenim, dimana baekhyun hyung?”

“Baekhyun? Dia sudah pulang, katanya ia sakit perut”

“Mwo? Jinja? Gamsha hyung.” Sehun semakin panic, ia mulai berlari lagi menyusuri koridor sekolahnya bergegas ke rumah eommanya. Yeoja-yeoja penggemarnya berteriak dan menghalanginya.

“Sehun oppa, oppa! Kyaaa!” yeoja-yeoja itu tak menghalangi langkanya. Ia tak peduli apa yang terjadi, yang ia cemaskan adalah hyungnya dan eommanya.

Sehun berlari dan terus berlari, hingga tiba di depan pintu eommanya. Tubuhnya gemetar, dengan takut ia menjulurkan tangannya dan meraih gagang pintunya. Perlahan ia membuka pintunya, rasa tegang menyelimuti sekujur tubuhnya, apa yang ia takutkan di benaknya terus bermunculan. Pintu terbuka semakin besar, tapi yang ia dapati ruang tamu eommanya kosong.

Terdengar sahut-sahut suara gaduh dari balcon atas.

“itu itu suara appa” mata sehun terbelangak, tubuhnya semakin begetar. Langkahnya mulai meragu, kakinya melangkah perlahan menyusuri anak tangga yang berbaris di hadapannya. Suara itu semakin keras, ada suara baekhyun juga. Apa yang terjadi? Ketakutan sehun terkalahkan oleh rasa penasarannya di benaknya sering muncul ingatan pada hari itu, hari dimana ayahnya tertusuk, itu membuanya sangat takut.

Kaki besarnya kini sampai di pengujung anak tangga. Sehun terkejut melihat keadaan yang terjadi.

“Kau bocah tengik! Bisakah kau berhenti muncul di hadapan anakku? Kau juga yeoja bodoh! Apa kau tidak bisa menjauhkan anak harammu dari anak ku?” lelaki separuh baya dengan marah menjambak rambut seorang bocah lelaki yang terlihat kesakitan, ya itu baekhyun dan appa sehun.

Sehun gemetar, ia takut. Tapi ia tak ingin keluarganya kenapa-kenapa. Keberaniannya mulai muncul, bibirnya yang gemerat mulai mengeluarkan suara

“Andwaeyo appa”

“Wae sehun? Bukankah kau membencinya ?”

“aniya! Aku hanya benci keluarga kita di pertemukan seperti ini, bukan sebagai keluarga yang utuh”

Appa sehun tidak mengindahkan perkataan anaknya dan hendak memukul baekhyun.

Sehun dengan tegas merangkul lengan ayah dan terpukul lalu membentur tembok, ia tak sadarkan diri

Sehun pov:

Aah kepalaku sakit, dimana ini? Argh rumah sakit. Kubuka mataku perlahan, ku dapati ibuku menangis di sampingku. Ah tidak bukan hanya eomma. Appa juga. Eh baekhyun hyung juga.

“Eomma” aku berkata perlahan padanya

“Sehunie, gwencana?” ia memelukku dan tangsnya semakin kencang

“Ne gwencana “

“Sehunnie, maafkan appa”

“gwencana appa, aku tidak apa. Aku hanya ingin keluarga kita bersama”

“ Ne sehunnie, aku akan menganggap dia anak kandungku”

“gomawo appa”

“Sehunie, gwencana?”

“Ne hyung. Mian. Kau boleh memiliki suzy.”

“aniya, biar dia yang memilihmu” dia membawa seorang gadis cantik masuk. Ya itu suzy, yeoja aneh itu

“Sehunnie” Dia memelukk kencang

“wae? Kau sudah mengerti aku menyukaimu?”

“Ne? Aku memilihmu!” ia memelukku semakin kencang

“Wae?”

“Because you are my favorite, I love you at the first I saw your basket skill”

Sehun terseyum bahagia. Baekhyun pun ikut terseyum

 

THE END :D



Heart to Heart Part I

$
0
0

heart-to-heart-2

 

Title : Heart To Heart

Author : Heena Park

Length : Mini Series FF

Ratting ; PG

Genre : Romance,Comedy

Poster By SUJU CHINGU

 

Main Cast :

-Kai

-Shin Heera

-Kim Hana

-Lee Taemin

 

Backsong :

-4Minute *Heart to Heart*

-Shinee *Hello*

 

Cuap-Cuap Author : Kyaa ~ Annyeong haseyo semuanya ^^. Ini Mini Series pertama saya J Huwee..Lagi-lagi di FF ini yang jadi Main Cast Heera sama Kai..Ashh..udah terlanjur suka sama nama itu sih kekek~ *abaikan* . Jadi,mohon di maklumi ya hehe

Disclaimer : FF ini adalah milik saya ! Dilarang melakukan Plagiarsm pada FF ini . Yang melakukannya , saya doakan nggak ketemu sama bias :p .

 

Don’t be a SILENT READERS

 

Don’t be a PLAGIARSM

 

 

==== >

 

 

Pagi yang riuh,seperti biasanya.Sebuah rumah bewarna abu-abu yang bersampingan dengan rumah bewarna putih itu terlihat riuh—Seorang gadis terlihat sedang berlarian kecil sambil memakan roti di mulutnya.Ia memasukkan beberapa buku dan berdandan dengan cepat.Se-cepat yang ia bisa.

Sedangkan seorang pria di samping rumahnya,sedang berdiri di balik jendela dengan tangan yang menyilang sambil mengamati gadis itu.Ia beberapa kali terlihat tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.Sepertinya ia mengenal gadis itu.

Lelaki itu bernama Kai.Seorang pria tampan berkulit coklat dan rambut hitam gelap yang membuatnya tampak begitu maskulin.Percayalah padaku bahwa ia memiliki banyak sekali penggemar wanita,namun sayang—Ia tidak pernah merespon para wanita itu.

Kai berjalan keluar,namun sebelumnya ia menyahut sebuat kunci mobil di meja.Sepertinya ia akan pergi.Lelaki itu berjalan membuka gerbang,lalu kembali dan masuk ke dalam mobil.Ia masukkan kuncinya lalu memutarnya hingga mesin menyala.Perlahan,roda mulai berputar dan ia mulai mengeluarkan mobil tersebut dari rumah dan berhenti sebentar untuk kembali menutup gerbang.

Ketika ia menarik gerbang rumahnya,seorang gadis keluar dari rumah yang berada di sampingnya.Gadis itu membawa sebuah tas lengan yang sepertinya berisi buku-buku.Ia menatap gadis itu,dengan tatapan yang lebih dalam daripada tadi.

Seolah mengerti bahwa Kai sedang mengamatinya,gadis itu menghela nafas panjang.Ia memalingkan wajahnya,seolah tak pernah sudi untuk membalas tatapan Kai—Apa Kai memiliki salah padanya ? Entahlah.

 

Kai POV

Gadis ini,dia sama sekali tak berubah.Masih saja dingin—Apakah aku begitu bersalah padanya ? Lagipula,bukankah ia yang memutuskan ? Kenapa seolah ia tak pernah mau untuk menatapku lagi ? Semenjijikkan itukah aku ?

Drrttt..

Tiba-tiba saja ponselku berbunyi—Siapa yang menghubungiku pagi-pagi begini ? Tumben sekali.Ah~ Ternyata Baekhyun hyung.Kenapa orang ini selalu menggangguku ? Dia pasti sedang bersana Chanyeol hyung.Kedua lelaki ini memang menyebalkan (-_-“)

“Yoboseo..” Ujarku sedikit bodoh.

“Eh,Kau Kim Jong In PABO !! Yak ! Di mana saja kau kemarin eoh ? Kau tau hari ini kita ada perform ?”

“Ah ne~ Aku ingat,diamlah aku akan segera ke sana.Lagipula,kenapa kau yang menelfonku ? Di mana Suho hyung?”

“Dia ? Dia sedang mandi,kau cepat kemari atau manager akan menggantungmu nanti”

“Arasseo..”

Perform ? Benarkah ? Benar,aku baru ingat bahwa aku sekarang sudah menjadi selebriti,sungguh.Bodoh sekali kau ini Kim Jong In.

Akhirnya aku berangkat menuju dorm EXO.Benar,tadi malam aku sedang menginap di rumah orang tua-ku dan ya,gadis yang tinggal di samping rumahku itu.Dia adalah mantan kekasihku sewaktu SMA.Ia bernama Shin Heera.Seorang gadis yang berusia setahun lebih muda dariku,sebenarnya dia gadis yang baik hanya saja dia sedikit errr…menyebalkan.

Empat puluh menit kemudian,aku telah sampai di dorm EXO.Ku lihat Sehun sedang memakai sepatu,di sampingnya terlihat Chanyeol hyung yang sedang memakai jaketnya,sepertinya mereka sudah siap berangkat.Dan aku ? Tak masalah,bukankah aku sudah tampan ? Jadi,baiklah mari kita berangkat.

“Berangkat sekarang ?” Tanyaku pada Sehun.Ia mengangguk “Ne..Oh ya hyung,kau tau di mana kita akan perform ?” Sehun balik bertanya.

Aku memiringkan kepalaku.Mana mungkin aku tahu,aku bahkan tidak mendengarkan si manager aneh itu ketika ia sedang berbicara,errr… “Ani,memang kita akan ke mana?”

“Kau sungguh tidak tahu ?” Tanyanya lagi.Sehun mendekatkan kepalanya kepadaku.Yakk Oh Sehun,kenapa dia seolah sedang meragukan perkataanku.Apakah aku harus berteriak bahwa aku tidak tahu ? PABO !

“Eh,menjauhlah..sudah ku bilang,aku tidak tahu Sehunnie..”

“Lucu sekali” Ujarnya,Sehun menyilangkan kedua tangannya.Hei,apa dia sedang mempermainkanku ? Ingin sekali aku memukul kepala si maknae nakal ini (-_-“).Tiba-tiba saja D.O hyung lewat begitu saja di antara aku dan Sehun sambil tersenyum lebar.Namun sungguh,kenapa ekspresi lelaki itu begitu aneh ? Lucu sekali.

Aku menarik tangan D.O hyung agar berdiri di sampingku “Yak,hyung..apa kau tau di mana kita akan perform?” Ujarku dengan nada sedikit aneh.Disusul dengan Sehun yang mengkerutkan keningnya.D.O hyung terkekeh pelan “Mwo ? Kau tidak tahu ? Kita akan perform di Inha University”

Aku membelalakkan mataku seolah tak percaya “Inha ?” Ujarku cepat.Hei,Kim Jong In jangan bertingkat berlebihan !

“Eh,Apakah kau lupa bahwa Universitas tersebut sedang merayakan Hari Ulang Tahunnya ? dan banyak juga artis yang di undang di sana” Sahut Suho hyung yang tiba-tiba saja datang.

Sungguh,kenapa harus Inha ? Apakah tidak ada yang lainnya ? Aku tidak bisa membayangkan ekspresi gadis itu ketika harus bertemu lagi denganku.Sungguh—

“Kai..Kai..kau tidak apa-apa?” Suara Suho hyung sambil menggoyang-goyangkan badanku,apakah aku telah melamun barusan ? Sepertinya iya.Argh~ Kenapa ini harus terjadi ? Menyebalkan.Aku tersadar dan menggeleng “Eh,aniya..aku tidak apa-apa” Jawabku

“Baiklah,kalau begitu mari kita berangkat” Kali ini D.O hyung yang angkat bicara.Sudahlah,sepertinya aku harus berangkat sekarang.Bagaimanapun ini sudah di atur,aku tidak mungkin berpura-pura sakit hanya karena ingin menghindari hal ini terjadi.

Tiga puluh menit berlalu,sepertinya kami telah sampai di gerbang kampus.Oh ayolah,lihatlah para gadis yang sedang berdesakkan hanya untuk menunggu kami.Mereka berteriak-teriak dan membawa banner,bukankah itu menyenangkan ? Lalu,di mana gadis bodoh itu ? Kenapa ia tidak ada di sini ? Aneh

sekali.

Kami tiba di dekat panggung,sebelum perform bukankah kami harus make up ? Ya benar.Ku lihat beberapa artis lain sudah berkumpul dan bersiap-siap,sepertinya acara akan segera di mulai—Namun,entah mengapa,aku masih saja mencari gadis itu.Apakah ia tidak masuk kuliah ? Bukankah tadi pagi ia sudah berangkat ?

F(x),SNSD,Super Junior,KARA,T-Ara,Shinee dan beberapa artis lain sudah perform.Sekarang giliran kami untuk perform.Chanyeol hyung menarikku untuk naik ke panggung,sungguh sebenarnya aku malas sekali,namun hei,sepertinya sambil perform aku bisa mencari gadis itu.Tentu saja jika dia sudi melihatku di atas panggung.

Kai POV END

 

Heera POV

 

“Ayolah Shin Heera,kau jangan mematung saja di sini..Kita harus melihat pertunjukkan menarik ini” Ujar Min Ah padaku.Apa dia bercanda ? Apa yang menarik ? Apakah melihat lelaki bernama Kim Jong In itu menarik ? Ku harap dia bercanda.

“Heera~ya..aishh,kau ini mengapa keras kepala sekali ? Apa aku harus merendam kepalamu agar kau sedikit melunak eoh?” Tambahnya—Aku hanya memasang wajah datar,sungguh sebenarnya aku ingin memukul anak ini.Dia benar-benar cerewet dan membuatku darah tinggi.

“Ah..ne,kau ini kenapa cerewet sekali eoh?” Akhirnya aku menyerah juga,aku bisa gila jika lama-lama mendengar ocehannya,tidak.Itu terlalu berlebihan,sepertinya menjadi bosan lebih cocok.Kang Min Ah mengajakku menerobos barisan para penonton,sungguh gadis ini.Beberapa mahasisa terlihat memandangi kami—Aku mengerti,mereka pasti merasa muak dan kesal terhadap kelakuanku dan Min Ah.

Yak anak ini,apa-apaan ini? Dia mengajakku tepat di depan panggung,dan dengan percaya dirinya ia meneriakkan nama Kai.Hei ! Apa dia sengaja ? Bagaimana-pun Min Ah tahu bahwa Kai adalah mantan kekasihku dan dia sekarang meneriakkan nama lelaki itu,apa dia berniat membuat menengok dan melihatku di sini? Kang Min Ah kau benar-benar…

Eh,Pabo ! Kenapa lelaki itu benar-benar menengok ? Yak Heera,apa yang harus kau lakukan sekarang ? Min Ah menatap puas ke arahku,dia benar-benar menyebalkan.

Sementara itu,ku lihat Kai masih menatapku namun ia tetap bernyanyi,apa dia sudah gila ? Tidak..aku harus pergi sekarang sebelum semua tahu bahwa Kai sedang menatapku—Benar.Dan jika mereka semua tahu,oh tidak..Tamat;ah riwayatku !

Aku berbalik dan berlari menerobos para mahasiswa yang sedang berdesakkan demi menonton pertunjukkan memuakkan ini.Baiklah,sekali lagi aku melihat para mahasiswa itu menatapku kesal.Tak apa,lebih baik begitu daripada aku harus mendapati bahwa Kai terus saja menatapku seperti tadi

Akhirnya,aku telah sampai di baris paling belakang.Aku membungkuk dan mengatur nafasku yang tersenggal-senggal ini.Setelah merasa lebih baik,aku kembali berdiri tegap dan berjalan menjauh dari keramaian ini.Sungguh,aku sangat tidak menyukai keramaian.

Aku berjalan menuju ke halaman belakang kampus.Duduk santai di antara lebatnya pepohonan yang tertutup salju.Sebenarnya cuaca lumayan dingin,namun karena hal tadi,aku merasa sangat gerah.

Pukk..

Aku merasa seseorang menyentuh pundakku dan itu cukup membuatku terkejut.Aku menengok dan menatap Taemin oppa sedang berdiri sambil tersenyum padaku.Dia adalah sahabatku dan Kai ketika masih di SMA,sudah lama aku tak bertemu dengannya.

“Oppa..” Ujarku,dia duduk di sampingku dan menyilangkan tangannya “Sudah lama tak bertemu denganmu,Shin Heera” Ujarnya.Aku tersenyum kecil “Ku rasa kau semakin mendunia saja”

Dia tertawa “Benarkah ? Kai juga telah mendunia” Jawabnya yang terdengar seperti sedang menggodaku.Apa dia sedang berusaha membuatku kembali mengingat lelaki menyebalkan itu ? Huh—Aku hanya terdiam,aku tak tau harus berkata apa “Kau sudah punya kekasih?” Sambung Taemin oppa,aku menatapnya sejenak dan menggeleng.

Eh,kenapa lelaki itu tertawa ? Apa ada yang salah ? Memang kenapa jika aku belum memiliki kekasih ? Dia mau menjadikanku kekasihnya ? Tidak,mana mungkin—Apa-apaan kau ini Shin Heera?

 

Heera POV END

 

Kai POV

 

Gadis itu ? Kenapa dia pergi begitu saja ? Aku harus mencarinya,argh~ Kenapa lagu ini tak kunjung selesai ? Aku tidak bisa seperti ini terus,hash.

Sepuluh menit kemudian,akhirnya kami telah turun panggung setelah membawakan tiga buah lagu,dan sekarang aku harus mencari Heera.Mungkin bodoh,tapi aku sungguh ingin tahu dimana dia.Aku mengacuhkan para hyung dan saengku lalu berjalan keluar.Keadaan di dalam kampus tidak terlalu ramai,ya mereka semua sedang berkumpul di halaman depan.

Aku berjalan menelusuri lorong-lorong,apa-apaan ini ? Kenapa tak ada siapapun ? Hash,dimana gadis itu ? Baiklah.Mungkin aku harus pergi ke halaman belakang,siapa tau dia berada di sana—Ku bulatkan tekatku untuk pergi ke sana,aku berjalan dengan cepat.Tak ingin banyak orang mengetahui bahwa aku sedang berkeliaran di sini.

Aku menapaki rerumputan yang ada di halaman belakang kampus,pohon-pohon yang rindang membuat suasana semakin sejuk.Ku arahkan mataku menyapu seluruh sudut halaman.Beberapa kursi taman terlihat menghiasi halaman ini,menyenangkan sekali jika duduk bersantai di sini.

Tiba-tiba mataku menangkap sesosok gadis yang sedang duduk membelakangiku,ia bersama dengan seorang lelaki.Rasanya,aku seperti pernah melihat gadis itu,sungguh—

Ku arahkan kakiku berjalan menghampiri ke-dua orang itu,dan betapa terkejutnya aku ketika mengetahui bahwa yang sedang duduk berdua itu adalah Taemin hyung dan Heera—Hei, apa yang sedang mereka lakukan sekarang ? Mengapa berduaan di tempat seperti ini eoh?

“He..Heera? .. Taemin hyung?” Tanyaku tergagap,masih shock akan apa yang kudapati.Mereka juga terkejut ketika melihatku yang tiba-tiba saja berdiri mematung seperti tadi.Terlebih Heera,ia bahkan langsung terbangun dari duduknya dan menjauh dari Taemin hyung.

“Kau ?” Heera menunujukku dengan jari telunjuknya.Sorot matanya seolah mengatakan bahwa ia sangat membeciku.Baiklah ! Bisakah ia tidak membuat ekspresi seperti itu ? Menyebalkan sekali gadis ini.Tapi aku mencintainya—Apa ? Mencintainya ? Berhentilah bermimpi Kim Jong In.

“Jong In-a..Kau rupanya” Tiba-tiba Taemin hyung menengahi kami.Ia merangkulku “Aku dan Heera sedang mengobrol basa-basi..Kau jangan salah paham” Ujarnya padaku.Aku menggeleng.Lagipula siapa yang salah paham,jika mereka memang ingin berpacaran.Aku tak perduli,silahkan saja.

“Ani..Lagipula..” Aku menggantungkan kata-kataku lalu menatap Heera sebentar dan kembali mengarahkan pandanganku pada Taemin hyung “Dia bukan siapa-siapaku”

Yak ! Bodoh Kim Jong In ! Apa yang kau katakana ? Bukan siapa-siapamu ? Buktinya sampai sekarang kau masih belum bisa melupakannya !

Drrrtt..

Tiba-tiba ponselku bergetar,ku rogoh saku celanaku dan ku keluarkan benda kecil itu.Ku tekan tombol ‘Jawab’ Lalu ku tempelkan di telingaku “Yoboseo..Eomma .. Mwo ? Bandara ? Baiklah”.Selesai menutup panggilan dari eomma, aku membungkuk dan pamit pada Taemin hyung dan..emmm…Heera..dan pergi menemui manager untuk meminta izin pergi ke Bandara.

 

OoOoO

 

Aku berdiri sambil melihat arloji beberapa kali.Tak ku lihat kedatangan orang itu,kenapa ia lama sekali eoh ? Hash..Membuang – buang waktuku saja !

Namun,tidak sampai Tiga menit kemudian,seorang gadis bermantel coklat muda sambil membawa sebuah koper dan tas lengan berjalan menghampiriku.Rambutnya terurai panjang,dan tepat di depanku ia melepaskan kaca mata hitamnya lalu membungkuk “Annyeong haseyo Jong In oppa..Masih ingat denganku?” Ujarnya manis,aku tersenyum kecil “Tentu saja Hana-a”

Segera ku ambil alih kopernya dan ku ajak dia masuk ke dalam mobilku.Sepanjang perjalanan dia bercerita banyak hal,mulai dari kehidupan kampusnya bahkan juga pribadinya.Kekeke~ Ku rasa dia adalah orang yang terbuka dan mungkin ia tidak bisa menjaga rahasia.

Dia berbicara denganku tanpa celah.Sempat beberapa kali ia berhenti dan memandang sekitar,namun ia mulai bercerita panjang lebar lagi.

Satu jam berlalu.Kami telah sampai di depan rumahku—Terlihat eomma sudah beridiri di depan gerbang rumah.Ku hentikan mobilku di pinggir jalan dan ku ambil koper di dalam bagasi.Hana langsung berlari memeluk eomma,sepertinya mereka sangat akrab.Namun entahlah.

Setelah memeluk eomma,Hana kembali menghampiriku.Ia memasukkan tangannya di antara lenganku dan menarikku masuk dan percayalah padaku,ini membuatku cukup terkejut.

“Eh ?” Ujarku

“Mwo ? Bukankah oppa juga harus masuk ke rumah ?” Ujarnya

Aku mengangguk.Tiba-tiba Hana menjulurkan tangannya dan mengambil sesuatu di kepalaku “Ada kotoran” Ujarnya padaku.

Aku tersenyum kecil dan berterima kasih padanya.

Ia-pun kembali menarikku masuk ke dalam rumah.Namun,kali ini rasanya sungguh berbeda . Entah mengapa,aku merasa ada seseorang yang sedang mengamatiku.Tapi entahlah—

 

 

TO BE CONTINUED


Sayonara, Wo Ai Ni (Chapter 1)

$
0
0

Title :  Sayonara, Wo Ai Ni

Scriptwriter : Xia Ayame (@xiayame)

Main Cast : Huang Zi Tao (EXO-M), Yasuko Katsumi (OC), Zhang Yixing (EXO-M)

Support Cast : Kris (EXO-M)

Genre : AU, Sad, Life, Angst, School-Life, Friendship, Romance

Duration : Chaptered

Rating : T

Disclaimer : This plot is mine, but I’m little bit inspired by a Japan comics ^^

Recommended Backsound : No Regret Life- Sayonara Ga Hajimaru, Qwai-Sayonara No Sora, & Hitomi Takahashi feat. Beat Crusaders- Wo Ai Ni

SWAN

“Sayonara, Wo Ai Ni”

Chapter 1

Author POV

Tao melangkah di jalan luas nan sepi di kota Qingdao. Pandangannya kosong menatap tanah. Tapi, tiba-tiba suara gemuruh air hujan memenuhi telinganya seiring dengan membasahnya tubuh laki-laki itu. Orang-orang di sekitarnya mulai berlarian mencari tempat berteduh. Tao melangkahkan kakinya pelan, seakan tidak ada tanda untuk mempercepat langkahnya.

Namun mendadak ia berhenti, sekelebat memori terlihat kembali di matanya. Tao menunduk. Ia merupakan anak tunggal. 3 bulan yang lalu, Ayahnya mengkhianati keluarganya. Ia bercerai dengan Ibunya lalu pergi ke Korea bersama wanita lain, dan hidup bersama.

Tao ingat persis bagaimana kejadian saat itu. Kejadian saat mereka meributkan kehidupan mereka, dan diakhiri dengan kepergian sang kepala keluarga. Setelah sebulan dari kepergiannya, Ibunya yang memang memiliki penyakit, akhirnya meninggal. Ibu Tao selalu menyembunyikan penyakitnya kepada siapapun, bahkan hingga dirinya meninggal, Tao masih tidak mengetahui penyakit apa yang diderita Ibunya itu.

Depresi, menyesal, dan tentu sedih memenuhi hati seorang Tao sampai sekarang. Dan orang yang paling dibencinya, Ayahnya yang brengsek itu tidak tahu apa-apa mengenai kematian Ibu Tao dan kehidupan anaknya. Tao tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Ia kini sendiri dengan hidupnya yang kacau.

3 bulan ini ia jalani dengan berkelahi, mencari masalah, dan menjadi anak yang di cap berandal oleh orang-orang. Tao sendiri tidak tahu kapan kehancuran ini akan berakhir, mungkin setelah dirinya benar-benar bosan untuk hidup di dunia.

Ia tersadar setelah merasakan hujan yang tidak lagi membasahi tubuhnya. Ada apakah? Ia sempat berpikir bahwa hujan sudah berhenti, tapi tidak mungkin karena tadi hujan turun dengan sangat deras. Tao mencoba  mendongak, ia mendapati seorang gadis berambut panjang yang tengah memayunginya dan menatapnya dengan pandangan khawatir.

“Tao??” Tanyanya. Tao mengingat-ngingat sebentar wajah gadis itu, yang ternyata anak baru di kelasnya, Yasuko Katsumi. Beberapa minggu yang lalu ia pindah ke sekolah yang sama dengan Tao, dan ditempati di kelas yang sama juga dengannya. Gadis ini adalah gadis yang cukup pendiam, bahkan ia hanya pernah berbicara dengan Tao satu kali. Ia juga berkebangsaan Jepang, namun terkadang Tao terheran dengan gadis ini yang bisa fasih menggunakan bahasa Mandarin.

“Apa yang kau lakukan berdiri di tengah hujan lebat seperti ini?” Tao menatapnya datar, mungkin karena ia anak baru, jadi mungkin tidak terlalu mengenali seorang Tao yang sangat menyeramkan ini. Apa ia tidak takut?

Akhirnya Tao menggeleng, “tidak, kau pulanglah.” Ucapnya sekenanya. “Kau yakin? Kau terlihat pucat” gadis yang tingginya hanya sebatas leher Tao ini mengerutkan keningnya. Laki-laki itu hanya bisa menghela napas, “ya, aku tidak apa-a−“ grep, Katsumi memegang tangannya, “ayo, pulang bersamaku. Setidaknya kau tidak akan kehujanan lagi.” Tao ingin mengelak, ia sedang ingin sendirian. Ia sangat membenci sikap orang yang sok memperhatikannya. Karena faktanya sudah tidak ada orang yang bisa membuat Tao bersemangat lagi.

Tapi gadis ini terus menatap Tao dengan wajahnya yang polos. Hingga Tao tidak tega dengan kepolosan wajah Katsumi. Ya sudah, untuk kali ini saja. Batinnya.

***

Tampak seorang gadis manis bermata bulat dan berambut panjang dengan pakaian sekolah menengah atasnya terlihat sangat bersemangat. Ia melangkahi trotoar dengan bersenandung ria. Dirinya sangat menikmati pagi yang cerah kali ini. Ia juga ingin cepat sampai di tempat tujuannya. Sekolahnya, sekolah baru yang memberinya semangat baru, juga mempertemukannya dengan orang yang menarik perhatiannya. Orang itu, Huang Zi Tao.

Tapi ayolah, siapa yang tertarik dengan seseorang yang berandal, gemar berkelahi, dan misterius? Tidak mungkin kan? Tapi Katsumi berbeda. Ia tahu, bahwa Tao adalah laki-laki baik. Menurut Katsumi, semua itu terlihat dari sorot mata Tao. Sorot mata yang memancarkan kehangatan dan ketulusan. Walau orang sering salah paham dengan tatapannya. Dan Tao juga berkelahi, hanya untuk melindungi yang lemah. Ia tidak pernah menindas yang lemah. Katsumi tahu itu, ialah saksinya. Sejak beberapa hari setelah memasuki sekolah barunya, ia mulai memperhatikan Tao. Ia ingin mengetahui dan mengenal laki-laki itu lebih jauh lagi.

***

Tao terlihat suram, sudah terlalu bosan melihat laosi(guru) yang menjelaskan pelajaran saat ini. Suasana kelas begitu hening karena terlalu seriusnya orang-orang yang berada disini. Tao mengedarkan pandangannya ke sekitar, dia bingung, mengapa semuanya bisa begitu serius mengikuti pelajaran? Bahkan sahabatnya yang duduk tepat di depannya, Yixing, pun bergeming saking serius. Tao mendesah, ia menundukkan kepalanya di meja, lalu mulai melayang ke alam tidurnya. Laki-laki itu memang sudah tidak pernah istirahat dengan cukup. Bahkan ia pernah tidak tidur sama sekali. Pola hidupnya yang kacau tidak pernah dihiraukannya. Karena ia sudah tidak peduli dengan hidupnya sendiri.

***

Katsumi melangkahkan kakinya cepat di anak tangga, menuju lantai paling atas sekolah atau atap sekolah−tempat favoritnya belakangan ini. Disana sepi, dengan angin yang berhembus damai menenangkan. Dilihatnya pintu yang berada di ujung tangga terbuka. Berarti ada orang yang kesini? Tumben sekali. Katsumi bertanya-tanya dalam hati.

Rasa penasaran menuntunnya untuk mendekati dan melihat siapa yang berada disana, dan matanya menangkap laki-laki bertubuh tinggi yang berdiri membelakanginya. Laki-laki itu yang sedang menopang dagunya di penyangga, menoleh karena menyadari ada seseorang yang dating. Katsumi tersenyum ketika melihatnya.

“hai, Tao” laki-laki itu hanya membalas dengan tatapan datar, kemudian dirinya kembali melemparkan pandangannya ke semula−ke depan. Katsumi pun ikut menopang tubuhnya di penyangga, “kau tidak makan? Ini kan jam istirahat.” Tanyanya berbasa-basi. Tao hanya memandang lurus ke pemandangan kota Qingdao yang terlihat jelas dari sana, “tidak” jawabnya singkat.

Untuk sesaat mereka terdiam, terlalu asyik dengan pikiran masing-masing. Tapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di arah belakang. Terlihat seorang laki-laki datang sembari tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. “Hey, Tao Zi!” panggilnya. Orang yang merasa dipanggil pun menoleh, tapi Katsumi juga ikut menoleh. “oh ada Yasuko juga? Ni Hao!” lanjutnya ramah. “Hai Yixing” sapa Katsumi, ia ikut tersenyum melihat teman sekelasnya.

Tetapi Tao lagi-lagi memasang raut datarnya untuk menatap Yixing. “mau apa kesini?” Yixing terkekeh mendengar pertanyaan sahabatnya, ia mendekati Tao lalu menepuk punggung sahabatnya itu dengan cukup keras, membuat sang empunya punggung meringis. “Sombong sekali, kau lupa aku ini sahabatmu?” Tao terkekeh kecil sembari mengalihkan pandangannya lagi. “Ah ya, kau tidak mau aku mengganggumu yang ingin berduaan dengan Yasuko, ya? Jujurlah.” Goda Yixing.

Tao mengalihkan pandangannya lagi, kali ini ke wajah Yixing. “kau bicara apa, huh?” lalu disusul dengan tawa renyah dari laki-laki berlesung pipi itu. Katsumi yang berada di antara mereka merasa gugup dan malu, karena ialah yang menghampiri Tao walaupun tidak sengaja. “Yixing, jangan bicara seperti itu. Akulah yang sengaja datang kesini, tapi mendapati Tao yang berada di sini juga.” Ucapnya menunduk.

“begitu, hahaha. Maaf aku salah paham.” Yixing lalu memasang ekspresi polosnya kepada Tao, membuat Tao memasang death-glare−nya lalu membuang muka. “Hey, hey, Huang Zi Tao, ceritakan apa masalahmu hari ini? Mengapa kau hanya diam di sini? Biasanya jam segini aku sudah melihatmu berkelahi dengan anak kelas lain.” Yixing kembali mendekati Tao lalu merangkul sahabatnya itu sambil berceloteh. Katsumi terdiam, ikut menunggu jawaban dari orang itu. Tapi Tao juga ikut terdiam, ia sedang tidak ingin berbicara apapun. Hari ini ia hanya sedang menginginkan ketenangan, hanya itu.

“Mau sampai kapan kau akan menjadi berandal?” Tanya Yixing lagi. Sekarang matanya sudah menampakkan keseriusan, bukan gurauan lagi. Katsumi memperhatikan keduanya. Tentu, ini menyangkut soal orang yang selama ini ia perhatikan. Ia sungguh ingin mengetahui lebih jauh lagi. Tao tetap memandang lurus ke depan, tangannya dilipat dan di senderkan di penyangga. Tidak menghiraukan pertanyaan Yixing yang sudah bernada serius.

Tapi mendadak Tao terbelalak. Napasnya tercekat, jantungnya berdetak lebih cepat. Dadanya terasa sesak dan sangat sakit, kini ia kesulitan bernapas.Yixing dan Katsumi mengerutkan dahi melihat gelagat aneh Tao yang berdiri membelakangi mereka. Laki-laki itu meringis tanpa suara, tangannya sekarang memegangi dadanya. Rasa sakit itu bertambah tiap detiknya. Tapi cepat Tao berbalik. Satu tangannya menepuk pundak Yixing sekilas, dengan sisa oksigen yang didapat, ia berkata, “ma-maaf.. Aku harus pergi” kemudian dengan setengah berlari, Tao meninggalkan tempat itu dengan kedua orang yang masih memelihara tanda tanya besar di kepala mereka.

“ada apa dengannya??” Yixing bertanya dengan alis berkerut. Perasaan menyesal hinggap di hatinya. Karena ialah yang menanyakan hal sesensitif itu. “Aku tidak tahu..” jawab Katsumi, sekarang ekspresinya menunjukkan kekhawatiran. Ia ingat persis bagaimana raut wajah kesakitan Tao yang baru pernah ia lihat, dan cara laki-laki itu memegangi dadanya. Mau bagaimanapun Katsumi tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.

“Bagaimana kalau kita susul dia?” Yixing menghela napas, “sudahlah, dia mungkin ada urusan. Jangan mencemaskannya” entah dirasuki apa, Yixing malah berkata seperti itu. Tapi Katsumi menurut, ia kembali pada posisinya bersandar seperti semula. Lalu mereka terdiam menikmati terpaan angin. “Kau sahabatnya, kan?” Tanya Katsumi, “apa?” “aku bilang, kau sahabatnya, bukan?” “ah ya, kami bersahabat sejak kami kecil” “kalau begitu, bisakah ceritakan sedikit tentangnya? Kau tahu persis kan?” kenapa gadis ini terlalu memperhatikan Tao? Batin Yixing. Tapi akhirnya ia menjawab juga, “hmm, dia……..”

***

Mata Katsumi memanas mendengar segala cerita tentang Tao yang baru saja ia dengar dari Yixing. “Begitu, betapa rumitnya..” gumamnya. Tatapan Yixing juga berubah sendu. Tapi- “Yixing, ayo kembali. Kurasa jam istirahat telah usai.” Ucapan Katsumi membuyarkan lamunannya. Katsumi sudah berusaha terlihat ceria, membuat Yixing tersenyum. “ya, ayo.” Jawabnya.

***

Tao melangkahkan kakinya berat hingga sampai di koridor. Koridor ini sungguh sangat sepi. Tapi untunglah, ia sudah berhasil menghindari Yixing, ia tidak ingin sahabatnya itu mengkhawatirkannya lagi. Tangannya terus memegangi dadanya, napasnya terengah, suhu tubuhnya naik drastis disusul keringat yang mengucur. Ia sudah setengah sadar, namun sejurus kemudian ia merasakan ada seseorang yang memegang kedua pundaknya. “Zi Tao? Zen me le(apa yang terjadi)?? Kau tidak apa-apa?” tanya orang itu.

Tao ingin mendongakkan kepalanya, namun ia sudah tidak kuat. Pandangannya memburam, ia sangat kesulitan bernapas, hingga akhirnya Tao ambruk di tempat. “Zi Tao?!!”

TBC

A.N: Readers, maaf kalau chapter 1nya membosankan atau mengecewakan. Maklum masih belajar ^^ jadi, tolong kritik dan sarannya ya? Xiexie~ Sampai ketemu di chapter selanjutnya~ *bow bareng EXO-M*


사랑에 대해 — About Love (4 Seasons) – Teaser

$
0
0

al_ff

Title : 사랑에 대해 — About Love (4 Seasons) | Author : Nurzaita (@AiYmm257_) | Genre : Romance, Drama, Family, Angst, Friendship, AU | Length : Chaptered / Series Fic | Rate : PG-15 | Main Cast : EXO, OC

Pernah di post di sini ^^

—oOo—

“Autumn Season”

Main Cast : Oh Sehun (EXO-K), Xi Luhan (EXO-M), Shin Hyerin (OC)

Latar : Korea

Oh Sehun, namja yang bersahabat baik dengan Hyerin dan Luhan. Sehun sudah menganggap Luhan seperti hyungnya sendiri. Namun karena suatu kejadian membuatnya harus membenci Luhan. Bahkan ia pernah nekat untuk membunuh Luhan. Tidak hanya itu, Hyerin-pun pernah —hampir— Sehun jual pada oranglain yang tidak bertanggung jawab. Sampai suatu hari yang membuat Hyerin benar-benar mengutuk hari itu datang. Hari dimana Hyerin merasakan kebahagiaan sekaligus kehilangan. Lalu, bagaimana kisah mereka selanjutnya? Bagaimana dengan Sehun?  Apakah Sehun tetap melakukan hal gila lainnya pada oranglain seperti Luhan dan Hyerin? Apakah Hyerin marah atas perilaku Sehun padanya? Apakah Luhan akan membalas semua perbuatan Sehun? Apa yang membuat Hyerin merasa bahagia dan kehilangan?

“Winter Season”

Main Cast : Wu Yifan (EXO-M), Kim Joonmyun (EXO-K), Park Yoonhee (OC)

Latar : Korea

Yoonhee, yeoja yang menyukai Joonmyun sejak pandangan pertama yang selalu membuat hatinya berbunga-bunga. Yoonhee selalu menyukai perilaku Joonmyun yang manis, apalagi senyumnya yang seperti malaikat. Sampai akhirnya Yoonhee dan Joonmyun menjadi sepasang kekasih. Namun disaat itulah seseorang seorang namja di masa lalu Yoonhee —sebut saja namanya Kris— kembali datang. Membuat Yoonhee selalu merasa kesulitan. Kris yang ia anggap sebagai namja pengecut dan juga namja yang membuatnya kecewa karena telah membuatnya menunggu terlalu lama dan juga telah membuatnya terlalu banyak mengeluarkan air mata. Bagaimana hubungan Yoonhee dan Joonmyun selanjutnya? Kira-kira siapa namja bernama Kris itu? Seseorang yang penting kah?

“Spring Season”

Main Cast : Park Chanyeol (EXO-K), Byun Baekhyun (EXO-K), Aiko Yamamoto (OC)

Latar : Jepang

Chanyeol dan Baekhyun, kedua namja yang menjadi idola para yeoja di kampusnya. Walaupun sama-sama populer, keduanya sama sekali tidak akrab. Karena suatu kejadian membuat keduanya tidak pernah saling menyapa, seakan-akan keduanya sedang bermusuhan—faktanya mereka berdua memang bermusuhan. Parahnya, disuatu hari Chanyeol membuat suatu kesalahan fatal yang membuat hubungannya dengan Baekhyun semakin memburuk. Masalah yang ia perbuat ada kaitannya dengan seorang yeoja jepang yang cantik bernama Aiko Yamamoto. Wah, apa ya kesalahan yang Chanyeol perbuat? Bagaimana dengan hubungan Chanyeol dengan Baekhyun yang semakin memburuk? Dan siapa itu Aiko Yamamoto?


“Summer Season”

Main Cast : Kim Jongin (EXO-K), Zhangg Yixing (EXO-M), Zhang MeiLin (OC)

Latar : Cina

Cinta itu buta. Itu yang Lay rasakan, namja yang salah memilih cintanya. Ia tidak tahu kenapa ia bisa mencintai adiknya sendiri, MeiLin. Gila! Ya, Lay merasa gila karena adiknya sendiri. Namun tiba-tiba semuanya berubah menjadi sebuah keajabian. MeiLin bukanlahh adik kandungnya dan itu artinya Lay masih memiliki harapan untuk mendapatkan hati MeiLin. Namun sayangnya, MeiLin menyukai namja lain bernama Kim Jongin. Kim Jongin yang menjadi musuh bebuyutannya sejak kecil. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah Lay terus berjuang untuk mendapatkan hati MeiLin? Bagaimana dengan MeiLin yang menyukai Jongin? Apakah Jongin mempunyai perasaan yang sama seperti MeiLin? Kalau ‘Ya’ bagaimana dengan Lay?

—oOo—


Trouble in you, Kris! (PART 2- END)

$
0
0

Gambar

Title : Trouble in you, Kris! (PART 2- END)

Author :: Muriza (@Queen_yiFan93)

Cast ::

®    Kris Wu (Wu Yi Fan)

®    Cho Yaegi

®    Lay EXO M

®    EXO Member.

Support Cast :: Yoon Na jin.

Genre :: Comedy, Romance, Brothership

Length :: Chaptered

Rating :: PG 15

Disclaimer : (DI IKUTIN PASTI SERU !!) ini adalah sequel dari  FF ku yang berjudul “KRISYAEGI_BE MY FATE PART 1-7 END” bakal lebih seru kalo chingudeul ikutin dari awal, biar lebih paham gitu :D . Ini FF murni dari imajinasiku,juga terinspirasi dari beberapa drakor yang aku tonton, dan aku masukkan beberapa Fakta seperti kebiasaan Exo member , dll. Aku juga menambah kosakata Korea & mandarin, jadi bisa sekalian belajar juga ne ~ FF ini sudah pernah aku post di Fanpage FB & di blog pribadiku EXODEUL

Don’t copy paste without my permission. Plagiat OUT!! Buat admin blog ini NEOMU KAMSAHEYO, lagi lagi sudah mau mempublish hasil karya ku, suskses selalu buat kalian! Cha~ part 2 END Happy reading ^o^

 

 

 

____KRIS POV____

Ini sudah sebulan.. aku tidak berkontak langsung dengannya, Cho Yaegi.. Yeoja yang sebenarnya sangat membuat ku takut jika aku kehilangannya.. Tapi aku juga tidak bisa langsung berterus terang pada Yoon Najin.. ini akan melukainya.. Dia gadis yang baik,dan sangat manja.. juga pernah singgah di hatiku.

4 tahun.. ya.. 4 tahun bukanlah waktu yang singkat.. aku menghabiskan waktu bersamanya ketika aku di Kanada.. tapi entah kenapa hati ku hanya akan berdebar jika di dekat yaegi.. sepertinya yaegi memiliki hal yang tidak ada pada najin.. aku belum mengetahui pasti apa itu.

Aku butuh waktu untuk memberitahukan ini pada Najin.. setelah aku siap, akhirnya aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Yin Xing benar, jika aku memang laki-laki.. aku harus bisa mengambil resiko.

#FLASHBACK

“Oppa.. ada apa? Tumben sekali mengajak ku makan siang”.

Kris mengajak Najin makan siang bersama, di sebuah tempat yang pastinya jauh dari Fans.

“duduk lah.. kau mau pesan apa?” Kris lengkap dengan penyamarannya.

“Oppa, ada apa?” najin bertanya lagi.

Kris menarik nafas nya “Najin~a.. mulai sekarang berhenti menganggpku namja chingu mu.. kita sudah berpisah  beberapa tahun silam”.

“Oppa khapchagi wae? (kenapa tiba-tiba kau seperti ini).” Najin tidak percaya.

Kris lagi-lagi menghela nafasnya.. “Aku akan menikah dengan seorang gadis yang aku cintai”.

“Mworagu?” Najin tersentak dengan pernyataan Kris.

“Shi.. debuqi (iya, maafkan aku).” Kris menjawabnya dengan bahasa mandarin.

“Ara, geundae wae? (tapi kenapa).. kau dulu pernah mengatakan pada ku jika kau akan selalu mencintaiku & tidak akan pernah melupakan ku ketika kau debut nanti” Najin sudah mulai  berkaca kaca.

“Ne, keuge matta najin~.. (itu benar).. geundae (tapi).. kau lebih baik menangis saat ini dengan kejujuran ku , dari pada kau harus terus tersenyum dengan kebohonganku..”

“Andwae.. aku tidak pernah menginginkan ini.. aku tidak mau berpisah dengan mu.. anyi.. aku tidak akan melepaskan mu oppa”.

“Najin~a..  lepaskan aku.. ku mohon.. apa aku perlu berlutut di depan mu najin~a?”

“Bwo? Mworagu? (kau bilang apa).. neo michokuna oppa ..(kau gila..) .. siapa gadis itu hingga membuat mu serendah ini?”

“Dia hidupku.. Dia akan menjadi bagian dari hidup ku..”

“Oppa.. ini tidak mungkin.. Coltero andwae !! (tidak akan boleh terjadi), kau jahat.. nappeun saramiya ..(kau orang jahat)” Najin memaki Kris, seraya menangis.

“Najin~a.. keumanhae (hentikan).. !! kau mengataiku jahat? Apa aku pernah memintamu untuk berpisah dariku dulu, eoh?? Kau  yang menginginkannya, aku bahkan memohon pada mu untuk tidak memutuskan hubungan kita hanya karena jarak yang memisahkan.. aku sanggup bertahan ketika kau jauh najin~a.. tapi apa? Apa yang kau lakukan pada ku? Kau yang memutuskan ku secara sepihak, dan kau membuat cerita hanya kau yang terluka!” Rahang Kris mengeras, ia jengah dengan keadaan ini.

“Kris oppa, neo.. (kau)” Najin menutup mulutnya, menahan tangisan nya.

“Kau egois najin~a.. kau hanya memikirkan dirimu sendiri.. ya,, dulu aku mencintaimu.. sekarang ku mohon, relakan aku.” Kris menunduk, ia terbawa emosi.

Najin menarik nafas pelan, & mulai tenang .. “arasseo.. aku akan berusaha menerima ini semua.. akan ku coba merelakan mu.. tapi .. siapa dia?”

Tersirat kebahagiaan di mata Kris “Dia Cho Yaegi.. yeoja yang kau temui tempo hari..”

“Mwoya?” Najin tidak percaya.

#FLASHBACK END

            Setelah semuanya jelas dengan Najin.. nanti malam aku harus menemui & berbicara pada yaegi, dia selalu menghindari kontak dengan ku.

 

____KRIS POV END_____

 

*****PONGPYU APARTMENT LANTAI 13*****

“Whoaah.. luas sekali apartement ini yaegi~a.. J oppa sangat beruntung dihadiakan apartement ini dari pihak SM” chanyeol yang baru pertama kali memasuki apartement manager nya itu..sangat takjub. Apartemennya lebih luas dari pada apartement memberdeul.. walaupun di lantai 13 tapi memiliki taman.. yang luas..

“kau benar yeol~a..” baekhyun juga sangat takjub.

“Kampungan sekali .. “ Kai mengomentari.

“bukan urusan mu!” baekhyun melotot.

“Hey sudah sudah.. “ Chen menengahi.

Malam ini malam yang tidak biasa, EXO member makan malam di apartement  manager mereka yang di huni oleh yaegi.. J manager yang mengajak mereka menikmati suasana baru tanpa harus keluar dari apartment. Kris & J manager belum tiba karena ada sedikit urusan di SM, Kris adalah Leader untuk kedua EXO.. jadi ia memiliki tanggung jawab lebih dari Suho.

“Noona.. kau masak apa? Sepertinya banyak sekali..” Sehun mengintip ke panci masakan. *cemplungin aja noh si sehun

“Ne, aku masak lumayan banyak.. J oppa menyuruh ku memasak semua makanan kesukaan kalian”.

“Kris hyung juga kah?”

“Ne” yaegi menjawab singkat.

“yaegi~a mari ku bantu.. “ D.o datang ke dapur.

“aku juga .. kemarikan nampannya” Lay juga datang.

Sementara di luar dapur, Baekyeol ,Kai, Xiumin & tao berlari lari.. entah apa yang mereka perbuat.

“Hei hentikan.. kalian berisik sekali yak! Yak!” seperti suara suho.

“Hyaaaa kau menarik celanaku.. yeol~a tolong aku..” itu suara baekhyun yang sedang di bully Kai.

“Kai, hentikan! Kau ini ..” Luhan ikut ikut an memarahi Kai.

Sehun yang baru datang dari dapur dapat serangan dari Baekhyun & Tao.

“Ya oh sehun, sudah ku katakan aku ini mirip Luhan, lihat ini.. lihat..” Baekhyun mengganggu Sehun *Sehun sangat marah jika baekhyun bilang bekhyun mirip luhan

Sehun melotot.. “Andwae .. tidak itu salah”

“Auuuwhh~ kau mirip sekali dengan Luhan ge baekhyunnie..” Tao mengompori.

Sehun mulai berkaca kaca “ Hyung.. kau lihat itu..”

“Hahahaha.. kau cepat sekali menangis.. “ Xiumin ikut menertawakan.

“huaaaaaaaa!!! Kalian jahat” Sehun meledak seketika *BOM -_-

“Yak! Hentikan.. kenapa kalian nakal sekali?” Suho juga ikut ikutan meledak.

Chen & Luhan yang melihat itu pucat pasi begitu juga dengan Kai,tao, baekyeol & xiumin.

“Sehunnie, kemari ..” Luhan memanggil.

“hyung! Suho hyung! Hukum mereka, tidak usah kau traktir selama seminggu, apalagi si Jong In itu..” Sehun masih menangis dan menunjuk ke arah Kai.

“Yak! Naega wae! (kenapa aku)” Kai melotot.

“Kai sudah-sudah” Chen menenangkan.

“Apa? Apa? Apa kau liat??” Sehun kembali melawan Kai.

“Oh sehun kau memang menyebalkan, kalian terus saja membela nya hyung.. bela saja terus.. aku tidak usah di bela.. dia itu putih , tampan,, aku hitam Kkamjong, jika aku berbicara hanya suara ku yang terdengar , tapi wujudku tidak ada.. bukankah begitu?” Kai mulai berkaca-kaca. *Fakta > kalo Kai lagi bicara memberdeul sering berpura-pura tidak melihat Kai tapi hanya bisa mendengar suaranya wkwkwk

“Jong-in~a.. keugeanya(bukan seperti itu)..” Chanyeol membuka suara.

“Kai, kemari” Suho memanggil ke arahnya.

“Shiro!” Kai masih berdiri di dekat TV.

“Jong-in.. kemari “ Suho masih sabar.

“Ah Shirotagu!!” Kai tetap keras kepala.

“Uri aegy.. kemarilah “ suho masih sabar juga~

Kai perlahan mendekat ke suho.. “Huuaaaaa…” tangis Kai memecah..

“Aku tidak salah apa apa, kenapa aku yang dimarahi..” Kai masih menangis dalam pelukan suho.

Mereka semua berkumpul dan menenangkan Kai ..

“Kami semua menyayangi mu.. uljima ..” tao menepuk pundak kai.

“Sehun~a minta maaf padanya” Chen menyuruh.

“Shiro! (tidak mau)” sehun mengerucutkan bibirnya.

“SEHUNNIE..” Luhan menenkan kata katanya.

Sehun akan menurut sekali pada Luhan .. “huufhhh arata”

“Kkamjong~a mianhae..”

“Huuaaaaa, lihat itu hyung,, dia masih memanggilku kkamjong” Kai makin menjadi.

“Anyi maksudku Kai~a.. mianhae” Sehun melakukan aegyonya.

“ne aku maafkan, tapi jangan begitu lagi” Kai mengusap air mata nya dan berjabat tangan dengan Sehun.

“makan sudah sii…. yak! Apa yang kau lakukan pada Kai?” D.o yang membawa nampan berisi makanan  mendadak frustasi melihat Kai yang matanya sembab.

“Eoh mereka bertengkar tadi..” suho memperjelas.

“Kau Suho~a.. kenapa bisa seperti itu?” D.o memarahi Suho.

“Naega wae? Na anya.. (bukan aku)” Suho sangat takut pada omelan D.o

“Kau juga sehunnie…” D.o melihat ke arah Sehun yang bersembunyi di belakang Luhan.

Baekyeol berpelukan.

“Ada apa ini?” ternyata Kris & J manager sudah sampai.

“Kai, kau kenapa? Kau juga sehun~a, wae?” Kris menanyakan.

“Sudah sudah.. mana yaegi.. aku sudah lapar” J manager tidak ambil pusing karena ia sudah sering pusinh karena SeKai.

“Yeorobun mogo kaza ! (semua, ayo makan)” lay berteriak dari arah meja makan.

“YEEEEEEE!!!”

Mereka semua makan malam.. Kris duduk disebelah yaegi, tapi yaegi tampak biasa saja.. ini sudah sebulan lebih mereka tidak sedekat ini.

“Dia cantik sekali..” Kris tertegun memandang yaegi.

“yak! Kau tidak makan Kris?” J manager menginterupsi.

“yee hyung?? Ah ne..” Kris terhenyak seketika.

“Noona, aku tambah lagi..”

“Na do~ yaegi~a”

“Eoh nado – nado.. (aku juga)” beberapa memberdeul lahap sekali menyantap makan malam.

“Aku juga , aku mau menambah..” Kris menyodorkan mangkuknya ke arah yaegi.

“Ne, chamkamman..(sebentar)” yaegi sama sekali tidak tampak seperti terjadi apa apa.

“Kau tidak menyukainya kan Kris?” tiba – tiba saja manager menanyakan itu pada Kris.

Chanyeol tersedak “uhuk uhuk…”

Kai yang sedang minum tidak sengaja menyemburkan air ke arah sehun..

“Eung? Wae geure? “ J manager heran.

“Ah tentu saja tidak hyung, yaegi itu sudah seperti keluarga.. geutji hyung?”Baekhyun menginjak kaki Kris.

Kris berjengit “ Ah ye hyung”.. “Awas kau bocah” kris mendesi ke arah Baekhyun. Baekhyun terlihat sangat menyesal melakukan itu & wajahnya pusat pasi ~

______*********************_______

                            

 

            Setelah makan malam selesai, memberdeul kembali ke dorm nya untuk istirahat.. karena esok hari mereka akan memiliki segudang aktivitas.

J manager juga sudah kembali ke SM, untuk beberapa urusan.. jadi Kris dengan leluasa mengajak yaegi berbicara..

Yaegi yang berjalan keluar dapur menuju kamar , menyadari bahwa Kris masih duduk di depan TV.. tapi ia tidak menghiraukannya..

“Yaegi~a” Langkah yaegi terhenti.

“mari bicara” Kris bangkit dari sofa, mereka berbicara di taman .

“ada apa Kris?” Yaegi menanyakan.

“Kau kenapa menghindariku?”

“anyi, aku tidak menghindar”.

“Arasseo, nan jinja calmuteso (aku tahu, aku benar benar bersalah)”

“Teeseo (sudahlah), jika hanya untuk  membicarakan itu.. aku sudah dengar dari Najin~ssi.

“mworagu?”

#FLASHBACK

“Yaegi~ssi, apa benar kau kekasih  nya Kris oppa sekarang?” najin mendatangi yaegi di depan pintu apartement EXO.

“Eo najin~ssi kau..”

“jawab aku yaegi~ssi” wajah najin merah padam.

“Ne, tapi kami sudah selesai, geurom (aku pergi dulu)”yaegi menjawab sopan.

“Chamkamman yaegi~ssi.. tapi Kris oppa bilang, kalian akan segera menikah”

“Tanyakan langsung padanya, apapun yang ia katakan itulah yang ia perbuat” yaegi hendak berlalu pergi.

“yaegi~ssi ku mohon lepaskan Kris oppa” Najin meminta.

Yaegi menoleh seketika “Ireokhae saranghago??(beginikah cara mu mencintai nya?)”

“apa maksud mu yaegi~ssi?” najin tidak mengerti.

“Tanyakan langsung pada nya.. aku tidak mempunyai hak apapun atas ini, aku pergi dulu” yaegi berlalu pergi.

#FLASHBACK END

 

“Kita sudah berakhir sejak  hari itu” yaegi membuka suara.

“yaegi~a mianhae.. nan jinja calmuteso..” Kris sangat takut jika memang yaegi tidak ingin kembali lagi padanya.

“Dari awal sudah ku duga, perasaan mu hanya sesaat.. Kris~a, anyi.. nan pabosaramiya (aku yang bodoh) dengan mudah nya mencintai mu & masuk ke dalam kehidupan mu.. huufh.. jika sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi, pulang lah” yaegi bangkit dari kursi taman.

“Cho yaegi.. nan jinshinmneyo (aku bersungguh-sungguh) aku tau kesalahanku.. aku menyadarinya.. tapi aku sudah mengatakan yang sebenar nya pada Najin, kita menikah dalam waktu dekat ini eo? Aku akan menelfon appa , omma, Halmeoni & semua anggota keluarga terdekat ku, agar mereka ke korea menemuimu , eo??”

“Piryeobseo, nan andwaegetta.. (tidak usah, aku tidak bisa)”

“yaegi ssi jeballl…”

“KENAPA KAU LAKUKAN INI KRIS? WAE ? WAE??? KAU TAHU MASA LALU KU, KAU TAHU SEPERTI APA HIDUPKU !! JIKA INI HANY A PERMAINAN MU SAJA.. JANGAN MENEMUIKU LAGI, AKU BENCI JIKA SEPERTI INI.. KAU JAHAT  KRIS.. KAU BILANG KAU..” kris menarik yaegi dalam pelukannya, yaegi masih terus meronta-ronta memukul dada bidang Kris, dan merengkuh ke bawah.. Kris masih memeluk yaegi dalam keadaan berjongkok.. saat itu emosi yaegi benar benar meluap, ia menangis sejadi jadinya, hingga membasahi T-shirt merah yang kris kenakan.

“Mianhae… neomu mianhae.. saranghae yaegi~a.. neomu sarangheyo” Kris mengeratkan pelukannya.

“kau bilang kau mencintaiku ..Nappeun neo Kris~a.. (kau jahat)” yaegi masih sesenggukan.

“Arasseo, mianhae.. jangan tinggalkan aku.. “ Kris menaruh dagunya di atas puncak kepala yaegi & mengecupnya. Hatinya sangat sakit melihat yeoja yang ia cintai selalu menangis karena kebodohannya.

Yaegi melepas pelukan Kris, & mengusap  air mata nya.

“Kau pulang lah sekarang, ini sudah malam.. kau punya jadwal yang padat esok hari”

“Kau mau menikah dengan ku??” Kris mengulang kata-kata nya sekali lagi.

Yaegi tersenyum & mengangguk pelan “ Ne, aku mau Kris~a”.

Kris kembali memeluknya erat.. “Gomapta Cho yaegi, gomaptago.. aku akan menelfon orang tua ku, juga berbicara pada pihak  agency”

“Euum arayo” yaegi menjawab dengan suara parau.

“Kris~a di luar dingin sekali..”

“Ah geure, teuro kaja (ayo kita masuk)”.. END

Kyaaa!! END :D

Gimana readers?? Please RCL nya ne ^^

Ini akan ada kelanjutannya lagi, so keep stay #deep bow :*

 

 


On Tonight

$
0
0

Title : On Tonight

Author : Tazzqu

Main cast : Kikyo Mitsuchi,Kai Yume

Genre : Romance

Length : Ficlet(yang kelebihan 541words :D )

Rating : PG-13

Note :  FF abal saya datang lagi memenuhi catatan uri page EXO ff :3

Ff romance jadi saya pikir ini bakal gagal 100% :D oh iya,ini temanya di JEPANG lho! Pikrkan tema sekolah di Jepang bukan di Korea Selatan yoo(bedanyaaa?) -_-

Selamat membaca nyet *plak plak plak plak -_- selamat membaca ndoro :D

 

Aku menyukainya,aku mengangguminya karena dua hal itu aku selalu saja memperhatikannya dan karena semua hal itu aku mencintainya. Dia adalah seorang murid laki-laki di sekolahku yang populer,tapi dia berbeda dari murid populer lainnya. Dia dingin sangat amat dingin bahkan ketika kau berada didekatnya kau akan membeku,brrr…

 

Aku tidak berlebihan dalam mendiskripsikannya memang seperti itulah kenyataan dari dia. Rahangnya yang terlihat keras seolah menegaskan jika dia adalah pribadi yang kuat. Sikap cuek dan acuhnya itu juga menambah kekagumanku kepada dia. Dialah orang yang berhasil membuatku bersemangat berangkat sekolah tapi dia tidak mengetahui hal ini,tentunya.

Aku kembali lagi melihatnya berjalan di depan mataku,melewatiku yang memperhatikannya. Berjalan dengan menatap lurus ke depan tanpa menatapku balik. Padahal aku menatap matanya,aku tidak ingin munafik jika aku ingin ditatap olehnya apalagi dia memberikan senyumannya padaku,aku menginginkan itu! Ah aku tidak boleh berharap untuk itu,sahabatnya saja pernah bilang padaku jika dia jarang tersenyum. Hei kau,sedingin itukah pribadimu?

 

Semua siswi yang melihat dia berjalan di depan mata mereka selalu saja membisikan sesuatu hal tentang dia,aku bisa menebak jika omongan mereka hanyalah bermakna pengangguman terhadap dia. Hanya dialah murid populer yang misterius,tidak ada yang tau siapa dia sebenarnya. Tidak ada yang tau bagimana kehidupannya dan tidak ada tau juga cerita cintanya. Haha aku harap aku tidak akan tau tentang cintanya,aku takut jika ternyata dia punya banyak mantan kekasih.

 

Lihatlah wajahnya yang berjalan dengan penuh percaya diri melewati koridor sekolah yang dipenuhi para murid yang melihatnya. Tidak ada sapaan darinya,senyuman apalagi garis tawa di wajahnya. Itu adalah hal yang langkah di wajahnya. Oh sial bagaimana bisa ada orang yang sedingin itu di dunia ini? dan aku bisa mencintainya!

 

Triiing…bel tanda masuk kelas berbunyi setelah satu jam istirahat. Aku kembali lagi memasuki kelasku dan itu artinya aku harus kembali lagi duduk bersebrangan dengan dia,okey aku beruntung soal ini. Tapi aku juga sering dirugikan oleh hal ini juga,pasalnya aku lebih sering memperhatikan wajahnya dibanding memperhatikan sensei yang sedang mengajar. Aku bodoh dan aku tau itu,shit.

 

Jam 5 sore masih lama,jadi aku akan melihatnya lebih lama lagi di kelas ini. Pikiranku selalu saja diisi oleh semua hal tentangnya.

“Hari ini kita akan mengadakan kerja kelompok,semuanya perhatikan ke depan papan! Kikyo Mitsuchi!” ah sial kenapa harus aku lagi yang dipanggil oleh Rin sensei.

Semua teman sekelasku menatap ke arahku termasuk dia,hanya dia yang menatap tajam ke padaku lebih dari tatapan tajam Rin sense. Oh god why? Aku selalu saja speechelss jika seperti ini.

“Eung nne Sensei?” tanyaku dengan segala rasa malu di wajah

“ Jangan perhatikan wajah Kai jika sedang pelajaran,apa wajah Kai jauh lebih menarik dari pelajaran ini?”

“…”

 

Waktuku seolah berhenti,bukan itu! Tapi seisi kelas kini terdiam dan menatap kearahku setelah mendengar perkataan Rin sensei. Suasana kelas menjadi hening ,saat ini hanya aku yang mengelurakan bunyi debaran jantung yang tidak karuan. Tadi Rin sensei bilang apa? Jangan bilang jika aku ketahuan memperhatikan wajah Kai! Ah wajahku mau ditaruh dimana sekarang?

Aku mengedarkan pandangan pada seluruh sudut kelas,masih tetap sama. Semuanya masih tetap memperhatikan aku yang kini sudah berkeringat dingin. Mereka pasti dengan jelas mendengar perkataan Rin Sensei,Kikyo kau benar-benar menggali kuburanmu sendiri.

“Aku tidak memperhatikan Kai,aku hanya memperhatikan keluar jendela saja,uh lihatlah langitnya cerah” elak ku pada semua orang

 

“Kau dulu pernah bilang pada seisi kelas jika kau tidak suka dengan langit” siapa yang bilang itu?! Ah Kai,ternyata orang itu yang bilang. Orang yang aku kagumi dan ku cintai. Oh dewa Osiris,bawalah ragaku ini pada alam bawa sadar saja. Kai yang masih saja menetap tajam padaku,semua teman-teman yang memberiku perhatian berlebihannya padaku dan sensei yang kelihatan senang. Huh baka!

Glek,aku semakin malu saat ini. Aku sudah tertangkap basah memperhatikan seorang Kai di kelas. Untuk seorang laki-laki mungkin wajar jika memperhatikan seorang gadis tapi aku seorang gadis yang memperhatikan laki-laki dan itu tidak wajar.

“Ok kita sambung ke topik awal saja,Kikyo seka keringatmu itu” Rin sensei memang sudahmengerti posisiku yang terjepit sekarang. Ah tapi tetap saja dia yang membuatku seperti ini,lihatlah sensei itu. Tersenyum puas ke arahku,ish menyebalkan!

“Kelompok hanya terdiri dari dua orang,beda gender dan harus belajar bersama dalam satu bulan bersama” jelas Rin sensei

“Satu bulan full Sensei?” tanya Mio

“Tentu saja Mio,nah untuk kelompok pertama adalah Kyoko Hana dengan Hanabi Yamaka,kelompok dua bla bla bla bla” kenapa namaku belum juga disebut. Apa mungkin karena aku seorang murid yang mempunyai IQ paling rendah di kelasku jadi aku diakhirkan?

“Dan untuk kelompok terakhir adalah Kikyo Mitsuchi dengan Kai Rikushi” haaah?! Seseorang tolong tutup mulutku sekarang. Aku dengan Kai? Satu kelompok? Indah sekali!

“Ah tidaaaaaaaaaak!” aku reflek berteriak

“Jangan berlebihan” ucap Kai ketus

 

Aku hanya dapat menundukan wajahku ke lantai,lihatlah sekarang. Lantai adalah pemandangan yang indah disaat semua orang menatapmu aneh. Bagaimana ini,aku akan satu kelompok dengan cold man. Aku si pemilik IQ terendah satu kelompok dengan Kai si pemilik IQ tertinggi di sekolahku akan satu kelompok selama satu bulan.

 

***

 

Malam ini aku menuju sebuah rumah,bukan rumah yang biasa bagiku. Rumah siapa lagi kalau bukan rumah Kai? Hah rasanya selalu saja naik roller coaster,selalu histeris saat turun dari rel dan merasakan kesejukan saat naik rel bila memikirkan Kai.

 

Tadi sebelum pulang sekolah Kai bilang padaku ‘Aku tidak punya kendaraan.’ Hanya 4 kata saja,ish dasar cold man. Tapi dengan empat kata saja aku sudah mengerti maksudnya,dia tidak mungkin datang ke rumahku. Apa lagi ini sedang musim dingin jarang sekali ada kendaraan umum yang jaga malam. Dan karena aku sudah diberi kepercayaan pada ayahku untuk memegang sebuah mobil jadilah aku yang mengunjungi rumah Kai.

Ku hentikan mobilku di rumah Kai,apa benar ini rumahnya? Kecil sekali. Tapi ini benar alamat rumah yang tadi sore diberikan padaku. Aku keluar dari mobilku dan mencari interkom rumah ini dan hasilnya tadaa…tidak ada. Jadi ku pilih untuk mengetuk pintu,tok…tok…tok.

 

Pintu rumah Kai terbuka dan munculah orang yang membuat jantungku berdetak tidak normal lagi. Kenapa Kai hanya memakai vneck hitam dan boxer biasa saja? Okey,aku berpikir ke hal yang negativ sekarang. Ku mohon apakah ini efek dari komik hentai yang ku baca? Tidak dan jangan sampai. “Masuklah” titahnya,aku mengikuti langkahnya menuju ruang tamu,di meja tamu itu sudah ada tumpukan buku paket yang tebal. Aku jadi mengantuk dan pusing melihat hal ini.

 

Aku langsung duduk di kursi tamu ini dan Kai duduk di depanku dengan santainya “Kita akan belajar MIPA” ucapnya yang langsung membuka buku tebal,aku tau itu buku Kimia. “Haruskah semua  kita pelajari buku memabukan itu? Aku tidak mau”  Kai mengalihkan pandangan bukunya padaku,glek.  Dia menatapku tajam tanpa kedipan mata. Matilah kau sekarang Kikyo,Kai memang tipekal orang yang tidak senang diganggu apalagi dibantah dan tadi aku membantahnya untuk tidak belajar MIPA.

 

Segera ku alihkan pandanganku ke arah lain,Kai tidak boleh melihat wajahku yang terlihat menyedihkan sekarang. “Lalu kau mau belajar apa?” dengan cepat aku kembali menatap Kai “Belajar mencintaimu mungkin hup” aku menutup mulutku rapat,kenapa aku selalu keceplosan berbicara? Lihatlah Kai sekarang,dia menatapku tanpa ekspresi,datar sedatar pantat Orichimaru. “Err yang tadi hanya candaan agar suasananya tidak awkward hehe” aku tersenyum kikuk,tidak ada jawaban dari Kai,dia hanya sibuk dengan beberapa paket pelajaran.
“Kita belajar sejarah dan Inggris saja” sudut bibirku tertarik membentuk sebuah senyuman,dua pelajaran itu adalah pelajaran kesukaanku. Bagaimana bisa Kai tau itu? “Ini ambil paket soalnyaa,kau kerjakan dulu” aku hanya mengangguk. Kalau begini aku sangat mau,belajar bersama Kai dan pelajarannya adalah favoritku.

 

Lama aku belajar dan aku merasakan rasa kantuk yang tidak bisa ku tahan lagi “Huaam” ini adalah uapan yang beberapa kali dariku. Aku tidak tahan lagi menahan kantuk yang amat menyebalkan ini dan semuanya terasa melegakan sekarang setelah perlahan aku menutup mata.

 

Author POV

 

Kikyo terlelap di sela aktivitas belajarnya,kepalanya di sandarakan pada meja. Kai yang sadar jika temannya itu sudah tertidur hanya dapat tersenyum “Baru dua jam” gumam Kai. Dia mulai beranjak dari duduknya,menghampiri Kikyo yang sedang tertidur,Kai menatap wajah Kikyo intes. Dia ikut menyandarkan kepalanya di meja,hal yang sama dengan Kikyo. Tangan Kai meraih helain rambut yang menutupi wajah Kikyo.

 

“Kau tau? Seberapa kerasnya aku menutupi rasa ini? Entah sampai kapan aku akan bersikap dingin di depanmu” ucap Kai. Lama kai menatap wajah Kikyo dengan tersenyum,tersenyum mengingta ekspresi bodoh gadis ceroboh ini.

Kai mengamati mata Kikyo,hidungnya yang mancung kecil dan bibirnya yang tipis. Ada sebuah dorongan rasa untuk mencium Kikyo saat Kai memperhatikan bibir Kikyo.

“Apa dengan aku mencuri ciumanmu aku dapat memilikimu? Hehe ini akan terdengar aneh sekali bukan?” Kai masih tetap menatap wajah Kikyo yang sedang tertidur.

 

Kai mendekatkan wajahnya pelan dengan wajah Kikyo,sedikit memiringakn wajahnya agar tidak tertabrakan dengan hidung Kikyo yang mancung. Dan Chu~ sebuah sentuhan lembut antara bibir Kai dan Kikyo telah terjadi. Sekilas Kai berhenti bergerak,dalam posisi menempelkan bibirnya pada Kikyo. Lalu dia melepaskan tautan bibirnya pada gadis yang selama ini dia cintai.

“Maaf aku hanya dapat mencintaimu dalam diamku,aishite”

 

END END END END END ENDah *numpang eksis nama

 

*betulin kacamata*
maaf banget kalau aneh gini ceritanya,maklum aja lah yah,authornya juga aneh -_- dan ane bayangin kalau Kai itu Sesshomaru lho~ :D yang tau Sesshomaru pasti setuju kalau dia sama kaya Kai 0.0

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Orestad College

 


Viewing all 317 articles
Browse latest View live